STTDB PS KWN Materi
STTDB PS KWN Materi
=================================
==============================
BAGIAN PERTAMA
BAB I
LANDASAN DAN TUJUAN PENDIDIKAN
PANCASILA
A.PENDAHULUAN
Bab
ini
akan
memaparkan
rasionlisasi Pendidikan Pancasila
dan garis-garis besar Program
pengajaran
sesuai
dengan
kurikulum pendidikan pancasila
tahun 2000 ( SK. Dirjen Dikti no.
265/dikti/kep/2000) yang kemudian
disempurnakan berdasarkan surat
keputusan Dirjen. Dikti no. 38/dikti
2002
tentang
rambu-rambu
pelaksanaan
mata
kuliah
pengembangan
kepribadian
di
perguruan tinggi.
Yaitu :
Di
Indonesia pemupukan
nilai-nilai
sikap
dan
kepribadian
kepada
peserta didik dilakukan
melalui
pendidikan
Pancasila,
Agama,
Kewarganegaraan,
ilmu
social dasar, ilmu budaya
dan ilmu alamiah dasar
dan disebut kelompok
Mata
Kuliah
Pengembangan
Kepribadian (MKPK).
meningkatkan
semangat
kebangsaan, kesetiakawanan social,
kesadaran pada sejarah bangsa
serta sikap menghargai jasa para
pahlawan yang berorientasi ke masa
depan.
UU NO. 2 tahun 1989 tentang sistem
Pendidikan Nasional menyebutkan
bahwa kurikulum dan isi pendidikan
yang memuat Pancasila, pendidikan
Agama,
dan
Pendidikan
Kewarganegaraan terus ditingkatkan
dan dikembangkan disemua jalur,
jenis dan jenjang pendidikan..
Penjelasan UU no. 2/1989 tentang
system
Pendidikan
Nasional
menyebutkan bahwa Pendidikan
Pancasila mengarahkan perhatian
pada moral yang diharapkan
diwujudkan dalam kehidupan seharihari yaitu:
Perilaku
yang
mendukung
kerakyatan yang mengutamakan
kepentingan bersama diatas
kepentingan perorangan dan
golongan sehingga perbedaan
pemikiran, pendapat maupun
kepentingan
diatasi
melalui
musyawarah dan mufakat.
Perilaku yang mendukung upaya
untuk mewujutkan keadilan social
bagi seluruh rakyat Indonesia.
D.LANDASAN
PENDIDIKAN
PANCASILA
Pancasila adalah dasar Negara
Republik Indonesia yang secara
resmi disyahkan oleh Panitia
Persiapan
Kemerdekaan
Indonesia Indonesia (PPKI)
pada tanggal, 18 Agustus 1945
dan
tercantum
dalam
Pembukaan
UUD
1945,
diundangkan dalam Berita
Republik Indonesia No. 7
tanggal, 15 Februari 1946
halaman 45-48 bersama sama
dengan Batang Tubuh UUD
1945.
Dalam
perjalanan
sejarah
eksistensi Pancasila sebagai
dasar filsafat Negara RI
mengalami berbagai macam
interprestasi dan manipulasi
politik
sesuai
dengan
7
2. Landasan cultural
Setiap bangsa di dunia dalam
hidup
bermasyarakat,
berbangsa
dan
bernegara
senantiasa memiliki suatu
pandangan hidup. Bangsa yang
9
11
dan
Pendidikan
Kewarganegaraan.
Untuk realisasinya Dirjen Dikti
telah
mengeluarkan
SK
No.38/Dikti/Kep/2002
tentang
rambu-rambu
Pelaksanaan
mata kulian pengembangan
Kepribadian.
4. Landasan Filosofis
Secara filosofi dan obyektif,
nilai-nilai yang tertuang dalam
sila-sila Pancasila merupakan
filosofis bangsa Indonesia
sebelum mendirikan Negara
RI.Sebelum mendirikan Negara
Indonesia, bangsa Indonesia
adalah
bangsa
yang
berketuhanan, bangsa yang
berperikemanusiaan yang adil
dan beradap, dan bangsan yang
selalu
berusaha
mempertahankan
persatuan
bagi seluruh rakyat untuk
mewujutkan keadilan.
Dalam hidup bernegara nilainilai Pancasila merupakan
dasar filsafat Negara
dan
pandangan filosofis bangsa
Indonesia.
Atas dasar itulah maka
konsekuensinya dalam setiap
aspek penyelenggaraan Negara
harus bersumber pada nilainilai Pancasila termasuk system
12
peraturan perundang-undangan
di Indonesia.
E. TUJUAN PENDIDIKAN PANCASILA
1. Tujuan Nasional
Tujuan Nasional sebagaimana
yang termuat dalam Pembukaan
UUD 1945 alinea kempt, yaitu :,,,,
melindungi segenap bangsa
Indonesia dan seluruh tumpah
darah
Indonesiadan
untuk
memajukan kesejahteraan umum
mencerdaskan kehidupan bangsa,
dan ikut melaksanakan ketertiban
dunia
yang
berdasarkan
kemerdekaan perdamaian abadi
dan keadilan sosial ,,,,.
Tujuan Nasional sebagaimana
ditegaskan dalam pembukaan itu
diwujutkan melalui pelaksanaan
penyelenggaraan Negara yang
berkedaulatan
rakyat
dan
demokratis
dengan
mengutamakan persatuan dan
kesatuan bangsa berdasarkan
Pancasila
dan
UUD
1945.Pembangunan
Nasional
merupakan usaha peningkatan
kualitas manusia dan masyarakat
Indonesia yang dilakukan secara
berkelanjutan,
berlandaskan
kemampuan nasional dengan
memanfaatkan kemajuan ilmu
pengetahuan dan teknologi serta
memperhatikan
perkembangan
13
global.Dalam
pelaksanaannya
mengacu
pada
kepribadian
bangsa dan nilai-nilai luhur yang
universal untuk mewujutkan
kehidupan bangsa yang berdaulat,
mandiri, berkeadilan, sejahtera,
maju dan kukuh kekuatan moral
dan etika.
2. Tujuan Pendidikan Nasional
Pendidikan Nasional berdasarkan
Pancasila dan UUD 1945,
berfungsi untuk mengembangkan
kemampuan serta meningkatkan
mutu kehidupan dan martabat
manusia Indonesia dalam rangka
upaya
mewujutkan
tujuan
nasional.
Berdasarkan UU No. 2 Th 1989
tentang
system
Pendidikan
Nasional pada pasal 4 yaitu
Pendidikan Nasional bertujuan
mencerdaskan kehidupan bangsa
dan mengembangkan manusia
Indonesia
seutuhnya
yaitu
manusia yang beriman dan
bertaqwa terhadap Tuhan Yang
Maha Esa dan berbudi pekerti
luhur, memiliki pengetahuan dan
ketrampilan, kesehatan jasmani
dan rohani, kepribadia yang
mantap dan mandiri, serta
tanggung jawab kemasyarakatan
dan kebangsaan.
Kemudian UU tentang Sistem
Pendidikan Nasional tersebut
14
Bentuk
aktifitas
proses
pembelajaran : kuliah tatap muka
ceramah, dialog interaktif, studi
kasus,
penugasan
mandiri,
seminar kecil, dan evaluasi
belajar.
Motivasi
menumbuhkan
kesadaran bahwa proses belajar
mengembangkan
kepribadian
merupakan kebutuhan hidup.
G.PEMBAHASAN
PANCASILA
SECARA ILMIAH
Pembahasan Pancasila termasuk
filsafat Pancasila, sebagai suatu kajian
ilmiah, harus memenuhi syarat ilmiah
yakni : berobyek, bermetode, bersistem
dan bersifat universal.
1. Berobyek.
Setiap ilmu pengetahuan pasti
mempunyai
obyek
yang
dibedakan menjadi dua yaitu
Obyek formal dan obyek
material.
Obyek formal adalah sudut
pandang yang ditujukan pada
bahan dari penelitian atau
pembentukan pengetahuan itu,
atau dari sudut mana obyek
material itu disorot. Obyek
formal Pancasila adalah suatu
sudut pandang tetentu dalam
pembahasan Pancasila, atau
dari sudut pandang apa
Pancasila itu dibahas. Jika
membahas Pancasila dari sudut
18
ekonomi
Pancasila
Obyek material : yaitu suatu
bahan yang menjadi tinjauan
penelitian atau pembetukan
pengetahuan itu dengan kata
lain obyek material adalah hal
yang diselidiki, dipandang, atau
disorot oleh disiplin ilmu,
Obyek
material
Pancasila
adalah suatu obyek yang
merupakan
sasaran
pembahasan dan pengkajian
Pancasila baik yang bersifat
empiris
maupun
non
empiris.Pancasila merupakan
hasil budaya bangsa Indonesia,
oleh karena itu obyek material
pembahasan Pancasila dapat
berupa hasil budaya bangsa
yang
berupa,
lembaran
sejarah,bukti-bukti
sejarah,benda-benda sejarah,
benda-benda budaya, naskahnaskah kenegaraan lainnya.
2. Beretode
Setiap pengetahuan ilmiah
harus memiliki metode yaitu
seperangkat cara atau system
pendekatan dalam rangka
pembahasan Pancasila untuk
19
BAB II
PANCASILA
DALAM KONTEKS SEJARAH
PERJUANGAN BANGSA INDONESIA.
A.
Pengantar
Pancasila sebagai dasar Negara RI
sebelum disyahkan pada tanggal 18
Agustus 1945 oleh PPKI, nilainilainya telah ada pada bangsa
Indonesia sejak zaman dahulu kala
sebelum
bangsa
Indonesia
mendirikan Negara, yang berupa
nilai-nilai adat istiadat, kebudayaan
serta nilai-niai religious.Nilai-nilai
tersebut telah ada dan melekat dan
teramalkan dalam kehidupan seharihari sebagai pandangan hidup,
sehingga materi Pancasila yang
berupa nilai-nilai tersebut tidak lain
adalah dari Indonesia sendiri
sehingga bangsa Indonesia sebagai
kausa materialis Pancasila. Nilainilai tersebut kemudian diangkat
dan dirumuskan secara formal oleh
para pendiri Negara, untuk dijadikan
sebagai dasar filsafat Negara
Indonesia.
Berasarkan kenyataan tesebut maka
untuk memahami Pancasila secara
lengkap dan utuh terutama dalam
kaitannya dengan jati diri bangsa
Indonesia,
mutlak
diperlukan
pemahaman tentang bagaimana
unsur-unsur Pancasila pada tahap
21
B.
23
C.
25
D.
Unsur
pada
Tahap
Perkembangan Pengaruh Budaya
Islam Pancasila
Perkembangan Islam di Indonesia
menjadi luas setelah runtuhnya
Majapahit pada abad XV.Pengaruh
pertama dari penyebaran agama
Islam
di
Indonesia
adalah
berkembangnya agama baru, yang
mengubah pemujaan dewa menjadi
pemujaan kepada Tuhan Yang Maha
Esa.
Orang-orang Indonesia yang telah
memeluk agama Islam sanggup
bekerja sama dengan orang-orang
yang beragama lain, sejauh hanya
menyangkut agama tidak ada
halangan untuk bekerja sama
khususnya dalam perdagangan
antar bangsa.
Kecintaan terhadap kelompok social
dan daerah terus berkembang. Dan
karena pada masa perkembangan
Islam muncul juga kekuatan dari
Barat yang sering mengancam
kebebasan, maka semangat cinta
kelompok dan daerah bertambah
dengan semangat mempertahankan
kebebasan. Islam mengajarkan
ukhuwah
islamiah(persaudaraan
islam).Islam mengajarkan perbuatan
amal(kebaikan) dan zakat.
26
E.
Unsur-unsur
yang
terdapat
didalam Pancasila, telah terdapat
sebagai asas-asas yang menjiwai
bangsa Indonesia, yang dihayati
serta dilaksanakan pada waktu itu,
hanya saja belum dirumuskan
secara konkrit.
Pada hakikatnya , nilai-nilai
budaya bangsa semasa kerajaan
Sriwijaya telah menunjukkan nilainilai Pancasila, yaitu :
1. Nilai sila pertama, terwujud
dengan adanya umat agama
Buha
dan
Hindu
hidup
berdampingan
secara
damai,Pada kerajaan Sriwijaya
terdapat
pusat
kegiatan
pembinaan dan pengembangan
agama Budha,
2. Nilai sila kedua, terjalinnya
hubungan antara Sriwijaya
dengan India(dinasti Harsha)
Pengiriman para pemuda untuk
belajar diluar negri telah
tumbuh nilai- nilai politik luar
negri yang bebas dan aktif
3. Nilai sila ketiga, sebagai Negara
maritime
Sriwijaya
telah
menerapkan konsep Negara
kepulauan
sesuai
dengan
konvensi wawasan nusantara.
4. Nilai Sila kempat, Sriwijaya
telah memiliki kedaulatan yang
sangat luas meliputi siam dan
semenanjung melayu.
5. Nilai sila kelima, Sriwijaya
manjadi pusat pelayanan dan
30
perdagangan
sehingga
kehidupan rakyatnya sangat
makmur.
2. Masa Kejayaan Majapahit
Pada tahun 1293 berdirilah
kerajaan Majapahit yang mencapai
zaman keemasannya pada saat
pemerintahan raja Hayam Wuruk
dengan Mahapatih Gajah Mada
yang dibantu oleh Laksamana
Nala dalam memimpin armadanya
untuk
mengusai
nusantara,
wilayah
kekuasaanya
dari
semenanjung melayu ke Irian
Barat melalui Kalimantan Utara.
Pada masa itu agama Budha dan
Hindu
hidup
berdampingan
dengan damai dalam satu
kerajaan. Empu Prapanca menulis
Negarakertagama 1365, dalam
kitab ini telah terdapat istilah
Pancasila.
Empu
Tantular
mengarang buku Sotasoma, dan
di dalam buku ini itulah dijumpai
seloka persatuan nasional yaitu
Bhineka Tunggal Ika , yang
bunyi lengkapnya Bhineka
Tunggal Ika Tan Hana Dharma
Mangrua. Walaupun berbeda,
namun satu jua adanya sebab
tidak ada agama yang memiliki
tuhan yang berbeda. Hal ini
menunjukkan adanya kehidupan
agama pada saat itu, yaitu agama
Hindu dan Budha. Bahkan salah
31
G.
32
Tenggara.Sejak
kedatangan
bangsa Portugis pada abad XV,
ketenangan perdagangan di
Indonesia
mulai
terganggu.Acaman
terhadap
kemerdekaan Indonesia makin
besar setelah Portugis berhasil
menguasai Bandar Malaka pada
tahun 1511.
a. Perjuangan Rakyat Demak
Melawan Portugis.
Sejak semula Raja Demak,
Raden Patah, menyadari bahaya
yang mengancam.Oleh karena
itu Demak berusaha
untuk
mempersulit Portugis. Pada
tahun 1518 sampai 1521 Pati
Unus
memerintah
Demak
menggantikan ayahnya Raden
Patah, selama memerintah ia
selalu memusuhi Portugis.
Sikap ini sangat merugikan
Portugis karena Malaka selalu
mengimpor beras dan garam
dari Demak.Disisi lain Portugis
mengincar Pulau Jawa tetapi
Demak
selalu
berusaha
menghalau mereka.
b.
Perlawanan Rakyat Aceh
melawan Portugis.
Rakyat Aceh dibawah pimpinan
Sultan Iskandar Muda (1607
1636)
berjuang
untuk
mempertahankan
kedaulatan
Aceh dan megusir kekuasaan
Portugis dari Semenanjung
34
Malaka.Pada
tahun
1629
armada besar Aceh menyerang
Malaka yang dikuasai Portugis.
Sekalipun armada Aceh tidak
berhasil mengusir Portugis dari
Malaka, Portugispun tidak
berhasil merampas kedaulatan
Aceh.Berkat persatuan dan
kesatuan
Aceh
berhasil
menggagalkan
usaha
penjajahan
Portugis
di
wilayahnya.
b. Perlawanan rakyat Ternate
melawan Portugis.
Dibawah
pimpinan
Sultan
Hairun
rakyat
Ternate
menentang
dan
melawan
kekuasaan Portugis. Portugis
terdesak dan menawarkan
perdamaian dan mengajak
Sultan Hairun berunding di
benteng
Portugis.
Dalam
perundingan Sultan Hairun
dikianati dan dibunuh.
Rakyat Maluku marah dan
mengadakan
perlawanan
dibawah Sultan Baabullah,
Portugis
terdesak
dan
menyerah
dan diusir dari
Ternate. Meskipun demikian
Portugis
masih
diizinkan
berdagang di Ambon.
2. Kebangkitan Nasional
a.Latar
belakang
lahirnya
pergerakan nasional Indonesia.
35
2. Sarikat Islam :
Berdirinya
Sarikat
Islam
didahului oleh Sarikat Dagang
Islam (SDI) pada tahun 1911
oleh Kyai Haji Samanhudi atas
usul R.M.Tirto Adisuryo.
Tujuannya
memajukan
perdagangan Indonesia dan
anggotanya mula-mula hanya
para pedagang yang beragama
Islam.
Pada tahun 1912 SDI dalam
konggresnya
di
Surabaya
diubah
namanya
menjadi
Sarikat Islam ( SI ) dengan ketua
37
umumnya
H.Oemar
Said
Tjokroaminoto.
Tujuannya adalah memajukan
perdagangan bangsa Indonesia,
kesejahteraan
rakyat
dan
menganjurkan
cara
hidup
menurut ajaran agama Islam.
Pada awalnya SI bukan partai
politik.
Pada tahun 1919 muncul Central
Sarikat
Islam (
CSI
)
berkedudukan di Solo dengan
H. Oemar Said Tjokroaminoto
sebagai ketuanya
Pada tahun 1930 PSI berubah
menjadi PSII dan H. Agus salim
menjadi ketuanya.
3. Indishe Partij.
Berdiri tahun 1912 oleh tiga
serangkai yaitu ( Suwardi
Suryaningrat,
Dr.
Tjiptomangunkusumo dan E.F.E.
Douwes Dekker ). Partai politik
ini berusaha mempersatukan
kaum Belanda Indo yang
merasa tidak puas dengan
tindakan-tindakan pemerintah
Belanda
terhadap
bangsa
Indonesia yang menentang
politik penjajahan Belanda.
Tujuan : menghidupkan rasa
kebangsaan
di
kalangan
38
golongan
tersebut
untuk
bersama-sama mempersiapkan
pembentukan
tanah
air
Indonesia merdeka.
4. Sumpah Pemuda.
a) Konggres Pemuda.
Sejak tahun 1926 terlihat
adanya
kecenderungan
kearah
penyatuan
organisasi-organisasi yang
telah
ada.
Organisasi
tersebut bersifat nasional
dan langsung memasuki
gelanggang politik .
1. Perhimpunan
Pelajar-pelajar
Indonesia
(PPI).
Dalam konggresnya
pada Mei 1926,
menginginkan agar
perbedaan sempit
yang
bersifat
kedaerahan
agar
dikesampingkan
dan
berusaha
menciptakan
persatuan seluruh
bangsa Indonesia.
Tujuannya adalah
menggalang
persatuan
dari
seluruh organisasi
pemuda
untuk
tujuan
bersama-
39
sama
melawan
penjajah Belanda.
2. Pemuda Indonesia.
Pada tanggal, 27
Februari 1927 para
pemuda terpelajar
yang pernah belajar
di luar negeri dan
bekas
anggota
perhimpunan
Indonesia.
Tujuannya adalah
memperkuat
dan
memperluas
ide
kesatuan nasional
Indonesia.
b) Konggres Pemuda I
Pada tanggal, 30 April s/d 2
Mei 1926 diselenggarakan
di Jakarta, konggres ini
menekankan
pentingnya
persatuan dan kesatuan
para
pemuda
untuk
mencapai
Indonesia
merdeka.
c) Konggres Pemuda II
Konggres
ini
diselenggarkan
pada
tanggal, 26 28 Oktober
1928 di Jakarta. Konggres
ini membawa semangat
nasionalisme ke tingkat
yang lebih tinggi karena
40
H.
dilaksanakan berdasarkan
azas kerakyatan yang
dipimpin oleh hikmah
kebijaksanaan
dalam
permusyawaratan/
perwakilan.
Tidak ada perintah Tuhan
untuk
menegakkan
kejahatan,
immoralitas,
ketidak
adilan
atau
kesengsaraan.
Tetapi
Tuhan
memerintahkan
untuk
menegakkan
keadilan,
kebenaran,
mewujudkan
moralitas,
melenyapkan
kesengsaraan
dan
menghapuskan
segala
perbuatan maksiat dan
terkutuk.
Dengan
demikian
pendekatan secara agama
Pancasila ada terkandung
dalam setiap agama.
I. Pengertian Pancasila secara
Etimologi
Kata
Pancasila
secara
etimologi brasal dari bahasa
47
Sangsekerta.Bahwa
dalam
Sangsekerta
perkataan
Pancasila
memiliki
dua
macam arti yaitu :
panca artinya lima
syila artinya bantu sendi,
alas atau dasar
Syila artinya peraturan
tingkah laku yang baik yang
penting atau yang senonoh.
Kata tersebut dalam bahasa
Indonesia diartikan sama
dengan kata susila yang
berhubungan
dengan
moralitas. Oleh karena itu
secara etimologi Pancasila
berarti berbatu sendi lima atau
peraturan tingkah laku yang
penting.
Dalam kitab suci agama
Budha (Tri Pitaka) yang terdiri
dari tiga macam buku ( Suttha
Pitaka, Abdidama Pitaka,
Vinaya Pitaka) terdapat ajaran
moral dalam upaya mencapai
nirwana.
Ajaran
moral
tersebut adalah Dasasyiila,
Saptasyiila,
Pancasila.Pancasila
48
51
: Ichibangase
Ketua Muda
: R.P.Soeroso
Anggota
: 60 orang tidak
termasuk Ketua dan Ketua
Muda
BPUPKI telah mengadakan
sidang 2 kali, pertama
tanggal, 25 Mei s/d 1
Juni1945 dan sidang
kedua tanggal, 16 s/d 17
Juni 1945.Dalam sidang
pertama
telah
dikemukakan usul dan
pendapat oleh anggota
BPUPKI mengenai dasar
Negara dan rancangan
UUD yang dikemukakan
oleh beberapa anggota.
Pada tanggal, 29 Mei 1945
Mr.Muhammad
Yamin
menyampaikan Asas dan
Dasar Negara yaitu :
1.-Peri Kebangsaan
2.-Peri Kemanusiaan
3.-Peri Ketuhanan
4.-Peri Kerakyatan
52
5.-Kesejahteraan Rakyat
Setelah
selesai
menyampaikan
pidatonya,
Muhammad
Yamin
menyampaikan usulan tertulis
naskah Rancangan UUD
dalam pembukaan RUUD itu
tercantum rumusan lima azas
dasar Negara yaitu :
1.-Ketuhanan
Yang
Maha Esa
2.-Kebangsaan
Persatuan Indonesia
3.-Rasa
Kemnusiaan
yang adil dan beradab
4.-Kerakyatan
yang
dipimpin oleh hikmat
kebijaksanaan dalam
permusyawaratan
perwakilan
5.-Keadilan social bagi
seluruh
rakyat
Indonesia.
Pada tanggal, 31 Mei 1945
Prof.Dr.Soepomo
menyampaikan
pidato
berbeda
dengan
usulan
Mr.Muh.
Yamin.
Prof.Dr.Soepomo
53
mengemukakan
teori-teori
Negara sbb :
1.Teori
Negara
perseorangan
menurut paham ini Negara
adalah
masyarakat
hokum(legal society) yang
disusun atas kontrak
antara
seluruh
individu(contrac social).
Paham Negara ini banyak
terdapat di Eropa dan
Amerika.
2.Paham
Negara
kelas(Class theory) atau
teory golongan:
Teory ini sebagaimana
diajarkan
oleh
Marx,
Engels dan Lenin. Negara
adalah alat dari suatu
golongan untuk menindas
golongan lain. Negara
kapitalis adalah alat dari
kaum borjuis, oleh karena
itu
kaum
Marxis
menganjurkan
untuk
meraih kekuasaan agar
kaum buruh dapat ganti
menindas kaum borjuis.
54
3.Paham
Negara
integralistik
yang
diajarkan oleh Spinoza,
AdamMulle, Hegel abad 18
dan 19 : Menurut paham
ini Negara bukanlah untuk
menjamin perseorangan
ataupun golongan akan
tetapi
menjamin
kepentingan masyarakat
seluruhnya sebagai suatu
persatuan. Negara adalah
susunan masyarakat yang
integral , segala golongan,
bagian atau anggotannya
saling berhubungan erat
satu dengan yang lainnya
dan merupakan kesatuan
organis. Menurut paham
ini yang terpenting dalam
Negara
adalah
penghidupan
bangsa
seluruhnya.Negara tidak
memihak
kepada
golongan
yang paling
kuat atau yang paling
besar, tidak memandang
kepentingan
seseorang
sebagai pusat akan tetapi
Negara
menjamin
keselamatan hidup bangsa
55
56
c)Dalam
susunan
pemerintahan Negara harus
dibentuk
suatu
Badan
Permusyawaratan.
Agar
pimpinan Negara dapat
bersatu jiwa dengan wakilwakil rakyat secara terus
menerus.
d) Sistim ekonomi Indonesia
hendaknya
diatur
berdasarkan
asas
kekeluargaan,
system
tolong
menolong
dan
system koperasi.
e)Negara Indonesia yang
besar
atas
semangat
kebudayaan Indonesia yang
asli, dengan sendirinya akan
bersifat Negara Asia Timur
Raya.
1.Piagam Jakarta (22 Juni
1945)
Pada tanggal 22 Juni 1945,
anggota
BPUPKI
mengadakan
pertemuan
untuk membahas pidatopidato dan usulan-usulan
mengenai dasar Negara
yang
telah
menjadi
pembahasan dalam sidang
57
Kemerdekaan
58
Kekalahan
Jepang
terhadap Sekutu dalam
Perang Dunia
II
membawa dampak bagi
bangsa
Indonesia.Berdasarkan
pengumuman Nanpoo Gun
(Pemerintah
Tentara
Jepang untuk seluruh
daerah selatan) tanggal, 7
Agustus 1945, bahwa pada
pertengahan
bulan
Agustus
1945
akan
dibentuk Panitia Persiapan
Kemerdekaan
Indonesia
atau Dokuritzu Zyunbi
Iinkai.
Dalam upaya merealisasi
pembentukan
panitia
tersebut, pada tanggal 8
Agustus
1945
Tiga
Serangkai
yaitu
IR.Soekarno, Drs.Moh.Hatta
dan
Dr.Radjiman
Widyodiningrat berangkat
ke Saigon atas panggilan
Jendral Besar Terauchi,
Seiko Sikikan untuk daerah
selatan
termasuk
Indonesia.
59
Naskah
Proklamasi
Kemerdekaan selengkanya
sebagai berikut :
P R O K LA MA S I
Kami
bangsa Indonesia
dengan
ini
meyatakan
Kemerdekaan Indonesia.
Hal-hal
jang
mengenai
pemindahan kekuasaan d.l.l.
diselenggarakan dengan tjara
saksama dan dalam tempo
jang sesingkat-singkatnya.
Djakarta, hari 17 boelan 8
tahoen 05
Atas nama bangsa Indonesia
Soekarno/Hatta
63
K. Pengertian
Pancasila
secara Terminologi.
Untuk
menyempurnakan
Negara Indonesia yang baru
merdeka, maka pada tanggal,
18 Agustus 1945 PPKI
mengadakan sidang yang
pertama dan menghasilkan
beberapa keputusan sbb :
Menetapkan
dan
mengesahkan
Pembukaan
UUD 1945 yang diambil dari
Piagam
Jakarta
setelah
mengadakan
beberapa
perubahan atau penggantian
yaitu :
Kata Mukaddimah diganti
dengan kata Pembukaan
dalam suatu Hukum
dasar Negara Indonesia .
Diganti dengan ..dalam
suatu
UUD
Negara
Indonesia.
dengan berdasar kepada
ke Tuhanan dengan kewajiban
menjalankan syariat-syariat
Islam
bagi
pemeluk64
pemeluknya.
Diganti
dengan . Dengan berdasar
kepada Ketuhanan Yang Maha
Esa.
menurut dasar kemanusiaan
yang adil dan beradab
diganti
dengan
2.Pembagian
wilayah
Republik Indonesia kedalam
8 Propinsi dan tiap Propinsi
dibagi dalam Karesidenankaresidenan.
Dari uraian tersebut dapat
disimpulkan mengenai proses
pengesahan
Pancasila
sebagai dasar Negara dan
UUD 1945 sbb :
1.Pancasila yang dibahas
dalam sidang BPUPKI pada
tanggal 1 Juni 1945 telah
diterima
secara
bulat
sebagai dasar Negara RI.
2.Secara Yuridis formal
Pancasila
disyahkan
menjadi dasar Negara oleh
PPKI dalam sidangnya
pada tanggal, 18 Agustus
1945, yaitu menetapkan
dan mengesahkan UUD
1945 sbg UUD RI
3.UUD
1945
terdapat
Pembukaan
yang
didalamnya
memuat
rumusan
Pancasila.
Dengan demikian maka
sejak tanggal, 18 Agustus
66
Islam
bagi
pemelukpemeluknya.
Diganti
dengan . Dengan berdasar
kepada Ketuhanan Yang Maha
Esa.
menurut dasar kemanusiaan
yang adil dan beradab
diganti
dengan
2.Pembagian
wilayah
Republik Indonesia kedalam
8 Propinsi dan tiap Propinsi
dibagi dalam Karesidenankaresidenan.
Dari uraian tersebut dapat
disimpulkan mengenai proses
pengesahan
Pancasila
sebagai dasar Negara dan
UUD 1945 sbb :
1.Pancasila yang dibahas
dalam sidang BPUPKI pada
tanggal 1 Juni 1945 telah
diterima
secara
bulat
sebagai dasar Negara RI.
2.Secara Yuridis formal
Pancasila
disyahkan
menjadi dasar Negara oleh
PPKI dalam sidangnya
pada tanggal, 18 Agustus
1945, yaitu menetapkan
dan mengesahkan UUD
1945 sbg UUD RI
3.UUD
1945
terdapat
Pembukaan
yang
didalamnya
memuat
rumusan
Pancasila.
Dengan demikian maka
sejak tanggal, 18 Agustus
69
M. Fungsi
dan
Peranan
Pancasila
bagi
Bangsa
Indonesia.
Pancasila digali dari budaya
bangsa Indonesia sendiri,
maka Pancasila mempunyai
fungsi dan peranan yang
sangat luas dalam kehidupan
bermasyarakat,
berbangsa
dan bernegara. Fungsi dan
peranan itu terus berkembang
sesuai
dengan
tuntutan
zaman.
Itulah
sebabnya
Pancasila memiliki berbagai
predikat sebagai sebutan
nama yang menggambarkan
fungsi dan peranannya.
Fungsi dan Peranan Pancasila
diuraikan mulai yang abstrak
sampai yang kongkrit :
1.-Pancasila sebagai jiwa
bangsa Indonesia
2.-Pancasila
sebagai
Kepribadian
Bangsa
Indonesia
70
73
BAB III
PANCASILA SEBAGAI SISTEM
FILSAFAT
A.
Pengantar
halnya
buah-buahan
diberikan lalu dimakan
dengan keyakinan bahwa
dengan makan buahbuahan
itu
sesuatu
penyakit
dapat
diberantas , jadi sebagai
obat.Buah-buahan
itu
adalah obat pula.Pancasila
itu merupakan filsafat
Negara (staats filosofi),
karena
itu
dapatlah
dimengerti kalau filsafat
Pancasila ini dibawakan
sebagai hal-hal yang
berkenaan
dengan
manusia, sebab Negara itu
adalah
manusia,
organisasi manusia.
2.Notonagoro,
Dalam
lokakarya
pengamalan Pancasila di
Yogyakarta 1976 anata lain
mengatakan : dinyakan
dalam kalimat keempat
pada pembukaan UUD
1945 Bahwa disusunlah
kemerdekaan kebangsaan
Iandonesia yang terbentuk
dalam suatu susunan
Negara
RI
yang
77
berkedaulatan
rakyat
dengan berdasar kepada ;
Ketuhanan Yang Maha
Esa,Kemanusiaan
yang
adil
dan
beradab.
Persatuan Indonesia, dan
Kerakyatan yang dipimpin
oleh hikmat kebijaksanaan
dalam
permusyawaratan
/perwakilan serta dengan
mewujudkan
suatu
keadilan
social
bagi
seluruh rakyat Indonesia.
Kata-kata
dengan
berdasar
kepada
tersebut
menentukan
kedudukan
Pancasila
dalam Negara , dalam
pengertian dasar filsafat
.
Dasar
filsafat
asas
kerohanian
Negara
Pancasila adalah cita- cita
yang harus dijelmakan
dalam
kehidupan
Negara.Maka dasar filsafat
adalah
ratio
dari
kehidupan Negara dan
bangsa kita , dan asas
kerohanian , sedangkan
78
makna
pengertian
ideologi Negara adalah :
1) cita-cita Negara atau
system kenegaraan; 2)
ilmu pengetahuan tentang
cita-cita Negara.
Notonagoro
juga
mengatakan
bahwa
kedudukan
Pancasila
dalam Negara Indonesia
adalah sebagai dasar
Negara, dalam pengertian
sebagai dasar filsafat.Sifat
kefilsafatan dasar Negara
tersebut
diwujudkan
dalam rumus abstrak
kelima sila Pancasila.
3.Roeslan Abdoelgani
Pancasila adalah Filsafat
yang
lahir
sebagai
collectieve-ideologies dari
seluruh Bangsa Indonesia.
D. Pengertian System
Istilah system berasal dari
Yunani
systema
yang
mengandung arti keseluruhan
yang tersusun dari sekian
banyak bagian yang berarti
79
pula
hubungan
yang
berlangsung diantara satuansatuan atau komponen secara
teratur.
Secara garis besar istilah
system
mengandung dua
makna, sebagai suatu wujud
benda(entitas) dan sebagai
metode.Sebagai
metode,
system
dikenal
dengan
pendekatan system yang pada
dasarnya
merupakan
penerapan metode ilmiah
didalam
pemecahan
masalah.Pendekatan system
menuntut pemikiran sistemik,
memandang sesuatu system
sebagai bagian dari system
yang lebih luas dan besar.
Definisi
Sistem
menurut
Campbel menyatakan bahwa
system
itu
merupakan
himpunan komponen atau
bagian yang saling berkaitan
yang bersama-sama berfungsi
untuk mencapai suatu tujuan.:
Secara terminology system
berarti sehimpunan unsur
yang
melakukan sesuatu
kegiatan perorangan untuk
mencapai
sesuatu
atau
80
81
kenegaraan
Indonesia.
Bangsa
E. Pengertian
Pancasila
sebagai Sistem Filsafat.
Filsafat Negara kita ialah
Pancasila yang diakui dan
diterima
oleh
Bangsa
Indonesia sebagai pandangan
hidup.Dengan
demikian
Pancasila harus dijadikan
pedoman dalam kelakuan dan
pergaulan sehari-hari.
Sebagaimana
telah
dirumuskan oleh Presiden
Soekarno, Pancasila pada
hakikatnya telah hidup sejak
dahulu dalam moral, adat
istiadat,
dan
kebiasaan
masyarakat
Indonesia.Dengan
adanya
kemerdekaan
Indonesia,
Pancasila bukanlah lahir, atau
baru
dijelmakan,
tetapi
sebenarnya Pancasila itu
bangkit kembali.
Sebagai pandangan hidup
bangsa, maka sewajarnyalah
asas-asas
Pancasila
disampaikan kepada generasi
82
integralistik
yang
mengutamakan ketuhanan,
kesatuan dan kekluargaan.
4.Satu kesatuan totalitas yang
bulat dan untuk antar silasila Pancasila.
5.Memiliki corak universal,
terutama sila I dan sila II
serta
corak
nasional
Indonesia terutama sila
III,IV,V
6.Idealisme fungsional (dasar
dan fungsi serta tujuan idiil
sekaligus)
7.Harmoni Idiil ( asas selaras,
serasi dan seimbang)
8.Memiliki cirri-ciri dimensi
idealitas,
realitas
dan
fleksibilitas.
(((((((((((((oooOooo)))))))))))))
BAB IV
PANCASILA SEBAGAI ETIKA
POLITIK.
A.
Pengantar
86
norma
etika
sehingga
Pancasila
merupakan
system
etika
dalam
masyarakat, berbangsa dan
bernegara.
Jadi sila-sila Pancasila pada
hakikatnya
bukanlah
merupakan suatu pedoman
yang langsung bersifat
normative ataupun praktis
melainkan merupakan suatu
system nilainilai etika yang
merupakan sumber norma
baik meliputi norma moral,
maupun norma hokum,
yang pada gilirannya harus
dijabarkan lebih lanjut
dalam norma-norma etika,
moral
maupun
norma
hokum dalam kehidupan
kenegaraan
maupun
kebangsaan.
B. Pengertian
Etika,
Nilai,Moral, dan Kesusilaan.
1.Etika :
Etika
adalah
secara
etimologi berasal dari kata
88
90
2.Nilai
Nilai adalah sifat atau
kualitas yang melekat pada
suatu obyek, bukan obyek
itu sendiri.Didalam nilai itu
sendiri terkandung cita-cita,
harapan-harapan
,
dambaan-dambaan
dan
keharusan.Maka bila kita
bicara tentang nilai maka
kita bicara tentang hal yang
ideal, tentang hal yang
merupakan
cita-cita,
harapan dambaan dan
keharusan.
3.Moral,
Moral berasal dari kata
mos
jamaknya
moresyang berarti adat
atau cara hidup.Etika dan
moral sama artinya tetapi
dalam penilaian sehari-hari
ada sedikit perbedaan.Moral
atau moralitas dipakai untuk
perbuatan yang sedang
dinilai. Sedangkan etika
91
92
jiwa;Perkembangan
dari
nafsu alamiah yang gelam
sampai kepada kehendak
yang sadar, yang berarti
sampai kepada kesadaran
keseusilaan yang telah
tumbuh lengkap disebabkan
karena aktivitas diri sendiri.
6.Hubungan Etika, Nilai, Moral
dan Norma.
Agar nilai menjadi lebih
berguna dalam menuntun
sikap dan tingkah laku
manusia, maka perlu lebih
dikonkritkan lagi serta
diinformulasikan menjadi
lebih obyektif sehingga
memudahkan
manusia
untuk
menjabarkannya
dalam tingkah laku secara
kongkrit.Maka wujud yang
lebih kongkrit dari nilai
adalah merupakan suatu
norma.Terdapat
berbagai
macam norma, dan dari
berbagai macam norma
tersebut norma hukumlah
yang
paling
kuat
97
keberlakuannya,
karena
dapat dilaksanakan oleh
suatu kekuasaan ekternal
misalnya penguasa baru
atau penegak hokum.
Selanjutnya nilai dan norma
senantiasa
berkaitan
dengan
moral
dan
etika.Istilah
moral
mengandung integritas dan
martabat
pribadi
manusia.Derajat
kepribadian seseorang amat
ditentukan oleh moralitas
yang
dimilikinya.Makna
moral yang terkandung
dalam
kepribadian
seseorang itu tercermin dari
sikap
dan
tingkah
lakunya.Dalam pengertian
inilah maka kita memasuki
wilayah norma sebagai
penuntun sikap dan tingkah
laku manusia.
C.
Pengertian Etika.
Dalam
Dictionary
of
Sociology and Related
Science,
nilai
secara
sederhana dapat diartikan
kemampuan
yang
dipercayai yang ada pada
sesuatu
benda
untuk
memuaskan manusia.Jadi
nilai pada hakikatnya adalah
sifat atau kualitas yang
melekat pada suatu obyek,
bukan obyek itu sendiri.
Notonagoro membagi nilai
menjadi 3 macam, yaitu :
1.Nilai material,
yaitu segala sesuatu
yang
berguna
bagi
kehidupan
jasmani
manusia atau kebutuhan
material ragawi manusia.
2.Nilai vital
yaitu segala sesuatu
yang
berguna
bagi
manusia untuk dapat
mengadakan
kegiatan
atau aktifitas.
3.Nilai kerohanian
102
103
Dalam
kaitan
dengan
derivasi(asal mula) atau
penjabarannya maka nilai
dapat
dikelompokkan
menjadi 3 macam :
1.Nilai Dasar:
Nilai
dasar
bersifat
universal
karena
menyangkut
hakikat
kenyataan obyektif segala
sesuatu misalnya hakikat
Tuhan,
manusia
atau
segala
sesuatu
lainnya.Nilai dasar dapat
juga
disebut
sebgai
sumber norma yang pada
gilirannya dijabarkan atau
direalisasikan dalam suatu
kehidupan yang bersifat
praktis.
2.Nilai Instrumental.
Untuk dapat direalisasikan
dalam suatu kehidupan
praktis, maka nilai dasar
harus memiliki formulai
serta
parameter
atau
ukuran yang jelas. Nilai
instrumental inilah yang
104
Nilai
dasar
yang
fundamental
suatu
Negara dalam hokum
mempunyai hakikat dan
kedudukan yang tetap
kuat dan tidak berubah,
dalam arti dengan jalan
hokum apapun tidak
mungkin lagi untuk
diubah.Berhubung
Pembukaan UUD 1945
itu dimuat nilai-nilai
dasar yang fundamental,
maka Pembukaan UUD
1945 yang didalamnya
terdapat Pancasila tidak
dapat diubah secara
hokum. Apabila terjadi
perubahan
berarti
pembubaran
Negara
Proklamasi 17 Agustus
1945.
E. Nilai-nilai
Pancasila
sebagai Sumber Etika.
Sebagai
dasar
filsafat
negara Pancasila tidak
hanya merupakan sumber
108
derivasi(asal
mula)
peraturan
perundangan,
melainkan juga merupakan
sumber moralitas terutama
dalam
hubungannya
dengan
legitimasi
kekuasaan, hokum serta
berbagai kebijakan dalam
pelaksanaan
dan
penyelenggaraan Negara.
Dalam pelaksanaan dan
penyelenggaraan Negara ,
etika politik menuntut agar
kekuasaan dalam Negara
dijalankan sesuai dengan:
1).Asas legalitas, yaitu
dijalankan sesuai dengan
hokum yang berlaku.
2) Disahkan dan dijalankan
secara demokratis.
3) Dilaksanakan
berdasarkan prinsip-prinsip
moral.
Legitimasi
etis
mempersoalkan keabsahan
kekuasaan politik dari segi
norma-norma
moral.Legitimasi ini muncul
109
112
BAB V
PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI
NASIONAL
A.Pengertian Ideologi
Ideologi berasal dari kata Yunani
idien yang berarti melihat atau
suatu rencana yang dibentuk/
dirumuskan di dalam pemikiran,
buah pikiran , gagasan dan kata
logia yang berari ajaran. Dengan
demikian idologi adalah ajaran
atau ilmu tentang gagasan dan
buah pikiran atau science
desideas atau pengucapan dari
yang terlihat atau pengutaraan
115
116
118
Ideologi
1.
Arti Ideologi Terbuka:
Secara sederhana ideology berarti
suatu gagasan yang berdasarkan
119
pemikiran
yang
sedalamdalamnya dan merupakan hasil
pemikiran filsafati.Ideologi ialah
ajaran, doktrin, teori, atau ilmu
yang
diyakini
kebenarannya.Ideologi
terbuka
adalah Ideologi yang dapat
berinteraksi dengan ideology
yang lain.Yang dimaksud dengan
Pancasila
sebagai
Ideologi
terbuka
adalah Pancasila
merupakan ideology yang mampu
menyesuaikan
diri
dengan
perkembangan
jaman
tanpa
pengubahan nilai dasarnya.Ini
bukan berarti bahwa nilai dasar
Pancasila dapat diubah atau
diganti dengan nilai dasar yang
lain yang sama artinya dengan
meniadakan
Pancasila
atau
meniadakan identitas/ jati diri
bangsa Indonesia.
Pancasila
sebagai
ideology
terbuka mengandung makna
bahwa nilai-nilai dasar Pancasila
itu dapat dikembangkan sesuai
dengan dinamika kehidupan
bangsa Indonesia dan tuntutan
perkembangan jaman secara
kreatif dengan memperhatikan
tingkat
kebutuhan
dan
120
perkembangan
masyarakat
Indonesia sendiri.
Ciri khas ideology terbuka ialah
bahwa nilai-nilai dan cita-citanya
tidak dipaksakan dari luar,
melainkan digali dan diambil dari
kekayaan rohani, moral dan
budaya
masyarakatnya
sendiri.Dasarnya dari consensus
masyarakat , tidak diciptakan oleh
Negara melainkan ditemukan
dalam masyarakat sendiri.
Faktor-faktor
pendorong
keterbukaan
ideology
Pancasila :
a)Dalam
proses
pembangunan
nasional berencana,
dinamika masyarakat
kita
berkembang
dengan
amat
cepat.Dengan
demikian
tidak
semua
persoalan
kehidupan
dapat
ditemukan
jawabannya secara
ideologis
dalam
pemikiran ideologyideologi sebelumnya.
121
b) Bangkrutnya
ideology
tertutup
seperti komunisme
dihadapkan
pada
pilihan yang amat
berat, menjadi suatu
ideology
terbuka
atau
tetap
mempertahakan
ideology lainnya.
c)Pengalaman sejarah
politik kita sendiri
dengan
pengaruh
komunisme sangat
penting.
Karena
pengaruh ideology
komunisme
yang
pada
dasarnya
bersifat
tertutup.Pancasila
pernah
merosot
menjadi
semacam
dogma(keyakinan)
yang kaku.Pancasila
tidak lagi tampil
sebagai suatu acuan
bersama,
tetapi
sebagai
senjata
konseptual
untuk
menyerang lawanlawan politik.
122
perundangan yang
ada untuk menjadi
tatanan
dalam
pelaksanaan
ideology Pancasila
sebagai pegangan
dalam
kehidupan
berbangsa
dan
bernegara,Nilai dapat
berubah-ubah sesuai
dengan
perkembangan
zaman.
c)Nilai Praktis, adalah
nilai yang harus ada
dalam
praktek
penyelenggaraan
Negara.Sifat nilai ini
adalah
abstrak.Artinya
berupa
semangat
pada penyelenggara
Negara dari pusat
hingga ke tingkat
yang terbawah dalam
struktur
system
pemerintahan
Negara
Indonesia.Semangat
yang
dimaksud
adalah
semangat
125
para penyelenggara
Negara
untuk
membangun sila-sila
dalam
Pancasila
secara
konsekuen
dan
istiqomah.Contoh,
memberi
teladan
untuk tidak KKN dll.
Batas-batas keterbukaan ideology
Pancasila.
Sungguhpun
demikian,
keterbukaan ideology Pancasila
ada batas-batasnya yang tidak
boleh dilanggar al :
1.Stabilitas
nasional
yang
dinamis
2.Larangan terhadap ideology
Marxisme,
Leninisme,
Komunisme
3.Mencegah
berkembangnya
paham Liberal
4.Larangan terhadap pandangan
ekstrim yang menggelisahkan
kehidupan masyarakat
5.Penciptaan norma yang baru
harus melalui consensus.
126
E. Perbandingan
Pancasila dengan
lainnya didunia.
Ideologi
Ideologi
ideology-ideology bangsa-bangsa
lain.
Ideologi Liberal :
Liberal berasal dari kata liber
bahasa latin yang berarti free.Jadi
liberal berarti tidak dibatasi atau
tidak terikat oleh ajaran-ajaran
yang telah ada dalam filsafat
politik atau agama atau bebas
dalam pendapat.
Pokok-pokok ideology liberal
adalah :
Percaya terhadap Tuhan sebagai
pencipta
Percaya terhadap persamaan
dasar semua manusia
Memperlakukan pemikiran orang
lain secara sama
Pemerintahan dilakukan dengan
persetujuan yang diperintah
Pemerintah berlandaskan hukum
Mementingkan individu
Negara adalah alat
Menolak dogmatism(keyakinan)
Aspek
Politik,
hokum
:
Demokrassi liberal, hokum untuk
melindungi individu, dalam politik
mementingkan individu.
128
130
masyarakat
diakui
keberadaannya,
hubungan
individu dan masyarakat dilandasi
3S(selaras, serasi, Seimbang),
masyarakat ada karena ada
individu, individu akan punya arti
apabila
hidup
ditengah
masyarakat.
Aspek ciri khas : Keselarasan ,
Keseimbangan, dan keserasian,
dalam setiap aspek kehidupan.
(((((((((((((oooOooo)))))))))))))
BAB VI
PANCASILA SEBAGAI
PARADIGMA KEHIDUPAN DALAM
BERMASYARAKAT, BERBANGSA
DAN BERNEGARA
A.
Pengantar
Pengertian Paradigma
133
134
C. Pancasila
sebagai
Paradigma
Pembangunan
dalam berbagai bidang.
Secara
filosofis
hakikat
kedudukan Pancasila sebagai
pardigma
pembangunan
nasional mengandung suatu
konsekwensi bahwa dalam
aspek
pemmbangunan
nasional
kita
harus
mendasarkan pada hakikat
nilai-nilai sila-sila Pancasila.
Oleh karena itu pembangunan
nasional harus meliputi aspek
jiwa yang mencakup akal, rasa
dan kehendak, aspek raga,
aspek
individu,
aspek
makhluk social, aspek pribadi
dan juga aspek kehidupan
ketuhanan.
Pada gilirannya dijabarkan
dalam
berbagai
bidang
pembangunan antara lain,
politik, ekonomi, hokum,
pendidikan, social budaya,
ilmu
pengetahuan
dan
teknologi
serta
bidang
kehidupan agama.
135
1.Pancasila
sebagai
Paradigma
Pengembangan IPTEK.
Dalam upaya mewujutkan
kesejahteraan
dan
peningkatan harkat dan
martabatnya
maka
manusia mengembangkan
ilmu pengetahuan dan
teknologi. Pengembangan
IPTEK
sebagai hasil
budaya manusia harus
didasarkan pada moral
ketuhanan
dan
kemanusiaan yang adil
dan beradab.Oleh karena
itu pada hakikatnya silasila
Pancasila
harus
merupakan sumber nilai,
kerangka piker serta basis
moralitas
bagi
pengembangan iptek.
a)Sila Ketuhanan Yang
Maha
Esa
mengkomplementasikan
ilmu pengetahuan, harus
ada perimbangan antara
rasional dan irasional
antara akal, rasa dan
kehendak.Iptek
tidak
hanya memikirkan apa
136
yang
ditemukan,
dibuktikan
dan
diciptakan tetapi juga
dipertimbangkan mksud
dan
akibatnya
merugikan
manusia
disekitarnya.
b) Sila
Kemanusiaan
yang adil dan beradab,
memberikan dasar-dasar
moralitas
bahwa
manusia
dalam
mengembangkan iptek
haruslah beradab.Oleh
karena
itu
pengembangan
iptek
harus didasarkan pada
hakikat tujuan demi
kesejahteraan
umat
manusia.
c)Sila persatuan Indonesia
mengkomplementasikan
bahwa pengembangan
iptek hendaknya dapat
mengembangkan rasa
nasionalisme kebesaran
bangsa serta keluhuran
bangsa sebagai bagian
dari umat manusia di
dunia.
137
d) Sila
Kerakyatan
/perwakilan,
mendasari
pengembangan
iptek
secara
demokratis.Artinya
setiap ilmuwan haruslah
memiliki
kebebasan
untuk mengembangkan
iptek, menghormati dan
menghargai kebebasan
orang lain dan harus
memiliki sikap yang
terbuka artinya terbuka
untuk dikritik dikaji
ulang
maupun
dibandingkan
dengan
penemuan teori lain.
e)Sila
Keadilan
Sosialrakyat
Indonesia,
mengkomplementasikan
pengembangan
iptek
haruslah
menjaga
keseimbangan keadilan
dalam
kehidupan
kemanusiaan
yaitu
keseimbangan keadilan
dalam
hubungannya
dengan dirinya sendiri,
manusia
dengan
138
Tuhannya,
manusia
dengan manusia lain,
manusia
dengan
masyarakat bangsa dan
Negara serta manusia
dengan lingkungannya,
2.Pancasila
Paradigma
Pengembangan
Politik
sebagai
Bidang
139
140
b.Demokrasi
sebagai
kebudayaan
politik,
dalam masyarakat yang
sedang
membangun
harus
melakukan
perubahan
melalui
proses dari budaya
tradisonal patrimordial
kepada cara berpikir
rasional obyektif yang
dapat
memperkuat
kemandirian bagi setiap
warga Negara.
c.Demokrasi
sebagai
struktur
organisasi,
badan-badan
dalam
pemerintahan demokrasi
harus
dapat
melaksanakan
fungsi
dan peranannya, seperti
organisasi masyarakat,
partai
politik,
DPR,pemerintah,
birokrasi dan peradilan.
Demokrasi
sebagai
system
pemerintahan
hanya akan berhasil
kalau didukung oleh
demokrasi
sebagai
budaya politik yang
rasional obyektif.
141
3.Pancasila
sebagai
Paradigma
Pengembangan Ekonomi.
Perkembangan ekonomi
bukan hanya mengejar
pertumbuhan
saja
melainkan
demi
kemanusiaan,
demi
kesejahteraan
seluruh
bangsa.Maka
system
ekonomi
Indonesia
mendasarkan
atas
kekeluargaan
seluruh
bangsa.Perkembangan
ekonomi
tidak
bisa
dipisahkan dengan nilainilai moral kemanusiaan.
Untuk mencapai system
ekonomi kerakyatan maka
mutu
sumber
daya
manusia (SDM) perlu
ditingkatkan
.Kriteria
kualitas
SDM
yang
dibutuhkan
adalah
sebagai berikut:
a)Memiliki
kemampuan
dasar
untuk
berkembang.
142
b) Mampu menggunakan
ilmu dan teknologi untuk
mengolah sumber daya
alam secara efektif,
efisien, lestari, dan
berkesinambungan.
c)Memiliki
etos
professional, tanggung
jawab
atas
pengembangan
keahliannya, kejujuran
dalam
pelaksanaan
tugas,
ketelitian
pelayanan
kepada
masyarakat,
penghargaan terhadap
waktu dan ketepatan
waktu.
Peningkatan
kesejahteraan
selalu
dihadapkan
kepada
permasalahan,
bagaimana
kita
memadukan nilai-nilai
ekonomis yang akan
berkembang
menjadi
etos ekonomis dengan
nilai-nilai etis Pancasila.
4.Pancasila
Paradigma
sebagai
143
Pengembangan
Sosial
Budaya.
Dalam
pembangunan
pengembangan
aspek
social budaya hendaknya
didasarkan atas system
nilai yang sesuai dengan
nilai-nilai budaya yang
dimiliki oleh masyarakat
tersebut.Oleh karena itu
dalam
pengembangan
social budaya pada masa
reformasi dewasa ini kita
harus mengangkat nilainilai yang dimiliki bangsa
Indonesia sebagai dasar
nilai
yaitu
nilai-nilai
Pancasila itu sendiri.
Usaha
untuk
mengembangkan social
budaya tersebut dengan
melalui cara-cara sbb:
a)Dihormati martabatnya
sebagai manusia
b) Diperlakukan secara
manusiawi
c)Mengalami solidaritas
sebagai bangsa karena
semakin
hilangnya
kesenjangan ekonomi
dan budaya.
144
d) Memiliki kesempatan
untuk
berpartisipasi
dalam kehidupan politik
e)Merasakan
kesejahteraan
yang
layak sebagai manusia.
5.Pancasila
sebagai
Paradigma
Pengembangan
Pertahanan
dan
Keamanan.
Pancasila sebagai dasar
Negara dan mendasarkan
diri pada hakikat nilai
kemanusiaan
monopluralis
maka
pertahanan Negara harus
dikembalikan
pada
tercapainya harkat dan
martabat manusia sebagai
pendukung pokok Negara.
Pertahanan
dan
keamanan Negara harus
mendasarkan pada tujuan
demi
tercapainya
kesejahteraan
hidup
manusia sebagai makhluk
Tuhan
Yang
Maha
Esa.Pertahanan
dan
Keamanan Negara harus
145
harus
dikembangkan
kearah
terciptanya
kehidupan bersama yang
penuh toleransi, saling
menghargai berdasarkan
nilai kemanusiaan yang
beradab.
D. Pancasila
sebagai
Paradigma Reformasi.
Makna
reformasi
secara
etimologis berasal dari kata
reformation dengan akar kata
reform.Secara
harfiah
reformasi memiliki makna
suatu
gerakan
untuk
memformat ulang, menata
ulang atau menata kembali
hal-hal yang menyimpang
untuk dikembalikan pada
format atau bentuk semula
sesuai dengan nilai-nilai ideal
yang dicita-citakan rakyat.
Oleh karena itu suatu gerakan
reformasi memiliki kondisi
syarat-syarat sbb:
1.Suatu gerakan reformasi
dilakukan karena adanya
suatu
penyimpanganpenyimpangan.
148
E. Aktualisasi
Pancasila.
Pelaksanaan
1945.Tinjauan
UUD 1945.
B.
amandemen
hubungan
kekuasaan
dalam suatu Negara.
Berdasarkan pengertianpengertian tersebut, sifat
UUD 1945 adalah sebagai
berikut :
- Merupakan
hukum
positif yang mengikat
bagi pemerintah sebagai
penyelenggara Negara
maupun bagi setiap
warga Negara.
- Singkat dan supel,
memuat aturan-aturan
pokok yang setiap kali
harus
dikembangkan
sesuai
dengan
perkembangan zaman
dan memuat hak-hak
asasi manusia.
- Memuat norma-norma,
aturan-aturan
serta
ketentuan-ketentuan
yang dapat dan harus
dilaksanakan
sesuai
konstitusi.
- Merupakan
peraturan
positif paling tinggi
selain menjadi alat
control bagi peraturan160
Hukum
Dasar
Tidak
Tertulis ( konvensi).
Hukum dasar yang tidak
tertulis ialah aturan-aturan
dasar yang timbul dan
terpelihara dalam praktek
penyelenggaraan negara,
meskipun tidak tertulis.
Contoh :
- Pidato kenegaraan RI
tanggal, 16 Agustus
1945 di dalam sidang
DPR,
- Pidato pertanggungan
jawab Presiden dan
Ketua Lembaga Negara
lainnya
Jika dibandingkan anara
Hukum Dasar tertulis dan
Hukum Dasar yang tidak
tertulis
akan
terlihat
kelebihan
dan
kekurangannya yaitu :
Hukum
Dasar
yang
tertulis(UUD)
1.Lebih terang dan tegas
2.Lebih menjamin kepastian
hukum
3.Sulit untuk mengadakan
perubahan
4.Bersifat lebih kaku (rigid)
Hukum Dasar yang tidak
tertulis(Konvensi)
1.Kurang terang dan kurang
tegas
162
2.Kurang
menjamin
kepastian hukum
3.Lebih luwes (soepel) dan
mudah menyesuaikan diri
dengan keadaan
Pada waktu sekarang hampir
semua Negara di dunia
mempunyai Undang-Undang
Dasar.Suatu
pengecualian
negara Inggris yang tidak
mempunya UUD.Pememrintah Inggris
didasarkan kepada hukum dasar tak tertulis yang
disebut konvensi yaitu kebiasaan ketatanegaraan
yang pada umumnya sudah tua sekali misalnya :
1. Magna Charta (1215)Terjadi dalam pemerintahan
John Lckland(1199 -1216) ialah:
a) Raja tidak boleh memungut atau mengadakan
pajak kalau tidak dengan izin (persetujuan)
dari Great council (Dewan Penasehat Raja
yang terdiri atas kepala-kepala daerah atau
BARON )
b) Orang kecuali( budak )tidak boleh ditangkap,
dipenjara, disiksa, diasingkan atau disita
miliknya tanpa cukup alasan menurut hukum
negara.
Magna Charta ini belum merupakan
demokrasi sesungguhnya. Karena Great
Council
belum
merupakan
Dewan
Perwakilan Rakyat yang sesungguhnya,
tetapi baru merupakan Dewan Perwakilan
Baro-baro yang mewakili daerahnya masingmasing.tapi Magna Charta ini merrpakan
benih demokrasi dan dasar pertama UUD di
Inggris dikelak kemudian hari karena didalam
Magna Charta itu raja ditempatkan dibawah
hukum.
2. Potition of Right(1628)
Terjadi pada pemerintahan raja Charles I(16251649) yang emrintah secara mutlak dan
meniadakan parlemen.Dalam Perang antara raja
dan parlemen, parlemen keluar sebagai
pemenangnya.Raja Charles I dihukum mati.
Parlemen memutuskan beberapa hal al.:
163
165
KEWARGANEGARAAN
BAB I
NEGARA DAN SISTEM PEMERINTAHAN
A.Latar belakang Perlunya Negara:
167
Dalam bab ini kita akan membahas tentang Negara , baik menyangkut
alasan terbentuknya Negara, fungsi dan hubungan antara warga Negara
dengan Negara.
Menurut ahli tata Negara Sokrates, Aristoteles, Plato, adanya Negara
dimulai 400 tahun sebelum masehi.Keberadaan Negara didalam
masyarakat menurut Thomas Van Aquino didorong oleh dua hal yaitu
manusia sebagai makhluk social(animal social) dan manusia sebagai
makhluk politik(animal politicum).
Manusia sebagai makhluk social tidak dapat hidup sendiri dan sebagai
makhluk politik memiliki naluri untuk berkuasa.
Oleh karena itu menurut Thomas Hobbes keberadaan Negara sangat
diperlukan sebagai berlindung bagi individu, kelompok dan masyarakat
maupun penguasa yang kuat(otoriter), karena menurutnya manusia dengan
manusia lainnya memiliki sifat seperti serigala (homo homini lupus).
Negara dalam menjalani kehidupannya tentu menghadapi berbagai
masalah dalam menjaga eksistensinya.Masalah yang dihadapi Negara
antara lain adalah masalah globalisasi dan otonomi daerah, meskipun
kedua hal tersebut juga dapat memberi keuntungan bagi kemajuan suatu
Negara. Keuntungan globalisasi bagi bangsa dan Negara Indonesia adalah
dapat memberi nilai tambah berupa kemudahan memperoleh informasi,
teknologi, maupun pengetahuan yang berkembang dan terjadi diseluruh
dunia.
Otonomi daerah juga memberikan keuntungan yang besar bagi bangsa
Indonesia untuk dapat hidup mandiri dalam mengelola dan mengeksplorasi
sumber daya alam dan sumber daya manusia yang ada di daerahnya
secara optimal.
Salah satu dampak yang merugikan dari globalisasi adalah menipisnya
rasa kebanggan serta nasionalisme sebagai anak bangsa karena nilai
budaya dan teknologi asing masuk ke Indonesia dengan bebas melalui
teknologi informasi dan komunikasi.
Ancaman lain juga timbul dari adanya penerapan system Negara kesatuan
yang bersifat desentralisasi yang berintikan pada pemberian otonomi
kepada daerah tingkat kabupaten dan kota diseluruh wilayah NKRI. Bentuk
ancamannya adalah apabila komitmen dan konsistensi penyelenggaraan
Negara oleh penguasa tidak memberi kesejahteraan secara adil dan merata
kepada seluruh rakyat, maka dapat melahirkan ancaman yang dapat
membahayakan disintegrasi bangsa dan Negara.
B.Pengertian dan Definisi Negara.
Negara berasal dari kata state (inggris) staat(Belanda) etat (Perancis) State,
Staat dan Etat berasal dari bahasa latin Status atau statum yang berarti
keadaan yang tegak dan tetap atau sesuatu yang memiliki sifat-sifat yang
tegak dan tetap.
Kata statum lazimnya diartikan sebagai standing atau station (kedudukan)
yang juga sama dengan istilah status civitatis atau status republicae.
Dari pengertian inilah kata status pada abad ke 16 dikaitkan dengan kata
Negara.
Definisi Negara menurut beberapa ahli adalah sebagai berikut:
168
2. Sifat monopoli
Setiap negara menguasai hal-hal tertentu demi tujuan Negara tanpa
ada saingan.
3. Sifat totalitas.
Semua hal tanpa kecuali mencakup kewenangan negara, misalnya
semua orang harus membayar pajak, semua orang wajib membela
Negara, semua orang sama dihadapan hukum/berdasarkan hukum
dsb.
F. Fungsi Negara
Secara umum setiap Negara memiliki empat fungsi utama bagi bangsanya
yaitu :
1. Fungsi Pertahanan dan Keamanan.
Negara melindungi rakyat, wilayah dan pemerintahan dari ancaman,
tantangan, hambatan, dan gangguan, baik dari dalam maupun dari
luar yang dapat mengganggu pertahanan dan keamanan Negara RI.
Contoh meningkatkan kualitas penjagaan daerah perbatasan oleh
TNI.
2. Fungsi Pengaturan dan Ketertiban.
Negara
menciptakan
UU,
peraturan
pemerintah
serta
menjalankannya
demi
terwujutnya
tatanan
kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Contoh UU pemilu,
system pendidikan Nasional dll.
3. Fungsi Kesejahteraan dan Kemakmuran.
Negara melakukan upaya eksplorasi sumber daya alam maupun
sumber daya manusia untuk meningkatkan pendapatan masyarakat
sehingga terwujud kesejahteraan dan kemakmuran bagi seluruh
rakyat. Contoh penguasaan SDA yang menguasai hajat hidup orang
banyak seperti listrik, air dan bahan pangan.
4. Fungsi Keadilan Menurut Hak dan Kewajiban.
Negara menciptakan dan menegakan hukum secara tegas dan tanpa
pilih kasih menurut hak dan kewajiban yang telah dikontribusikan
kepada bangsa dan Negara. Contoh Negara menegakan system
hukum memalui lembaga peradilan.
G. Elemen Kekuatan Negara.
Kekuatan Negara tergantung dari beberapa elemen seperti sumber daya
manusia, sumber daya alam, kekuatan militer dan teritorial Negara
tersebut. Beberapa elemen kekuatan Negara adalah sbb.:
1. Sumber daya manusia
Kekuatan Negara tergantung jumlah penduduk, tingkat pendidikan
warga, nilai budaya masyarakat, dan kondisi kesehatan masyarakat.
2. Teritorial Negara
Kekuatan Negara juga tergantung sebeapa luas wilayah Negara,
yang terdiri atas, darat, laut dan udara, letak geografis dan situasi
Negara tetangga.
3. Sumber daya alam.
Kekuatan Negara tergantung pada kondisi alam atau material
buminya berupa kandungan mineral, kemakmuran.
4. Kapasitas Pertanian dan Industri
Sektor pertanian mempengaruhi kekuatan Negara, karena pertanian
memasok kebutuhan pokok seperti beras, syayur mayur, dan laup
pauk.
171
172
BAB II
IDENTITAS NASIONAL
A. Pengertian Identitas Nasional.
Pada tahun 1992 untuk pertama kalinya bendera Merah Putih
berkibar di Olimpiade Internasional di Barcelona Spanyol. Ketika itu
Susi Susanti berdiri di panggung, diiringi pengibaran bendera Merah
putih dan lagu Indonesia Raya. Bendera yang berkibar dan lagu
kebangsaan yang terdengar di Barcelona tersebut merupakan salah
satu ciri dari bangsa Indonesia. Selain lagu kebangsaan dan
bendera, ciri khas lainnya seperti letak geografis Indonesia, pulaupulaunya yang berjumlah ribuan, suku bangsanya yang beragam,
masyarakatnya yang religius atau beragama, dan kebudayaan yang
terkait dengan norma maupun teknologi.
Pengertian identitas nasional pada hakikatnya adalah manifestasi
nilai-nilai budaya yang tumbuh dan berkembang dalam aspek
kehidupan suatu bangsa dengan ciri-ciri khas dan dengan ciri-ciri
yang khas tadi suatu bangsa berbeda dengan bangsa lain dalam
kehidupan.
Identitas berasal dari kata identity yang berarti ciri-ciri , tanda-tanda,
atau jati diri yang melekat pada seseorang atau sesuatu yang
membedakannya dengan yang lain. Kata nasional dalam identitas
nasional merupakan identitas yang melekat pada kelompokkelompok yang lebih besar yang diikat oleh kesamaan-kesamaan,
baik fisik seperti, budaya, agama, bahasa maupun nonfisik seperti
keinginan, cita-cita, dan tujuan. Implikasinya adalah bahwa identitas
nasional merupakan sesuatu yang terbuka untuk diberi makna baru
agar tetap relevan dan fungsional dalam kondisi aktual yang
berkembang dalam masyarakat.
B. Parameter Identitas Nasional.
Parameter identitas nasional adalah sesuatu ukuran atau patokan
yang dapat digunakan untuk menyatakan sesuatu adalah menjadi
ciri khas suatu bangsa.
Sesuatu yang terjadi dalam masyarakat dan mencari ciri atau
identitas nasional biasanya mempunyai indikator sbb:
173
174
5. Agama
Identitas nasional dalam aspek agama adalah masyarakat agamis
dan memiliki hubungan antar umat dan antar umat beragama
yang rukun. Menurut UU no. 16/1969 negara Indonesia mengakui
multiagama yang dianut oleh bangsanya yaitu : Islam, Katholik,
Kristen, Hindu, Budha dan Kong Hu Cu. Pada era orde baru ,
agama Kong Hu Cu tidak diakui sebagai agama resmi Negara
Indonesia, tetapi sejak Presiden Abdulrahman Wahid istilah
agama resmi dihapuskan.Dalam Islam dikenal juga istilah Islam
Santri (Islam yang memiliki pemahaman Islam yang kuat dan
taan) dan Islam Abangan(penganut Islam yang tidak memiliki
pemahaman yang kuat tentang syariah islam).Islam Santri
terbagai menjadi dus yaitu Islam Modernis(berorientasi pada
pencarian tafsir baru atau ijtihad atas wahyu Allah) dan islam
Tradisionalis (menyadarkan pengamalan agara secara apa
adanya pada kitab dan sunah rasul serta pendapat para ulama)
Indonesia merupakan Negara multi agama, karena itu Indonesia
dikatakan Negara yang rawan disintegrasi bangsa. Oleh karena
itu salah satu jalan untuk mengurangi resiko konflik antar agama
perlu diciptakan tradisi saling menghormati antara umat agama
yang ada. Menghormati berarti mengakui secara positif dalam
agama dan kepercayaan orang lain juga mampu belajar satu
sama lain.
6. Bahasa
Bahasa adalah salah satu atribut bangsa di samping sebagai
identitas nasional. Bahasa Indonesia dikenal sebagai bahasa
melayu yang merupakan bahasa penghubung (lingua franca)
berbagai etnis yang mendiami kepulauan nusantara. Bahasa
melayu ini pada tahun 1928 ditetapkan oleh pemuda dari
berbagai suku bangsa Indonesia dalam peristiwa Sumpah
Pemuda sebagai bahasa persatuan bangsa Indonesia.
ooooooo((((o))))ooooooo
BAB III
DEMOKRASI
ANTARA TEORI DAN PELAKSANAANNYA DI INDONESIA
A. Arti , Makna dan Manfaat Demokrasi.
Rakyat dapat menyampaikan aspirasi atau suaranya secara
langsung dalam pemilihan pimpinan daerah yaitu gubernur,
bupati/walikota, dan Presiden. Pilihan pimpinan daerah dan Negara
tersebut dilangsungkan dengan suasana LUBER( langsung, umum,
bebas dan rahasia). Fenomena dimana rakyat memilih langsung
pimpinan pemerintahan ini dikenal dengan istilah demokrasi.
177
2.
3.
4.
5.
6.
Negara)
186
BAB IV
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA
187
189
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Karena kelahiran,
Karena pengangkatan,
Karena dikabulkan permohonan
Karena kewarganegaraan.
Karena perkawinan,
Karena pernyataan.
k) Setiap
orang
berhak
atas
status
kewarganegaraan.
l) Setiap orang bebas memeluk agama dan
beribadah
menurut
agamanya,
memilih
pendidikan dan pengajaran, memilih pekerjaan,
memilih kewarganegaraan, memilih tempat
tinggal diwilayah Negara, dan meninggalkannya
serta berhak kembali.
m) Setiap orang berhak atas kebebasan meyakini
kepercayaan, menyatakan pikiran, dan sikap,
sesuai dengan hati nurani.
n) Setiap orang berhak atas kebebasan berserikat,
berkumpul, dan mengeluarkan pendapat.
o) Setiap orang berhak untuk berkomunikasi dan
memperoleh informasi untuk mengembangkan
pribadi dan lingkungan sosialnya, serta berhak
untuk
mencari,
memperoleh,
memiliki,
menyimpan, mengolah, dan menyampaikan
informasi dengan menggunakan segala jenis
saluran yang tersedia.
p) Setiap orang berhak atas perilndungan diri
pribadi, keluarga, kehormatan, martabat, dan
harta benda yang dibawah kekuasaannya serta
berhak atas rasa aman dan pelindungan dari
ancaman ketakutan untuk berbuat atau tidak
berbuat sesuatu yang merupakan hak asasi.
q) Setiap orang berhak untuk bebas dari
penyiksaan atau perlakuan yang merendahkan
derajat martabat manusia dan berhak
memperoleh suaka politik dari Negara lain.
r) Setiap orang berhak hidup sejahtera lahir dan
batin, bertempat tinggal, dan mendapatkan
lingkungan hidup yang baik dan sehat serta
berhak memperoleh pelayanan kesehatan.
s) Setiap orang berhak mendapatkan kemudahan
dan perlakuan khusus untuk memperoleh
kesempatan dan manfaat yang sama guna
mencapai persamaan dan keadilan.
t) Setiap orang berhak atas jaminan social yang
memungkinkan pengembangan dirinya secara
utuh sebagai manusia yang bermartabat.
u) Setiap orang berhak mempunyai hak milik
pribadi dan hak milik tersebut tidak boleh
diambil alih secara sewenang-wenang oleh
siapapun.
v) Hak untuk hidup, hak untuk tidak disiksa, hak
kemerdekaan pikiran dan hati nurani, hak
beragama, hak untuk tidak diperbudak, hak
untuk diakui sebagai pribadi dihadapan hukum,
dan hak untuk tidak dituntut atas dasar hukum
yang berlaku surut adalah hak asasi manusia
yang tidak dapat dikurangi dalam keadaan
apapun.
193
194
195
BAB V
KONSTITUSI DAN RULE OF LAW
A. Pengertian dan Definisi Konstitusi
Beberapa kasus yang menyadarkan kita untuk mempelajari
konstitusi dan role of law atau penegakan hukum, karena
terkait dengan aturan bagaimana kehidupan bermasyarakat
dan bernegara diatur. Contohnya kasus berhentinya Presiden
Suharto pada tahun 1998 dan digantikan oleh Wakil Presiden
B.J.Habibie. Menurut UUD 1945 sebelum seseorang menjabat
Presiden maka calon presiden mengucapkan sumpah
dihadapan MPR. Namun demikian pada tahun 1998 MPR tidak
dapat bersidang, sehingga sumpah presiden dilakukan di
Istana Merdeka dan disaksikan pimpinan DPR-MPR peristiwa
tersebut tidak diatur dalam UUD 1945. Belajar dari
pengalaman tersebut maka MPR periode 1999-2004
mengadakan amandemen Pasal 9 yang semula berbunyi
sebelum memangku jabatannya Presiden dan Wakil Presiden
bersumpah menurut agama atau berjanji dengan sunggungsungguh dihadapan MPR atau DPR menjadi 2 ayat, dengan
ayat tambahan berbunyi Jika MPR atau DPR tidak dapat
mengadakan sidang, Presiden atau Wakil Presiden
bersumpah menurut agama atau janji dengan sungguhsungguh di hadapan Pimpinan MPR dengan disaksikan oleh
Pimpinan MA .
1. Pengertian Konstitusi
Istilah konstitusi berasal dari bahasa Prancis
( constituer) yang berarti membentuk. Pemakaian
istilah konstitusi yang dimaksud adalah membentuk
suatu Negara atau menyusun dan menyatakan aturan
suatu Negara. Sedangkan pernyataan undang-undang
196
197
198
199
c) Adanya
pembagian
dan
pembatasan
tugas
ketatanegaraan yang juga bersifat fundamental.
Sedangkan menurut Budihardjo setiap undang-undang
dasar memuat ketentuan-ketentuan mengenai :
a) Organisasi Negara
Dalam kontek organisasi Negara, konstitusi
(UUD) berisi hal-hal :
1. Pembagian kekuasaan antara legislatif, eksekutif
dan yudikatif.
2. Pembagian kekuasaan antara pemerintah pusat
atau federal dengan pemerintah daerah atau
Negara bagian.
3. Prosedure menyelesaikan masalah pelanggaran
hukum oleh salah satu badan pemerintah dan
sebagainya.
4. Bangunan hukum dan organisasi-organisasi
yang ada dalam suatu Negara.
5. Bentuk Negara , bentuk pemerintahan, sistem
pemerintahan dari Negara tersebut.
b) Hak dan Kewajiban Warga Negara, Hak dan
Kewajiban Negara, dan Hubungan keduanya.
Ketentuan ini ditujukan untuk memberikan
jaminan yang pasti kepada warga Negara dan
Negara sehingga kehidupan tata Negara dapat
berjalan tertib dan damai, dan untuk
menghindari adanya pelanggaran oleh pihakpihak yang memegang kekuasaan.
c) Prosedure mengubah Undang-undang Dasar.
Konstitusi suatu Negara dibuat berdasarkan
pengalaman dan kondisi social politik
masyarakat yang selalu mengalami perubahan
akibat dari pembangunan, modernisasi dan
munculnya perkembangan-perkembangan baru
dalam ketatanegaraan.
2. Fungsi Konstitusi (UUD)
Konstitusi (UUD) dalam kehidupan bermasyarakat,
berbangsa dan benegara memiliki arti dan makna yang
sangat penting. Hal ini berarti bahwa konstitusi (UUD)
menjadi tali pengikat setiap warga Negara dan
lembaga Negara dalam kehidupan Negara. Dalam
kerangka kehidupan Negara, konstitusi (UUD) secara
umun memiliki fungsi sbagai :
a) Tata aturan dalam pendirian lembaga-lembaga
yang permanen( lembaga suprastruktur dan
infrastruktur politik)
b) Tata aturan dalam hubungan Negara dengan
warga Negara serta dengan Negara lain.
c) Sumber hukum dasar yang tertinggi. Artinya
bahwa seluruh praturan
dan perundang-
200
dalam
Negara
1. Sebagai
cerminan
kemenangankemenangan yang telah dicapai dalam
perjuangan kearah masyarakat komunis.
2. Sebagai pencatatan formal(legal) dari
perjuangan yang telah dicapai.
3. Sedagai dasar hukum untuk perubahan
masyarakat yang dicita-citakan dan dapat
diubah setiap kali ada pencapaian
kemajuan dalam masyarakat komunis.
3.
4.
5.
6.
7.
202
IV.
V.
2. Menegakkan hukum
3. Memberikan perlindungan, pengayoman
dan pelayanan kepada masyarakat.
Tugas pokok Kepolisian tersebut dapat
dirinci al sbb :
1. Menyelenggarakan segala kegiatan
dalam menjamin keamanan, ketertiban,
dan kelancaran lalu lintas di jalan.
2. Membina
masyarakat
untuk
meningkatkan pertisipasi masyarakat,
kesadaran hukum masyarakat serta
ketaatan warga masyarakat terhadap
hukum dan peraturan perundangundangan.
3. Malakukan
penyelidikan
dan
penyidikan terhadap semua tindak
pidana sesuai dengan hukum acara
pidana dan peratutan perundangundangan lainnya.
4. Melindungi keselamatan jiwa raga,
harta benda, masyarakat, dan
lingkungan hidup dari gangguan
ketertiban dan/ atau bencana termasuk
memberikan bantuan dan pertolongan
dengan menjunjung tinggi hak asasi
manusia.
5. Melayani
kepentingan
warga
masyarakat untuk sementara sebelum
ditangai oleh instansi dan/atau pihak
yang berwenang.
c) Wewenang Kepolisian
1. Mengawasi
aliran
yang
dapat
menimbulkan
perpecahan
atau
mengancam persatuan dan kesatuan
bangsa.
2. Melakukan penangkapan, penahanan,
penggeledahan, dan penyitaan.
3. Melaksanakan
pemeriksaan
khusus
sebagai bagian dari tindakan kepolisian
dalam rangka pencegahan. Memberikan
bantuan pengamanan dalam sidang dan
pelaksanaan
putusan
pengadilan,
kegiatan instansi lain, serta kegiatan
masyarakat.
4. Memberikan izin dan mengawasi kegiatan
keramaian
umum
dan
kegiatan
masyarakat lainnya.
5. Memberikan izin dan mengawasi kegiatan
keramaian
umum
dan
kegiatan
masyarakat lainnya.
6. Memberikan izin dan
melakukan
pengawasan senjata api, bahan peledak,
dan senjata tajam.
206
2. Kejaksaan
Kejaksaan RI adalah lembaga pemerintahan yang
melaksanakan kekuasaan Negara di bidang penuntutan
dan penyidikan pidana khusus berdasar KUHP.
Pelaksanaan kekuasaan Negara diselenggarakan oleh
Kejaksaan Agung( berkedudukan di ibukota negara),
kejaksaan tinggi(berkedudukan di ibukota propinsi),
dan Kejaksaan Negeri (berkedudukan di ibukota
Kabupaten).
Tugas dan wewenang Kejaksaan sbb :
a) Melakukan penuntutan
b) Melaksanakan penetapan hakim dan putusan
pengadilan yang telah memperoleh kekuatan
hokum tetap.
c) Melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan
putusan pidana bersyarat, putusan pidana
pengawasan, dan putusan pidana lepas
bersyarat.
d) Melakukan penyidikan terhadap tindak pidana
tertentu berdasarkan undang-undang.
e) Melengkapi berkas perkara tertentu dan untuk
itu dapat melakukan pemeriksaan tambahan
sebelum dilimpahkan ke pengadilan yang dalam
pelaksanaannya
dikoordinasikan
dengan
penyidik.
3. Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
KPK ditetapkan dengan UU no. 20 tahun 2002 dengan
tujuan meningkatkan daya guna dan hasil guna
terhadap pemberantasan tindak pidana korupsi.
a) Tugas pokok KPK
1. Berkoordinasi dengan instansi lain yang
berwenang melakukan pemberantasan
tindak pidana korupsi
2. Supervisi terhadap instansi yang
berwenang melakukan pemberantasan
tindak pidana korupsi.
3. Melakukan penyelidikan, penyidikan, dan
penuntutan terhadap tindak pidana
korupsi.
4. Melakukan tindkan-tindakan pencegahan
tindak pidana korupsi.
5. Melakukan
monitor
terhadap
penyelenggaraan pemerintahan negara.
b) Wewenang KPK
1. Melakukan
pengawasan
penelitian,
penelaahan terhadap instansi yang
menjalankan tugas dan wewenang dengan
pemberantasan tindak korupsi.
2. Mengambil
alih
penyidikan
dan
penuntutan terhadap pelaku tindak
korupsi yang sedang dilakukan oleh
kepolisian dan kejaksaan.
207
BAB VI
HAK ASASI MANUSIA
A. Pengertian Hak Asasi Manusia
Liputan SCTV memberitakan bahwa ada seorang anak SD di
Bandung yang bunuh diri karena orang tuannya tidak mampu
membayar SPP. Di Tangerang sorang anak dianiaya oleh orang
tuanya sendiri. Kasus yang lebih besar kita mendengar adanya
pelanggaran berat HAM di Aceh berupa perampasan harta,
penculikan, dan pembunuhan selama konfik antara GAM dan TNI.
Semua peristiwa di atas menujukkan bahwa pemahaman dan
implementasi tentang HAM seperti hak untuk hidup, hak untuk hidup
layak, hak mendapatkan pendidikan dll, secara keseluruhan belum
berjalan dengan baik.
Pengertian hak asasi manusia menurut Tilaar (2001) adalah hak-hak
yang melekat pada diri manusia, dan tanpa hak-hak itu manusia
tidak dapat hidup layak sebagai manusia. Hak tersebut diperoleh
bersama dengan kelahiran atau kehadirannya didalam kehidupan
masyarakat.
Dasar dari hak asasi adalah bahwa manusia harus memperoleh
kesempatan untuk berkembang sesuai dengan bakat dan citacitanya. Secara definitive hak merupakan unsur normative yang
berfungsi sebagai pedoman berperilaku, melindungi kebebasan,
kekebalan, serta menjamin adanya peluang bagi manusia dalam
menjaga harkat dan martabatnya.
Hak asasi manusia bersifat supralegal, artinya tidak tergantung pada
Negara atau undang-undang dasar, dan kekuasaan pemerintah,
bahkan HAM memiliki kewenangan lebih tinggi karena berasal dari
sumber yang lebih tinggi, yaitu Tuhan. Di Indonesia hal ini
ditegaskan dalam UU no : 39/1999 tentang hak asasi manusia yang
mendefinisikan hak asasi manusia sebagai seperangkat hak yang
melekat pada hakikat keberadaan manusia sebagai makhluk Tuhan.
Berdasarkan beberapa rumusan pengertian HAM diatas diperoleh
suatu kesimpulan bahwa HAM merupakan hak yang melekat pada
diri manusia yang bersifat kodrati dan fundamental sebagai suatu
anugerah Tuhan yang harus dihormati, dijaga dan dilindungi oleh
setiap individu, masyarakat atau Negara. Dengan demikian hakikat
penghormatan dan perlindungan terhadap HAM ialah menjaga
keselamatan eksistensi manusia secara utuh melalui aksi
keseimbangan, yaitu keseimbangan antara hak dan kewajiban, serta
keseimbangan antara kepentingan perorangan dengan kepentingan
umum. Begitu pula dalam memenuhi kepentingan perorangan tidak
boleh merusak kepentingan orang banyak. Jadi dapat disimpulkan
bahwa hakikat dari asasi manusia adalah keterpaduan antara hak
209
210
211
212
213
b) Hak
kedudukan
yang
sama
didalam
hokum/pemerintahan.
c) Hak kebebasan berkumpul.
d) Hak kebebasan beragama.
e) Hak penghidupan yang layak.
f) Hak kebebasan berserikat.
g) Hak memperoleh pengajaran atau pendidikan.
Selanjutnya secara operasional beberapa bentuk HAM
yang terdapat dalam UU nomor 39 tahun 1999 tentang
HAM sbb :
a)
b)
c)
d)
e)
f)
g)
h)
i)
j)
Hak hidup.
Hak berkeluarga dan melanjutkan keturunan.
Hak mengembangkan diri.
Hak memperoleh keadilan.
Hak atas kebebasan pribadi.
Hak atas rasa aman.
Hak atas kesejahteraan.
Hak turut serta dalam pemerintahan.
Hak wanita.
Hak anak.
219
220
221
BAB VII
GEOPOLITIK
A. Pengertian Geopolitik
Pada topic Negara dan Kedaulatan atau Geopolitik dibahas hal-hal
yang berkaitan dengan dasar-dasar terbentuknya suatu Negara,
berdirinya Negara Kesatuan RI, dan hal-hal penting yang harus kita
tegakkan, dimana kita semua berperan aktif di dalamnya, agar
keberadaan Negara tercinta ini dapat dipertahankan, bahkan dapat
menyamakan dirinya dengan Negara-negara besar dan Negara maju
di dunia.
Kata Geopolitik berasal dari kata geo dan politik. Geo berarti bumi
dan politik berasal dari bahasa Yunani politeia, berarti kesatuan
masyarakat yang berdiri sendiri (yaitu Negara) dan tea berarti
urusan. Dalam bahasa inggris, politics adalah suatu rangkaian
asas( prisip), keadaan, cara, dan alat yang digunakan untuk
mencapai cita-cita atau tujuan tertentu.
Dalam bahasa Indonesia, politik dalam arti politics mempunyai
makna kepentingan umum warga Negara suatu bangsa. Politik
merupakan suatu rangkaian asas, prinsip, keadaan, jalan, cara, dan
alat yang digunakan untuk mencapai tujuan tertentu yang kita
kehendaki.
Untuk mempertahakan Negara, kita sebagai bangsa harus
mempunyai kesatuan cara pandang yang dikenal sebagai Wawasan
Nasional. Konsep Wawasan Nasional setiap bangsa berbeda. Hal ini
berkaitan dengan profil dari bangsa, sejarah, pandangan hidup,
ideology, budaya politik, dan geografi. Kedua unsur pokok, yaitu
profil bangsa dan kondisi geografis sebuah bangsa inilah yang
harus diperhatikan dalam membuat konsep geopolitik bangsa dan
Negara.
Geopolitik atau Wawasan Nasional dinamakan Wawasan Nusantara.
Wawasan Nusantara merupakan cara pandang dan sikap bangsa
Indonesia
mengenai dirinya yang bhineka, dan lingkungan
geografinya yang berwujud Negara kepulauan berdasarkan
Pancasila dan UUD 1945. Wawasan Nusantara ini dijiwai dengan
222
223
224
Kerugian :
1. Terganggunya ketertiban dan keamanan nasional
2. Terjadinya pencurian ikan
3. Terjadi perompakan atas kapal laut yang melewati jalur
perdagangan.
Secara hirarki system kehidupan nasional Indonesia, posisi dan
status Wawasan Nusantara menempati urutan ketiga setelah UUD
1945 yaitu:
1. Pancasila sebagai filsafat, ideology bangsa, dan dasar
Negara.
2. UUD 1945 sebagai konstitusi Negara
3. Wawasan Nusantara sebagai geopolitik bangsa Indonesia
4. Ketahanan nasional sebagai geostrategic bangsa dan Negara
Indonesia
5. Politik dan strategi nasional sebagai kebijaksanaan dasar
nasional dalam pembangunan nasional.
E. Bentuk Wawasan Nusantara
Bentuk Wawasan nusantara meliputi
1. Wawasan nusantara sebagai konsepsi ketahanan nasional.
Bentuk ini mempunyai arti bahwa konsepsi Wawasan
Nusantara
dipandang
sebagai
konsepsi
politik
ketatanegaraan dalam upaya mewujudkan tujuan nasional.
2. Wawasan Nusanatara sebagai wawasan Pembangunan
Nasional Menurut UUD1945. Wawasan Nusanatara sebagai
cara pandang dan sikap bangsa Indonesia mengenai diri dan
lingkungannya dengan mengutamakan persatuan dan
kesatuan bangsa serta kesatuan wilayah dalam
penyelenggaraan kehidupan bermasyarakat berbangsa dan
bernegara mencakup :
a) Perwujudan kepulauan nusantara sebagai satu
kesatuan politik
b) Perwujudan kepulauan nusantara sebagai satu
kesatuan ekonomi
c) Perwujudan kepulauan nusantara sebagai satu
kesatuan social dan budaya
d) Perwujudan kepulauan nusantara sebagai satu
kesatuan pertahanan keamanan.
3. Wawasan nusantara sebagai wawasan pertahanan dan
keamanan Negara
4. Wawasan nusantara sebagai wawasan kewilayahan
Sebagai eksistensi suatu Negara , wilayah nasional perlu
ditentukan batas-batasnya agar tidak terjadi sengketa dengan
Negara tetangga.
Mengenai batas Negara, UUD 1945 tidak menjelaskan secara
jelas tentang batas negara, melainkan hanya menyebut
seluruh tumpah darah Indonesia(pembukaan UUD 1945) dan
pasal 18 UUD 1945 menyebutkan pembagian daerah daerah
Indonesia atas daerah besar dan kecil
F. Wadah Wawasan Nusantara
Wadah meliputi tiga unsur :
225
227
228
BAB VIII
GEOSTRATEGI
A. Pengertian Geostrategi/Ketahanan Nasional.
Kasus impor beras membuat DPR RI berencana membuat hak
angket yaitu hak menyelidiki kebijakan pemerIntah. Tindakan
ini diperlukan karena impor tersebut menunjukkan lemahnya
daya tahan bangsa terhadap ketahanan pangan nasional.
Pada kasus lain ada kegamangan dalam pertahanan budaya,
di mana generasi muda mulai enggan menggunakan budaya
nasional dan mulai terimbas budaya global. Oleh karena itu
perjuangan mengisi kemerdekaan pada saat ini harus
berdasarkan kemampuan nasional dan dibina secara
berkelanjutan walaupun dihadapkan pada berbagai jenis
kendala, seperti pluralisme masyarakat, kondisi geografis,
dan dinamika lingkungan yang dampaknya tidak mungkin
diabaikan.
Strategi adalah ilmu dan seni menggunakan semua sumber
daya bangsa untuk melaksanakan kebijaksanaan tertentu
dalam keadaan perang dan damai. Geostrategi adalah suatu
strategi dalam memanfaatkan kondisi geografis Negara dalam
menentukan kebijakan, tujuan, dan sarana untuk mewujudkan
cita-cita proklamasi dan tujuan nasional. Geostrategi juga
memberi arahan tentang bagaimana merancang strategi
pembangunan guna mewujudkan masa depan yang lebih
baik, aman dan sejahtera.
Geostrategi /ketahanan nasional indonsia adalah strategi
dalam memanfaatkan konstelasi geografi Negara indonesia
untuk menentukan kebijakan, tujuan, dan sarana-sarana
untuk mencapai tujuan nasional bangsa indonsia serta
memberi arahan tentang bagaimana merancang strategi
pembangunan guna mewujudkan masa depan yang lebih
baik, aman dan sejahtera.
Geostrategi bukanlah merupakan geopolitik untuk
kepentingan politik dan perang tetapi untuk kepentingan
230
232
234
Keterangan :
P(p) = Perceived Power, Kekuatan Nasional
Sebagaimana Dipersepsikan oleh Negara lain.
Cr
= Critical mass, yaitu strtegi antara Potensi
Demografi dengan Geografi
M
= Kemampuan Militer
E
= Kemampuan Ekonomi
S
= Strategi Nasional
W
= Kemauan Nasional atau Tekat Rakyat untuk
Mewujudkan Strategi Nasional.
Model ini (Cr+M+E) merupakan factor yang berwujud
(tangible) sedangkan (S+W) yaitu bagian yang tidak
beujud(intangible). Faktor yang tangible, yaitu critical mass,
yang dipresentasikan sebagai penjumlahan dari potensi
demografi dan geografi yang efektif untuk menunjang
pembentukan Kekuatan Nasional.
Menurut Cline bahwa suatu Negara akan muncul sebagai
kekuatan besar apabila memiliki potensi geografi besar dan
SDA yang besar pula.
G. Komponen Strategi Astagatra
Komponen ini adalah komponen strategi yang terdiri atas
delapan gatra(aspek). Delapan gatra (aspek) ini dapat
diklasifikasikan dalam dua bagian yang meliputi :
1. Trigatra
Adalah komponen yang bersifat alamiah (tetap).
Komponen ini meliputi tiga unsur yaitu:
a) Aspek geografi
Aspek geografi adalah berkaitan dengan letak
kondisi bumi dimana Negara berada. Pengaruh
letak geografi terhadap politik melahirkan
geopolitik dan geostrategi.
Beberapa Wawasan Nasional yang tumbuh
karena pengaruh geografi adalah seperti :
1. Wawasan benua adalah cara pandang Negara
yang dilandasi lingkungan Negara yang serba
daratan yang dikenal dengan Land Locked
Country
2. Wawasan bahari adalah cara pandang Negara
yang dipengaruhi oleh kondisi Negara yang
bersifat archipelago, tetapi negaranya sendiri
bersifat daratan
3. Wawasan dirgantara adalah cara pandang
Negara yang dipengaruhi oleh kondisi wilayah
dirgantara yang strategis bagi penempatan
GSO(geo stationary orbit)
4. Wawasan kombinasi adalah cara pandang
Negara yang dipengaruhi oleh kondisi geografis
Negara yang memiliki wilayah daratan, lautan,
dan udara yang strategis.
Dalam kaitan dengan wawasan Nasional di atas,
Negara Indonesia dapat dikategorikan sebagai
235
wawasan
237
238
240
241
242