REKAYASA HIDROLOGI
MODUL 4
Penguapan (Evapotranpirasi),
Suhu (Temperatur),
Kelembaban, Angin
Bab IV - 1
: Rekayasa Hidrologi
: Penguapan (Evapotranpirasi), Suhu (Temperatur), Kelembaban,
Angin
Bab IV - 2
Kecepatan Angin
(km/jam)
8
16
24
Penguapan
(mm)
2,2
3,8
4,8
No.
4.
5.
6.
Kecepatan Angin
(km/jam)
32
40
48
Penguapan
(mm)
5,7
6,1
6,3
Contoh angka koefisien berdasarkan pada pengaruh macam permukaan tanah : jika
permukaan air penguapannya dinilai 1, maka untuk :
tanah tandus
padang rumput
hutan
0,6
1,92
1,52
65
133
133
Lempung (mm)
5,7
3,9
9,6
Air (mm)
5
6,7
11,7
Pasir (mm)
6,8
4,8
11,6
Laterit (mm)
6,5
4,2
10,7
Bab IV - 3
Pan yang sering dipakai untuk menirukan kondisi evaporasi permukaan air bebas
pada suatu tempat adalah :
a. US Weather Bureau Class A Land Pan (Pan A)
Maksud pemasangan bejana logam di atas rangka kayu supaya mengurangi terjadinya
turbulensi angin yang dapat berpengaruh terhadap kecepatan penguapan.
Gambar No. 4.1 Class A Land Pan (Pan A)
Bab IV - 4
Pan ini berdiameter 6' (feet), tinggi 2', tertanam dalam tanah sedemikian hingga
masih tersembul 4" di atas muka tanah, muka air dijaga jangan sampai lebih dari 5" di
atas atau di bawah muka tanah. Karena ukurannya, pan ini memberikan indeks
terbaik.
Gambar No. 4.2 Plant Industry Sunken Pan (BPI Pan A)
Bab IV - 5
Pan ini diapungkan di danau, sungai atau water body lainnya. Pemasangannya agak
sulit,khususnya apabila angin cukup kuat, timbul gelombang di permukaan air laut,
percikan-percikan air akan mengurangi ketelitian pengukuran.
Gambar No. 4.4 Colorado Sunken Pan (Sunken In Ground)
b. Livingstone atnometer
Bab IV - 6
E = P + AS r
Bila : p = presipitasi dan irigasi bila ada, basil pengukuran
S = perubahan tinggi air dalam bejana hasil pengukuran perubahan
berat bejana.
r
= perkolasi (= drain)
E=P+W-r
Bila : P = presipitasi dan irigasi bila ada
W = penambahan tinggi air
r = perkolasi.
Hasil pengukuran dengan mempertahankan kebasahan tanah (soil moisture)
konstan.
Bab IV - 7
Bab IV - 8
Phytometer
Dengan prinsip yang mirip dengan Lysimeter, Phytometer dipakai untuk mengukur
transpirasi. Pot yang digunakan, ditanami satu atau dua batang tanaman (yang dapat
hidup dalam pot), kemudian seluruh permukaan tanahnya ditutup, sehingga
tidak.memungkinkan terjadinya penguapan dari permukaan tanah, sehingga
kehilangan air yang terjadi adalah transpirasi.
Rumus dasar yang digunakan adalah jumlah air yang masuk = jumlah air yang
keluar + perubahan jumlah simpanan air.
Peralatan pembantu
Peralatan tambahan yang dipakai pada stasiun pan evaporasi adalah :
Energi yang dipancarkan oleh matahari, besarnya energi matahari pada puncak
atmosfir rata-rata 1,94 cal/m2/menit pada bidang yang letaknya tegak lurus pada
arah sinar; angka ini disebut "solar constante ".
Letaknya medan terhadap permukaan laut atau bisa dikatakan jaraknya medan
terhadap matahari; pada bulan Januari, jarak 91 juta mil.
Kemiringan (inklinasi) sinar matahari terhadap medan yang disinari.
Lamanya penyinaran atau panjangnya hari siang (rino).
keadaan medan, medan gundul penuh tumbuh-tumbuhan, warna tanah, adanya
butiran-butiran tanah lepas atau medan adalah padat mengakibatkan suhu yang
berlainan, meskipun energi dari matahari adalah sama;
Mengenai radiasi matahari dari energi yang masuk puncak atmosfir :
+ 43 % dipantulkan kembali dalam ruang angkasa
Bab IV - 9
Di samping unsur-unsur itu, suhu dipengaruhi pula oleh banyaknya uap dalam
atmosfir itu sendiri, ada tidaknya hujan dan adanya angin.
Di atmosfir bebas, suhu menurun dengan bertambahnya ketinggian. Ada angka :
setiap kenaikan 1000 feet suhu menurun dengan 36 % F. Untuk di Jawa ada
perumusan t = 26,3 - 0,62 derajat celsius ; h = tinggi medan di atas permukaan laut
tiap 100 m naik untuk daerah yang letaknya di bawah garis lintang 60 %.
Lapisan udara tepat di atas daratan biasanya mengalami perubahan-perubahan
dalam penurunan suhu, pada malam hari panas yang masuk ke tanah daratan kurang
dan pada yang keluar, hingga suhu permukaan tanah daratan dan udara tepat di
atasnya menurun pula pendinginan ini justru menyebabkan naiknya suhu lapisan
udara dengan naiknya ketinggian (energi suhu).
Pada siang hari kejadian justru sebaliknya akan terjadi. Untuk mendapatkan sedikit
gambaran mengenai suhu dicantumkan suhu rata-rata dari pengamatan selama 40
tahun dari Jakarta :
Besamya suhu didapat dengan mengukur dan pengukuran suhu dilaksanakan
dengan teliti memakai thermometer, untuk mengukur udara thermometer ditaruh
ditempat dimana aliran udara tidak terganggu, pada ketinggian 1,25 a 2 m dan
diusahakan lebih lanjut bebas dari pengaruh pengaruh lain.
Pengukuran bisa juga terus menerus dengan thermograf (alat pencatat suhu otomotis
terus menerus).
4.2.2.
Bab IV - 10
Bab IV - 11
Besamya kelembaban bisa dinyatakan dalam gram uap tiang kg udara (udara + uap di
dalamnya) yang disebut kelembaban " spesifik atau dalam gram uap tiap m 3 udara
atau juga di ebut kelembaban absolut ". Di samping ini masih ada lagi kelembaban
relatif (R.H.= relatif humidity), ialah perbandingan antara kelembaban yang ada
dengan kelembaban jenuh pada suhu yang sama.
Harga dalam perbandingan ini dinyatakan dalam pecahan atau dalam prosenan dan
dengan sendirinya harga perbandingan ini maksimum sama dengan 1 atau 100%.
Kalau suhu menurun, maka kelembaban udara akan menaik; banyak uap yang di
kandung udara melebihi maksimum dan terjadilah kondensasi; titik ini dinamakan
titik embun. Untuk menentukan harga dari kelembaban bisa dijalankan dengan
perhitungan dan pengukuran alat ukur hygrometer, alat ukur psychrometer (gambar)
atau hygrotthennograph, yang mencatat kelembaban relatif dan suhu sekaligus
penentuan dengan perhitungan antara lain sebagai berikut :
Dalam campuran gas, tiap gas komponennya mempunyai tekanan lainya. Tekanan
partiilnya dari uap air. Apabila udara basah dalam suatu tempat tertutup dengan
tekanan p diambil semua uap aimya dan tekanan terakhir adalah p' dari udara kering
sahaja akan menjadi lebih kecil dari p. tekanan uap e adalah selisih dari tekanan
udara basah dan udara kering.
e = p p
kepadatan dari uap v : v = 0,622
e
gr / cm3
Rg x T
T = suhu absolut ( C )
Rg = Besaran dari gas = 2,87 x 10.000, bila tekanan uap e dinyatakan dalam
milibar.
Pd
Dimana :
Pa
Ta
Tw
Cs
Ta
ah = 217 c gr/m3
Ta
Bab IV - 12
Bab IV - 13
Bab IV - 14
Daftar terlampir menunjukkan sebutan jenis angin untuk berbagai kecepatan angin
Gaya
angin
Beaufort
0
Kecep.
angin
m/det
0,0 - 0,2
Sebutan
Ukuran di laut
Ukuran di darat
Tenang
Permukaan Halus
tenang
0,3 - 1,5
Lemah
1,6 - 3,3
Lemah
3,4 - 5,4
Sedang
5,5 - 7,9
Sedang
Ombak kecil yg
memberi
pandangan laut
bersisik
Ombak kecil
Masih pendek
Disana - sini
Berbuih
Agak banyak _
buih putih
8,0 - 10,7
Agak kuat
10,8 - 13,8
Kuat
Gelombang
dimana-mana &
buih - buih putih
13,9-17,1
Keras
17,2 -20,7
Storm
achtig
Gelombang
agak tinggi garis
buih tampak
jelas
20,8 - 24,4
Storm
Gelombang
tinggi garis - garis
buih besar.
Gelombanggelombang
Sedang, di mana mana terdapat
buih
Menggerakan
tangkai besar,
kawat telepon
mendenqunq
Mengerakkan
pohon kecil/besar.
meyukarkan
berjalan
Tangkai-tangkai
putus, berjalan
sangat sukar
Genting-genting
kabur. kerusakan
kecil pada
bangunan
Bab IV - 15
10
24,5 - 28,4
11
26,5 - 32,6
12
32,6
zware
storm
Gelombang
Pohon tumbang
Sangat tinggi
tangkai tangkai
Laut menjadi putih
putus
Zeen zware Gelombang
tinggi
storm
luar biasa laut
seluruhnya tertutup
buih, pandangan
sangat kurang jelas
Pohon tumbang,
tangkai - tangkai
putus
Orkaan
Merusak segala
yang dilalui
Kerusakan besar
pada bangunan
Kelembaban Absolut
Kelembaban Relatif
Titik Embun
Anemometer
Bab IV - 16