1. Pengertian underwriter & tugas underwriter dalam IPO
2. Penelitian ini berhasil membuktikan/tidak 3. Alasan no 2. - Underwriter menjadi salah satu pertimbangan investor dalam menginvestasikan dananya. - Underwriter dianggap memiliki informasi yang lebih banyak tentang pasar modal dari pada investor - Emiten berharap dengan menggunakan underwriter bereputasi tinggi, underpricing berkurang. - Jadwal underwriter dalam melakukan IPO Reputasi auditor thd underpricing 1. Pengertian reputasi Auditor & tugas auditor saat IPO 2. Penelitian ini berhasil membuktikan/tidak 3. Alasan no 2. - Investor tidak mempertimbangkan auditor dalam berinvestasi, karena walaupun auditor adalah instansi yang independen dan opininya sangat penting namun sebuah KAP harus memenuhi persyaratan dulu sebelum diijinkan menjadi auditor lpaoran keuangan di pasar modal. Sehingga investor tidak memperhatikan apakah itu bereputasi atau tidak. Roa terhadap underpricing 1. Pengertian ROA & informasi apa yang diberikan ROA dalam prospektus 2. Penelitian ini berhasil membuktikan/tidak 3. Alasan no 2. - Investor menaruh perhatian pada keuntungan yang di dapat oleh perusahaan, laba masa lalu dianggap dapat memberikan gambaran akan laba yang akan diperoleh oleh perusahaan di masa mendatang. - Semakin tinggi ROA, return sebuah perusahaan semakin tinggi. Ketidakpastian pada saat IPO akan berkurang. Investor beranggapan ROA yang tinggi dapat menggambarkan prospek perusahaan dimasa mendatang. Der terhadap underpricing 1. Pengertian der & informasi apa yg diberikan DER dalam prospektus. 2. Penelitian ini berhasil membuktikan/tidak 3. Alasan no 2. - Investor beranggapan bahwa resiko tidak hanya dapat dilihat dari besarnya der saja, namun ada interest rate market, inflation, exchange rate, dan political country yang dapat menggambarkan resiko. - Investor pada pasar perdana kebanyakan adalah investor jangka pendek yang kurang memperhatikan resiko perusahaan. - Semakin tinggi der semakin kecil tingkat underpricing karena investor menggunakan besarnya nilai hutang sebagai sinyal kepada investor kalau perusahaan sedang berkembang dan membutuhkan dana yang lebih banyak. Investor beranggapan bahwa perusahaan yang memiliki
nilai der tinggi akan berprospek di masa mendatang karena mereka
harus bekerja keras untuk menjalankan operasionalnya agar bisa membayar hutang-hutangnya.