Anda di halaman 1dari 3

Serah terima uba rampe Labuhan Alit

Kraton
Sudah menjadi kegiatan rutin tahunan, prosesi upacara adat Labuhan dari Kraton Ngayogyakarto
Hadiningrat kembali digelar. Kegiatan Labuhan ini merupakan kegiatan labuhan ketiga semenjak
erupsi Merapi 2010 silam. Labuhan ini juga disebut dengan Labuhan Alit / Tahunan. Prosesi
rangkaian acara adat ini dimulai dengan serahterima uba rampe labuhan dari Kerabat Kraton
Ngayogyakarta kepada Camat Depok, Drs. Krido Suprayitno, SE., M.Si di Pendobo Kecamatan
pada hari Ahad Wage, 9 Juni 2013 atau bertepatan dengan tanggal 30 Rejeb 1946 Jimakir pada
penanggalan Kalender Jawa.
Rombongan Abdi Dalem Kawedanan Hageng Punokawan ( KHP) Widya Budaya dikawal oleh
pihak keamanan Kraton, Dinas Pariwisata Kota Yogyakarta, Polisi Pariwisata, Komunitas Radio
Antar Penduduk Indonesia ( RAPI ) tiba di Pendopo Kecamatan sekitar pukul 09.00. Prosesi
serah terima dipandu oleh Tri Joko Saptono selaku Kepala Seksi Kesejahteraan Masyarakat
Kecamatan Depok. Personil Kecamatan pun turut serta mengenakan pakaian adat Jawa
Surjan. Pihak Kerabat Kraton yang dipimpin oleh KRT Rinto Iswara memberikan sambutan
dan penjelasan tentang maksud, tujuan dan filosofi dalam Labuhan Alit tahun ini dengan Bahasa
Jawa.
Labuhan Alit atau Labuhan Tahunan ini adalah Labuhan yang digelar setiap tahun sedangkan
Labuhan Ageng digelar setiap delapan tahun sekali, kata KRT Rinto Rinto Iswara memberikan
penjelasan Labuhan tahun ini. Selanjutnya beliau juga menyampaikan terimakasih bahwa
Kecamatan Depok bersedia menerima kedatangan Kerabat Keraton. Selain Labuhan Merapi,
acara serupa juga diadakan di Pantai Parangtritis dan Gunung Lawu Karanganyar, Jawa Tengah.
Setelah kedatangan rombongan Kraton diterima oleh Camat Depok juga dengan Bahasa Jawa,
KRT Rinto Iswara kemudian memberikan seserahan uba rampe berupa Apem Mustaka kepada
Camat Depok secara simbolis.
Setelah prosesi serah terima di Kecamatan Depok selesai, rombongan Kerabat Kraton
Ngayogyakarta beserta karyawan Kecamatan Depok melanjutkan prosesi serah terima uba rampe
di Kecamatan Cangkringan dengan dikawal Puskesmas dan Polsek. Rute perjalanan ini
merupakan rute tetap yang sejak dulu dilewati dan tidak pernah ganti. Melewati Jalan Ring Road
Utara Pertigaan Makro Jalan Ring Road Timur Pertigan Maguwo masuk ke Jalan Laksda
Adisucipto Proliman Bogem Kalasan, Ke utara Terus Jalan Kalasan Cangkringan Masuk
Wilayah Ngemplak Kecamatan Cangkringan. Karena Kecamatan Cangkringan boyongan ke
kantor baru di Desa Argomulyo, maka penerimaan juga di kantor baru yang berjarak kurang
lebih 200 meter barat laut kantor kecamatan lama.
Rombongan kerabat Kraton, Kecamatan Depok yang dipimpin oleh Sekretaris Camat R. Budi
Pramono dan iring iringan pengawal tiba di Kecamatan Cangkringan sekitar pukul 11.00. Di
sana sudah menunggu para abdi dalem Kraton, Karyawan Kecamatan Cangkringan, Polsek

Cangkringan, Koramil dan lain lain. Karyawan Kecamatan Cangkringan pun juga mengenakan
pakaian Surjan seperti halnya para Abdi Dalem.
Seperti di Kecamatan Depok, pihak Kraton memberikan sambutannya dan memberikan
penjelasan uba rampe Apem Mustaka yang diberikan kepada Camat Cangkringan Bambang
Nurwiyono, SE.
Labuhan Merapi merupakan upacara adat Hajat Dalem Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat
yang punya filosofi sebagai ucapan rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat
perlindungan berupa keselamatan dan kesejahteraan, jelas KRT Rinto Iswara. Apem Mustaka
adalah apem dengan ukuran besar dengan jumlah tertentu, Saya sendiri tidak tahu berapa
jumlahnya, dan bila disusun tingginya mencapai tinggi badan Sri Sultan HB X imbuhnya.
Selain Apem Mustoko, barang barang Sri Sultan yang ikut dilabuh terdiri atas sembilan macam
yaitu, Sinjang Kawung Kemplang, Sinjang Kawung, Desthar Udaraga, Desthar Daramuluk,
Semekan Gadung Mlati, Semekan Gadung, Seswangen, Arta Tindih, dan Kampuh Paleng.
Ubarampe tersebut diberikan kepada Juru Kunci Gunung Merapi Kliwon Suraksohargo atau
Mbah Asih.
Siang itu secara simbolis uba rampe labuhan diarak dalam kirab budaya oleh Bregada Bregada,
perangkat desa, kecamatan, relawan dan masyarakat menuju ke Huntap Karangkendal
( kediaman Juru Kunci Merapi). Rencananya labuhan Merapi akan digelar pada hari Senin, 10
Juni 2013 di tempat tempat tertentu yang dipercayai masih punya hubungan nilai sejarah
dengan Kesultanan Yogyakarta.
Anonim. 2015. Serah terima ubarampe labuhan alit kraton. [Online].
(http://depokkec.slemankab.go.id/serah-terima-uba-rampe-labuhan-alit-kraton.slm
diakses 12 maret 2015).

Anda mungkin juga menyukai