Kromatografi gas metode yang tepat dan cepat untuk memisahkan camputan
yang
sangat rumit. Waktu yang dibutuhkan beragam, mulai dari beberapa detik untuk
campuran
sederhana sampai berjam-jam untuk campuran yang mengandung 500-1000
komponen.
Metode ini sangat baik untuk analisis senyawa organik yang mudah menguap
seperti
hidrokarbon dan eter. Efisiensi pemisahan ditentukan dengan besarnya interaksi
antara
sampel dan cairan, dengan menggunakan fasecair standar yang diketahui efektif
untuk
berbagai senyawa.
Kromatografi gas sendiri terdiri dari 2 yaitu kromatografi gas cairan dengan
mekanisme pemisahan partisi, teknik kolom dan nama alat GLC dan kromatografi
gas padat
dengan mekanisme pemisahan absorbsi, teknik kolom dan nama alat GSC.
Namun GSC
jarang digunakan sehingga pada umumnya
Pengertian
Secara etimologi, Kromatografi berasal dari bahasa yunani yang berarti warna
dan
tulis. Kromatografi gas (GC), merupakan jenis kromatografi yang digunakan
dalam kimia
organik untuk pemisahan dan analisis. Oleh karena itu, senyawa-senyawa kimia
yang akan
dipisahkan haruslah dalam bentuk gas pula. GC dapat digunakan untuk menguji
kemurnian
dari bahan tertentu, atau memisahkan berbagai komponen dari campuran.
Kromatografi gas
memisahkan suatu campuran berdasarkan kecepatan migrasinya di dalam fase
diam yang
dibawa oleh fase gerak. Sedangkan perbedaan migrasi ini disebabkan oleh
adanya perbedaan
Sejarah
Kromatografi sebagai metode pemisahan secara fisikokimia telah ditemukan
sejak
awal abad ke 20 oleh seorang botanist keturunan Rusia-Italia, M.S. Tswet. Ia
memaparkan
Prinsip Kerja
Kromatografi gas mempunyai prinsip yang sama dengan kromatografi lainnya,
tapi
memiliki beberapa perbedaan misalnya proses pemisahan campuran dilakukan
antara
stasionary fase cair dan gas fase gerak dan pada oven temperur gas dapat
dikontrol sedangkan
pada kromatografi kolom hanya pada tahap fase cair dan temperatur tidak
dimiliki.
Kromatografi gas merupakan teknik pemisahan yang mana solut-solut yang
mudah
menguap (dan stabil terhadap panas) bermigrasi melalui kolom yang
mengandung fase diam
dengan suatu kecepatan yang tergantung pada rasio distribusinya. Pemisahan
pada
kromatografi gas didasarkan pada titik didih suatu senyawa dikurangi dengan
semua interaksi
yang mungkin terjadi antara solute dengan fase diam. Selain itu juga
penyebaran cuplikan
diantara dua fase. Salah satu fase ialah fase diam yang permukaannya nisbi luas
dan fase
yang lain yaitu gas yang mengelusi fase diam. Fase gerak yang berupa gas akan
mengelusi
solute dari ujung kolom lalu menghantarkannya ke detector. Prinsip utama
pemisahan dalam
kromatografi gas adalah berdasarkan perbedaan laju migrasi masing-masing
komponen
Jenis Kromatografi
Metoda kromatografi bukanlah merupakan suatu metoda pemisahan yang
tunggal,
akan tetapi terdiri dari sekelompok jenis kromatografi yang pada hakekatnya
satu sama lain
saling berhubungan. Semua metoda kromatografi didasarkan pada retardasi
(penghambatan)
selektif oleh fasa diam terhadap pergerakan komponen-komponen oleh fasa
gerak.
Pemeberian nama daripada masing -masing jenis metode kromatografi
didasarkan pada
banyak hal yang berbeda sehingga sama sekali tidak ada konsistensi di dalam
nama- nama
yang diberikan.
Hal ini dapat dilihat dengan jelas pada pemberian nama daripada masingmasing
metode kromatografi sebagai berikut :
Kromatografi kertas dan kromatografi gel diberiukan nama atas dasar
penggunaan
solid support sebagai medium pemisahan
Kromatografi adsorpsi dan partisi diberikan nama atas dasar sifat daripada
proses
fisika yang terjadi selama pemisahan
Kromatografi gas diberikan nama atas dasar penggunaan gas sebagai fasa
gerak
Kromatografi kolom diberikan nama atas dasar penggunaan kolom sebagai
kontainer
untuk fasa diam.
Seperti dijelaskan di atas, proses yang esensial di dalam kromatografi adalah
proses
distribusi daripada zat terlarut (komponen- komponen sampel) diantara fasa
diam dan fasa
gerak. Tabel-1 di bawah ini menunjukkan klasifikasi metode kromatografi
berdasarkan
perbedaan proses distribusi, jenis fasa gerak dan fasa diam yang digunakan.
Tabel- 1 : Klasifikasi Metode Kromatografi
Proses Distribusi
Partisi
Fasa Gerak
cair
Fasa diam
Cair
Jenis Kromatografi
Kromatografi
kolom
Kromatografi
kertas
(kromatografi cairPartisi
Gas
Cair
cair)
Kromatografi gas
Adsorpsi
Gas
Padat
cair (GLC)
Kromatografi gas
Adsorpsi
Cair
padat
padat (GSC)
Kromatografi
lapisan tipis
Kromatografi
pertukaran ion
Dari tabel di atas jelas bagi kita bahwa jika fasa geraknya adalah gas maka
teknik
kromatografinya dikenal sebagai Kromatografi Gas. Adanya dua jenis fasa diam
yang
dapat digunakan menyebabkan kromatografi gas dapat dibedakan atas
Kromatografi Gas Cair (Gas Liquid Chromatography = GLC) dan Kromatografi Gas-Padat (Gas Solid
Chromatography = GSC).
Perbedaan antara kedunya hanya tentang cara kerja. Pada kromatografi gas
padat (GSC)
terdapat adsorbsi dan pada kromatografi gas cair (GLC) terdapat partisi
(larutan).
Kromatografi gas padat (KGP) digunakan sebelum tahun 1800 untuk memurnikan
gas.
Metode ini awalnya kurang berkembang. Penemuan jenis-jenis padatan baru
sebagi hasil riset
memperluas penggunaan metode ini. Kelemahan metode ini mirip dengan
kromatografi cair
padat. Sedangkan kromatografi gas cair sering disebut oleh para pakar kimia
organic sebagai
kromatografi fasa uap. Pertama kali dikenalkan oleh James dan Martin pada
tahun 1952.
metode ini paling banyak digunakan karena efisien, serba guna, cepat dan peka.
Cuplikan
Komponen Utama
Sistem peralatan dari kromatografi gas terdiri dari 7 bagian utama diantaranya
1. Tabung gas pembawa
2. Pengontrolan aliran dan regulator tekanan
3. Injection port (tempat injeksi cuplikan)
4. Kolom
5. Detektor
6. Rekorder (pencatat)
7. Sistem termostat untuk (3), (4), (5)
Cara pemisahan dari sistem ini sangat sederhana sekali, cuplikan yang akan
dipisahkan
diinjeksikan kedalam injektor, aliran gas pembawa yang inert akan membawa
uap cuplikan
kedalam kolom. Kolom akan memisahkan komponen-komponen cuplikan
tersebut.
flow meter gelembung sabun tersusun dari pipet ukur (measuring pipet), tabung
gelas (glass
tubing), dan pipet bulb. Dengan perangkat flow meter gelembung sabun, stop
watch
digunakan untuk mengukur waktu pada gelembung yang bergerak di antara dua
tanda garis,
misalnya 02 ml. Dengan demikian laju alir gas pembawa (ml/menit) dapat
dihitung.
2. Tempat Injeksi
Dalam pemisahan dengan GLC cuplikan harus dalam bentuk fase uap. Gas dan
uap dapat
dimasukkan secara langsung. Tetapi kebanyakan senyawa organik berbentuk
cairan dan
padatan. Hingga dengan demikian senyawa yang berbentuk cairan dan padatan
pertama-tama
harus diuapkan. Ini membutuhkan pemanasan sebelum masuk dalam kolom.
Panas itu
terdapat pada tempat injeksi seperti pada gambar 9. bagan injektor.
Tempat injeksi dari alat GLC selalu dipanaskan. Dalam kebanyakan alat, suhu
dari tempat
injeksi dapat diatur. Aturan pertama untuk pengaturan suhu ini adalah bahwa
suhu tempat
injeksi sekitar 50C lebih tinggi dari titik didih campuran dari cuplikan yang
mempunyai titik
didih yang paling tinggi. Bila kita tidak mengetahui titik didih komponen dari
cuplikan maka
kita harus mencoba-coba. Sebagai tindak lanjut suhu dari tempat injeksi
dinaikkan. Jika
puncak-puncak yang diperoleh lebih baik, ini berarti bahwa suhu percobaan
pertama terlalu
rendah. Namun demikian suhu tempat injeksi tidak boleh terlalu tinggi, sebab
kemungkinan
akan terjadi perubahan karena panas atau penguraian dari senyawa yang akan
dianalisa.
Cuplikan dimasukkan ke dalam kolom dengan cara menginjeksikan melalui
tempat
injeksi.Hal ini dapat dilakukan dengan pertolongan jarum injeksi yang sering
disebut "a gas
tight syringe".
Perlu diperhatikan bahwa kita tidak boleh menginjeksikan cuplikan terlalu
banyak,
karena GC sangat sensitif. Biasanya jumlah cuplikan yang diinjeksikan pada
waktu kita
mengadakan analisa 0,5 -50 ml gas dan 0,2 - 20 ml untuk cairan.
Ketepatan volum injeksi menjadi sangat penting untuk analisa kuantitatif di
mana
jumlah analit yang diukur oleh detektor tergantung pada konsentrasi analit
dalam cuplikan.
Apabila prosedur dikehendaki hanya untuk identifikasi (analisis kualitatif), maka
ketepatan
volum injeksi menjadi kurang penting.
Untuk mengisi alat injeksi dapat dipakai teknik sebagai berikut:
- Alat injeksi dibersihkan.
- Alat injeksi dikuras dengan menghisap cuplikan beberapa kali (dan
mengeluarkan isinya di
luar tempat cuplikan).
- Jumlah cuplikan yang diperlukan dihisap. Cara untuk mengeluarkan gelembunggelembung
udara yang masih tertinggal pada tabung injeksi adalah dengan jalan menekan
torak injeksi
secepatnya beberapa kali dan ujung jarum harus selalu berada di dalam cairan.
- Udara 1/10 dari volum maksimum dihisap lagi.
- Jarum bagian luar dibersihkan dengan kain yang tidak mudah lepas seratseratnya
- Cuplikan diinjeksikan dengan menusukkan jarum menembus septum, dan
menekan
penghisap sampai ujungnya dengan gerakan yang cepat dan tidak terputusputus, kemudian
tarik jarum keluar dari septum.
- Torak injeksi ditarik kembali sedikit dan lihat berapa banyak cairan yang masih
tertinggal.
Volum Injeksi
Maksimum
100 l
20 l
0,1 l
3. Kolom
Kolom merupakan jantung dari kromatografi gas. Bentuk dari kolom dapat lurus,
bengkok, misal berbentuk V atau W, dan kumparan/spiral. Biasanya bentuk dari
kolom
adalah kumparan. Kolom ini dapat terbuat dari :
a. Tembaga (murah dan mudah diperoleh)
b. Plastik (teflon), dipakai pada suhu yang tidak terlalu tinggi.
c. Baja (stainless steel), (mahal)
d. Alumunium
e. Gelas
Panjang kolom dapat dari 1 m sampai 3 m. Diameter kolom mempunyai berbagai
ukuran, biasanya pengukuran berdasarkan diameter dalam dari kolom gelas
yaitu antara 0,3
mm hingga 5 min. Kebanyakan kolom yang digunakan berupa stainles steel
dengan diameter
luar (OD) dari I/S atau 1/4 inch (0,3 atau 0,6 cm). Pada GSC kolom diisi dengan
penyerap
(adsorbent), sedangkan pada GLC kolom diisi dengan "solid support" (padatan
pendukung)
yang diikat oleh fase diam.
Instrumen GC didisain supaya kolom dapat diganti secara mudah dengan
melepaskan
fitting di dalam oven. Fitting ini tidak hanya memudahkan penggantian fasa diam
yang
berbeda, tetapi juga mengijinkan operator mengganti kolom yang lebih panjang
yang berisi
fasa diam yang sama. Ide penggantian kolom yang lebih panjang adalah
memberikan
kesempatan kontak lebih lama antara campuran komponen dengan fasa diam
yang pada
gilirannya memperbaiki pemisahan. Interaksi campuran komponen dengan
cairan fasa diam
memainkan peran kunci dalam proses pemisahan sehingga sifat-sifat fasa diam
menjadi
penting. Berbagai jenis kolom biasanya menyebutkan nama komersialnya,
komposisi, dan
klasifikasi senyawa untuk penggunaannya (kaitannya dengan polaritas).
Ada 2 jenis kolom yang digunakan dalam kromatografi gas secara umum, yaitu
kolom
jejal (packed columns) dan kolom tubuler terbuka (open tubular columns). Kolom
jejal
(packed columns) adalah kolom metal atau gelas yang diisi bahan pengepak
terdiri dari
penunjang padatan yang dilapisi fase cair yang tidak menguap (untuk
kromatografi gaspadatan). Kolom tubuler terbuka sangat berbeda dengan kolom
jejal, yaitu gas yang mengalir
sepanjang kolom tidak mengalami hambatan, karena kolomnya merupakan
tabung tanpa
bahan pengisi.
Kolom jejal umumnya mempunyai panjang yang berkisar antara 0,7 sampai 2
meter,
sedangkan kolom tubuler terbuka dapat mempunyai panjang dari 30 sampai 300
meter.
Kolom yang panjang ini biasanya dibuat dalam bentuk melilit bergulung seperti
spiral.
Kemampuan memisahkan komponen per meter kolom pada kolom tubuler
terbuka
tidak jauh berbeda dengan pemisahan pada kolom jejal. Meskipun demikian,
penggunaan
kolom yang sangat panjang bersama-sama dengan waktu analisis yang relatif
cepat
merupakan alat penolong yang berharga bagi para ahli kimia untuk dapat
memisahkan
komponen-komponen yang perbedaannya kecil didalam sifat-sifat fisiknya.
Ada 2 jenis kolom tubuler terbuka, yaitu WCOT (Wall Coated Open
Tubular Columns)
dan SCOT (Support Coated Open Tubular Columns).
4. Detektor
Detektor berfungsi sebagai pendeteksi komponen-komponen yang telah
dipisahkan dari
kolom secara terus-menerus, cepat, akurat, dan dapat melakukan pada suhu
yang lebih
tinggi. Detektor harus dapat dipercaya dan mudah digunakan. Fungsi umumnya
mengubah
sifat-sifat molekul dari senyawa organik menjadi arus listrik kemudian arus listrik
tersebut
diteruskan ke rekorder untuk menghasilkan kromatogram. Detektor yang
diinginkan adalah
detektor yang mempunyai sensitifitas yang tinggi, noisenya rendah, responnya
linear, dapat
memberikan respon dengan setiap senyawa, tidak sensitif terhadap perubahan
temperatur dan
mengakibatkan aliran arus listrik dalam detektor berkurang, yang oleh rekorder
akan dicatat
sebagai suatu peak.
Detektor fotometrik nyala (Falame Photomertic Detector _FPD)
Detektor nyala alkali
Detektor spektroskopi massa
Detektor yang peka terhadap senyawa organik yang mengandung fosfor adalah
FID,
ECD, dan FPD. Detektor penangkap elektron (Electron Capture Detector ECD).
Pada
penetapan ini, digunakan detektor penangkap elektron. Detektor ini merupakan
modifikasi
dari FID yaitu pada bagian tabung ionisasi. Dasar dari ECD ialah terjadinya
absorbsi e- oleh
senyawa yang mempunyai afinitas terhadap e- bebas (senyawa-senyawa
elektronegatif).
Dalam detektor gas terionisasi oleh partikel yang dihasilkan dari 3H atau 63Ni.
Detektor ini
mengukur kehilangan sinyal ketika analit terelusi dari kolom kromatografi.
Detektor ini peka
terhadap senyawa halogen, karbonil terkoyugasi, nitril, nitro, dan organo logam,
namun tidak
peka terhadap hidrokarbon, ketone, dan alkohol.
Tabel 2: Beberapa jenis detektor GC
Jenis Detector
Detectable compounds
Minimum detectable
Thermal Conductivity
(Selektivitas)
All compounds other than
amount (Sensitivitas)
10 ppm
Detector (TCD)
the
(10 ng)
carrier gas
Organic compounds
ppm
(FID)
Electron Capture
Organic halogen
(0.1 ng)
ppb
Detector
compounds
(0.1 pg)
(ECD)
Organic metal
compounds
Flame Thermionic
Organic nitrogen
1ppb (1 pg)
Detector (FTD)
compounds
Organic phosphorous
Flame Photometric
compounds
Inorganic, organic sulfur
10 ppb
Detector (FPD)
compounds
(10 pg)
Inorganic, organic
Surface Ionization
phosphorous compounds
Level 3 amine
Detector (SID)
compounds
1 ppb (1 pg)
Polycyclic aromatics
5. Recorder (pencatat)
Recorder berfungsi sebagai pengubah sinyal dari detektor yang diperkuat melalui
elektrometer menjadi bentuk kromatogram. Dari kromatogram yang diperoleh
dapat
dilakukan analisis kualitatif dan kuantitatif. Analisis kualitatif dengan cara
membandingkan
waktu retensi sampel dengan standar. Analisis kuantitatif dengan menghitung
luas area
maupun tinggi dari kromatogram (Hendayana, 2001). Sinyal analitik yang
dihasilkan
detektor dikuatkan oleh rangkaian elektronik agar bisa diolah oleh rekorder atau
sistem
data. Sebuah rekorder bekerja dengan menggerakkan kertas dengan kecepatan
tertentu. di
atas kertas tersebut dipasangkan pena yang digerakkan oleh sinyal keluaran
detektor sehingga
posisinya akan berubah-ubah sesuai dengan dinamika keluaran penguat sinyal
detektor.
Hasil rekorder adalah sebuah kromatogram berbentuk pik-pik dengan pola yang
sesuai
dengan kondisi sampel dan jenis detektor yang digunakan.
Rekorder biasanya dihubungkan dengan sebuah elektrometer yang dihubungkan
dengan
sirkuit pengintregrasi yang bekerja dengan menghitung jumlah muatan atau
jumlah energi
Metoda Analisis
Bila volum atau konsentrasi dari masing-masing komponen yang terpisah sudah
tertentu,
hal itu disebut penentuan volumetrik (volumetric determination). GC didasarkan
pada prinsip
bahwa komponen target yang terdeteksi adalah murni karena sudah dipisahkan
dari
komponen-komponen lain dalam cuplikan. Bila pemisahan ini betul-betul
sempurna,
volumnya (konsentrasinya) dapat ditentukan dengan tingkat keakuratan yang
sangat tinggi.
Berikut 4 pokok metoda analisis (penentuan volumetrik) yang digunakan dalam
GC:
1. Metoda persentase luas permukaan (surface area percentage method)
2. Metoda pengaturan persentase luas permukaan (adjusted surface area
percentage
method)
5. Pemakaian fase cair memungkinkan kita memilih dari sejumlah fase diam
yang sangat
beragam yang akan memisahkan hampir segala macam campuran.
Kekurangan
1. Teknik Kromatografi gas terbatas untuk zat yang mudah menguap.
2. Kromatografi gas tidak mudah dipakai untuk memisahkan campuran dalam
jumlah
besar. Pemisahan pada tingkat [mg] mudah dilakukan, pemisahan pada tingkat
[gram]
mungkin dilakukan, tetapi pemisahan dalam tingkat [pon] atau [ton] sukar
dilakukan
kecuali jika ada metode lain.
3. Fase gas dibandingkan sebagian besar fase cair tidak bersifat reaktif terhadap
fase
diam dan zat terlarut.
Aplikasi Penggunaan
a. Pada Bidang Bioteknologi
Dalam bidang bioteknologi, kromatografi mempunyai peranan yang sangat
besar.
stabil yang diikuti dengan tekanan yang tinggi, yang bisa menghasilkan ledakan
dahsyat atau
bahkan munculnya percikan api.
Ada banyak bahan kimia yang biasa digunakan dalam bahan peledak, baik
bahan
peledak yang kerkekuatan tinggi maupun rendah, beberapa diantaranya adalah
2,4,6trinitrotoluene (TNT), siklonit (RDX), tetril, pentaeritritol tetranitrat (PETN) dan
tetritol
serta beberapa anion lain seperti perklorat, klorat, klorida, nitrat, nitrit, sulfate
dan tiosianat.
Bisa dikatakan bahwa analisis organic ion (ion organik) dan inorganic ion (ion
anorganik)
memainkan peranan yang sangat penting pada saat investigasi lokasi ledakan
bom
berlangsung. Pendeteksian ion-ion anorganik misalnya, setelah pengeboman
berlangsung,
akan memberikan harapan karena tidak semua material dari bahan peledak
tersebut ikut
meledak pada saat terjadi ledakan.
Bahan-bahan anorganik seperti klorat, klorida, nitrat, nitrit, sulfate, tiosianat, dan
perklorat adalah bahan-bahan kimia yang biasa digunakan sebagai oksidator
untuk low
explosive (bahan peledak berkekuatan rendah).
Pada gambar 1A di bawah ini adalah kromatogram dari analisis menggunakan
metode
kromatografi ion pada sampel standar yang telah diketahui ion-ionnya serta
konsentrasi yang
terkandung di dalamnya dan gambar 1B adalah kromatogram dari ekstrak
serpihan sebuah
ledakan bom.
d. Dalam bidang lingkungan
Dalam masalah lingkungan, sebagai konsekuensi majunya peradaban manusia,
berarti
Kesimpulan
Kromatografi gas adalah teknik pemisahan yang didasarkan atas sampel di
antara
suatu fase gerak yang bisa berupa gas dan fase diam yang juga bisa berupa
caira ataupun
suatu padatan. Prinsip utama pemisahan dalam kromatografi gas adalah
berdasarkan
perbedaan laju migrasi masing-masing komponen dalam melalui kolom.
Komponenkomponen yang terelusi dikenali (analisa kualitatif) dari nilai waktu
retensinya (Tr).
Aplikasi penggunaan dari kromatografi gas sangat beragam antara lain pada
bidang
industri oil and gas, petrokimia, bidang bioteknologi, klinik, forensik, lingkungan,
dan
industri lainnya seperti industri kertas, pertambangan, proses logam, pertanian,
kedokteran.
Daftar Pustaka
http://pikanurropiah88.mhs.unimus.ac.id/files/2012/07/kromatografi-gas1.pdf
http://eskrimsandwich.blogspot.com/2013/05/gas-kromatografi.html
http://www.sodiycxacun.web.id/2010/01/kromatografi-gas.html
http://yi2ncokiyute.blogspot.com/2010/12/kromatografi-gas.html
http://apryshinsetsuboy.blogspot.com/2010/12/kromatografi-gas-dan-aplikasinyapada.html
http://ariffadholi.blogspot.com/2009/10/oleh-najiullah-2007-kromatografi-gasi.html
http://sanagory.blogspot.com/2012/02/sejarah-kromatografi.html
http://kuliahitukeren.blogspot.com/2011/01/sejarah-penemuan-danperkembangan-alat.html
http://helnidanainggolan.blogspot.com/2012/12/v-behaviorurldefaultvmlo.html
http://www.sodiycxacun.web.id/2010/01/kromatografi-gas.html
http://asisulkimia.blogspot.com/p/kromatografi-gasasisul.html
https://www.academia.edu/4968980/KROMATOGRAFI_GAS_GAS_CHROMATOGRAP
H
Y_GC_
http://bisontampan.blogspot.com/2013/04/gas-kromatografi.html
http://rachmakimhunter.blogspot.com/p/kimia-analitik.html
http://www.batan.go.id/ptbn/php/pdf-publikasi/UraniaOldPDF/urania_23_24_pdf/1_PENGENALAN%20ALAT%20BAMBANG%20W.pdf
http://echechemis308.blogspot.com/2012/02/makalah-analisis-instrumen.html
http://wocono.files.wordpress.com/2013/03/gc.jpg
http://1.bp.blogspot.com/_jKTWR6_fBgg/TRR0FrmsULI/AAAAAAAAABE/uQpeWNG
Qu
3w/s1600/kolom+packing.jpg
http://www.chem-is-try.org/wp-content/uploads/2010/09/gambar-18.4.jpg
http://laskarvck.wordpress.com/kromatografi-gas/
http://www.scribd.com/doc/125576169/Kromatografi-Dan-Aplikasinya-PadaBidangLain#download
http://rachmakimhunter.blogspot.com/p/kimia-analitik.html
http://www.fbi.gov/hq/lab/fsc/backissu/april2001/mmiller.html
http://mdn.mainichi-msn.co.jp/national/news/20070109p2a00m0na026000c.html
http://www.tosohbioscience.com/biohome.html
http://www.metrohm-peak.com/
http://www1.dionex.com/en-us/index.html
http://www.krict.re.kr/english/e_equip/e_equ_a00.php