Bahan yang diperlukan dalam melakukan penelitian ini adalah serasah daun R.mucronata yang diambil dari kawasan hutan mangrove. Peralatan yang digunakan di lapangan meliputi: peta kawasan hutan mangrove, Hand refraktometer, kantong s erasah (Litter bag yang berukuran 40 x 30cm yang terbuat dari nylon), kantong pl astik dengan ukuran ?4 kg, tali plastik (rafia) patok bambu dan amplop sampel. S edangkan alat-alat yang digunakan untuk analisis serasah di Laboratorium adalah oven dan timbangan analitik. Prosedur Penelitian Penentuan lokasi berdasarkan tingkat salinitas Lokasi yang dijadikan sebagai tempat penelitian diukur tingkat salinitasnya. Pen gukuran tingkat salinitas dilakukan pada titik tertentu dari darat ke laut denga n menggunakan alat Hand refractometer. Makin dekat ke arah laut, maka salinitas akan semakin tinggi. Pengukuran salinitas dilakukan 3 kali yaitu pagi, siang dan sore hari. Tingkat salinitas yang diukur adalah: 0-10 ppt, 10-20 ppt, 20-30 ppt , > 30 ppt Penempatan kantong serasah daun R. mucronata Serasah daun R. mucronata diambil dari lantai hutan mangrove. Serasah daun R. mu cronata ditimbang seberat 50 gr dan dimasukkan ke kantong serasah. Pada tiap sal initas ditempatkan kantong serasah daun sebanyak 33 kantong, kantong tersebut di ikat dengan tali rafia yang telah dililitkan ke patok dan patok dimasukan ke dal am tambak sehingga kantong serasah terendam oleh air. Patok digunakan sebagai pe nahan kantong serasah agar tidak terbawa air pasang. Setelah kantong serasah dit empatkan pada tingkat salinitas yang digunakan ke dalam tambak, kantong serasah tersebut diambil sekali dalam 15 hari sebanyak 3 kantong serasah dari tiap tingk at salinitas. Kantong berisi serasah yang diambil dari semua tingkat salinitas a dalah sebanyak 12 kantong. Serasah daun dari kantong serasah tersebut dikeluarka n dan ditiriskan/dikeringanginkan kemudian ditimbang bobot basahnya. Selanjutnya dimasukkan kedalam amplop sampel. Amplop kantong kertas yang berisi serasah dau n R. mucronata dimasukan kedalam oven dengan suhu 1050 C selama 3 x 24 jam, sete lah dioven serasah tersebut ditimbang untuk mengetahui bobot keringnya. Laju dek omposisi serasah daun dihitung dari penyusutan bobot serasah yang terdekomposisi . Analisis serasah daun R. mucronata Serasah daun dari tiap tingkat salinitas yang telah diketahui berat dianalisis u nsur hara C, N, P. Analisis unsur hara dilakukan 4 kali, yaitu diawal pengeringa n, minggu pertama sampai minggu berikutnya. Analisis Data 1. Perhitungan Laju Dekomposisi Laju dekomposisi serasah dihitung dengan menggunakan rumus Olson, 1963 adalah : Xt/Xo = e
kt
Dimana: Xt Xo e t k
=Berat serasah setelah periode pengamatan ke-t
= Berat serasah awal = Bilangan Logaritma (2,72) = Periode pengamatan = Laju Dekomposisi
2. Analisis Unsur Hara Karbon, Nitrogen dan Fosfor
a. Karbon (C) Ditimbang 2 g daun kering oven, dimasukkan kedalam erlenmeyer 500cc. Ditambahkan
5 ml K2CrO7 1 N (menggunakan pipet) kemudian goncang dengan tangan. Ditambahkan
10 ml H2SO4 pekat, kemudian digoncang 3-4 menit, diamkan selama 30 menit. Ditam bahkan 100 ml air suling dan 5 ml H3PO4 85%, NaF 4% 2,5 ml, kemudian ditambahkan 5 tetes diphenilamine, digoncang sampai larutan berwarna biru tua kehijauan kot or. Dititrasikan dengan Fe (NH4)2(SO4)2 0,5 N dari buret hingga warna berubah me njadi hijau terang. Dilakukan kerja ini lagi (tanpa daun) untuk mendapatkan volu me titrasi Fe (NH4)2(SO4)2 0,5 N untuk blanko. Perhitungan C Organik=5(1-T/S0,0031/0,77100/BCT Keterangan: T = Vol. Titrasi Fe (NH4)2(SO4)2 0,5N dengan daun S = Vol. Titrasi Fe (NH4)2(SO4)2 0,5N 0,003 = 1 ml K2Cr2O7 1 N + H2SO4 mampu mengoksidasi 0,003 g C-organik 1/0,77 = metode ini hanya 77% C-organik yang dapat dioksodasi b. Nitogen (N) Destruksi Ditimbang 2 gr daun kering oven, dimasukkan ke tabung digester, Ditambahkan 2 gr katalis campuran dan ditambahkan H2O 10 ml; kemudian ditambahkan lagi 10 ml cam puran H2SO4-asam salisilat. Biarkan 1 malam. Didestruksi pada alat Digestor (Kje ldhaltherm) dengan suhu rendah dan dinaikan secara bertahap hingga larutan jerni h/putih. (<2000 C) setelah larutan jernih suhu dinaikkan dan dilanjutkan selama 30 menit. Dinginkan dan encerkan dengan menambahkan 15 ml H2O. Destilasi Dimasukan ke tabung destruksi pada alat destilasi, Diambil 25 ml H3BO3 4%, lalu masukan kedalam erlenmeyer dan ditambahkan 3 tetes indikator campuran; dan dimas ukkan kedalam hasil destilasi. Ditambahkan NaOH 40% 25 ml ke tabung destilasi da n langsung di destilasi. Hasil dari destilasi dimasukkan ke erlenmeyer yang beri si H3BO3. Destilasi dihentikan bila larutan di erlenmeyer berwarna hijau dan vol umenya 75 ml. Titrasi Dipindahkan erlenmeyer hasil destruksi ke dalam titrasi dengan HCl 0,02 N. Ditit ik akhir perubahan warna hijau menjadi merah. Perhitungan: N(%)=(mLHClNHCl14100)/(Berat Daun kering100@=mL HCl0,014) c. Fosfor (P) Diambil dengan pipet 5 ml cairan destruksi encer dari ekstarksi destruks i basah atau cairan dari ekstraksi penggabungan kering dimasukkan kedalam tabung reaksi. Kemudian ditambahkan 10 ml reagen fosfat B biarkan 10 menit. Kemudian u kur transmitance (absorbansi) pada spectronik dengan 660 nm. Dilakukan pada laru tan standar 0-2-4-6-8 dan 10 ppm P, dengan cara mengambil dengan pipet masing-ma sing 5 ml dan ditambahkan 10 ml reagen fosfat B dan diukur pada spectronic. Perhitungan: Bila cairan didekstruksi basah: P daun (%)=P larut50/0,2550/25?10?^(-4) =P larutan 0,2