Anda di halaman 1dari 16

PENGARUH PEMBERIAN NaCl TERHADAP KANDUNGAN KLOROFIL

TANAMAN TOMAT (Lycopersicum esculentum) VARIETAS WARANI DAN


PERMATA DI DESA SUMBANG KECAMATAN BATURADEN

USULAN PENELITIAN

Lydia Amellia Muly


Annisa Justicia Mutiara Rany
Frengki Hadi Eko Santoso
Novi Triana Dewi
Eko Adiguna

B1J012116
B1J012152
B1J012162
B1J012192
B1J012200

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
FAKULTAS BIOLOGI
PURWOKERTO
2014

PENGARUH PEMBERIAN NaCl TERHADAP KANDUNGAN KLOROFIL


TANAMAN TOMAT (Lycopersicum esculentum) VARIETAS WARANI DAN
PERMATA DI DESA SUMBANG KECAMATAN BATURADEN

Lydia Amellia Muly


Annisa Justicia Mutiara Rany
Frengki Hadi Eko Santoso
Novi Triana Dewi
Eko Adiguna

B1J012116
B1J012152
B1J012162
B1J012192
B1J012200

Diajukan sebagai Pedoman untuk Melaksanakan Penelitian


pada Program Strata Satu Fakultas Biologi
Universitas Jenderal Soedirman
Disetujui dan disahkan
pada tanggal
Desember,2014

Dosen Pembimbing I

Dosen Pembimbing II

Sugiyono, S.Si. Ph.D


NIP. 19630412 198803 2 001

Drs. Lucky Prayoga M.P.


NIP. 19092737 829309 2 002

Mengetahui:
Pembantu Dekan I
Fakultas Biologi Unsoed

Drs. Agus Hery Susanto, M.S.


NIP. 19590814 198603 1 004
PRAKATA
2

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas rahmat dan
hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan penyusunan usulan penelitian, dengan
judul Pengaruh Pemberian NaCl Terhadap Kandungan Klorofil Tanaman Tomat
(Lycopersicum Esculentum) Varietas Warani dan Permata Di Desa Sumbang
Kecamatan Baturaden yang disusun sebagai syarat untuk pelaksanaan penelitian
pada program strata satu di Fakultas Biologi Universitas Jenderal Soedirman.
Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada Dr.rer.nat. Moh. Husein
Sastranegara selaku dosen pengajar mata kuliah Metodologi Penelitian Fakultas
Biologi Universitas Jenderal Soedirman, serta semua pihak yang telah membantu
dalam penyusunan usulan penelitian ini.
Penulis menyadari masih banyak kekurangan dan keterbatasan dalam
menyusun usulan penelitian ini. Penulis berharap semoga usulan penelitian ini
dapat bermanfaat dalam pengembangan ilmu pengetahuan. Demikian usulan ini
penulis susun dengan sebaik-baiknya agar dapat menjadi pedoman dalam
pelaksanaan penelitian.

Purwokerto, Desember 2014

Penulis

DAFTAR ISI
Halaman
Lembar Pengesahan
..........................................................................................................................
ii
Prakata
..........................................................................................................................
iii
Daftar
Isi
..........................................................................................................................
iv
Daftar Tabel
..........................................................................................................................
v
Daftar Lampiran
..........................................................................................................................
vi
Ringkasan
..........................................................................................................................
vii
I.

Pendahuluan
.................................................................................................................

II.

1
Tinjauan Pustaka
...................................................................................................................

III.

3
Metode Penelitian
...................................................................................................................

IV.

5
Jadwal Penelitian
.................................................................................................................
8

Daftar Referensi
.............................................................................................................................
9

DAFTAR TABEL

Halaman
Tabel 4.1. Rencana jadwal kegiatan penelitian......................................................11

DAFTAR LAMPIRAN

RINGKASAN
Di Indonesia tanaman tomat merupakan salah satu sumber makanan dengan
kandungan nutrisi yang cukup penting. Tanah yang miskin akan bahan organik dan kadar
garam yang tinggi dalam tanah menyebabkan tanaman tomat di Indonesia mempunyai
produksi yang rendah. Hal tersebut menyebabkannya sulit untuk dibudidayakan
khususnya pada tanah dengan kadar garam yang tinggi. Penggunaan berbagai pupuk
seperti kompos seringkali gagal untuk diaplikasikan pada tomat. Hal ini terjadi karena
tomat adalah tanaman yang memiliki toleransi yang kurang terhadap penggunaan zat
kimia. Oleh karenanya, cara yang paling tepat untuk mengatasi hal tersebut adalah
dengan cara meminimalisir akumulasi garam mineral yang dapat menyebabkan stres
osmotik pada tomat, seperti klorosis, nekrosis, bahkan kematian tomat. Garam mineral
yang paling berpengaruh terhadap tomat adalah NaCl. NaCl yang berlebihan pada
tanaman menyebabkan terjadinya akumulasi terutama pada organ sel yaitu vakuola.
Ketika vakuola tidak dapat menahan akumulasi NaCl maka sel mengalami keadaan turgor
dan mengalami lisis sel. Hal inilah yang membuat tanaman tomat mati.
Metode yang digunakan adalah metode eksperimental dengan teknik penanaman
tomat varietas Warani dan Permata, Kecamatan Baturaden, Kabupaten Banyumas dan
dilakukan penyemaian biji, pembuatan larutan NaCl, pengukuran kadar klorofil, pada
panjang gelombang 665 dan 635. Penanaman tanaman tomat selama 5 minggu.
Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Split Plot RAL, dengan 3 kali
ulangan. Variabel bebas yaitu kadar NaCl dan varietas tanaman tomat sedangkan variabel
tergantung yaitu kandungan klorofil tanaman tomat. Parameter yang diukur meliputi
tinggi tanaman, jumlah daun, panjang daun, bobot basah dan bobot kering tanaman,
panjang dan bobot kering akar, serta produksi. Data yang diperoleh dianalisis dengan
analisis ragam (Anova) atau menggunakan uji F pada tingkat kesalahan 5% dan 1%. Bila
hasil yang diperoleh berpengaruh nyata atau sangat nyata makan dilanjutkan dengan uji
BNJ.

Kata kunci: NaCl, tomat, salin

I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tomat (Lycopersicum esculentum) merupakan tanaman yang memiliki
sumber vitamin A dan C yang sangat baik. Tanaman tomat merupakan salah satu
komoditas hortikultura yang mendapat prioritas untuk dikembangkan. Tomat
mempunyai peran ganda, yaitu sebagai sumber gizi dan bahan baku industri.
Tomat juga potensial untuk meningkatkan pendapatan petani dibandingkan
dengan komoditas hortikultura lainnya. Total produksi tomat nasional tahun 20052010 telah meningkat dari 647.020 ton per tahun menjadi 890.169 ton per tahun
(Duriat, 1997).
Salinitas adalah tingkat keasinan atau kadar garam terlarut dalam air.
Kondisi salin merupakan keadaan dimana akumulasi garam terlarut di dalam
tanah kadar yang tinggi. Kondisi ini merupakan salah satu masalah yang sering
dihadapi dalam pembangunan pertanian di dataran rendah. Garam yang terlarut
dalam tanah merupakan unsur yang esensial bagi pertumbuhan tanaman, tetapi
kehadiran larutan garam yang berlebih di dalam tanah akan menyebabkan stres
tanaman (Yuniati, 2004).
Kebanyakan kultivar tomat bersifat moderatif sensitif terhadap salinitas
pada

semua

tahap

perkembangan

tanaman,

termasuk

perkecambahan,

pertumbuhan vegetatif, dan reproduksi yang menyebabkan penurunan hasil


ekonomis tomat pada cekaman salinitas. Kadar garam yang dapat ditoleransi oleh
tomat berkisar antara 1,3 dS/m sampai 6 dS/m. Tomat akan mudah mengalami
kerusakan sel saat hidup pada media dengan salinitas tinggi, tetapi tomat dapat
bertahan hidup dengan mengurangi hasil ekonomisnya (Abidin dan Lando, 1986).
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian di atas, dapat dirumuskan beberapa permasalahan
sebagai berikut:
a. Apakah pemberian NaCl dapat mempengaruhi kandungan klorofil tanaman
tomat varietas warani dan permata di Desa Sumbang, Kecamatan
Baturaden?

b. Konsentrasi NaCl manakah yang paling mempengaruhi kandungan klorofil


tanaman tomat varietas warani dan permata di Desa Sumbang, Kecamatan
Baturaden?
C. Hipotesis
H0: Pemberian NaCl tidak mempengaruhi kandungan klorofil tanaman tomat
varietas warani dan permata di Desa Sumbang, Kecamatan Baturaden.
H1 : Pemberian NaCl dapat mempengaruhi kandungan klorofil tanaman
tomat varietas warani dan permata

di Desa Sumbang, Kecamatan

Baturaden.
D. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui pengaruh pemberian NaCl terhadap kandungan klorofil
tanaman tomat varietas warani dan permata di Desa Sumbang, Kecamatan
Baturaden.
2. Untuk mengetahui konsentrasi NaCl yang paling mempengaruhi kandungan
klorofil tanaman tomat varietas warani dan permata di Desa Sumbang,
Kecamatan Baturaden.
E. Kegunaan Penelitian
Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai ilmu pengetahuan untuk
mengetahui pengaruh NaCl terhadap kandungan klorofil tanaman tomat
varietas warani dan permata di Desa Sumbang, Kecamatan Baturaden.

II. TINJAUAN PUSTAKA

Tomat (Lycopersicum esculentum) merupakan tanaman yang sangat


digemari karena manfaat, kandungan gizi, dan prospek bisnis yang baik. Tomat
juga merupakan tanaman yang adaptif terhadap lingkungan dan memiliki batas
toleransi 1,3-6 dS/m terhadap salinitas (Munir dan Farhat, 2006). Penyiraman
dengan larutan NaCl dapat meningkatkan mutu buah tomat. Terbuka peluang
untuk meningkatkan hasil dan mutu buah tomat melalui pemberian NaCl pada
level yang moderat. Hanya saja, hingga saat ini belum diketahui kadar NaCl yang
dapat memberikan cekaman moderat pada tanaman tomat. Oleh karena itu, pada
penelitian ini dilakukan penyiraman berbagai kadar NaCl untuk menentukan kadar
NaCl yang dapat menyebabkan cekaman moderat pada tanaman tomat dalam
rangka meningkatkan hasil dan mutu buah tomat varietas warani dan permata
(Muller dan Ottoline, 2011).
Garam

mempengaruhi

pertumbuhan

tanaman

umumnya

melalui

keracunan yang diakibatkan penyerapan unsur penyusun garam secara berlebihan,


penurunan penyerapan air (cekaman air), penurunan penyerapan unsur-unsur
penting bagi tanaman khususnya potasium. Gejala awalnya adalah muncul
kerusakan tanaman akibat salinitas yang ditunjukkan warna daun yang menjadi
lebih gelap, ukuran daun lebih kecil, jarak batang dengan tangkai daun lebih
pendek. Kondisi cekaman garam yang berat menyebabkan warna daun berubah
menjadi kuning (klorosis) serta pada tepi daun mengering (terbakar, menjadi
kecoklatan).
Pemberian larutan NaCl dengan konsentrasi tertentu dapat meningkatkan
mutu buah dan nilai gizi tomat. Namun, apabila kadar NaCl terlalu tinggi, maka
akan menyebabkan penurunan kandungan klorofil (Borsani et al., 2001). Klorofil
merupakan katalisator fotosintesis yang sangat penting sebagai pigmen hijau
dalam jaringan tumbuhan berfotosintesis (Hariyadi, 2011). Bahkan sebagian
tanaman berwarna hijau menghasilkan makanan dan energi dari proses
metabolisme pada kloroplas dengan bantuan sinar matahari. Terhambatnya
pembentukan klorofil, menyebabkan proses metabolisme pada tumbuhan menjadi
kurang maksimal. Terhambatnya proses metabolisme pada tanaman, maka
terhambat pula proses pertumbuhan (Kayser et al., 2012).

Beberapa hasil penelitian di Indonesia menunjukkan bahwa larutan NaCl


memberikan dampak negatif terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman. Oleh
karena itu, kajian mengenai pengaruh aplikasi NaCl untuk meningkatkan mutu
buah tomat menarik untuk dikaji. Sebelum pengaplikasian NaCl, tanaman tomat
varietas Warani dan Permata tumbuh pada media tanam yang dikondisikan sama.
Hal ini mengakibatkan kedua varietas memiliki pertumbuhan akar dan tajuk yang
tidak berbeda pula, karena mendapatkan lingkungan yang sama untuk
pertumbuhannya (Rahmawati et al., 2010). Menurut Borsani et al. (2001),
tingginya kadar NaCl menyebabkan penurunan kandungan klorofil karena
peningkatan aktivitas klorofilase dan menyebabkan penyimpangan metabolisme
dalam memproduksi senyawa nitrogen seperti prolin. Saat mengalami cekaman,
isi stroma kloroplas berkurang dan jumlah spesies oksigen reaktif (ROS) dalam
tubuh tanaman seperti H2O2 dan OH meningkat, sehingga menghambat aktivitas
fotosintesis.
Proses osmosis dalam peristiwa penyerapan air oleh akar tanaman
melibatkan pergerakan air dari tempat dengan konsentrasi garam yang rendah ke
tempat yang memiliki konsentrasi garam tinggi. Bila konsentrasi garam didalam
tanah tinggi maka pergerakan air dari tanah ke akar melambat dan bila konsentrasi
garam pada tanah lebih tinggi dibandingkan dengan didalam sel-sel akar tanaman
maka tanah akan menyerap air dari akar, sehingga tanaman akan layu dan mati
(Bilman, 2001). Kumar dana Atul (2010) menjelaskan bahwa kelebihan unsur Na +
dan Cl- dapat menekan pertumbuhan dan mengurangi produksi tomat. Peningkatan
konsentrasi garam larut di dalam tanah akan meningkatkan tekanan osmotik
sehingga menghambat penyerapan air dan unsur-unsur hara yang berlangsung
melalui proses osmosis. Jumlah air yang masuk ke dalam akar akan berkurang
sehingga mengakibatkan menipisnya jumlah persediaan air dalam tanaman.

III.

MATERI DAN METODE

1. Materi, Lokasi, dan Waktu Penelitian


1.1 Materi Penelitian

1.1.1 Alat
Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah tabung reaksi,
kuvet, gelas ukur, beaker glass, spektrofotometer, mortar dan pastle,
batang pengaduk, gunting, timbangan analitik, polybag,sentrifuge, tabung
sentrifuge, baskom, sprayer, corong, kertas saring. botol gelap, pipet
tetes, mikropipet dan tip.
1.1.2 Bahan
Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah benih tomat
(Lycopersicum esculentum), tanah sebagai media penanaman, pupuk
organik, pasir, sekam, pupuk kandang, akuades, aseton 80%, kapas,
kertas label, tissue, NaCl 0 ppm, NaCl 1000 ppm, dan NaCl 2500 ppm
1.2 Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di Desa Sumbang, Kecamatan
Baturaden, Kabupaten Banyumas, Jawa tengah. Berlangsung dari April
sampai Juli 2015. Lokasi percobaan terletak pada ketinggian 500 m dpl, serta
pengamatan dilakukan setiap 3 hari sekali selama 14 hari.
2. Metode Penelitian
2.1 Rancangan Percobaan
Rancangan yang dilakukan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL)
pola split-plot dengan petak utama (main plot) adalahvarietas tanaman tomat
yang terdiri dari 2 taraf, yaitu varietas warani (V1) dan permata (V2). Anak
petak (sub plot) berupa konsentrasi NaCl yang terdiri dari 3 taraf, yaitu NaCl
0 ppm (N1), 1000 ppm (N2), dan 2500 ppm (N3) dengan demikian terdapat
18 kombinasi perlakuan yaitu V2N1, V1N2, V1N1, V3N2,V2N1, V3N3,
V2N2, V1N1, V1N2, V3N3, V2N2, V3N2, V2N3,V1N3,V1N1,V3N1, V2N3,
danV3N1. Setiap kombinasi perlakuan diulang sebanyak 3 kali. Analisis
statistik menggunakan Analysis of Varians (ANOVA).
Varietas (V)

: 2 Taraf (A)

NaCl (N)

: 3 Taraf (B)

Pengulangan

: 3 Kali (r)

Pengacakan petak utama secara serempak, karena rxa= 2x3 maka terdapat 6
petak utama.

V2

V1

V1

V3

V2

V3

Petak utama displit menjadi 3 karena terdapat 3 taraf B


V2N1
V2N2
V2N3

V1N2
V1N1
V1N3

V1N1
V1N2
V1N1

V3N2
V3N3
V3N1

V2N1
V2N2
V2N3

V3N3
V3N2
V3N1

2.2.Variabel yang diamati


Variabel yang diamati adalah variabel terikat berupa kandungan
klorofil tanaman tomat.Variabel bebasnya berupa konsentrasi NaCl dan
varietas tomat Warani dan Permata. Parameter yang diamati pada penelitian
ini adalah kandungan klorofil tanaman tomat varietas Warani dan Permata di
Desa Sambung, Kecamatan Baturaden.
3. Cara Kerja
a. Persiapan Penelitian
1) Persiapan Benih
Persiapan benih dilakukan dengan cara melakukan seleksi biji tanaman
tomat. Seleksi biji dilakukan dengan merendam biji tersebut dalam air
hangat. Biji yang digunakan ialah biji yang tenggelam dikarenakan biji
tersebut mengalami masa dormansi yang telah hilang. Biji yang
tenggelam disimpan dalam lipatan kain basah dan disimpan selama 5 hari
dalam ruangan lembab sampai tumbuh menjadi kecambah.
2) Penyemaian
Penyemaian dilakukan setelah biji mulai berkecambah. Biji yang
berkecambah dimasukkan dalam bak yang berisikan sekam dan pupuk
kandang matang dengan perbandingan 1 : 1. Untuk menjaga
kelembabannya, bak tersebut ditutup karung selama 3-4 hari hingga
kecambah muncul ke permukaan media tanam. Pada tahap berikutnya,
tanaman dipindahkan dalam polybag dan dibiarkan tumbuh sampai umur
5 minggu. Tanaman yang sudah berumur 5 minggu merupakan tanaman
yang digunakan untuk diberi perlakuan.
3) Pembuatan larutan NaCl
Untuk pembuatan larutan NaCl, dilakukan dengan menimbang garam dapur
(NaCl) dengan rumus:
6

M = grx 1000
Mr

Dimana :

= molaritas garam yang diinginkan

Gram

= berat garam yang harus ditimbang

Mr

= berat molekul NaCl

= volume larutan yang diinginkan

Ditimbang NaCl kemudian dilarutkan dengan air sampai dengan volume


1000 ml dan diaduk hingga homogen.

Perlakuan NaCl diberikan ketika tanaman berumur 14 hari, sampai


dengan tanaman sampai berumur 8 minggu, dengan dosis 1 liter/polybag.
Pemberian NaCl dilakukan setiap 3 hari sekali, sementara penyiraman
dilakukan setiap hari.

4) Pengukuran kadar klorofil


Pengukuran kadar klorofil dilakukan pada hari ke-14 yang merupakan akhir
proses penelitian. Sampel daun diambil dan ditimbang menggunakan
timbangan analitik sampai beratnya mencapai 0,5 gram. Sampel daun
digerus menggunakan mortar hingga halus, kemudian dilarutkan dengan
aseton 80% sebanyak 10 ml. Ekstrak didiamkan selama 1 malam,
kemudian disentrifuge selama 10 menit dengan kecepatan 1000 rpm.
Permukaan kuvet dibersihkan, kemudian dimasukkan ke dalam
spektrofotometer. Pengukuran menggunakan spektrofotometer dengan
nilai absorbansi larutan klorofil pada panjang gelombang 663 m dan
645 m. Untuk menghitung kadar klorofil dihitung dengan rumus
sebagai berikut:
Chlorophyll a(g/ml)
= 12,21 (A663) 2,81 (A646)
Chlorophyll b(g/ml)
= 20,13 (A646) 5,03 (A663)
Total chlorophyll (g/ml) = 17,3 (A646) 7,18 (A663)
Dimana : A470, A646, dan A663 adalah absorbansi pada panjang gelombang
470, 646, dan 663 nm.
4. Metode Analisis
Data yang diperoleh dapat dianalisis menggunakan analisis varian (uji
F). Apabila hasil analisis tersebut menunjukkan pengaruh yang nyata, maka

dapat dilakukanuntuk uji lanjut menggunakan LSD untuk mengetahui


perlakuan yang terbaik.
IV.
No
.
1.
2.
3.
4.
5.

Kegiatan

JADWAL PENELITIAN

Nove

Dese

Janu

Febr

Bulan
Mar Apri

mber

mber

ari

uari

et

2014

2014

2014 2014 2014 2014

Penyusulan
Usulan
Penelitian
Seminar
Usulan
Penelitian
Pelaksanaan
Penelitian
Penyusunan
Hasil
Penelitian
Seminar
Hail
Penelitian

Mei

Juni

Juli

2014 2014 2014

Agu
stus
2014

DAFTAR REFERENSI
Abidin, B. dan Lando T. M. 1986. Pengukuran Kadar Klorofil Tanaman Jagung,
Agrikim, 1 (31) : 79-83.
Bilman, W. S. 2001. Analisis Pertumbuhan Tanaman Jagung Manis ( Zea mays
saccharatal), terhadap stress osmotic dan salinitas. Jurnal ilmu-ilmu
Pertanian Indonesia, 3 (1):25-30.
Borsani, O., V. Valpuesta, and M.A. Botella. 2001. Evidence for a Role of
Salicylic Acid in The Oxidative Damage Generated by NaCl and
Osmotic Stress in Arabidopsis Seedlings. Plant Physiology Journal, 2 (1)
: 1024 1030.
Duriat, A.S. 1997. Tomat: Komoditas Andalan yang Prospektif. Balai Penelitian
Tanaman Sayuran Lembang, Bandung.
Hariyadi, B.S. Purwoko, dan, I. Raden. 2011. Pengaruh Pemberian NaCl terhadap
Pertumbuhan Jarak Pagar (Jatropha curcas L.). J. Agron. Indonesia, 39 (3) :
205 209.
Kayser M., M. Benke, dan J. Isselstein. 2012. Potassium Leaching Following
Silage Maize On a Productive Sandy Soil. Plant Soil Environ, 58 (12): 545
550.
Kumar, Sanjay dan Atul Kumar Singh. 2010. A Review on Stress NaCl of Damage
Reports in Wheat (Triticum aestivum L.). Journal of Chemical and
Pharmaceutical Research, 2(6):118-124.
Muller, Dorte dan Ottoline Leyser. 2011. Annalysis Chlorophil and The Growth of
Plant Graminae. Annals of Botany, 107: 12031212.
Munir, M., dan Farhat, N. 2006. Growth and Flowering Response of Snapdragons
After Release Stress Osmotic. Journal of Applied Horticulture, 8(1): 2528.
Rahmawati, H., Endang S., dan Eka T. 2010. Pengaruh Kadar NaCl Terhadap
Hasil dan Mutu Buah Tomat (Lycopersicum esculentum). Fakultas
Pertanian Gadjah Mada, Yogyakarta.
Yuniati, R. 2004. Penapisan Galur Tanaman Tomat Toleran Terhadap NaCl Untuk
Penanaman di Lahan Salin. Jurnal Makara Sains, 8 (1) : 21-24.

Anda mungkin juga menyukai