Anda di halaman 1dari 9

PROPOSAL PENDIDIKAN KESEHATAN

MANFAAT DAN TEKNIK PIJAT BAYI

Disusun untuk Memenuhi Tugas


Stase Keperawatan Anak

Di Susun Oleh :
Yuliana

( J230 145 105 )

Rusdida Tigono

( J230 145 106 )

Dewi Astuti

( J230 145 107 )

Herningtyas Restu Putro

( J230 145 110 )

PROGRAM PROFESI NERS


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2015

SATUAN ACARA PENDIDIKAN KESEHATAN


Bidang Study : Keperawatan Anak
Topik

: Manfaat dan Teknik Pijat Bayi

Sasaran

: Keluarga bayi yang sedang menjalani perawatan di ruang HCU Neonatus

Tempat

: Ruang HCU Neonatus RSUD Dr. Moewardi Surakarta

Pelaksana

: Mahasiswa Ners UMS Angkatan XIII


1.
2.
3.
4.

Yuliana
Rusdida Tigono
Dewi Astuti
Herningtyas Restu P.

Hari/Tanggal : 29 Januari 2015


Waktu

: 11.00-11.35 WIB

A. LATAR BELAKANG
Pijat adalah terapi sentuh tertua yang dikenal manusia dan yang paling populer. Pijat
adalah seni perawatan kesehatan dan pengobatan yang dipraktekkan sejak berabad-abad
silam. Bahkan, diperkirakan ilmu ini telah dikenal sejak awal manusia diciptakan ke dunia,
mungkin karena pijat berhubungan sangat erat dengan kehamilan dan proses kelahiran
manusia. Pengalaman pijat pertama yang dialami manusia ialah pada waktu dilahirkan,
yaitu melalui jalan lahir ibu.
Pijat bayi merupakan salah satu cara yang menyenangkan untuk menghilangkan
ketegangan dan perasaan gelisah terutama pada bayi. Bahkan menurut penelitian modern,
pijat bayi secara rutin akan membantu tumbuh kembang fisik dan emosi bayi. Penelitian
klinis menunjukkan bahwa sentuhan sayang dan pijatan membantu bayi tumbuh lebih kuat
dan tidur lebih nyenyak, meningkatkan berat badan bayi sampai 47%. serta mempersingkat
masa tinggal perawatan bayi di rumah sakit (setelah dilahirkan) (Subakti dan Anggraini,
2009).
Pijatan lembut akan membantu mengendurkan otot-ototnya sehingga bayi menjadi
tenang dan tidurnya nyenyak. Sentuhan lembut pada bayi merupakan sarana ikatan yang
indah antara bayi dan orang tuanya (Roesli, 2009). Namun fakta menunjukkan bahwa
masih banyak orang tua yang enggan untuk melakukan pemijatan secara rutin kepada
1

bayinya apalagi diawal kelahirannya. Hal tersebut karena adanya perasaan takut salah
memijat bayinya karena badan bayi yang masih lemah serta tidak tahu bagaimana teknik
memijat yang benar (Subakti dan Anggraini, 2009).
Berdasarkan hasil pengamatan kami selama praktek di ruang HCU Neonatus RSUD Dr
Moewardi, terdapat banyak bayi yang menjalani perawatan dengan diagnosa medis yang
berbeda, seperti penyakit hirsprung (megacolon kongenital), sepsis neonatorum,
hidrocephalus, dan lain sebagainya. Dan dari hasil wawancara kami dengan keluarga
terutama pada ibu bayi, sebagian besar dari mereka belum mengetahui tentang teknik pijat
bayi dan manfaat terhadap kesehatan dan tumbuh kembang bagi bayi. Oleh karena alasan
tersebut, sehingga kelompok kami berencana akan melakukan penyuluhan kesehatan
mengenai manfaat dan teknik pijat bayi, dengan tujuan agar keluarga khususnya bagi orang
tua bayi dapat melakukan pemijatan pada bayi yang dapat membantu mempertahankan dan
meningkatkan kesehatan bayinya.
B. TUJUAN
1. Tujuan Instruksional Umum
Setelah diberikan penyuluhan kesehatan diharapkan keluarga mampu memahami
tentang manfaat dan teknik pemijatan pada bayi.
2. Tujuan Instruksional Khusus
Setelah diberikan penyuluhan kesehatan, diharapkan keluarga mampu memahami dan
menjelaskan tentang :
a. Pengertian pijat bayi
b. Manfaat pijat bayi
c. Cara/teknik pijat bayi
C. SASARAN
Adapun sasaran dari penyuluhan ini adalah keluarga bayi yang sedang menjalani
perawatan di ruang HCU Neonatus RSUD Dr. Moewardi

D. MATERI
2

1. Pengertian pijat bayi


2. Manfaat pijat bayi
3. Cara/teknik pijat bayi
E. METODE
1. Ceramah
2. Demonstrasi
3. Diskusi
4. Tanya Jawab
F. MEDIA
1. Power Point/LCD Proyektor
2. Leaflet
G. SETTING TEMPAT
Keterangan :
3
4

1 : Moderator
2 : Pemateri/Penyaji
3 : Fasilitator
4 : Keluarga

H. PELAKSANAAN
No.
Kegiatan Penyuluhan
1.
Pendahuluan

Kegiatan Peserta

Memberikan salam

- Keluarga menjawab salam

Membuka penyuluhan

- Keluarga mendengarkan

Perkenalan

- Keluarga mendengarkan

Menjelaskan tujuan

- Keluarga mendengarkan

Waktu

5 menit

penyuluhan
2.

Kegiatan Inti
Memberikan penjelasan dan
mendemonstrasikan

- Memperhatikan dan bertanya


(Diskusi atau Tanya Jawab)

mengenai:
3

Pengertian pijat bayi

20 menit

Manfaat pijat bayi


Cara/teknik pijat bayi

3.

Penutup
Menyimpulkan materi

Memperhatikan

penyuluhan
10 menit

Memberikan

reinforcement positif bagi


keluarga yang ikut
berpartisipasi dalam
kegiatan penyuluhan

Menjawab salam

Memberikan salam

penutup
I. EVALUASI
1. Evaluasi Struktur
a. Penyelenggaraan pendidikan kesehatan dilaksanakan di Ruang HCU Neonatus
RSUD Dr. Moewardi.
b. Pengorganisasian penyelenggaraan pendidikan dilakukan sebelumnya.
2. Evaluasi Proses
a. Keluarga pasien antusias mendengarkan materi yang disampaikan
b. Keluarga pasien mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan secara benar.
3. Evaluasi Hasil
a. Keluarga mengatakan memahami tentang manfaat dan teknik pemijatan pada bayi
b. Keluarga mampu mempraktekan cara /teknik pemijatan pada bayi
Lampiran Materi
MANFAAT DAN TEKNIK PIJAT BAYI
A. PENGERTIAN PIJAT BAYI
Pijat bayi adalah seni perawatan kesehatan pada bayi dengan terapi sentuh dan teknikteknik tertentu sehingga manfaat kesehatan dan terapi dapat tercapai (Luize, 2006)
4

Pijat bayi adalah gerakan usapan lambat dan lembut pada seluruh tubuh bayi yang
dimulai dari kaki, perut, dada, wajah, tangan dan punggung bayi (Liaw, 2000 dalam
Hikmah, 2010).
B. MANFAAT PIJAT BAYI
1. Meningkatkan daya tahan tubuh
2. Meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan bayi
3. Memperbaiki peredaran darah dan pernapasan
4. Merangsang fungsi pencernaan serta pembuangan
5. Mengurangi sakit perut dan kembung
6. Meningkatkan kenaikan berat badan
7. Mengurangi stress dan membuat bayi tidur lebih lelap
8. Meningkatkan hubungan kasih sayang antara orang tua dan bayi (bonding)
9. Meningkatkan produksi air susu ibu
C. CARA/TEKNIK PIJAT BAYI
Pijat bayi dapat segera dilakukan setelah bayi dilahirkan, sesuai keinginan orang tua.
Dengan lebih cepat mengawali pemijatan, bayi akan mendapat keuntungan yang lebih
besar. Apalagi jika pemijatan dilakukan setiap hari dari sejak kelahiran sampai bayi
berusia 6-7 bulan. Pemijatan dapat dilakukan pada pagi hari dan malam hari sebelum tidur.
Ini sangat membantu bayi agar tidur lebih lelap (Roesli, 2009)

1. Persiapan sebelum memijat :


a. Mencuci tangan dan dalam keadaan hangat.
b. Hindari kuku dan perhiasan yang bisa menggores kulit bayi.
c. Ruang untuk memijat usahakan hangat dan tidak menguap.
d. Bayi tidak berada dalam keadaan lapar.
e. Usahakan tidak diganggu dalam waktu lima belas menit untuk melakukan semua
tahap pemijatan.
f. Baringkan bayi di atas kain rata yang lembut dan bersih.
g. Ibu/ayah duduk dalam posisi nyaman dan tenang.
h. Siapkan handuk, popok, baju ganti, dan minyak bayi (baby oil/lotion)
(Wicak, 2008)
2. Cara/teknik pijat bayi :
a. Lepaskan pakaian bayi dan tutupi badan bayi dengan handuk.
b. Lakukan gerakan usapan ringan pada sepanjang sisi wajah bayi dan mengusap
rambut kepala bayi sambil mengajak bicara bayi dan meminta ijin bayi.
c. Lumuri tangan dengan baby oil/lotion

d. Pemijatan dimulai dari bagian kaki, karena bagian ini yang paling dapat diterima
bayi lebih dulu untuk disentuh. Dimulai dengan usapan ringan dan dilanjutkan
dengan sedikit tekanan
e. Pemijatan bagian kaki dengan cara memegang pangkal paha bayi, lalu tangan
digerakkan ke arah pergelangan kaki seperti memerah susu. Dilanjutkan dengan
dua tangan bergerak bersamaan dari pangkal paha dengan gerakan seperti
memeras, memijat kaki bayi secara lembut
f. Urut kedua telapak kaki dengan ibu jari. Dilanjutkan dengan membuat lingkaranlingkaran kecil pada telapak kaki. Jari kaki dipijat satu per satu dengan gerakan
memutar menjauhi telapak kaki, dan diakhiri dengan tarikan lembut pada setiap
ujung jari.
g. Kedua tangan membuat gerakan menggulung ke arah pergelangan kaki. Rapatkan
kedua kaki bayi, dan dengan halus kaki bayi diusap dari atas ke bawah.
h. Kemudian pemijatan pindah ke bagian perut, lakukan gerakan seperti mengayuh
pedal sepeda, dari atas ke bawah, dengan telapak tangan kanan dan kiri secara
bergantian. Dapat ditambah dengan gerakan membentuk huruf I, L, dan U.
i. Selanjutnya gerakan menekuk kedua lutut bayi secara lembut sampai menekan ke
perut bayi.
j. Pemijatan pada daerah dada dipijat dengan telapak tangan yang membuat gerakan
dari tengah dada ke samping, dan dengan membuat gambar jantung dengan ujung
jari-jari berhenti di ulu hati
k. Pemijatan pada daerah tangan dimulai dari pundak, tangan kanan dan kiri pemijat
bergerak seperti memerah susu. Dilanjutkan dengan kedua tangan melakukan
gerakan memeras, memijat dan memutar secara lembut pada lengan bayi
l. Pada bagian telapak tangan, kedua ibu jari membuat lingkaran-lingkaran kecil
sedangkan keempat jari lainnya memijat bagian punggung tangan bayi. Jari bayi
dipijat satu per satu ke arah ujung jari dengan gerakan memutar. Gerakan ini
diakhiri dengan tarikan lembut pada tiap ujung jari.
m. Lengan bayi dipijat dengan gerakan menggulung dari kedua telapak tangan
pemijat, kemudian kedua lengan bayi dirapatkan ke badannya dan diusap lembut
n. Selanjutnya pada bagian muka tidak diperlukan baby oil/lotion. Pemijatan muka
dimulai dengan mengusap wajah bayi ke arah samping dengan kedua telapak
tangan.
o. Letakkan jari-jari tangan pemijat pada pertengahan dahi. Tekankan jarijari pemijat
dengan lembut mulai dari tengah dahi ke samping kanan dan kiri. Gerakkan ke
6

bawah ke daerah pelipis buatlah lingkaran-lingkaran kecil di daerah pelipis,


kemudian gerakkan ke dalam melalui daerah pipi di bawah mata.
p. Lalu kedua ibu jari memijat bagian alis dari tengah ke samping. Letakkan kedua
ibu jari pemijat pada pertengahan alis dan turun melalui tepi hidung ke arah pipi
dengan membuat gerakan ke samping dan ke atas seperti tersenyum.
q. Letakkan kedua ibu jari pemijat di atas mulut di bawah sekat hidung, gerakkan
kedua ibu jari dari tengah ke samping seperti membentuk senyum
r. Letakkan kedua ibu jari di tengah dagu lalu tekankan pada dagu dengan gerakan
dari tengah ke samping kemudian ke atas ke arah pipi dan dilanjutkan membuat
gerakan lingkaran-lingkaran kecil pada daerah lesung pipi.
s. Pemijatan punggung dilakukan menggunakan kedua telapak tangan dengan
gerakan mengusap, membuat lingkaran-lingkaran kecil, dan gerakan menggaruk
dengan tekanan lembut.
t. Setelah selesai bersihkan tubuh bayi dengan cara memandikan atau apabila
pemijatan dilakukan malam hari cukup dengan seka air hangat untuk mengangkat
baby oil/lotion.
u. Keringkan tubuh bayi dan pakaikan dengan pakaian bersih.
3. Hal-hal yang tidak dianjurkan selama pemijatan :
a. Memijat bayi langsung setelah selesai makan.
b. Membangunkan bayi khusus untuk pemijatan.
c. Memijat bayi pada saat bayi dalam keadaan tidak sehat
d. Memijat bayi pada saat bayi tidak mau dipijat (biasanya dengan tanda bayi rewel,
menangis dan memberontak)
e. Memaksakan posisi pijat tertentu pada bayi
(Roesli, 2009)

DAFTAR PUSTAKA

Hikmah, Ema. 2010. Pengaruh Terapi Sentuhan Terhadap Suhu Dan Frekuensi Nadi Bayi
Prematur Yang Dirawat Di Ruang Perinatologi RSUD Kabupaten Tangerang. Thesis
tidak diterbitkan. Depok : Fakultas Ilmu Keperawatan Kekhususan Keperawatan Anak
Universitas Indonesia.
Luize,

A.

2006.

Sentuhan

yang

Menyehatkan.

Dalam

http://keluarqasehat.com/keluarqaibuisi.php?newsid=998. Diakses 27 Januari 2015.


Roesli, Utami. 2009. Pedoman Pijat Bayi Prematur dan Bayi Usia 0-3 Bulan. Jakarta: Trubus
Agriwidya.
Subakti. Yazid & Anggraeni. 2009. Keajaiban pijat bayi dan balita. Jakarta: PT. Wahyu
media.

Anda mungkin juga menyukai