Anda di halaman 1dari 11

Tabel 4.

Dampak Lingkungan Lampu LED

Jenis Dampak
Lampu LED Lampu Pijar
Mengandung Merkuri

Tidak

Memenuhi standard RoHS


(Restriction of Hazardous Ya
Substances)

Lampu Swabalast

Tidak

Ya Merkuri sangat beracun dan


berbahaya terhadap kesehatan dan
lingkungan

Ya

Tidak mengandung 1 mg 5 mg
Merkuri dan sangat berbahaya
terhadap lingkungan

Gambar 4.61

ada gambar di bawah ini ditunjukkan bagian-bagian penyusun sebuah heat pump
water heater yang compact.

Emisi
CO2
(30 lampu pijar per tahun)

205
kg/tahun

2040
kg/tahun

475 kg/tahun

Prinsip kerja heat pump water heater

vaporator ditaruh di atas sistem di mana pada bagian

ini diambil sumber energi dari lingkungan (udara sekitar) di mana terjadi proses
evaporasi dari uap refrigeran.

ap refrigeran tersebut kemudian dikompresi dan

dialirkan ke bagian bawah di mana terjadi proses kondensasi dan pelepasan panas
ambar berikut menunjukkan beberapa jenis lampu

D yang ada di pasaran saat

dari refrigeran ke dalam air yang akan dipanaskan.

ir panas tersebut kemudian

dipakai untuk kebutuhan air panas.

ini.

Gambar 4.62

Sumber: Sharp

Gambar 4.7

Ragam jenis Lampu LED

C. Lampu OLED (Organic Light Emitting Diode)


D ( rganic

ight

mitting Dioda) adalah panel memancarkan cahaya yang

terbuat dari bahan organik (berbasis karbon) yang memancarkan cahaya ketika
diberikan medan listrik.

D yang digunakan saat ini ditujukan untuk membuat


9

Contoh bagian dari heat pump water heater

Study dari energy star menunjukkan bahwa sebuah heat pump water heater dapat
menghemat penggunaan listrik hingga setengahnya ( ambar .

B. Chiller waste heat recovery water heater

tampilan yang indah dan efisien, tetapi juga memungkinkan digunakan untuk

anas buang dari kompressor chiller juga dapat dimanfaatkan untuk pemanas air.

D merupakan semikonduktor padat dengan ketebalan hanya

hiller membuang panas secara signifikan. Sebuah chiller kapasitas


misalnya, dapat membuang panas setara tidak kurang dari 5
juta B

(setara dengan

,5 juta kkal).

dibuang ada pada kisaran

, atau sekitar

amun sayangnya suhu air panas yang

- 5o , yang mana sulit untuk dapat dimanfaatkan lagi.

ntuk itu temperatur air tersebut perlu dinaikkan dengan cara heat recovery dan
heat pump.

eat recovey dapat dilakukan apabila ada kebutuhan air pada suhu

tersebut, sehingga dapat dimanfaatkan secara langsung.

membuat panel cahaya putih untuk penerangan. Seperti halnya teknologi

ika tidak ada maka

nanometer atau sekita

kali lebih tipis dari rambut manusia.

D,

sampai 5
D dapat memiliki

dua atau tiga lapisan bahan organic, dimana pada desain yang terakhir atau lapisan
ketiga berfungsi membantu transportasi elektron dari katoda ke lapisan yang
memancarkan.
Bagaimana prinsip kerja

D dalam menghasilkan cahaya

baterai dari perangkat yang berisi

Sumber daya atau

D menghasilkan tegangan buat

D.

dibutuhkan heat pump (templifier) untuk menaikkan temperatur condensat menjadi

Kemudian arus listrik mengalir dari katoda ke anoda melalui lapisan organik (arus

lebih tinggi supaya dapat dimanfaatkan lagi.

listrik adalah aliran elektron). Disini katoda membuat elektron berpindah ke emissive
layer

dari molekul organik. Sedangkan anoda memindahkan elektron dari

conductive layer dari molekul organik. ni sama dengan membuat lubang electron
pada conductive layer .
Batas antara emissive layer dan conductive layer , membuat elektron menemukan
lubang elektron tersebut. adi, ketika elektron menemukan sebuah lubang electron,
elektron mengisi lubang tersebut. Ketika ini terjadi, elektron memberikan energi
dalam bentuk foton cahaya.

kibat serangkaian kejadian tadi,

D dapat

memancarkan cahaya.
(a) Heat recovery

(b) Heat Pump

ampu

Gambar 4.60 Chiller waste heat recovery water heater

cahaya.

D pada dasarnya merupakan material film yang tipis yang memancarkan


ampu

D mempunyai sumber pencahayaan berbentuk bidang datar

atau panel (tidak seperti


b. Heat Pump Water Heater

baik. Beberapa

eat pump water heater memanfaatkan siklus vapour-compression selayaknya


digunakan untuk menghasilkan energi dingin memanfaatkan proses ekspansi dari
siklus refrigerasi, sebaliknya sebuah heat pump memanfaatkan panas yang
dihasilkan ketika terjadi kondensasi uap refrigerant. Dengan memanfaatkan siklus ini,
pemanasan sebesar

, maka secara teoretis bisa menghasilkan daya


k

hanya dengan input daya sebesar

lebih efisien daripada pemanas air elektrik biasa.

k .

rtinya

D bahkan juga bisa dibuat fleksibel atau transparan. Di masa

depan kita mengharapkan desain luminer yang baru yang menarik yang bisa
memanfaatkan panel canggih tersebut.

sebuah sistem refrigerasi terbalik. Kalau sebuah sistem refrigerasi atau

untuk sistem dengan

D yang berupa titik) dan mempunyai suhu warna yang

kali

untuk mengoperasikan boiler dan tidak selalu mengikuti pola beban air panas dari
pengguna, sehingga dapat lebih dioptimalkan efisiensinya.
A. Kogenerasi
Sistem kogenerasi memanfaatkan panas buang dari pembangkit listrik sendiri untuk
dipakai sebagai pemanas air. Sebagai contoh, panas buang dari sebuah turbin gas
skala kecil (mikroturbin) dengan kapasitas
setara dengan

eknologi

encahayaan lampu

atau matriks aktif (

total mencapai

Struktur OLED

termal. Sehingga sistem kogenerasi merupakan sistem yang

%. Di bawah ini contoh pemanfaatan panas buang dari

mikroturbin untuk pemanasan air di sebuah hotel.

D bisa menggunakan matriks pasif (

D).

dapat membangkitkan air panas

sangat efisien dalam pemanfaatan sumber energi, dengan tingkat efisiensi termal

Sumber: Howstuffworks

Gambar 4.8

D)

D memerlukan transistor film tipis untuk

menukar kondisi setiap piksel hidup atau mati dan mempunyai resolusi dan ukuran
lampu yang lebih besar.
Saat ini

D sebetulnya masih dalam tahap riset dan pengembangan. Beberapa

perusahaan lampu besar seperti

hilips,

sram dan

juga tidak ketinggalan dan

perusahaan-perusahaan tersebut telah mengeluarkan beberapa produknya ke pasar.


Sayangnya, harga lampu
5

D masih sangat mahal, paling murah berkisar antara

S Dollar atau sekitar

hingga ,5 juta rupiah per buah tetapi kedepan

dimungkinkan harganya akan turun yang disebabkan oleh produksi masal dan
penggunaan teknologi lapisan film tipis.
hingga saat ini baru berkisar
plikasi

fikasi

D tertinggi yang bisa dicapai

lumen watt.

D tidak hanya terbatas pada lampu untuk pencahayaan tetapi juga bisa

diterapkan pada monitor televisi, ponsel dan kamera digital. Saat ini sudah ada
beberapa industri memproduksi layar ponsel atau monitor televisi dengan
menggunakan

D.

Gambar 4.59

Pemanfaatan mikroturbin kogenerasi untuk pembangkit listrik


dan pemanas air di sebuah hotel

Dari analisa kelayakan, diperoleh peningkatan efisiensi dari 9% menjadi


setara dengan penghematan biaya energi sebesar

%, atau

5 per k h.

plikasi kogenerasi tidak hanya bersumber dari mikroturbin, akan tetapi juga dapat
melalui Diesel

ngine atau

as

ngine.

kan tetapi efektifitas kogenerasinya masih

lebih tinggi untuk jenis gas turbin dibandingkan dengan jenis pembangkit yang lain.

Sumber: OLED-Info.com

Gambar 4.9

OLED yang bisa transparan dan fleksibel

arget efikasi dari lampu


.

D pada tahun

5 adalah 5 lumen watt.

menampilkan perkembangan nilai efikasi dari

lainnya seperti

D,

ambar

D dan teknologi lampu

D, dan halogen

Gambar 4.58 Jenis-jenis peralatan untuk mendaur ulang energy di sistem


ventilasi
Dari hasil studi di

merika, diperoleh penghematan energi sekitar

% dengan

memasang alat ini pada sistem ventilasinya. Di ndonesia, di mana terdapat


perbedaan suhu yang cukup signifikan antara udara luar yang panas dengan udara
dalam ruangan yang dingin, maka prosentasi penghematan yang diperoleh
dipekirakan lebih tinggi.

4.3.1.3.

Sistem Boiler dan Pemanas Air

emanas air di gedung komersial digunakan untuk memenuhi kebutuhan air panas
Gambar 4.10

penghuni, seperti di hotel, rumah sakit, dan apartemen. Di rumah sakit, kebutuhan air

Prediksi Efikasi OLED Pada tahun 2015

panas cukup banyak seperti untuk sterilisasi peralatan, kebutuhan dapur, dan juga
untuk mandi dan laundry. Demikian juga di hotel, banyak dibutuhkan untuk
kebutuhan mandi, dapur dan juga laundry.
Biasanya pemanas air di hotel maupun di rumah sakit, menggunakan sistem boiler
dan calorifier, dimana boiler memanaskan air yang akan disimpan di calorifier. Di sini
calorifier digunakan sekaligus sebagai buffer penyimpan air panas yang selanjutnya
disalurkan ke pengguna. Dengan adanya calorifier, operator memiliki keleluasaan

D. Kondisi Pasar Lampu


Statistik perlindo menunjukkan bahwa penjualan lampu selalu meningkat dari tahun
ketahun dengan laju pertumbuhan rata-rata 5, % per tahun (lihat
enjualan lampu hemat energi (
rata-rata

% per tahun.

digantikan oleh lampu

dan

ambar

).

) mempunyai pertumbuhan yang paling tinggi,

ren penjualan lampu pijar mengalami penurunan dan


.

Sumber: BPS; Dit PPMB Depdag; Litbang Sentra Elektrik, 2010

Gambar 4.57
Gambar 4.11

Penjualan dan Prediksi Permintaan Lampu

Heatpipe Dehumidifikasi

G. Energy Recovery Ventilation


Sistem ventilasi dari sebuah gedung dipasang untuk memasukkan udara segar

otal penjualan lampu di ndonesia pada tahun


dengan perincian lampu pijar
juta.

juta, lampu

mencapai

5 juta lampu

ermintaan lampu di ndonesia belum semuanya bisa dipenuhi oleh industri


ampir sekitar 5 % dari total

kebutuhan lampu hemat energi dipenuhi oleh impor dari


impor lampu hemat energi dari

ina.

ina diperkirakan mencapai

ada tahun

ir-

change-ratio, atau rasio pertukaran udara untuk sebuah gedung berkisar antara -

5 juta dan lampu hemat energi

dalam negeri, khususnya lampu hemat energi.

dengan tujuan untuk menjaga kualitas udara di dalam gedung. Standar untuk

, 5 juta lampu. mpor

per jam, tergantung dari fungsi dan tujuan ruangannya. Dengan adanya ventilasi
maka udara dalam ruangan akan terjada kualitasnya.

kan tetapi masuknya udara

segar ini menjadi beban bagi sistem pendingin untuk menjaga agar suhu dan
kelembaban udara di dalam ruangan terjaga pada kondisi yang nyaman.

ntuk

emerintah harus

meringankan beban sistem pendingin, dapat dipasang peralatan untuk mendaur

ina, baik dengan

ulang energi dingin yang terbawa keluar oleh udara dan memanfaatkannya untuk

hambatan non tariff maupun dengan mengembangkan industri perlampuan listrik di

pendinginan awal dari udara luar yang masuk ke ruangan. Dengan demikian,

dalam negeri yang mampu bersaing dengan produk luar baik kualitas maupun harga.

diharapkan konsumsi daya sistem pendingin menjadi lebih ringan. Di bawah ini ada

dari

na semakin meningkat beberapa tahun terakhir.

segera membuat kebijakan yang bisa membatasi impor

dari

beberapa contoh sistem untuk mendaur ulang energi yang keluar, yaitu a) sistem
eluang

ndonesia untuk mengembangkan industri lampu hemat energi jenis

swabalast sangat besar mengingat impor dari


ada

industri lampu hemat energi ynag beroperasi di ndonesia dengan total

kapasitas produksi sebesar

negeri ( KD ) berkisar

9%.

pabrik

ina yang cukup besar. Saat ini baru

, perkembangan impor

penyebaran konsumsi permintaan

juta dan mempunyai tingkat kandungan dalam


ambar .
dari

, .

dan .

menampilkan lokasi

ina dari tahun 999 hingga

di seluruh ndonesia.

dan

koil, b) sistem spray, c) heat pipe, d) plate heat echanger dan e) rotary air-to-air heat
e changer. Besar potensi penghematan listrik bisa mencapai

%.

dengan demikian maka beban laten pendinginan dapat dikurangi, sehingga kerja
sistem pendingin lebih ringan dan efisien. eknologi ini dapat dipasang pada sistem
ventilasi atau saluran masuk udara segar dari sistem tata udara di sebuah gedung.
pabila dikombinasikan dengan sistem pendingin evaporatif, akan dapat dicapai
pendinginan udara secara efisien dibandingkan dengan sistem vapor-compression.

Gambar 4.12

Gambar 4.56

Lokasi Pabrik CFL di Indonesia

Desiccant Cooling

pabila desiccant cooling dipasang pada bangunan komersial yang menggunakan


chiller listrik maka dari total kebutuhan listrik untuk
%. ika menggunakan gas, penghematannya bisa

akan bisa dihemat sekitar


%.

F. Heatpipe Dehumidifikasi
Sumber: BPS; Aperlindo, 2011

Beban pendinginan sistem pendingin terdiri dari beban laten dan beban sensibel. Di

Gambar 4.13

Impor LHE dari Cina

daerah-daerah dengan kelembaban yang tinggi, seperti di ndonesia, memiliki beban


laten yang tinggi. Sehingga untuk menurunkan kelembaban sampai dengan standard
kenyamanan ruangan, diperlukan pembuangan kandungan air di udara, agar
tercapai kelembaban yang diinginkan.

eknologi

eat

ipe memungkinkan untuk

meningkatkan kemampuan sistem pendingin dalam mengkondensasi kandungan air


dalam udar tanpa melakukan modifikasi di dalam disain penukar kalornya.
kerja teknologi ini ditunjukkan pada

ambar di samping ini.

rinsip

eknologi ini sangat

cocok untuk diterapkan di ndonesia. Beberapa studi menunjukkan penghematan


energi mencapai

% dengan memasang heat pipe tersebut.


Sumber: BPS; Aperlindo, 2012

Gambar 4.14

Konsumsi LHE per Wilayah di Indonesia

angsa pasar lampu

D saat ini masih sangat kecil, berkisar % dari total sekitar

juta lampu hemat energi pada tahun


mendominasi pasar lampu di

ndonesia dalam

ampu

D diprediksi mampu

tahun ke depan. Bahkan,

pertumbuhan penjualannya bisa mencapai lima kali lipat atau 5


Diperkirakan lampu

Tabel 4.37 Perbandingan Konsumsi Energi Antara Evaporative Cooling Dengan


Siklus Kompresi Uap Refrigerant

% setiap tahun.

D akan menggantikan lampu swabalast yang saat ini masih

mendominasi penjualan lampu di


nasional yang memproduksi lampu

anah

ir.

ingga saat ini belum ada industri

D. asar lampu

D ndonesia masih diisi oleh

produk impor. Dengan demikian peluang untuk mengembangkan lampu

D di

ndonesia sangat besar dan ini perlu didukung oleh kebijakan yang tepat dan pro
Sumber: DOE

pasar.

Kemampuan evaporative cooling tergantung dari suhu dan kelembaban relatif udara,
semakin tinggi kelembaban relatif, kemampuan mendinginkan udara semakin
4.1.1.3

menurun, sebagai contoh

Tata Udara

ndonesia merupakan negara yang beriklim panas dan lembab. Kebutuhan akan
sistem pengkondisian udara tentu saja sangat diperlukan.

ntuk rumah tangga yang

mempunyai tingkat ekonomi cukup baik, hunian yang nyaman dan sejuk merupakan
suatu kelengkapan yang tidak bisa ditinggalkan dalam kehidupan berumah tangga.
ntuk itu diperlukan suatu peralatan yang bisa mengatur sistem tata udara di dalam
bangunan rumah tangga.

hampir
x

Sistem tata udara pada bangunan bertugas mengolah udara dan menghasilkan
tata udara sangat menunjang aktifitas dan produktifitas manusia.

ada
hampir

kualitas udara yang baik (nyaman dan sehat) bagi penghuninya. Keberadaan sistem

ada
sekitar

dan

ada

ada

5% kelembaban udara, udara bisa didinginkan hingga

.
dan 5 % kelembaban udara, udara bisa didinginkan hingga
.
dan

5% kelembaban udara, udara bisa didinginkan hingga

.
dan 5% kelembaban udara, udara bisa didinginkan hingga

.
ntuk

kondisi

udara

yang

panas

dan

kering

seperti

di

gurun,

potensi

penghematannya semakin besar.


Karena teknologinya sederhana, biaya pendinginan evaporative hanya sekitar

A. AC Split Standar

setengah dari

Sistem tata udara pada sektor rumah tangga pada prinsipnya tidak sebesar dan
serumit system yang ada pada bangunan komersial, jauh lebih sederhana.

internal dan eksternal (lihat

ambar

indow dan
.

).

ada

eknologi ini juga tidak

memerlukan instalasi saluran atas (duct) sebanyak dan selengkap

enis

peralatan pengkondisian udara yang sering digunakan atau dipasang pada rumah
tangga di ndonesia adalah jenis

dengan beban pendinginan yang sama.

split yang terdiri dari unit


window, unit internal (indoor)

E. Desiccant Cooling
arutan desiccant adalah larutan yang dapat menyerap uap air di udara. Dengan
memanfaatkan larutan ini, kandungan uap air di dalam udara dapat diturunkan,

Double ffect Steam bsorption hiller


(

dan ekternal (outdoor) berada dalam satu unit bingkai kotak, tidak terpisahkan
k

k ). Steam

omsumption ate .9kg S

seperti pada
Kapasitas

Split.
jenis window umumnya kecil, dari ,5 K hingga maksimum

K.

jenis ini memiliki tingkat kebisingan yang tinggi karena unit internal evaporator
D. Evaporative Cooling

menjadi satu dengan unit kompresor. Sedangkan kapasitas pendinginan

vaporative cooling pada prinsipnya memanfaatkan penyerapan panas pada saat

split di pasaran umumnya bisa mencapai

K.

jenis split sangat diminati karena

penguapan air untuk mendinginkan udara. Karena tidak menggunakan kompressor,

tidak terlalu bising.

maka penggunaan energinya jauh lebih rendah daripada sistem pendingin

tidak berada di dalam ruangan rumah tetapi terpisah di luar ruangan rumah.

konvensional yang menggunakan siklus vapor-compresssion.

jenis

al ini karena unit pembuang panas (kompresor dan condenser)

anya saja teknologi

ini lebih efektif dipakai untuk daerah-daerah yang kelembabannya rendah.

Gambar 4.55

Evaporative Cooling

eknologi vaporative cooling ini dapat diaplikasikan pada bangunan komersial yang
tidak terlalu besar misalnya sekolah atau ruko. Berdasarkan penelitian yang
dilakukan oleh D

di

e ico, bahwa perbandingan konsumsi energy antara

evaporated cooling dengan siklus kompresi uap refrigerant dapat ditunjukkan


sebagai berikut

Sumber: Hermawan's Blog (Refrigeration and Air Conditioning Systems)

Gambar 4.15

Seperti yang ditunjukkan pada


x
5

Koil evaporator

ambar .

Sistem AC Split

, unit indoor dari

jenis split terdiri dari

Blower

Katup ekspansi

nit pengendali

media pendingin.
bsorption hiller.

Sedangkan unit outdoor dari


x

Koil kondenser

Kompresor

Dryer ilter

Kipas endingin

Kinerja suatu

jenis split terdiri dari

sangat ditentukan oleh daya listrik

kapasitas pendinginannya.
fficiency

ambar di bawah ini memberikan informasi tentang prinsip kerja

ingkat kinerja

yang diperlukan dan

dibedakan atas nilai

atio) yang tertera pada kemasan atau manual

( nergy
ilai

bisa

dihitung dengan persamaan berikut.


Gambar 4.53

( /)
=
)(
Sebagai contoh,

berkapasitas pendinginan

memerlukan daya listrik sebesar 5


=

watt akan memberikan nilai

sebesar

yang digunakan.

atau lebih. Selain nilai

yang mempunyai satuan Btu jam watt,

watt watt. Kesetaraan antara

dari
atau

memanfaatkan pemanas dari hasil pembakaran bahan bakar, dan yang indirect firing
yang memanfaatkan panas hasil daur ulang panas buang.

, nilai

dan

( oefficient
. Bedanya

menggunakan satuan
Gambar 4.54

adalah sebagai berikut

yang beredar di pasaran ndonesia saat ini berkisar

Absorption Chiller

Berikut ini tingkat efisiensi dari berbagai jenis absorption chiller.

=
3,41
ilai

bsorption chiller, yaitu tipe direct firing yang

hemat energi

erformance) juga sering digunakan sebagai indikator efisiensi dari

dengan

ada saat ini ada dua jenis

7000 /
= 12,3
570

, semakin hemat

biasanya mempunyai nilai


of

K)

( /)
)(
=

Semakin tinggi nilai

Btu jam (sekitar

Prinsip kerja Absorption Chiller

Double ffect Direct ired hiller

5.

ilai

bisa jadi tidak terstandarisasi. erbedaan konfigurasi ruangan, faktor

arsitektur dalam dan luar ruangan, cara pengambilan data, dan faktor-faktor

ripple ffect Direct ired hiller

k )

k )

(5

k 9 k )

. , . , . .
.
.

stopper, menutup jendela dan ventilasi yang tidak perlu, mengurangi kebocoran

eksternal lainnya di luar

pada ducting, dan lain-lain

terutama bagi
nilai

-nya itu sendiri bisa saja mempengaruhi nilai

inverter yang konsumsi dayanya dinamis. abel .9 menampilkan

dari sampel beberapa merek

rumah tangga yang saat ini beredar di

pasaran ndonesia.
B. Mengoptimalkan operasi sistem pendingin
Sistem pendingin yang dioperasikan dengan baik dapat menghemat penggunaan
energinya.

ptimalisasi operasi ini dapat dilakukan dengan cara

B. AC Split dengan Inverter


erkembangan teknologi

enaikkan setting temperatur

emasang chiller se uenching,

engoptimalkan pembebanan chiller pada tingkat efisiensi yang maksimum.

engatur pembebanan

embersihkan ducting dan pembersihan

engintegrasikan operasi sistem pendingin dengan Building

inverter.

erbedaan antara

kompresor. Kompresor pada

utomating

Suatu pengendali mikro akan mengatur kecepatan kompresor sesuai dengan suhu
ruangan yang terbaca. Sedangkan pada

konvensional, suhu ruangan dijaga oleh

Tabel 4.9

chiller kira-kira memiliki efisiensi

sekitar ,9 k
agnetic Bearing hiller

agnetif bearing chiller dapat meningkatkan efisensi chiller karena meringankan


beban kompressor sehingga chiller dapat mencapa efisiensi sekitar

Standar akan membutuhkan listrik

inverter. erbedaan prinsip kerja kedua jenis

,55 k

bsorption ooling
hiller tidak menggunakan kompressor karena siklus nya sedikit berbeda
bsorption chiller menggunakan larutan iBr sebagai

ambar . 5.

Beberapa Nilai EER untuk AC Rumah Tangga di Indonesia

hiller

sesuai dengan beban yang harus didinginkan.

start dari

dalam menjaga suhu ruangan ditampilkan pada

hiller secara otomatis mengendalikan volume refrigeran yang disirkulasi

dengan siklus vapor kompresi.

rinsip kerja stop

yang lebih tinggi daripada kerja

Beberapa teknologi pendingin udara yang efsien antara lain

bsorption

inverter bekerja pada kecepatan yang berbeda

kompresor. Kompresor secara periodik akan bekerja maksimum atau tidak bekerja

C. Menggunakan teknologi pendingin udara yang efisien

inverter terletak pada kerja

sesuai dengan frekuensi yang dihasilkan oleh inverter dan kapasitas pendinginan

sama sekali.

konvesional dengan

yang diinginkan. Kecepatan dari motor induksi proporsional terhadap frekuensi listrik.

Sistem (B S)

) ( ariable efrigerant olume)

rumah tangga ke depan masih didominasi oleh

Kapasitas

Konsumsi Daya

(Btu/h)

(Watt)

AC 5-1

4.387

420

10,45

AC 5-2

4.613

411

11,22

AC 5-3

4.790

404

11,86

AC 6-1

5.000

320

15,63

AC 7-1

6.820

595

11,46

AC 7-2

7.000

790

8,86

AC 8-1

7.122

628

11,34

AC 8-2

7.154

621

11,52

AC 8-3

7.693

628

12,25

AC 9-1

8.299

818

10,15

AC 9-2

8.455

816

10,36

Sampel Uji

EER

dalam gedung, beban pendinginan akan turun. ni bisa dilakukan dengan cara

Kapasitas

Konsumsi Daya

(Btu/h)

(Watt)

AC 9-3

8.496

780

10,89

emasang kaca film

AC 9-4

8.530

811

10,52

emanfaatkan material selubung bangunan yang memiliki koefisien transfer

AC 9-5

8.800

670

13,13

AC 9-6

8.900

815

10,92

Sampel Uji

EER

antara lain

panas yang rendah

Sumber: BPPT, 2010

enanam pohon di sekeliling gedung

engurangi cahaya matahari langsung masuk ke gedung

engatur orientasi bangunan

engatur organisasi ruang

emasang selective gla ing

b. Sistem encahayaan
emilihan sistem pencahayaan yang tepat juga akan mengurangi beban
pendinginan,

antara

lain

dengan

pemilihan

jenis

lampu

efisien

tinggi,

meminimalisasi penggunaan lampu pijar mengurangi cahaya matahari yang


langsung masuk ke gedung, dan lain-lain.
Gambar 4.16 Perbedaan Suhu Ruangan, Kapasitas dan Konsumsi Daya dari

c.

AC Konvensional dan AC Inverter


Beberapa keunggulan

anusia juga merupakan beban pendinginan.

pendinginan secara efektif ke ruangan kerja dan mengurangi pendinginan yang


tidak perlu ke ruang area yang kosong.

aktu yang lebih cepat, sekitar 5%, untuk mencapai suhu ruangan yang kita

d. eralatan istrik

inginkan
x

arikan pertama pada listrik

lebih rendah dibandingkan

yang tidak

eralatan listrik dan elektronik juga merupakan sumber panas.

menggunakan teknologi inverter.


x
x
x

% dibandingkan

enempatkan

peralatan-peralatan yang menghasilkan panas, seperti mesin fotokopi, pemanas

ebih hemat energi dan uang karena teknologi ini mampu menghemat listrik
hingga

engurangi beban pendinginan

yang disebabkan oleh manusia antara lain dapat dilakukan dengan mengarahkan

rumah tangga yang menggunakan teknologi inverter

dibandingkan dengan teknologi konvensional (fi ed speed) antara lain


x

anusia

air, lemari pendingin, dan lain-lainnya di tempat service dan mengatur pendinginan

biasa.

yang tepat di ruangan-ruangan tersebut.

Dapat menghindari beban yang berlebihan pada saat


luktuasi temperatur hampir tidak terjadi (lihat

dijalankan
e.

ambar . 5).

dara luar
asuknya udara luar juga mengakibatkan pemborosan sistem pendingin. nfiltrasi
udara luar dapat dicegah dengan cara antara lain

asil berikut merupakan hasil uji di lapangan dari tiga jenis


Standar (Konvensional),

Split

ipe

emat
9

nergi dan

, yakni

Split

Split nverter yang

emasang pintu otomatis, door

Anda mungkin juga menyukai