Anda di halaman 1dari 6

A.

LINGKUNGAN BISNIS
I.

Business Environment
Menurut definisi dari Kusdi (2009:62) lingkungan (organisasi) adalah

elemen-elemen di luar organisasi yang mempunyai pengaruh terhadap kehidupan


organisasi. Definisi dari Nickels et.al.(2009:13) lingkungan bisnis terdiri atas
faktor- faktor sekitar yang dapat membantu atau menghambat perkembangan
bisnis.
Jadi Lingkungan bisnis adalah faktor-faktor atau elemen-elemen yang
berada diluar jangkauan perusahaan yang dapat menimbulkan suatu peluang atau
ancaman yang memengaruhi aktivitas bisnis dalam suatu lembaga organisasi
atau perusahaan. Secara garis besar elemen lingkungan eksternal dapat
dibedakan menajadi dua, yaitu lingkungan mikro dan makro.

Faktor Lingkungan Bisnis :

1. Lingkungan Mikro Bisnis


adalah para pelaku yang secara langsung berkaitan dengan lingkungan, yang
mempengaruhi perusahaan.Lingkungan mikro meliputi perusahaan, pemasok,
pelanggan, pegawai, pesaing, masyarakat dan lingkungan di sekitar
perusahaan.
2. Lingkungan

Makro

(Lingkungan

Umum)

adalah kekuatan-kekuatan yang timbul dan berada diluar jangkauan serta


biasanya terlepas dari situasi operasional perusahaan.Lingkungan makro
meliputi faktor ekonomi, faktor demografi (jumlah penduduk, usia peduduk),
faktor geografi (lokasi), faktor pemerintah, faktor sosial, faktor politik.
Ketidakpastian Lingkungan
Karakter

utama

dari

Ketidakpastian lingkungan

lingkungan

adalah

ketidak

pastian.

merupakan subtansi lingkungan yang harus

dihadapi oleh organisasi. Ketidakpastian lingkungan ditentukan oleh

dua

variabel

yaitu

kompleksitas

dan

stabilitas

lingkungan.

Kompleksitas menunujukkan gambaran heteroginitas banyaknya elemen


lingkungan yang berpengaruh terhadap berfungsinya suatu organisasi.
Lingkungan organisasi dikatakan kompleks bila jumlah elemennya empat
atau

lebih,

sederhana.

dan

bila

jumlahnya

kurang

dari

Stabilitas lingkungan menggambarkan

empat

dikatakan

tingkat kecepatan

perubahan elemen lingkungan yang terjadi. Lingkungan organisasi


dikatakan stabil apabila elemen- elemennya jarang/tidak mengalami
perubahan ataupun jika berubah berlangsung

secara perlahan. Bila

elemennya selalu berubah atau berubah secara cepat dan sulit diduga
maka dikatakan sebagai lingkungan yang tidak stabil (labil).

Dengan

demikian ketidakpastian lingkungan menunjukkan tingkat kompleksitas


dan stabilitas lingkungan. Dari dua variabel lingkungan di atas,
maka suatu organisasi bisnis mungkin akan menghadapi salah satu dari
empat

tipe

ketidakpastian

lingkungan

yaitu;

tinggi

(elemen

lingkungan jumlahnya besar & selalu mengalami perubahan), agak


tinggi (elemen lingkungan jumalahnya sedikit & selalu mengalami
perubahan),

agak

rendah

(elemen

lingkungan

jumlahnya

besar

&

lingkungan tidak berubah atau berubah secara perlahan), dan rendah


(elemen lingkungan jumlahnya sedikit & lingkungan tidak berubah atau
berubah secara perlahan).
Berdasarkan

tingkat

ketidakpastian

di

atas,

maka

jenis

lingkungan organisasi dapat dibedakan menjadi empat golongan yaitu:


1. Lingkungan Tenang Acak
Ketidakpastian rendah, ini merupakan jenis lingkungan yang
paling sederhana dimana hanya ada sedikit elemen lingkungan yang
harus diperhatikan dan elemen- elemen ini keadaannya tenang dalam
arti

tidak atau jarang sekali berubah. Dalam

demikian

pihak

organisasi

dapat

lebih

banyak

kondisi yang
menfokuskan

perhatiannya pada operasi rutin sehari-hari. Lingkungan bukan


menjadi masalah utama

yang harus diperhatikan dalam setiap

pengambilan keputusan.
2. Lingkungan Tenang Mengelompok

Jenis lingkungan ini cukup stabil tetapi lebih kompleks


dibandingkan

lingkungan Tenang Acak. Jumlah elemen lingkungan

lebih banyak dan berkaitan satu sama lain. Dalam kondisi yang
demikian

pihak

mengalokir

organisasi

perubahan

harus

sehingga

dapat
dapat

mengantisipasi
dihindari

dan

perubahan

berkelompok.
3. Lingkungan Diganggu - Bereaksi.
Jenis lingkungan ini tingkat ketidakpastian lingkungan agak
tinggi walaupun jumlah elemen lingkungan kecil, namun elemenelemen tersebut sering berubah ataupun berubah secara cepat.
Perubahan lingkungan umumnya terjadi karena reaksi dari tindaklan
organisasi yang mengganggu ketenangan lingkungan. Karena itu
pihak organisasi harus lebih hati-hati dalam mengambil keputusan
dan selalu mengantisipasi tindakan dan reaksi dari lingkungan.
Contoh beberapa organisasi yang beroperasi dalam lingkungan ini
antara lain industri jasa, kontruksi dan peralatan rumah tangga.
4. Lingkungan Kacau
Ini merupakan jenis lingkungan yang tingkat ketidakpastian
paling tinggi, disamping jumlah elemennya banyak juga disertai
oleh karakter lingkungan yang selalu berubah dan sering tidak
terduga dan berlangsung secara cepat. Jenis lingkungan ini sering
memberikan pengaruh negatif bagi kelangsungan hidup organisasi.
Karena itu pihak organisasi harus lebih banyak menfokuskan
perhatiannya dengan senantiasa mengadaptasi perubahan lingkungan
baik secara reaktif maupun proaktif. Sebagai contoh perusahaan
komputer, telpon seluler (Ponsel)

sekarang ini harus berhadapan

dengan perubahan tingkat teknologi dan pasar yang sangat cepat


dan terus menerus.
II.

Ekonomi Digital
Digital ekonomi merupakan kegiatan ekonomi yang berbasis
pada teknologi digital. Digital economy disebut juga Internet
Economy, New Economy, atau Web Economy. Istilah digital
ekonomi diciptakan pertama kali di Don Tapscott pada tahun

1995, melalui buku best seller yang berjudul The Digital


Economy

Promise

and

Peril

in

the

Age

of

Networked

Intelligence. Buku The Digital Economy memaparkan bagaimana


internet mengubah cara kita melakukan bisnis.Internet,dengan
meningkatkan akses mobile, secara fundamental mengubah cara
berbisnis.

Dalam ekonomi baru ini, jaringan dan komunikasi

infrastruktur

digital

menyediakan

platform

global

dimana

orang-orang dan organisasi menyusun strategi, berinteraksi,


berkomunikasi, berkolaborasi, dan mencari informasi. Telstra,
penyedia telekomunikasi terkemuka di Australia, menjelaskan
bagaimana persaingan akan menjadi lebih global dan lebih
intens sebagai hasil dari ekonomi digital. Mengingat dampak
yang luas, perusahaan tradisional secara aktif menanggapi
perubahan

yang

dibawa

oleh

ekonomi

digital.

Berbagai

operasional perusahaan menggunakan peralatan canggih yang


mengubah data-data menjadi data digital (digitalisasi).
III.

Lingkungan Industri
Lingkungan

perusahaan

industri

yang

bervariasi

mencerminkan

terekspos.

sesuai

dengan

Kondisi

kondisi
di

permintaan

di

setiap
dan

dalam

industri

persaingan.

Perusahaan memperoleh manfaat karena berada di suatu industri


yang mengalami permintaan pelanggan yang tinggi akan produkproduknya. Tetapi, industri yang memiliki permintaan tinggi
cenderung

memiliki

persaingan

yang

ketat

karena

banyak

perusahaan yang memasuki industri tersebut. Persaingan yang


ketat baik bagi pelanggan karena memaksa perusahaan untuk
mempertahankan harga tetap rendah agar dapat bersaing. Tetapi
bagi perusahaan menyebabkan pendapatan menjadi lebih rendah.
IV.

Lingkungan Global
Dua

perubahan

tumbuhnya

penting

persaingan

pada

lingkungan

internasional

dan

global

adalah

meningkatnya

perdagangan bebas antar bangsa. Dua hal tersebut terjadi


terutama adanya perbaikan tranportasi dan komunikasi
Beberapa

perusahaan

mengandalkan

negara

lain

untuk

sebagian

pasokannya

atau

menjual

produknya

di

berbagai

negara. Perusahaan tersebut bahkan mendirikan anak perusahaan


di luar negeri dimana perusahaan dapat menghasilkan produk
dan menjualnya.
Kondisi

ekonomi

global

dapat memengaruhi

perekonomian

lokal. Jika kondisi ekonomi melemah di negara-negara asing,


maka permintaan asing akan produk-produk AS akan menurun.
Akibatnya, penjualan perusahaan AS akan berkurang dan akan
menyebabkan PHK. Permintaan produk akan menurun. Perusahaan
yang tidak memiliki bisnis internasional dapat dipengaruhi
oleh lingkungan global.
V.

Hubungan Lingkungan dan Pengembangan Bisnis


Hubungan antara perusahaan dengan lingkungan dapat dilihat
dari pengadaan CSR (corporate social responsibility) yang
dilakukan

oleh

perusahaan.

CSR

merupakan

suatu

bentuk

tanggung jawab perusahaan terhadap stakeholder, antara lain


konsumen , karyawan , pemegang saham , komunitas dan lingkungan
dalam segala aspek operasional perusahaan.CSR berhubungan erat dengan
pembangunan berkelanjutan , di mana ada argumentasi bahwa suatu
perusahaan

dalam

melaksanakan

aktivitasnya

harus

mendasarkan

keputusannya tidak semata berdasarkan faktor keuangan, misalnya


keuntungan atau deviden melainkan juga harus berdasarkan konsekuensi
sosial

dan

lingkungan

untuk

saat

ini

maupun

untuk

jangka

panjang.Contohnya, perusahaan tekstil yang harus mengolah


limbahnya agar tidak dibuang ke sungai dekat pemukiman warga,
sehingga warga tetap bisa menerima perusahaan tersebut untuk
beroperasional.
B. New Waves Technology
C. Bisnis Analisis dan Studi Kelayakan
I.

Anda mungkin juga menyukai