Perencanaan Efisiensi Dan Elastisitas Energi
Perencanaan Efisiensi Dan Elastisitas Energi
Jenis Dampak
Lampu LED Lampu Pijar
Mengandung Merkuri
Tidak
Lampu Swabalast
Tidak
Ya
Tidak mengandung 1 mg 5 mg
Merkuri dan sangat berbahaya
terhadap lingkungan
Gambar 4.61
ada gambar di bawah ini ditunjukkan bagian-bagian penyusun sebuah heat pump
water heater yang compact.
Emisi
CO2
(30 lampu pijar per tahun)
205
kg/tahun
2040
kg/tahun
475 kg/tahun
ini diambil sumber energi dari lingkungan (udara sekitar) di mana terjadi proses
evaporasi dari uap refrigeran.
dialirkan ke bagian bawah di mana terjadi proses kondensasi dan pelepasan panas
ambar berikut menunjukkan beberapa jenis lampu
ini.
Gambar 4.62
Sumber: Sharp
Gambar 4.7
ight
terbuat dari bahan organik (berbasis karbon) yang memancarkan cahaya ketika
diberikan medan listrik.
Study dari energy star menunjukkan bahwa sebuah heat pump water heater dapat
menghemat penggunaan listrik hingga setengahnya ( ambar .
tampilan yang indah dan efisien, tetapi juga memungkinkan digunakan untuk
anas buang dari kompressor chiller juga dapat dimanfaatkan untuk pemanas air.
(setara dengan
,5 juta kkal).
, atau sekitar
ntuk itu temperatur air tersebut perlu dinaikkan dengan cara heat recovery dan
heat pump.
eat recovey dapat dilakukan apabila ada kebutuhan air pada suhu
D,
sampai 5
D dapat memiliki
dua atau tiga lapisan bahan organic, dimana pada desain yang terakhir atau lapisan
ketiga berfungsi membantu transportasi elektron dari katoda ke lapisan yang
memancarkan.
Bagaimana prinsip kerja
D.
Kemudian arus listrik mengalir dari katoda ke anoda melalui lapisan organik (arus
listrik adalah aliran elektron). Disini katoda membuat elektron berpindah ke emissive
layer
conductive layer dari molekul organik. ni sama dengan membuat lubang electron
pada conductive layer .
Batas antara emissive layer dan conductive layer , membuat elektron menemukan
lubang elektron tersebut. adi, ketika elektron menemukan sebuah lubang electron,
elektron mengisi lubang tersebut. Ketika ini terjadi, elektron memberikan energi
dalam bentuk foton cahaya.
D dapat
memancarkan cahaya.
(a) Heat recovery
ampu
cahaya.
baik. Beberapa
k .
rtinya
depan kita mengharapkan desain luminer yang baru yang menarik yang bisa
memanfaatkan panel canggih tersebut.
kali
untuk mengoperasikan boiler dan tidak selalu mengikuti pola beban air panas dari
pengguna, sehingga dapat lebih dioptimalkan efisiensinya.
A. Kogenerasi
Sistem kogenerasi memanfaatkan panas buang dari pembangkit listrik sendiri untuk
dipakai sebagai pemanas air. Sebagai contoh, panas buang dari sebuah turbin gas
skala kecil (mikroturbin) dengan kapasitas
setara dengan
eknologi
encahayaan lampu
total mencapai
Struktur OLED
D).
sangat efisien dalam pemanfaatan sumber energi, dengan tingkat efisiensi termal
Sumber: Howstuffworks
Gambar 4.8
D)
menukar kondisi setiap piksel hidup atau mati dan mempunyai resolusi dan ukuran
lampu yang lebih besar.
Saat ini
hilips,
sram dan
dimungkinkan harganya akan turun yang disebabkan oleh produksi masal dan
penggunaan teknologi lapisan film tipis.
hingga saat ini baru berkisar
plikasi
fikasi
lumen watt.
D tidak hanya terbatas pada lampu untuk pencahayaan tetapi juga bisa
diterapkan pada monitor televisi, ponsel dan kamera digital. Saat ini sudah ada
beberapa industri memproduksi layar ponsel atau monitor televisi dengan
menggunakan
D.
Gambar 4.59
%, atau
5 per k h.
plikasi kogenerasi tidak hanya bersumber dari mikroturbin, akan tetapi juga dapat
melalui Diesel
ngine atau
as
ngine.
lebih tinggi untuk jenis gas turbin dibandingkan dengan jenis pembangkit yang lain.
Sumber: OLED-Info.com
Gambar 4.9
D pada tahun
lainnya seperti
D,
ambar
D, dan halogen
% dengan
4.3.1.3.
emanas air di gedung komersial digunakan untuk memenuhi kebutuhan air panas
Gambar 4.10
penghuni, seperti di hotel, rumah sakit, dan apartemen. Di rumah sakit, kebutuhan air
panas cukup banyak seperti untuk sterilisasi peralatan, kebutuhan dapur, dan juga
untuk mandi dan laundry. Demikian juga di hotel, banyak dibutuhkan untuk
kebutuhan mandi, dapur dan juga laundry.
Biasanya pemanas air di hotel maupun di rumah sakit, menggunakan sistem boiler
dan calorifier, dimana boiler memanaskan air yang akan disimpan di calorifier. Di sini
calorifier digunakan sekaligus sebagai buffer penyimpan air panas yang selanjutnya
disalurkan ke pengguna. Dengan adanya calorifier, operator memiliki keleluasaan
% per tahun.
dan
ambar
).
Gambar 4.57
Gambar 4.11
Heatpipe Dehumidifikasi
juta, lampu
mencapai
5 juta lampu
ina.
ada tahun
ir-
change-ratio, atau rasio pertukaran udara untuk sebuah gedung berkisar antara -
dengan tujuan untuk menjaga kualitas udara di dalam gedung. Standar untuk
per jam, tergantung dari fungsi dan tujuan ruangannya. Dengan adanya ventilasi
maka udara dalam ruangan akan terjada kualitasnya.
segar ini menjadi beban bagi sistem pendingin untuk menjaga agar suhu dan
kelembaban udara di dalam ruangan terjaga pada kondisi yang nyaman.
ntuk
emerintah harus
ulang energi dingin yang terbawa keluar oleh udara dan memanfaatkannya untuk
pendinginan awal dari udara luar yang masuk ke ruangan. Dengan demikian,
dalam negeri yang mampu bersaing dengan produk luar baik kualitas maupun harga.
diharapkan konsumsi daya sistem pendingin menjadi lebih ringan. Di bawah ini ada
dari
dari
beberapa contoh sistem untuk mendaur ulang energi yang keluar, yaitu a) sistem
eluang
negeri ( KD ) berkisar
9%.
pabrik
, perkembangan impor
, .
dan .
menampilkan lokasi
di seluruh ndonesia.
dan
koil, b) sistem spray, c) heat pipe, d) plate heat echanger dan e) rotary air-to-air heat
e changer. Besar potensi penghematan listrik bisa mencapai
%.
dengan demikian maka beban laten pendinginan dapat dikurangi, sehingga kerja
sistem pendingin lebih ringan dan efisien. eknologi ini dapat dipasang pada sistem
ventilasi atau saluran masuk udara segar dari sistem tata udara di sebuah gedung.
pabila dikombinasikan dengan sistem pendingin evaporatif, akan dapat dicapai
pendinginan udara secara efisien dibandingkan dengan sistem vapor-compression.
Gambar 4.12
Gambar 4.56
Desiccant Cooling
F. Heatpipe Dehumidifikasi
Sumber: BPS; Aperlindo, 2011
Beban pendinginan sistem pendingin terdiri dari beban laten dan beban sensibel. Di
Gambar 4.13
eknologi
eat
rinsip
Gambar 4.14
ndonesia dalam
ampu
D diprediksi mampu
% setiap tahun.
anah
ir.
D. asar lampu
D di
ndonesia sangat besar dan ini perlu didukung oleh kebijakan yang tepat dan pro
Sumber: DOE
pasar.
Kemampuan evaporative cooling tergantung dari suhu dan kelembaban relatif udara,
semakin tinggi kelembaban relatif, kemampuan mendinginkan udara semakin
4.1.1.3
Tata Udara
ndonesia merupakan negara yang beriklim panas dan lembab. Kebutuhan akan
sistem pengkondisian udara tentu saja sangat diperlukan.
mempunyai tingkat ekonomi cukup baik, hunian yang nyaman dan sejuk merupakan
suatu kelengkapan yang tidak bisa ditinggalkan dalam kehidupan berumah tangga.
ntuk itu diperlukan suatu peralatan yang bisa mengatur sistem tata udara di dalam
bangunan rumah tangga.
hampir
x
Sistem tata udara pada bangunan bertugas mengolah udara dan menghasilkan
tata udara sangat menunjang aktifitas dan produktifitas manusia.
ada
hampir
kualitas udara yang baik (nyaman dan sehat) bagi penghuninya. Keberadaan sistem
ada
sekitar
dan
ada
ada
.
dan 5 % kelembaban udara, udara bisa didinginkan hingga
.
dan
.
dan 5% kelembaban udara, udara bisa didinginkan hingga
.
ntuk
kondisi
udara
yang
panas
dan
kering
seperti
di
gurun,
potensi
A. AC Split Standar
setengah dari
Sistem tata udara pada sektor rumah tangga pada prinsipnya tidak sebesar dan
serumit system yang ada pada bangunan komersial, jauh lebih sederhana.
ambar
indow dan
.
).
ada
enis
peralatan pengkondisian udara yang sering digunakan atau dipasang pada rumah
tangga di ndonesia adalah jenis
E. Desiccant Cooling
arutan desiccant adalah larutan yang dapat menyerap uap air di udara. Dengan
memanfaatkan larutan ini, kandungan uap air di dalam udara dapat diturunkan,
dan ekternal (outdoor) berada dalam satu unit bingkai kotak, tidak terpisahkan
k
k ). Steam
seperti pada
Kapasitas
Split.
jenis window umumnya kecil, dari ,5 K hingga maksimum
K.
jenis ini memiliki tingkat kebisingan yang tinggi karena unit internal evaporator
D. Evaporative Cooling
K.
tidak berada di dalam ruangan rumah tetapi terpisah di luar ruangan rumah.
jenis
Gambar 4.55
Evaporative Cooling
eknologi vaporative cooling ini dapat diaplikasikan pada bangunan komersial yang
tidak terlalu besar misalnya sekolah atau ruko. Berdasarkan penelitian yang
dilakukan oleh D
di
Gambar 4.15
Koil evaporator
ambar .
Sistem AC Split
Blower
Katup ekspansi
nit pengendali
media pendingin.
bsorption hiller.
Koil kondenser
Kompresor
Dryer ilter
Kipas endingin
Kinerja suatu
kapasitas pendinginannya.
fficiency
ingkat kinerja
( nergy
ilai
bisa
( /)
=
)(
Sebagai contoh,
berkapasitas pendinginan
sebesar
yang digunakan.
dari
atau
memanfaatkan pemanas dari hasil pembakaran bahan bakar, dan yang indirect firing
yang memanfaatkan panas hasil daur ulang panas buang.
, nilai
dan
( oefficient
. Bedanya
menggunakan satuan
Gambar 4.54
Absorption Chiller
=
3,41
ilai
hemat energi
dengan
7000 /
= 12,3
570
, semakin hemat
K)
( /)
)(
=
5.
ilai
arsitektur dalam dan luar ruangan, cara pengambilan data, dan faktor-faktor
k )
k )
(5
k 9 k )
. , . , . .
.
.
stopper, menutup jendela dan ventilasi yang tidak perlu, mengurangi kebocoran
terutama bagi
nilai
pasaran ndonesia.
B. Mengoptimalkan operasi sistem pendingin
Sistem pendingin yang dioperasikan dengan baik dapat menghemat penggunaan
energinya.
engatur pembebanan
inverter.
erbedaan antara
utomating
Suatu pengendali mikro akan mengatur kecepatan kompresor sesuai dengan suhu
ruangan yang terbaca. Sedangkan pada
Tabel 4.9
sekitar ,9 k
agnetic Bearing hiller
,55 k
bsorption ooling
hiller tidak menggunakan kompressor karena siklus nya sedikit berbeda
bsorption chiller menggunakan larutan iBr sebagai
ambar . 5.
hiller
start dari
bsorption
kompresor. Kompresor secara periodik akan bekerja maksimum atau tidak bekerja
sesuai dengan frekuensi yang dihasilkan oleh inverter dan kapasitas pendinginan
sama sekali.
konvesional dengan
yang diinginkan. Kecepatan dari motor induksi proporsional terhadap frekuensi listrik.
Sistem (B S)
Kapasitas
Konsumsi Daya
(Btu/h)
(Watt)
AC 5-1
4.387
420
10,45
AC 5-2
4.613
411
11,22
AC 5-3
4.790
404
11,86
AC 6-1
5.000
320
15,63
AC 7-1
6.820
595
11,46
AC 7-2
7.000
790
8,86
AC 8-1
7.122
628
11,34
AC 8-2
7.154
621
11,52
AC 8-3
7.693
628
12,25
AC 9-1
8.299
818
10,15
AC 9-2
8.455
816
10,36
Sampel Uji
EER
dalam gedung, beban pendinginan akan turun. ni bisa dilakukan dengan cara
Kapasitas
Konsumsi Daya
(Btu/h)
(Watt)
AC 9-3
8.496
780
10,89
AC 9-4
8.530
811
10,52
AC 9-5
8.800
670
13,13
AC 9-6
8.900
815
10,92
Sampel Uji
EER
antara lain
b. Sistem encahayaan
emilihan sistem pencahayaan yang tepat juga akan mengurangi beban
pendinginan,
antara
lain
dengan
pemilihan
jenis
lampu
efisien
tinggi,
c.
aktu yang lebih cepat, sekitar 5%, untuk mencapai suhu ruangan yang kita
d. eralatan istrik
inginkan
x
yang tidak
% dibandingkan
enempatkan
ebih hemat energi dan uang karena teknologi ini mampu menghemat listrik
hingga
yang disebabkan oleh manusia antara lain dapat dilakukan dengan mengarahkan
anusia
air, lemari pendingin, dan lain-lainnya di tempat service dan mengatur pendinginan
biasa.
dijalankan
e.
ambar . 5).
dara luar
asuknya udara luar juga mengakibatkan pemborosan sistem pendingin. nfiltrasi
udara luar dapat dicegah dengan cara antara lain
Split
ipe
emat
9
nergi dan
, yakni
Split