Anda di halaman 1dari 13

SEMINAR AKHIR JURNAL

DEPARTEMEN MATERNITAS
DI PUSKESMAS KENDALSARI MALANG

The Effect of Omega-3 Fatty Acid Supplementation on Maternal


Depression during Pregnancy: A Double Blind Randomized
Controlled Clinical Trial

Untuk Memenuhi Tugas Profesi Ners Departemen Maternitas

Oleh:
Kelompok 3 Puskesmas Kendalsai
Adhiar Bagus Christanto
Anggi Yuwita S.
Lisya Setyowati
Ratih Dwi Lestari
Rona Armet Dian A.

(105070201111027)
(105070204111001)
(105070200111031)
(105070201111018)
(105070207111001)

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS


JURUSAN ILMU KEPERAWATAN
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2015

A. LATAR BELAKANG
Kehamilan bukan merupakan suatu keadaan penyakit atau kondisi ibu
yang perlu perlakukan seperti orang sakit. Membantunya beradaptasi terhadap
perubahan fisiologis saat kehamilan merupakan hal yang lebih dibutuhkan oleh
seorang ibu hamil. Paradigma ini perlu ditanamkan bagi masyarakat ataupun
tenaga kesehatan. Oleh karena itu, pemahaman terhadap proses terjadinya
keluhan atau masalah pada ibu hamil sangatlah penting (Hidayati, 2009).
Wanita yang hamil mengalami perubahan biologis, fisiologis, dan
psikologis yang nyata (Kaplan & Sadock, 1998). Menurut Saifuddin (2002),
kehamilan melibatkan perubahan fisik maupun emosional dari ibu serta
perubahan sosial di dalam keluarga. Keluarga menghadapi suatu tugas yang
tidak biasa dalam memberikan dukungan pada ibu dan keluarganya dalam
rencana menyambut anggota keluarga baru, memantau perubahan-perubahan
fisik yang normal dialami ibu serta tumbuh kembang janin, juga mendeteksi
serta menatalaksana setiap kondisi yang tidak normal.
Fase terakhir pertumbuhan janin berlangsung pada periode tiga bulan
terakhir (bulan ke-7 sampai bulan ke-9). Pada fase ini ibu hamil mulai merasa
tertekan dan gelisah dikarenakan berat badan ibu hamil mulai bertambah drastic
antara 10,5 kg sampai 15 kg sehingga sering menyebabkan ibu hamil merasa
lelah, tidak enak, sukar tidur, kaki dan tangan bengkak, serta napas pendek.
Semua gejala itu dapat membuat ibu hamil merasa cemas, mudah tersinggung,
dan lekas marah. Ibu hamil sering memikirkan kesehatannya dan keamanan
janin, lebih cemas lagi menghadapi saat-saat bersalin yang sudah mendekat
(Dagun, 2002).
Usia kehamilan yang memasuki trimester III (27-42 minggu), tingkat
kecemasan semakin akut dan intensif seiring dengan mendekatnya proses
kelahiran terutama bayi pertama, selain itu trimester ini merupakan masa resiko
terjadinya kelahiran prematur sehingga menyebabkan tingginya kecemasan pada
ibu hamil (Kalil dkk, 1995). Rasa cemas menghadapi proses persalinan
menduduki peringkat teratas yang paling sering dialami oleh ibu hamil terutama
ibu hamil primigravida karena belum memiliki pengalaman dalam menghadapi
kehamilan dan proses persalinan (Lestiningsih, 2006).
Kehamilan pertama bagi seseorang wanita merupakan salah satu periode
krisis dalam kehidupannya. Pengalaman baru ini memberikan perasaan yang
bercampur baur, antara bahagia dan penuh harapan dengan kekhawatiran
tentang apa yang akan dialaminya selama kehamilan (Kartono, 1995). Menurut
Aprilia (2011), bagi wanita yang baru hamil pertama kali seringkali kekhawatiran,
kecemasan, dan ketakutan selama hamil menghinggapi benak dan pikiran
mereka. Kecemasan umumnya menghinggapi benak ibu hamil setelah usia
kehamilan menginjak 32 minggu. Kecemasan yang mereka rasakan umumnya
berkisar mulai dari takut perdarahan, takut bayinya cacat, takut terjadi komplikasi
kehamilan, takut merasa kesakitan saat melahirkan, takut tidak kuat mengejan,
takut tidak bisa mengontrol diri saat persalinan, hingga takut vaginanya robek
sehingga harus dilakukan penjahitan. Bahkan merekan merasa takut terjadi

komplikasi pada saat persalinan sehingga dapat menimbulkan kematian, hingga


khawatir kelak tidak bisa merawat dan membesarkan anak dengan baik.
Kondisi cemas inilah yang mengakibatkan otot tubuh menegang,
terutama otot-otot yang berada di jalan lahir ikut menjadi kaku, keras dan sulit
mengembang sehingga menimbulkan lingkaran fear tension pain yang akan
mengakibatkan proses persalinan tidak lancar (Louise cit., Syafutry, 2009).
Kecemasan selama proses persalinan dapat juga menyebabkan komplikasi
obsetri (Dayan cit., Syafutry, 2009). Kecemasan yang dialami oleh ibu hamil
mengakibatkan nyeri persalinan meningkat, persalinan lama, dan terjadi
ketegangan pada saat menghadapipersalinan (Rahil, 2008).
Penelitian yang dilakukan oleh Field (2008) menyatakan bahwa lebih dari
60 persen perempuan yang akan melahirkan mengalami kecemasan, sepuluh
persen perempuan tenang dalam menghadapi proses persalinan dan lebih dari
sepuluh persen wanita hamil mengalami depresi sehingga dapat mempengaruhi
kondisi janin dalam kandungan dan menganggu proses tumbuh kembang anak
selanjutnya. Kecemasan dan depresi pada ibu hamil secara biokimia akan
mempengaruhi aktivitas otak janin akibatnya bayi akan menunjukkan gejala
depresi seperti gelisah, menolak minum ASI dan rewel.
Banyak studi telah menunjukkan manfaat kesehatan dari menambahkan
asam lemak omega 3 dalam makanan. Omega 3 sangatlah penting dalam
menjaga kesehatan pikiran dan jantung yang sehat. Asam lemak omega 3
merupakan asam lemak yang terdapat di ikan. Asam lemak ini termasuk esensial
yang dianggap memiliki beberapa keaktifan biologis terutama EPA dan DHA.
Minyak ikan terutama yang hidup di air dalam dan dingin kaya akan EPA dan
DHA. Plankton laut mengandung asam lemak omega 3. Ikan dapat mengubah
asam lemak linolenat mejadi EPA dan DHA (Farrell, 1998; Munisa, 2003;
Almatsier, 2004). Asam lemak omega 3 memiliki peran penting bagi kesehatan
manusia. EPA dapat memperbaiki sistem sirkulasi dan dapat membantu
pencegahan penyempitan, pengerasan pembuluh darah, dan penggumpalan
keping darah. Akhir-akhir ini penelitian terhadap sistem saraf pusat menunjukkan
bahwa DHA penting bagi perkembangan manusia sejak awal (Rasyid, 2003).
Pada penilitan yang dilakukan Hibblen (2003) disebutkan bahwa
makanan laut, terutama ikan tuna, hering, salmon, dan sardine mengandung
asam lemak omega 3. Menurut para peneliti, asam lemak omega 3 dapat
menangkal depresi dan mempunyai efek proteksi terhadap penyakit jantung.
Penelitian tersebut dilakukan terhadap 11.721 perempuan di Inggris. Para peneliti
menemukan, semakin banyak konsumsi asam lemak omega 3 yang berasal dari
makanan laut saat masa kehamilan trimester 3, semakin kecil tanda tanda
depresi mayor pada saat itu hingga 8 bulan setelah melahirkan.

B. METODE PENELITIAN
1.

Sampel

a. Jumlah Sampel
Jumlah sampel dalam penelitian jurnal ini terdapat 80 sampel
wanita primipara. Sampel penelitian jurnal ini adalah wanita primipara
yang dengan depresi ringan pada pusat kesehatan Shiraz. 80 sampel
dibagi menjadi 2 kelompok dan tiap kelompok intervensi terdapat 40
partisipan.
b. Kriteria Inklusi dan Eksklusi
Sampel penelitian adalah 80 wanita hamil primipara di Puskesmas
Shiraz. Sampel dipilih menggunakan metode simple random sampling
secara sistematik dan dibagi menjadi kelompok kontrol dan kelompok
intervens
1) Kriteria Inklusi
Kriteria inklusi dalam penelitian ini adalah :
-

Wanita primipara dengan usia kehamilan lebih dari 20 minggu

Skor Beck Depression Inventory (BDI) antara 14 sampai 19

Usia diatas 18 tahun

Tidak mengkonsumsi ikan dua kali dalam seminggu (yang


secara teratur mengkonsumsi ikan dieksklusi dari penelitian
dan digantikan individu yang lainnya)

Tidak

menderita

pembuluh

darah,

hiperlipidemia,

skizofrenia,
seperti

penyakit

penyakit

bipolar,

VonWillebrand,

ginjal

dan

tiroid,

penyakit
hipertensi,

dan

tidak

menggunakan antikoagulan dan antidepresan


-

Tidak mengkonsumsi obat narkotika dan tidak merokok

Tidak sedang berpartisipasi dalam kegiatan seperti yoga,


relaksasi dan konsultasi psikologi

2) Kriteria Eksklusi
Kriteria ekslusi dalam penelitian ini adalah individu yang
mempunyai alergi atau penyakit pencernaan dan sedang dalam
pengobatan.
c. Teknik Sampling
Pengambilan sampel dalam penelitian jurnal ini menggunakan
teknik random sampling dan partisipan dipilih secara systematic

sampling dan untuk menentukan masuk ke kelompok intervensi dan


kelompok kontrol menggunakan susunan blok secara acak.
d. Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian jurnal ini dilaksanakan di Shiraz health centers pada
September 2012 sampai dengan Maret 2012.
2.

Instrumen Penelitian

Instrumen dalam penelitian ini menggunakan skala Beck Depression


Inventory (BDI) untuk menilai tingkat depresi ibu hamil primipara. Skala
Beck Depression Inventory (BDI) terdiri dari 21 item pertanyaan masingmasing terdapat empat pilihan jawaban. Skala ini digunakan untuk menilai
tingkat keparahan depresi pada individu. Setelah mengisi kuesioner, jika
sampel mendapat skor 14 -19 maka peserta masuk dalam kriteria inklusi
penelitian. Kemudian sampel dibagi menjadi kelompok kontrol dan
kelompok intervensi. Pada kelompok kontrol diberikan plasebo yang
mengandung minyak zaitun sedangkan pada kelompok intervensi
diberikan suplemen asam lemak omega-3. Dosis yang diberikan pada
masing-masing kelompok sama yaitu 1 gram per hari selama 6 minggu.
Sampel kemudian diobservasi setiap minggu mengenai intensitas
depresi, pemantauan asupan kapsul termasuk memantau asupan rutin
harian dan munculnya komplikasi yang potensial. Setelah 6 minggu
sampel diminta mengisi kembali kuesioner BDI dan dievaluasi hasilnya.
Kemudian semua data di uji ke dalam perangkat lunak statistik SPSS (v.
16) dan dianalisis menggunakan statistik deskriptif dengan pendekatan
mandiri t-test. Hasil penelitian dianggap signifikan secara statistik jika P <
0,05.
3.

Prosedur Penelitian
Dalam penelitian jurnal ini terdapat kelompok yang diberikan

intervensi dan kelompok kontrol. Untuk kelompok intervensi diberikan


suplemen asam lemak Omega-3 (1 g tiap hari untuk 6 minggu) dan
kelompok kontrol placebo (berisi minyak zaitun, diberikan 1 g tiap hari
untuk 6 minggu).
Partisipan dalam penelitian jurnal ini ditiap akhir minggu dimonitor
intensitas depresi

kehamilan,

monitoring

intake konsumsi kapsul

termasuk keteraturan konsumsi kapsul setiap hari dan munculnya

potensial komplikasi dari pemberian intervensi. Instrumen depresi BDI


dikaji lagi 6 minggu setelah pemberian intervensi.
4.

Pertimbangan Etik
Penelitian jurnal ini sudah mendapatkan perijinan dari tim etik

Kedokteran Universita Shiraz (kode 91-6111) dan pusat penelitian klinik.


Serta semua partisipan dalam penelitian jurnal ini mengisi inform consent
kesediaan untuk mengikuti penelitian ini.

C. HASIL PENELITIAN
Hasil penelitian menunjukkan tidak ada perbedaan yang signifikan
diantara sampel mengenai karakteristik demografi. Hal ini dapat dilihat pada
Tabel 1 dibawah ini.

Berdasarkan usia, pada kelompok intervensi yaitu 26.33 dan pada kelompok
kontrol

yaitu

25.15.

Berdasarkan

pendidikan,

wanita

hamil

yang

berpendidikan kurang dari 6 tahun pada kelompok omega-3 dan plasebo


sama-sama sebanyak 7.5%. Wanita hamil yang berpendidikan 6-9 tahun
yang diberikan omega-3 dan plasebo masing-masing sebanyak 12.5% dan
15%. Wanita hamil yang berpendidikan 9-12 tahun pada omega-3 sebanyak
20% dan plasebo 10%. Wanita hamil yang SMA pada omega-3 sebanyak
22.5% dan 37.5% pada kelompok plasebo. Sedangkan wanita hamil yang
memiliki pendidikan akademi pada kelompok omega-3 sebanyak 37.5% dan
plasebo sebanyak 30%. Berdasarkan pekerjaan pada kelompok intervensi
sebagai ibu rumah tangga (92.5%), karyawan (5%), dan pekerjaan lain
(2.5%) sedangkan pada kelompok plasebo sebanyak 100% bekerja sebagai
karyawan.
Hasil penelitian berdasarkan perbandingan nilai rata-rata skor depresi
sebelum dan setelah intervesi menunjukkan adanya perbedaan yang

signifikan. Hal ini dapat terlihat pada Tabel 2 hasil setelah intervensi
menunjukkan bahwa skor depresi mengalami penurunan sebesar 9.175.3
pada kelompok omega-3 dan 14,76.46 pada kelompok plasebo.
D. PEMBAHASAN
Tujuan dari penelitian jurnal ini adalah untuk menginvestigasi efek
pemberian kapsul omega-3 pada depresi ringan saat kehamilan wanita
primipara. Hasil penelitian menunjukkan hasil signifikan bahwa Omega-3
dapat mengurangi skor depresi. Hasil penelitian jurnal ini sejalan dengan
penelitian Saki et al. (2011) mengenai efek Omega-3 dalam pengobatan
depresi. Namun, Saki et al. menemukan tidak ada perbedaan yang signifikan
pada rata-rata skor depresi pada kelompok intervensi yang diberikan Omega3 dengan Nortriptyline setelah 6 minggu intervensi. Hasil penelitian tersebut
menemukan Omega-3 dan Nortriptyline (salah satu antidepresan tricyclic)
efektif mengurangi rata-rata skor depresi, tanda gejala depresi dan terdapat
hasil yang membaik.
Selain itu, penelitian lain pada 28 partisipan dengan depresi

mayor

dikelompokkan menjadi 2 intervensi yaitu dengan pemberian Omega-3 dan


placebo. Hasil penelitian menunjukkan pasien pada kelompok intervensi
Omega-3 secara signifikan mempunyai skor depresi rendah. (Su KP et al.,
2008). Penelitian lain menunjukkan skor depresi berkurang pada wanita hamil
yang diberikan Omega-3 (Chiu CC et al., 2003). Penelitian lain juga
menunjukkan Omega-3 dapat mengurangi tanda gejala depresi pada anak
dengan usia antara 6 sampai dengan 13 tahun dan menunjukkan hasil
perbaikan (Peet M. Et al., 2002; Nemets H. et al., 2006). Disamping itu,
Logan menemukan hubungan yang kuat antara depresi mayor dengan
pemberian Omega-3 (Logan et al., 2003). Selain itu, penelitian lain
melakukan penelitian efek Eicosapentanoic Acid (EPA) pada depresi dan
menunjukkan perbedaan signifikan antara kelompok EPA dan placebo pada
skor rata-rata depresi Becks. Penelitian

ini menunjukkan suplemen EPA

efektif dalam pengobatan depresi dan dapat digunakan sebagai suplement


dengan antidepresan untuk pengobatan depresi ringan sampai dengan
sedang (Shariati-Bafghi E. Et al., 2011). Penelitian Ivan Begha et al. (2009)
membandingkan keefektifan Omega-3 dan placebo untuk pengobatan

depresi post partum ringan sampai dengan sedang, hasil penelitian


mengindikasikan untuk mengkonsumsi 1 gr Omega-3 elama 8 minggu untuk
mengurangi depresi post partum.
Fakta menunjukkan terdapat ubungan yang signifikan antara mekanisme
abnormal dari asam lemak dengan depresi, omega-3 berpengaruh dalam
menghilangkan suasana hati yang muram, perkembangan tingkah laku
negatif, dan perilaku yang mengarah ke bunuh diri.
Mekanisme utama dari efek Omega-3 pada sistem saraf adalah dengan
mempengaruhi fosfolipid dari dinding sel saraf dan mempertunjukkan secara
tepat sekresi dari neurotransimter. Mekanisme kedua yaitu dengan
mengurangi cytokines. Cytokine mengurangi akses untuk

progenitor

neurotransmiter dan metabolisme, dan secara konsekuensi mengurangi


fungsi dari hypothalamus, kelenjar pituitari dan sistem saraf. Penurunan
cytokines

juga

menolong

peningkatan

polypeptide

Brain

Derived

Neurotrophic Factor (BDNF) yang secara efektif dalam pertumbuhan dan


kelangsungan hidup sel saraf daat pertumbuhan dan perkembangan.
Peningkatan polypeptide secara langsing berhubungan dengan penurunan
gejala depresi (Partiftt K., 2000).
Sedangkan, penelitian Hakkarainen et al. (2004) menunjukkan tidak
terdapat

hubungan

antara

mengkonsumsi

suplemen

Omega-3

atau

mengkonsumsi ikan dengan depresi. Selain itu, penelitian yang lainnya


menunjukkan tidak terdapat hubungan signifikan antara mengkonsumsi ikan
dan n-3 polyunsaturated dengan depresi saat post partum (Miyake Y, et al.,
2006). Hasil penelitian lain juga menunjukkan tidak ada manfaat (tetapi juga
tidak ada bukti yang membahayakan) dari suplemen EPA+DHA untuk
penyakit jiwa. Namun, mengkonsumsi pufa dapat mempengaruhi penyakit
tersebut dengan meningkatkan n-3 long-chain.
Keterbatasan dalam penelitian jurnal ini adalah wanita hamil menolak
untuk menerima obat-obatan saat kehamilan, yang sedikit memilih dengan
konsultasi dan pelatihan/training. Selain itu, karena partisipan lupan untuk
mengkonsumsi Omega-3, diperlukan follow up secara teratur dengan
menelpon partisipan.
E. KESIMPULAN DAN SARAN
Hasil penelitian ini dapat dipertimbangkan pemberian suplemen Omega-3
untuk periode waktu pendek sesuai untuk pengobatan depresi ringan saat

kehamilan dengan tidak ada komplikasi. Namun, direkomendasikan untuk


melakukan penelitian sampel yang besar pada depresi sedang hingga berat
dengan menggunakan antidepresan.

F. KELEBIHAN DAN KEKURANGAN


1. Kelebihan jurnal :

Memberikan informasi yang mudah dipahami tentang manfaat omega-3


bagi ibu hamil

Jurnal mampu menggambarkan masalah, tujuan, metode, hasil,


kesimpulan dan diskusi secara jelas dan mudah untuk dipahami

Memberikan referensi yang jelas untuk diterapkan pada area pelayanan


kesehatan terutama dibidang kesehatan ibu hamil

Memberikan referensi bagi penelitian selanjutnya untuk mengembangkan


penelitian tentang obat-obatan lain dalam membantu mengurangi
permasalahan yang dialami pada ibu hamil.

2. Kekurangan jurnal

Periode yang dilakukan dalam penelitian jurnal ini masih perlu jangka
waktu yang lebih panjang untuk mengetahui tingkat efektivitas yang
lebih baik tentang omega-3

Sampel yang digunakan dalam penelitian di jurnal ini perlu


diperbanyak untuk melihat hasil yang signifikan dalam pemberian
omega-3 pada ibu hamil.

G. PERBANDINGAN JURNAL

N
o
1.

Judul jurnal

Peneliti/Penuli
s
Role of omega-3 fatty acids in Grosso, et al
the treatment of depressive
disorders : a comprehensive
meta-analysis of randomized
clinical trials

Tahu
n
2014

2.

Omega-3 fatty acids as a Austin, et al


treatment
for
perinatal
depression:
randomized
double-blind
placebocontrolled trial.

2008

3.

Omega-3
treatment
of Nemets, et al
childhood
depression:
a
controlled, double-blind pilot
study.

2006

4.

The
Effect
of Karamati, et al
Eicosapentaenoic
Acid
Supplementation
on
Depression
Remission:
a
Double-Blind
Randomized
Clinical Trial

2011

Isi jurnal
Penggunaan asam lemak
omega 3 polyunsaturated
(PUFA) efektif untuk pasien
dengan
diagnose
MDD
(major depressive disorder)
dan pada pasien depresif
tanpa diagnosis dari MDD.
Hasil
penelitian
menunjukkan bahwa asam
lemak
omega-3
tidak
mempnegaruhi
dalam
mengurangi tingkat depresi
pada perinatal, hal ini
dikarenakan
kekurangan
sampel yang diambil dalam
penelitian
dan
periode
penelitian
yang
terlalu
singkat.
Asam
lemak
Omega-3
mempunyai
keuntungan
terapiutik pada anak yang
mengalami
depresi.
Keefektifan asam lemak
omega-3 didapatkan dari
hasil pengukuran melalui 3
instrumen pengukuran yaitu
children depression rating
scale, children depression
inventory (CDI) dan clinical
global impression.
Hasil penelitian dalam jurnal
menunjukkan
bahwa
aicosapentaenoic acid (EPA)
merupakan
alternative
pengobatan pada kejadian
depresi,
sehingga
penggunaan
EPA
direkomendasikan sebagai
tambahan
pengobatan
antidepresan
dalam
pecegahan depresi ringan
sampai berat.

H. APLIKASI PENELITIAN DI INDONESIA


Omega 3 selain bisa menurunkan kadar kolesterol darah juga bisa
mengatasi beban penderita penyakit asma, rematik, penyakit kulit, komplikasi
diabetes dan kanker payudara. Bahkan pertumbuhan sel otak manusia sangat
tergantung pada kadar omega 3 secara cukup sejak bayi dalam kandungan
sampai balita. Bila pada masa tersebut cukup tersedia omega 3 maka anak
tersebut akan tumbuh dengan potensi kecerdasan maksimal. Karena alasan itu,
sejak ibu hamil perlu mengonsumsi ikan dalam jumlah cukup sampai bayi yang
dikandungnya lahir. Setelah bayi bisa makan nasi tim perkenalkan ikan sampai
usia selanjutnya agar bayi menjadi sehat dan cerdas (Siswono, 2003).
Pada jurnal penelitian yang berjudul Effects of Dietary Omega-3
Polyunsaturated Fatty Acids on Brain Gene Expression (Pengaruh Pemberian
Asam Lemak Tak Jenuh Omega-3 pada Ekspresi Gen di Otak, membuktikan
bahwa omega 3 yang diberikan secara rutin dapat meningkatkan asuan DHA
yang juga bermanfaat untuk meningkatkan level ekspresi transthyretin, yaitu
suatu protein yang berfungsi untuk mengendalikan konsentrasi amyloid
polypeptide, yang berperan dalam mereduksi resiko penyakit Alzeimer. Selain itu
DHA juga meningkatkan ekspresi protein synuclein yang berinteraksi dengan
fosfolipid

untuk

melepaskan

neurotransmitter

yang

berfungsi

untuk

menyampaikan impuls di dalam otak. Omega 3 mempengaruhi sistem genetik


pada sistem syaraf sentral dalam jalur yang sangat kompleks dan juga sangat
baik untuk anti depresan dari pada menggunakan obat anti depresan.
Menurut Khoirul H. 2012 omega 3 sangat baik untuk ibu hamil, karena ibu
hamil membutuhkan 1.7 g perhari. Omega 3 merupakan asam lemak jenuh
esensial yang bereran penting dalam perkembangan otak. Sehingga omega 3
aman dikonsumsi ibu hamil. Hal ini mudah dijangkau oleh kalangan atas atau
bawah karena sulemen yang mengandung omega 3 di Indonesia yang berua
minyak ikan banyak tersedia.

Anda mungkin juga menyukai