Disusunoleh :
Erlangga Novriayanto J
13504241001
Gagam Kemassias
13504241002
13504241007
Olan Rizkiarto
13504241011
Kompetensi
III.
IV.
V.
2. Fungsi Kopling
Kopling secara umum dapat berfungsi sebagai berikut :
a. Memutus dan menghubungkan putaran dari flywheel keporos
input transmisi
b. Mendapatkan fleksibilitas mekanis, terutama pada dua poros
yang tidak berada pada satu aksis.
c. Mengurangi shock load dari satu poros keporos yang lain.
d. Menghindari beban kerja berlebih.
e. Mengurangi karakteristik getaran dari dua poros yang
berputar.
f. Memperlembut perpindahan gigi (1, 2, 3, 4, 5, R)
g. Memungkinkan kendaraan tidak berjalan pada saat mesin
hidup dan gigi perseneling tidak pada posisi netral.
3. Tujuan Kopling
Tujuan utama dari kopling adalah menyatukan dua bagian
yang dapat berputar. Dengan pemilihan, pemasangan, dan
perawatan yang teliti, performa kopling bisa maksimal,
kehilangan daya bisa minimum, dan biaya perawatan bisa
diperkecil.
Kopling merupakan peralatan transmisi yang
menghubungkan atau meneruskan atau memutuskan putaran
dari poros engkol keporos roda gigi transmisi ketika mulai atau
pada saat mesin akan berhenti atau memindahkan gigi. Dengan
kata lain, fungsi kopling adalah untuk memindahkan tenaga
mesin ketransmisi, kemudian transmisi mengubah tingkat
kecepatan sesuai yang diinginkan.
4. Syarat Kopling.
Kopling dalam pemakaian dikendaraan, harus memiliki syaratsyarat minimal sebagai berikut :
a. Harus dapat memutus dan menghubungkan putaran mesin
ketransmisi dengan lembut. Kenyamanan berkendara
menuntut terjadinya pemutusan dan penghubungan tenaga
mesin berlangsung dengan lembut.
5. Jenis kopling
a. Tipe pegas koil
b. Tipe diapragma spring
6. Komponen Kopling Tipe Pegas Koil
Langkah Kerja
1. Pembongkaran
a. Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan.
b. Menyiapkan unit transmisi
c. Melepakan unit transmisi
d. Melepas unit kopling pada engine
e. Melepas kopling pegas koil dan kampas kopling dari engine
f. Membongkar unit kopling pegas spiral
g. Melepas clutch cover
VII.
b. Data
1). Pengamatan
No
Namakomponen
1
Fly wheel
2
KampasKopling
3
Clutch Cover
4
Pressure plate
5
Pegas
6
Clutch Lever
7
Release bearing
8
Pilot bearing
2). Pengukuran
No
1.
Nama
Tinggi Lever
2.
Tinggi Pegas
3.
4.
Jumlah
1
1
1
1
9
3
1
1
Kondisi
Retak
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Kocak
Kocak
Hasil Pengukuran
1. 39mm
2. 41 mm
3. 40 mm
1. 55 mm
2. 54 mm
3. 54 mm
4. 54 mm
5. 54 mm
6. 53 mm
7. 54 mm
8. 54 mm
9. 54 mm
1. 0,23 mm
2. 0,20 mm
3. 0,18 mm
4. 0,23 mm
5. 0,28 mm
6. 0,24 mm
7. 0,18 mm
8. 0,20 mm
9. 0,18 mm
1. 64 kg
2. 71 kg
3. 70,8 kg
4. 68,3 kg
5. 70,3 kg
6. 63,0 kg
7. 64,8 kg
8. 64,9 kg
6.
62,9 kg
0,98 mm
8.
kampas
Pemeriksaan Kerataan (limit
0,05mm
10.
0,3mm)
Run Out Fly wheel (limit 0,7
0,28 mm
11.
mm)
Penyetelan tinggi tuas
35 mm
penekan
3. Pemasangan
1. Memasang unit kopling pegas koil
2. Memasang kampas di dalam fly wheel dengan
menggunakan SST
3. memasang unit kopling pegas koil
4. Memasang unit transmisi dan kencangan baut
pengikatnya.
VIII.
Kesimpulan
Berdasarkan hasil praktek dapat di simpulkan bahwa pada
kopling pegas koil terdapat beberapa komponen yang mengalami
kerusakan, sebaiknya perlu dilakukan penggantian agar kopling
dapat digunakan dan bekerja dengan maksimal. Jenis kopling ini
memiliki tingkat keresponsifan yang baik namun pada gaya
penekanannya kurang merata dibandingkan dengan jenis kopling
yang menggunakan pegas diafragma,