Irama
erndogenous
adalah
adanya
aktivitas
dari
dalam
tubuh
tumbuhan
lambat daripada
sel-sel pada
bagian lainnya
sehingga
terhadap
suhu
mencapai
pertumbuhan
relatif
sisi tepal itu berbeda sekitar 10C. Gerak tepal yang diakibatkan suhu ini yang
disebabkan oleh pertumbuhan, disebut termonati.
3. Dormansi benih dapat menguntungkan atau merugikan dalam penanganan benih.
Keuntungannya adalah bahwa dormansi mencegah benih dari perkecambahan selama
penyimpanan dan prosedur penanganan lain. Disatu sisi,apabila dormansi sangat
kompleks dan benih membutuhkan perlakuan awal yang khusus. Kegagalan untuk
mengatasi masalah dormansi akan berakibat pada kegagalan perkecambahan pada benih
(Schmidth 2002).
4. Florigen adalah hormon tumbuhan yang khusus merangsang pembentukan bunga.Pada
gambar tersebut fitokrom menanggapi proses mediasi untuk penyinaran yang terjadi
pada daun.Tetapi,fitokrom tidak bisa bergerak dan berbunga yang terjadi di meristem
apikal. Oleh karena itu dibutuhkan suatu protein, yang disebut florigen,yang dapat
begerak
konversi ke meristem bunga.Terlihat pada gambar jika hanya sebagian dari satu daun
tumbuhan
malam
pendek
terkena
penyinaran,
maka
akan
terjadi
cekaman
terhadap
jaringannya.Contohnya
semak
creosaten(Larrea
inti
sperma
satu
membuahi
sel
telur
membentuk zigot
mahkota, dan kelopak bunga akan layu dan gugur. Sedangkan bakal biji berkembang
menjadi biji yang dilindungi oleh dinding bakal buah, dan bakal buah berkembang
menjadi buah.
Perkembangan yaitu dari bakal buah menjadi buah matang karena di pengaruhi faktor
internal dan faktor eksternal .Faktor internal yaitu melibatkan hormon ,yang akan
mengontrol perkembangan dan pertumbuhan tumbuhan sedangkan faktor eksternal
faktor yang erat sekali dalam proses perkembangan,termasuk dalam faktor ini adalah
panjang pendeknya hari,suhu,nutrisi dan lain-lain.Ketika biji berkembang dari bakal
biji,bakal buah menjadi buah ,yang melindungi biji yang terbungkus dan membantu
penyebarannya oleh angin atau hewan.Pada beberapa angiosperme,bagian bunga juga
memberikan kontibusi.Contohnya apel,bagian yang berdaging pada apel ,sebagian
besar berasal dari penyatuan bagian bunga yang terletak pada pangkal bunga,hanya inti
apel yang berkembang dari ovarium.Buah pada umumnya matang di saat biji-biji yang
dikandundungnya hampir menyelesaikan perkembangan Untuk buah kering seperti
kulit kacang kedelai ,pematangan tidak lebih membuka jaringan buah,yang memungkin
buah membuka dan membebaskan bijinya.Sedangkan pematangan dari buah berdaging
lebih rumit lagi karena tahapannya di atur oleh hormon.Umumnya perubahan warna
dari warna hijau,merah,orange, atau kuning.Buah itu akan terasa lebih manis setelah
asam organik atau molekul pati diubah menjadi gula,yang mencapai 20 % pada buah
matang
7. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan dan Perkembangan termasuk kontrol
pada proses terjadinya fertilisasi,bakal buah membesar dan akhirnya menjadi buah
matang.
A.FaktormInternal
1) Intrasel = faktor hereditas (genetis) yaitu sifat dari induk tumbuhan, baik bentuk dan
ukuran tubuhnya akan menurun pada anaknya, sifat menurun tersebut disebut hereditas.
Sifat menurun merupakan gen yang terdapat pada setiap kromosom di dalam inti sel
jaringan penyusun organ tubuhmtumbuhan.Misalnya pemasakan buah merupakan
proses yang sangat komplek dan terprogram secara genetik yang diawali dengan
perubahan warna, tekstur, aroma, dan rasa yang diturunkanmolehminduknya. .
bahwa hormon tumbuh merupakan zat yang penting dalam pertumbuhan tanaman.
Hormon tumbuh tersebut juga disebut zat tumbuh yang komponennya terdiri atas
senyawa protein dengan substansi kimia yang aktif.
a) Auksin sebagai regulator perkembangan buah. Auksin diproduksi oleh pollen
tube dan juga oleh embrio dan endosperma pada biji yang sedang berkembang.
Pertumbuhan buah tergantung pada sumber-sumber auksin tersebut. Pada
angiospermae, setelah pollinasi dan fertilisasi terjadi, ovarium mulai tumbuh dan
hal ini merupakan suatu langkah pertama perkembangan buah.
b) Etilen diperlukan untuk koordinasi dan penyempurnaan pemasakan buah. Dengan
adanya rangsangan produksi etilen maka aktivitas respirasi akan terangsang pula
dan dengan demikian akan berpengaruh terhadap menjadi masak dan tuanya
buah.
c) Giberelin membantu mempercepat pembungaan ,pembuahan dan pembentukan
tunas/ embrio, Jika embrio terkena air, embrio menjadi aktif dan melepaskan
hormon giberelin (GA). Hormon ini memacu aleuron untuk membuat
(mensintesis) dan mengeluarkan enzim. Enzim yang dikeluarkan antara lain:
enzim -amilase, maltase, dan enzim pemecah protein.Enzim tersebut berperan
memecah senyawa amilum yang terdapat pada endosperm (cadangan makanan)
menjadi senyawa glukosa. Glukosa merupakan sumber energy pertumbuhan.
d) Asam absisat
Berperan dalam pembentukan zona absisi, sehingga menyebabkan pengguguran
buah
B.Faktor ekternal/Lingkungan
a. Nutrisi
Nutrisi yang diperlukan berupa air dan zat hara yang terlarut dalam air. Melalui proses
fotosintesis, air dan karbon dioksida (CO2) diubah menjadi zat makanan dengan
bantuan sinar matahari.
b. Angin
Bagi tumbuhan angin berfungsi untuk membentuk CO2 dan memindahkan uap air dan
kelembaban dari suatu tempat ke tempat yang lain. Angin juga sangat berperan dalam
proses penyerbukan dan penyebaran biji-bijian yang akan menjadi tumbuhan baru.
c. Suhu
Semua makhluk hidup membutuhkan suhu yang sesuai untuk menunjang pertumbuhan
dan perkembangannya termasuk tumbuhan. Suhu dimana tumbuhan dapat tumbuh dan
berkembang dengan baik dan maksimal disebut dengan suhu optimum. Suhu paling
rendah yang masih memungkinkan suatu tumbuhan untuk tumbuh disebut suhu
minimum sedangkan suhu tertinggi yang masih memungkinkan tumbuhan untuk
tumbuhmdisebutmsuhummaximum.
d. Cahaya
Cahaya berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup.
Tumbuhan sangat membutuhkan cahaya matahari untuk fotosintesis .Energi ini
khususnya dipergunakan untuk mengubah karbondioksida (CO2 ) dan air menjadi
glukosa dengan membentuk oksigen ( O2 ) di atmosfer sebagai hasil lainnya. Dengan
demikian sinar matahari yang sampai kepermukaan bumi merupakan sumber energi
bagi tumbuh-tumbuhan dalam rangka melangsungkan kehidupannya.
8. Jaringan Meristem adalah jaringan yang sel-selnya mampu membelah diri dengan cara
mitosis secara terus menerus (bersifat embrional) untuk menambah jumlah sel-sel tubuh
pada tumbuhan.Jika sel puca pada tumbuhan dewasa pacak pucuk meristem tidak dapat
bermitosis
maka
akan
terganggu
fungsi
dari
masing-masing
meristem
yaitu
kambium
dan
kambium
gabus.Kegiatan
jaringan
meristem
ujung
akar.
Meristem
apikal
selalu
menghasilkan
sel-sel
untuk
tumbuh memanjang.Jika meristem apikal ini tidak mampu bermitosis maka ujung
batang,cabang dan akar tidak bisa memanjang ,tumbuhan akan abnormal dan mati.
b) Meristem interkalar/aksilar (meristem antara)
Meristem interkalar/aksilar (meristem antara) terdapat di antara jaringan dewasa,
misalnya pada pangkal ruas batang.Jika meristem interkalar tidak mampu bermitosis
maka tidak mampu melakukan pemanjangan batang .
c) Meristem lateral (meristem samping)
Meristem lateral (meristem samping) merupakan meristem yang menyebabkan
pertumbuhan skunder. Pertumbuhan skunder adalah proses pertumbuhan yang
menyebabkan bertambah besarnya akar dan batang tumbuhan.Jika tidak mampu
bermitosis maka meristem ini tidak mampu memperbesar akar dan batang tumbuhan
9.
Fenomena pemanjangan ruas batang akibat hormon giberelin adalah dengan memacu
proses pemanjangan sel sehingga jumlah sel-sel pada ruas-ruas tersebut bertambah
besar dan tinggi sehingga ruas batang menjadi panjang.Sedangkan auksin menyebabkan
putusnya ikatan selulosa diantara dinding sel menyebabkan dinding sel meregang.
Peregangan dinding sel menyebabkan pemanjangan jumlah sel pada ruas batang yang
mengarah pada pertambahan tinggi tanaman. Pemberian auksin eksogen dapat
menginduksi aktivitas zat pengatur tumbuh (zpt) endogen seperti giberelin yang turut
berperan dalam proses pertumbuhan tinggi tanaman. Sedangkan sitokinin sebagai
senyawa organik yang mendorong pembelahan sel tanaman dan menentukan arah
diferensiasi sel pada ruas batang.Pembentukan kuncup liar pada ruas batang juga
dianggap terjadi karena dipacu oleh adanya sinergisme antara auksin dan sitokinin.
10.
Menurut Genetik Dwarsfism adalah suatu gejala kerdil yang disebabkan oleh adanya
mutasi genetik. Penyemprotan giberelin pada tanaman yang kerdil bisa mengubah
tanaman kerdil menjadi tinggi. Sel-sel pada tanaman kerdil mengalami perpanjangan
(elongation) karena pengaruh giberelin. Giberelin mendukung perkembangan dinding
sel menjadi memanjang. Penelitian lain juga menemukan bahwa pemberian giberelin
merangsang pembentukan enzim proteolitik yang akan membebaskan tryptophan
(senyawa asal auksin). Hal ini menjelaskan fonomena peningkatan kandungan auksik
karena pemberian giberelin. Kubis dan spesies lainnya yang berbentuk roseta artinya
yang sampai setinggi 2m dan kemudian berbunga setelah di beri GA3,Sedangkan
tumbuhan yang tidak di beri perlakuan tetap pendek dan vegetatif tumbuhan kacang
semak pendek bisa menjadi tinngi menjalar ke atas,dan mutan genetik kerdil pada
padi,jagung,dan kapri menjadi berfenotip tinggi seperti ciri farietas yang normal,bila di
beri GA3.Konsentrasi padi kerdil (Kultivar tanginbu) bahkan menunjukkan respon
terhadap 3,5 pikogram (3.5x10-12g) GA3.Bagian yang diberi perlakuan biasanya
pucuk apikal,akar muda,daun muda,buah sedang dan biji sedang berkembang.
Pemberian auksin berperan dalam pertumbuhan untuk memacu proses pemanjangan
sel..Fungsi dari auksin adalah merangsang cambium untuk membentuk xylem dan
floem, memelihara elastisitas dinding sel, membentuk dinding sel primer (dinding sel
yang pertama kali dibentuk pada sel tumbuhan), menghambatnya rontoknya buah dan
gugurnya daun, serta mampu membantu proses partenokarpi.
Pemberian ABA yaitu senyawa inhibitor (penghambat) yang bekerja antagonis
(berlawanan) dengan auksin dan giberelin.hormon ini diberikan untuk menghambat
pertumbuhan dan perkembangan yang berlebihan setelah diberi efek hormon giberelin
dan auksin.bagian yang diberi perlakuan biasanya pada daun dewasa,batang,akar dan
benih dan buah sedang berkembang
11. Ketika tumbuhan dewasa daerah terbuka fitokrom rusak dampak yang terjadi pada
tumbuhan jika terjadi pada :
a. Siang hari : tidak bisa menerima cahaya merah dengan panjang gelombang 660 nm
karena cahaya ini berperan dalam menginterupsi panjang malam.Pada tumbuhan hari
pendek saat kondisi panjang malam yang kritis akan gagal berbunga jika suatu
pemaparan singkat terhadap cahaya menyela periode gelap tersebut.Fitokrom yang
rusak jika disinari cahaya matahari tidak dapat mengubah Pr menjadi Pfr karena tidak
mampu menyerap cahaya merah sehingga Pfr tidak mampu mendeteksi cahaya matahari
yang berguna untuk memicu perkembangan tumbuhan.
b. Malam hari : Jika malam hari fitokrom rusak maka tidak mampu mengubah P fr menjadi
Pr ,karena tidak ada pergantian kumpulan fitokrom secara keselurahan.Beberapa
tumbuhan hari pendek tidak akan berbunga jika malam lebih pendek satu menit
sekalipun dibandingkan dengan panjang kritisnya.