Anda di halaman 1dari 9

1

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Kelapa merupakan salah satu tanaman khas daerah tropis, termasuk
Indonesia. Semua bagian dari pohon kelapa bisa dimanfaatkan, terutama air
kelapa. Nata de coco adalah salah satu produk yang terbuat dari air kelapa.
Selain itu, air kelapa bisa dimanfaatkan untuk pengawetan. Seperti kebiasaan
warga Cianjur, Jawa Barat yang sering menggunakan air kelapa untuk
mengawetkan cabai rawit.
Namun demikian, bagaimana pengaruhnya terhadap cabai rawit?
Apakah dengan cara tersebut cabai rawit akan lebih awet? Pertanyaan ini
menjadi dasar saya untuk meneliti bagaimanakah pengaruh air kelapa
terhadap keawetan cabai rawit.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka rumusan masalah
yang timbul adalah sebagai berikut.
1. Bagaimanakah pengaruh perendaman cabai rawit dalam air kelapa
terhadap keawetan dan kesegaran cabai rawit?
2. Apakah yang membuat cabai rawit akan lebih awet dan lebih segar
setelah perendaman?
C.

Tujuan
1. Tujuan Umum

Untuk memenuhi salah satu syarat mengikuti Ujian Akhir Nasional


(UAN)/Ujian Akhir Sekolah (UAS) bagi siswa kelas XII SMA Negeri 1
Purbalingga tahun pelajaran 2012/2013.
2. Tujuan Khusus
a.

Untuk mengetahui pengaruh atau hasil perendaman cabai dalam air

kelapa
b. Untuk mengetahui kandungan air kelapa
D. Manfaat Penelitian
1. Mengetahui pengaruh atau hasil perendaman cabai rawit dalam air kelapa
2. Mengetahui kandungan air kelapa
3. Mengetahui cara lain pengawetan cabai rawit

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Air Kelapa
Kelapa (Cocos Nucifera L) adalah tumbuhan palem yang berbatang
tinggi, buahnya tertutup sabut dan tempurung yang keras. Di dalamnya

terdapat daging yang mengandung santan dan air; merupakan tumbuhan serba
guna. Kelapa merupakan jenis palem yang paling dikenal dan banyak tersebar
di daerah tropis.
Kelapa adalah sebutan untuk buah yang dihasilkan tumbuhan ini.
Buah besar, diameter 10 cm sampai 20 cm atau bahkan lebih, berwarna
kuning, hijau, atau coklat. Buah tersusun dari mesokarp berupa serat yang
berlignin yang disebut sabut yang berfungsi melindungi bagian endokarp
yang keras dan kedap air (batok). Endokarp melindungi biji yang hanya
dilindungi oleh membran yang melekat pada sisi dalam endokarp.
Endospermium berupa cairan yang mengandung banyak enzim, dan fase
padatannya mengendap pada dinding endokarp ketika buah menua. Embrio
berukuran kecil dan baru membesar ketika buah siap untuk berkecambah
(disebut kentos).
Kelapa adalah pohon serba guna bagi masyarakat tropika. Hampir
semua bagiannya dapat dimanfaatkan, termasuk air kelapa. Di salah satu
negara Asia Tenggara, seperti Filipina, air kelapa dimanfaatkan untuk proses
pembuatan minuman, jelly, alkohol, dektran, cuka, dan nata de coco. Di
Indonesia, air kelapa telah banyak dimanfaatkan sebagai suplemen minuman
dalam kemasan sebagai pengganti ion tubuh, atau bahan baku dari pembuatan
jelly atau yang dikenal dengan nata de coco. Namun masyarakat Indonesia
lebih sering memanfaatkan langsung buah dan air kelapa sebagai pelepas
dahaga dalam sajian minuman yang menyegarkan.

Secara khusus, air kelapa kaya akan potasium (kalium). Selain


mineral, air kelapa juga mengandung gula (1,7 sampai 2,6 persen) dan protein
(0,07-0,55 persen). Karena komposisi gizi yang demikian itu, air kelapa
berpotensi dijadikan bahan baku produk pangan. Di samping itu, air kelapa
juga punya kandungan gizi, terutama mineral yang sangat baik untuk tubuh
manusia. Kandungan yang terdapat dalam air kelapa tidak hanya unsur
makro, tetapi juga unsur mikro. Unsur makro yang terdapat adalah karbon
(glukosa, sukrosa, fruktosa, sorbitol, dan inositol) dan nitrogen (alin, arginin,
alanin, sistin, dan serin). . Selain unsur makro tersebut, air kelapa juga
mengandung unsur mikro berupa mineral yang dibutuhkan tubuh Mineral
tersebut di antaranya kalium (K), natrium (Na), kalsium (Ca), magnesium
(Mg), ferum (Fe), cuprum (Cu), fosfor (P), dan sulfur (S). Air kelapa juga
mengandung berbagai vitamin. Salah satunya adalah vitamin C dan berbagai
asam seperti, asam nikotinat, asam pantotenal, dan asam folat. Vitamin B
kompleks yang dikandungnya antara lain niacin, riboflavin, dan thiamin
.

B. Cabai Rawit
Cabai rawit (Capsicum Frustescens L.) tergolong dalam famili terungterungan (Solanaceae). Tanaman ini termasuk golongan tanaman semusim
atau tanaman berumur pendek yang tumbuh sebagai perdu atau semak,
dengan tinggi tanaman dapat mencapai 1,5 m. Ciri utama dari cabe rawit

adalah buahnya yang kecil tapi rasanya pedas sekali. Buahnya yang berwarna
hijau pada saat muda dan berubah menjadi merah. Pada saat tua tanaman ini
berdiri tegak pada ketiak daun dan berukuran pendek. Seperti cabai merah,
bunga cabai rawit berbentuk terompet kecil dan umumnya berwarna putih.
Tanaman ini dapat berbuah lebat dan mampu berbuah sepanjang tahun. Cabai
rawit dapat tumbuh baik didataran tinggi

maupun di dataran rendah.

Tanaman cabai rawit menyukai daerah kering, dan ditemukan pada ketinggian
0,5-1.250 m dpl.
Cabai rawit terdiri dari tiga varietas, yaitu cengek leutik yang buahnya
kecil, berwarna hijau, dan berdiri tegak pada tangkainya; cengek domba
(cengek bodas) yang buahnya lebih besar dari cengek leutik, buah muda
berwarna putih, setelah tua menjadi jingga; dan ceplik yang buahnya besar,
selagi muda berwarna hijau dan setelah tua menjadi merah.
Cabai rawit diketahui banyak mengandung kapsaisin, kapsantin,
karotenoid, alkaloid, resin, minyak asiri, serta vitamin A dan C. Dengan
kandungannya tersebut. Cabai rawit berkhasiat untuk membantu menambah
nafsu makan, menormalkan kembali kaki dan tangan yang lemas, meredakan
batuk berdahak, melegakan hidung tersumbat pada sinusitus, serta migrain.
BAB III
METODE PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Metode yang akan digunakan adalah dengan melakukan percobaan


secara langsung terhadap objek yang diamati (eksperimen). Objek akan diberi
perlakuan yang berbeda agar diperoleh data yang berbeda setelah diamati.
Pada perlakuan pertama objek akan direndam di dalam air kelapa dalam
keadaan tertutup (tidak ada kontak dengan oksigen selama perendaman), pada
perlakuan kedua objek direndam di dalam air kelapa dalam keadaan terbuka
(terdapat kontak dengan oksigen), pada perlakuan ketiga objek direndam
dalam air cuka kemasan dan perlakuan terakhir objek akan direndam dalam
air kran.
B. Sasaran penelitian
Sasaran penelitian adalah keadaan cabai rawit setelah direndam dalam
air kelapa.
C. Lokasi Penelitian
Penelitian akan dilakukan di Jln. Pucung Rumbak 41 Bancar,
Purbalingga.
D. Teknik Pengambilan Sampel
Teknik pengambilan sampel akan dilakukan secara random atau acak,
tanpa memperhatikan kondisi cabai rawit hijau secara spesifik dan umur
kelapa.
E. Teknik Pengambilan Data
Pengambilan

data

dilakukan

dengan

cara

dokumentasi

pengamatan langsung terhadap objek yang menjadi sasaran penelitian.


F. Fokus Kajian

dan

Fokus kajian terletak pada dampak atau pengaruh yang ditimbulkan


pada cabai rawit setelah direndam dalam air kelapa.
G. Analisis Data
Analisis data dilakukan secara kualitatif yaitu dengan cara mencatat,
mengorganisasikan, mengelompokkan dan mensintesiskan data selanjutnya,
memaknai setiap kategori data, mencari dan menemukan pola, hubunganhubungan dan memaparkan temuan-temuan dalam bentuk deskripsi naratif
maupun gambar-gambar yang bisa dimengerti dan pahami oleh orang lain.
H. Hipotesis
Cabai rawit akan lebih segar dan awet setelah perendaman dalam air
kelapa tanpa tutup.

DAFTAR PUSTAKA
Palungkun, Rony. 2003. Aneka Produk Olahan Kelapa. Jakarta: Penebar Swadaya.
http://cophierastafaras.blogspot.com/2012/03/morfologi-cabai-rawit.html
http://sayatantajam.blogdetik.com/2011/12/26/khasiat-cabe-rawit-untukkesehatan/
http://www.biojanna.net/kandungan-dan-khasiat-buah-kelapa/
http://id.wikipedia.org/wiki/Kelapa

JADWAL PENELITIAN
Karya tulis ini disusun mulai tanggal 13 September 2012 sampai dengan
tanggal 17 November 2012 dari penyusunan proposal sampai dengan selesai.
Secara rinci pelaksanaannya adalah sebagai berikut:
No
.
1.

Kegiatan
Penyusunan

1
dan

pengajuan
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.

proposal
Pengamatan I
Penyusunan bab I
Konsultasi
Pengamatan II
Penyusunan bab II
Konsultasi
Pengamatan III
Konsultasi
Penyusunan bab

11.

III dan IV
Konsultasi

Waktu (minggu ke-)


3
4
5
6
7

12.

Penyempurnaan

13.

karya tulis
Pengajuan

karya

tulis

Penulis merencanakan penggunaan dana untuk kepentingan penyusunan


karya tulis ini sebesar Rp32.000,00 (tiga puluh dua ribu rupiah), dengan rincian
anggaran sebagai berikut.
Air cuka
Sekretariat
Air Kelapa
Cabai
Jumlah

Rp15.000,00
Rp10.000,00
Rp6.000,00
Rp1.000,00
Rp32.000,00

Anda mungkin juga menyukai