Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
diserap akan sama dengan kalor yang dilepas. Berdasarkan hukum Lavoisier
yaitu setiap reaksi kimia massa zat sebelum dan sesudah reaksi adalah sama.
Berdasarkan hukum Hess yaitu kalor yang dibebaskan atau diserap tidak
tergantung pada jalannya reaksi tapi tergantung pada keadaan awal dan akhir.
Metode Percobaan :
1. Masukkan 20
ml H2O kedalam
termostrat
dan
ukur
suhunya
dengan Td (suhu
dingin H2O).
20 ml H2O
2.
Panaskan
sampai suhu
90 oC
3. 20 ml H2O panas
masukkan kedalam
4. Campurkan kedua larutan H2O dingin
gelas kimia dan
dan panas dalam termostrat. Ukur
ukur
suhunya
suhunya dengan Tc (suhu campuran)
dengan Tp (suhu
selama 10 menit selang waktu 1 menit.
panas H2O).
Gambar 1. Metode Percobaan Penentuan Penetapan Kalorimeter
1. Timbang serbuk Zn
sebanyak 2 gram.
2. Masukkan CuSO4
dalam termostrat dan
ukur suhunya dengan
(Td) suhu awal selama 2
menit selang waktu
setengah menit.
2. Masukkan 29 ml etanol
dan ukur suhunya dengan
Tetanol.
1. 20 ml HCl diukur
suhunya
dengan
THCl selama 5 menit
selang
waktu
setengah menit.
2. 20 ml NaOH
diukur
suhunya
dengan TNaOH selama
5 menit selang waktu
setengah menit.
q2
q3 = q2 q1
= 7356,8 J 3344 J
= 4012,8 J
= 28C = 301 K
= 92C = 365 K
= 48C = 321 K
= m . c . T
= 40 . 4,18 . (321301)
= 3344 J
= m . c . T
= 40 . 4,18 . (365321)
= 7356,8 J
K =
=
= 200,64
321 K
321
322 K
644
321 K
963
321 K
16
1284
319 K
25
1595
319 K
36
1914
318 K
49
2226
317 K
64
2536
317 K
81
2853
10
10
316 K
100
3160
y = 3191 K
x2 = 385
xy = 17496
n = 10 x = 55
a=
b=
= 322,73
= 0,66
Ccam = 3,52
Td = 27C = 300 K
Tc = 55C = 328 K
q4 = K . T1J
= 200,64 . (328300)
= 5617,92 J
H =
=
= 269660 kJ
= 22 . 1,14 . 3,52 . 28
= 2471,88 J
= q 4 + q5
= 5617,92 J + 2471,88 J
= 8089,8 J
0,5
328 K
0,25
164
329 K
329
1,5
329,5 K
2,25
494,25
330 K
660
n = 4
x = 5
y = 1316,5 K
x2 = 7,5
xy = 1647,25
a=
b=
= 327,5
= 1,3
q8 = metanol . C . T2J
= 29 . 1,92 . 6,58
= 366,37 J
q9 = K . T2J
= 200,64 . 6,58
= 1320,21 J
q10 = q7 + q8 + q9
= 495,1 + 366,37 + 1320,21
= 2181,68 J
= 299,5 K
TA =
=
= 306,08 K
T2J = TA TM
= 306,28 299,5
= 6,58 K
H =
q7 = maquades . C . T2J
= 18 . 4,18 . 6,58
= 495,1 J
=
= 3460,79 kJ
0,5
305,5 K
0,25
152,75
306 K
306
1,5
306 K
2,25
459
306,5 K
613
2,5
306,5 K
6,25
766.25
306 K
918
3,5
306 K
12,25
1071
306 K
16
1224
n = 8
x = 18
y = 2448,5 K
x2 = 51
xy = 5510
a=
b=
= 305,9
= 0,08
=
= 305,25 K
T3J = TA TM
= 305,25 300
= 5,25 K
q11 = m . C . T3J
= 40 . 3,96 . 5,25
= 831,6 J
q12 = K . T3J
q13
= 200,64 . 5,25
= 1053,36 J
= q11 + q12
= 831,6 + 1053,36
= 1884,96 J
H =
=
=2756,59 kJ
0,5
305 K
0,25
152,5
305 K
305
1,5
306 K
2,25
459
305,5 K
611
2,5
305,5 K
6,25
763,75
305,5 K
916,5
3,5
305 K
12,25
1067,5
305 K
16
1220
4,5
305 K
20,25
1372,5
10
305 K
25
1525
n = 10
x = 27,5
y = 3052,5 K
x2 = 96,25
xy = 8392,75
= 305,47
a=
=
b=
=
=
=
=
= 0,08
Pembahasan :
Berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan pada percobaan
penetapan kalorimeter didapatkan hasil q1 sebesar 3344 J ; q2 sebesar 7356,8 J ; q3
sebesar 4012,8 J; dan K sebesar 200,64. Kemudian dari penentuan kalor reaksi
Zn+CuSO4 didapatkan q4 sebesar 5617,92 J ; q5 sebesar 2471,88 J ;
q6 sebesar 8089,8 J ; dan H sebesar 269660 kJ. Lalu pada percobaan penentuan
kalor etanol dalam air didapatkan hasil q7 sebesar 495,1 J ; q8 sebesar 366,37 J ;
q9 sebesar 1320,21 J ; serta H sebesar 3460,79 kJ. Pada percobaan penentuan
kadar penetralan HCl+NaOH didapatkan hasil q11 sebesar 831,6 J ;
sebesar 1053,36 J ; q13 sebesar 1884,96 J dan H sebesar 2756,59 kJ.
q 12
Reaksi eksoterm adalah reaksi kimia yang menghasilkan kalor. Pada reaksi
ini terjadi perpindahan kalor dari sistem ke lingkungan (kalor dibebaskan oleh
sistem dari lingkungan), ditandai dengan adanya kenaikan suhu lingkungan
disekitar sistem. Rekasi eksoterm berlangsung secara spontan. Reaksi eksoterm
membebaskan energi sehingga entalpi sistem berkurang, H pada reaksi ini
bertanda (). Contoh reaksi eksoterm pada bidang pangan yaitu pada pembuatan
etanol dari hasil peragian (fermentasi) glukosa. Reaksinya yaitu
C 6H12O6(s)
Eksoterm
Endoterm
Perubahan entalpi = H<0
Perubahan entalpi = H>0
Terjadi penurunan entalpi
Terjadi kenaikan entalpi
Reaksinya melepas kalor dan Reaksinya menyerap kalor
dan
perubahan fisik. Kata kalorimetri berasal dari bahasa Latin yaitu calor, yang
berarti panas. Jika benda atau sistem diisolasi dari alam, maka temperatur harus
tetap konstan. Jika energi masuk atau keluar, temperatur akan berubah. Energi
akan berpindah dari satu tempat ke tempat lainnya yang disebut dengan panas.
Dan kalorimetri mengukur perubahan suhu tersebut, bersamaan dengan kapasitas
panasnya untuk menghitung perpindahan panas. Kalorimetri adalah pengukuran
panas secara kuantitatif yang masuk selama proses kimia. Sedangkan kalorimeter
adalah alat untuk mengukur panas dari reaksi yang dikeluarkan. Kalorimetri
adalah pengukuran kuantitas perubahan panas. Sebagai contoh, jika energi dari
reaksi kimia eksotermal diserap air, perubahan suhu dalam air akan mengukur
jumlah panas yang ditambahkan. Kalorimeter digunakan untuk menghitung energi
dari makanan dengan membakar makanan dalam atmosfer dan mengukur jumlah
energi yang meningkat dalam suhu kalorimeter.
Kalorimeter adalah alat yang digunakan untuk mengukur jumlah kalor
yang terlibat dalam suatu perubahan atau reaksi kimia. Pada dasarnya, kalor yang
dibebaskan atai diserap menyebabkan perubahan suhu pada kalorimeter. Ada dua
tipe kalorimeter yaitu, kalorimeter Bom dan kalorimeter larutan.
1. Kalorimeter Bom adalah alat yang digunakan untuk mengukur jumlah kalor
(nilai kalori) yang dibebaskan pada pembakaran sempurna (dalam O2 berlebih)
suatu senyawa, bahan makanan, bahan bakar sejumlah sampel ditempatkan
pada tabung beroksigen yang tetrcelup dalam medium penyerap kalor
(kalorimeter), dan sampel akan terbakar oleh api listrik dari kawat logam
terpasang dalam tabung. Kalorimeter ini khusus digunakan untuk menentukan
kalor dari reaksi-reaksi pembakaran. Kalorimeter ini terdiri dari sebuah bom
(tempat berlangsungnya reaksi pembakaran, terbuat dari bahan stainless steel
dan diisi dengan gas oksigen pada tekanan tinggi) dan sejumlah air yang
dibatasi dengan wadah yang kedap panas. Reaksi pembakaran yang terjadi di
dalam bom, akan menghasilkan kalor dan diserap oleh air dan bom. Oleh
karena itu, tidak ada kalor yang terbuang ke lingkungan, maka:
qreaksi = (qair + qbom)
Jumlah kalor yang diserap oleh air dapat dihitung dengan rumus:
qair = m . c . T
Dengan: m = massa air dalam kalorimeter (g)
c = kalor jenis air dalam kalorimeter (J/g. C) atau (J/g.K)
T = perubahan suhu (C atau K)
Kesimpulan :
Berdasarkan percobaan termokimia dapat disimpulkan bahwa dari
penetapan kalorimeter didapatkan hasil a = 322,73 ; b = 0,66 ; q1 = 3344 J ;
q2 = 7356,8 J ; q3 = 4012,8 J ; dan K = 200,64. Kemudian dari penentuan kalor
reaksi Zn+CuSO4 didapatkan hasil a = 327,5 ; b = 1,3 ; q4 = 5617,92 J ;
q5
TM = 299,5 K
q9 = 1320,21 J ;
TA = 305,25 K ; T3J =
5,25 K ; q11 = 831,6 J ; q12 = 1053,36 J ; q13 = 1884,96 J dan H = 2756,59 kJ.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim,
2009,
Kalorimetri,
www.kimia.upi.edu/utama/bahanajar/kuliah_web/2009/0700746/materi.htm
, Acessed : 30 Desember 2012
Anonim, 2012, Kalorimeter, www.id.m.wikipedia.org/wiki/Kalorimeter, Acessed
: 30 Desember 2012
Brady, E.J, 1999, Kimia Universitas Asas dan Struktur, Bina Aksara, Jakarta.
Ratna,
2009,
Panas
Reaksi
dan
Termokimia,
www.chem-istry.org/materi_kimia/panas-reaksi-dan-termokimia/,
Acessed
:
30
Desember 2012
Senjaya,
Yoga,
2010,
Proses
Adiabatik,
www.snapsyoga.blogspot.com/2010/05/proses-adiabatik.html?m=1,
Acessed : 30 Desember 2012