Anda di halaman 1dari 5

Cari video visual petogenesis gambaran celft lip, palatum palate

1. Apa hubungan bibir sumbing dan palatum sumbing dengan anak yang tidak bisa menyusu?
Saat bibir sumbinng, susu masuk kehidung, refelk udara masuk lebih besar dr feflek telan
susu. Menanganinya dengan menepuk punggung scara berkala, posisi dot tegak lurus pd
bayi
Untuk cleft posisi pemberian susu up right position, org tua menggendong bayi 30-45 derajat.
Premi... didesign khusus. Direkomendasikan niple yg banyang, bersayap agar lgsg meuju
faring. Keluargan gambar
Adanya celah bibir shg tdk ada tekanan jd tdk bisa mnyatu,

2. Apakah ada hubungan antara usia ibu dengan kondisi di skenario?


Ada apa dengan usia tua? Perlu apa untuk menyongsong bayi agara tetap baik?Management
risiko?
Faktor yg mempengaruhi kehamilan diatas 30th(Detiana, 2010, hal.54)
- Mempengaruhi kesuburan
- Jumlah sel telur yg diproduksi ovarium akan menurun seiring bertambahnya usia.
Produktif20-29. Yang paling menentukan sebenarnya adalah usia biologis bukan usia
lahiriah(kalender). Usia biologiskondisi kebugaran dan kesehatan tubuh, termasuk
asupan gizi dan keaktifan melakukan olahraga tubuh.
- Kondisi rahim
Bertambahnya usia juga mempengaruhi kemampuan rahim utk menerima bakal
janin(embrio). Penurunan kemampuan terjadi pd wanita diatas usia 35th. Faktor penuaan
juga bisa membuat embrio yg dihasilkan akan sulit melekat pada lapisan lendir rahim.
Kondisi ini menyebabkan keguguran, atau memunculkan kecenderungan terjadinya
plasenta tidak menempel ditempat semestinya. Disamping itu bisa menyebabkan hamil
diluar kandungan.
- Disaat melahirkan, pembukaan mulut rahim mungkin akan terasa sulit sehingga bayi bisa
mengalami stres. Oleh karena itu pada umumnya dilakukan secara caesar- karena
pada beberapa wanita dengan usia tua, terjadi penurunan kesehaatan otot dan
fleksibilitas tulang sendi yang mempersulit kontraksi sehingga kelahiran rata2 lebih lama
dan sedikit rumit)
- Risiko kelainan kromosom kelainan yg paling banyak muncul berupa Down
Syndrome(kombinasi dari mental dan abnormalitas bentuk fisik yg disebabkan oleh
kelainan kromosom)
Hal yg direncanakan kehamian untuk perempuan usia 35th keatas(Sinsin, 2008)
a. Diskusikan dg dokter sebelum menginginkan kehamilan
b. Konsumsi 400mg asam folat tiap hari sebelum hami dan ketika bulan pertama kehamilan untk
mencegah bayi cacat(jus jeruk, kacang2an,kedelai, biji2an, sereal dan sayuran berdaun
hijau)
c. Lakukan pemeriksaan bayi secara teratur
d. Hindari alkohol dan hindari merokok termasuk hindari asap rokok disekitar lingkungan
Jangan mengkonsumsi obat2an(khususnya obat bebas di apotik/ramuan tumbuh2anjamu
3. Faktor predisposisi dan rencana perawatan?
Internal
a. Faktor herediter
b. Kegagalan fase embrio yang penyebabnya belum diketahui
c. Dikaitkan dg abnormal kromosom, mutasi gen dan teratogen.
Eksternal
a. Saat T.I minum alkohol, rokok dan obat
Tembakau

. Selain bersifat fetotoksik, juga bersifat vasoaktif / mengurangi kadar oksigen,sehingga


menyebabkan hambatan pertumbuhan janin
b. Radiasimenghambat mutasi gen
c. Infeksi virus
Mekanisme Genetik dan Fisiologis Teratogenesis
1.
Gangguan metabolisme asam folat
.Asam folat sendiri adalah zat esensial untukpembentukan metionin, yang merupakan
suatu kofaktor dalam sintesis RNA dan DNA yangdiperlukan untuk metilasi protein,
lemak,myelin.Dari gangguan metabolisme ini akanmengakibatkanneural tube defek,
cacat jantung,sumbing bibir dan palatum.2.
Zat Antara Oksidatif
. Penjelasan mengenai zat antara oksidatif ini dicontohkan denganpenggunaan
karbamazepin, fenobarbital dimetabolisme oleh mikrosom menjadi berbagaiepoksida dan
oksida aren. Zat-zat antara oksidatif ini mengalami detoksifikasi olehepoksida hidrolase
sitoplasma janin membentuk oksida-oksida aren dari obatantikonvulsan, tetapi karena
aktivitas epoksida hidrolase janini lemah terjadi penimbunanzat-zat antara oksidatif di
jaringan janin.3.
Efek Penyakit Ibu
. Di jelaskan ibu dengan pecandu alcohol sering mengalami kekurangangizi dan
menyalahgunakan obat lain, sehingga janin berisiko lebih tinggi mengalamimalformasi.
Dan efek dari ibu ini juga dipengaruhi oleh factor lain seperti genetic dansosioekonomi.4.
Komposisi genetic janin
. Contoh: janin yang terpajan hidantoin lebih besar kemungkinanmengalami kelainan
apabila janin tersebut bersifat bersifat homozigot untuk suatu mutasigen yang
menyebabkan rendahnya kadar epoksida hidrolase
PENGARUH JAMU PADA IBU HAMIL
Pengaruh konsumsi jamu saat hamil bisa membahayakan keselamatan ibu maupun janinnya.
Inilahbeberapa dampak buruknya :

Ketuban keruh : Ibu hamil yang terbiasa mengunsumsi jamu, air ketubannya bisa jadi kentalbahkan
berwarna hijau keruh. Akibatnya, bayi mengalami kesulitan bernafas sewaktudilahirkan. Belum lagi
kalau air ketuban sampai terhirup bayi yang berakibat fatal.

Hypertrohic Pyloric Stenosis : Ini adalah kelainan bawaan dimana otot yang menghubungkanlambung
dengan usus bayi menebal, hingga terjadi kebuntuan. Penyebabnya sampaisekarang belum diketahui
pasti. Akan tetapi ada beberapa faktor yang diduga sebagaipencetusannya. Antara lain stres selama
kehamilan.

Teratogenik : Teratogenik adalah kelainnan pembentukan kongenital yang dapatmenyebabkan


kecacatan pada bayi. Salah satu penyebabnya adalah konsumsi kosentratyang tak direkomendasikan
tersebut adalah jamu. Bukan tak mungkin dlam kosentrat taditerkandung zat-zat bahaya yang dapat
mengancam dan menimbulkan masalah pada janinyang pada giliran berikutnya bisa mengakibatkan
kecacatan pada janin.

Kelainan jantung : Jamu juga bisa menyebabkan gangguan jantung pada janin, salah satunyaadalah
kebocoran sekat jantung, terlebih bila konsumsi hamil muda.

4. feeding plate?

5. Feeding obturator merupakan plat yang didesain untuk menutup celah yang terbuka
pada palatum penderita CLP.2,4 Feeding obturator berperan sebagai penutup celah
pada palatum. sehingga mampu mencegah masuknya makanan keadalam saluran
hidung, mengurangi insidensi tesedak dan memperpendek waktu pemberian makan.
Feeding obturator juga berperan dalam mencegah lidah memasuki celah sehingga
tidak mengganggu pertumbuhan spontan palatum ke arah midline. Selain itu,
obturator mengurangi lewatnya makanan ke dalam naso-faring sehingga mengurangi
kejadian otitis media dan infeksi naso-pharynhgeal.2 Penggunaan feeding obturator
mengembalikan fungsi dasar pengunyahan, penelanan dan berbicara sampai CLP
dioperasi.2,4,10

6.
7. Gambar 2. Teknik pembuatan feeding plate obturator.4

Obturator dapat dibuat sesegera mungkin setelah bayi dilahirkan.2 Prosedur pembuatan
feeding obturator diawali dengan pencetakan dengan bahan cetak polivinyl siloxane
menggunakan jari yang dilapisi kasa, kemudian hasil cetakan ini dicor dengan dental
stone tipe III sehingga didapatkan model kerja. Pada model kerja
dibuat pola lilin, lalu di flashking, boiling out, dan pengisian mold dengan resin akrilik
(gambar 2).4
Pasien di follow up setiap 3-4 minggu untuk mengecek adaptasi feeding obturator dan
setiap 3 bulan disarankan untuk membuat feeding obturator yang baru.2 Pada pembuatan
feeding obturator, tantangan terbesar adalah saat pencetakan, karena adanya kendala
ukuran rongga mulut bayi, variasi anatomi yang berhubungan dengan keparahan celah
dan kurangnya kemampuan bayi untuk bekerja sama.2

8. Cleft alveolar?
9. Efek cleft dengan tubuh kembang? Ex : maksila, mandibula
10. Bagaimana tiap organ bisa menyatu sedikit demi sedikit
Proses Konsepsi dan Pertumbuhan Janin Konsepsi menyangkut fertilisasi dan pelekatan
embrio pada dinding uterus. Fertilisasi adalah peleburan inti sel sperma dan inti sel telur yang
terjadi di saluran telur (oviduk) atau di uterus. Pada saat fertilisasi kepala sel sperma
menembus dinding sel telur sedang ekor tertinggal di luar membentuk zigot (2n) yang terus
membelah mitosis menjadi 32 sel (morula). Morula berkembang menjadi blastula. Bagian
dalam blastula akan membentuk janin sedang bagian luarnya membentuk trofoblast (bagian
dinding untuk menyerab makanan dan akan berkembang menjadi plasenta. Pada usia hari ke
4-5 setelah ferlitilasi blastula bergerak ke uterus dan melakukan implantasi (pelekatan) di
uterus pada hari ke-6. Balastula kemudian berkembang menjadi grastula (punya lapisan
ektodermis, mesodermis, dan endodermis). Selanjutnmya gastrula berkembang menjadi
embrio setelah melalui peristiwa diferensiasi, spesilisasi, dan organogenesis. Ektodermis
akan membentuk susunan saraf, hidung, mata, epidermis, kelenjar kulit. Mesodermis akan
membentuk jaringan tulang, otot jantung, pembuluh darah, limfa, ginjal, klenjar kelamin.
Endodermis akan membentuk kelenjar gondok, hati, pankreas, kandung kemih, saluran
pencernaan, saluran pernapasan.

PENGARUH HORMON DALAM OOGENESIS


1. Pada saat pascamenstruasi (dimana pegaruh`progesteron sudah hipotalamus menghasilkan
hormon gonadotropin tidak ada) menyebabkan hipofisa menghasilkan FSH dan LH.
2. FSH menyebabkan folikel berkembang (dari folikel primer folikel de graaf).folikel sekunder
3. Folikel de graaf memfasilitasi ovulasi dengan produksi satu ovum. Terjadinya ovulasi juga
diransang oleh LH pada hari ke- 14 fase estrus.
4. Di sisi lain folikel de graaf juga menghasilkan estrogen yang menyebabkan penebalan
endomentrium dan mempengaruhi hipofisa untuk menghentikan produksi FSH dan LH.
5. Folikel de graff yang telah mengeluarkan satu ovum (folikel kosong) akan membentuk korpus
luteum (badan kuning) yang mampu menghasilkan progesteron.
6. Progesteron selanjutnya menghambat hipofisa memproduksi FSH dan LH yang menyebabkan
ovulasi berikutnya dihambat untuk sementara. Di sisi lain progesteron juga menyebabkan munculnya
fase luteal (hari ke-10 pasca ovulasi, endomentrium tebal, lembut, dan kaya akan pembuluh darah).
korpus luteum dan endomentrium7. Jika ovulasi gagal berdegenerasi yang menyebabkan
pendarahan (menstruasi) pada hari ke-28 setelah ovulasi. Degerasi korpus luteum juga menyebabkan
produksi progresteron tidak ada sehingga hipotalamus dapat memproduksi gonadotropin yang akan
meransang mengulang siklus ovulasi tahap berikutnya.
PERKEMBANGAN EMBRIO Embrio zigot
1. Terjadinya fertilisasi (inti sperma + inti ovum) (32 Sel, Morula) Blastula (hari ke-4 pasca fertilisasi,
ada 2 lapisan sel: sel
2. Morula luar/trofoblas yang nantinya akan menjadi ari-ari yang berfungsi untuk menyerap
makanan,Sel dalam/embrioblas)
3. Blastula menuju ke uterus untuk melekat (konsepsi) pada hari ke-6.
4. Konsepsi (nidasi) kuat terjadi pada hari ke- 12 14 kehamilan. Pada fase ini embrioblas
berkembang menjadi 2 lapisan yaitu ektodermis dan endodermis. Gastrula pada hari ke-21. Gastrula
mempunyai 3

5. Blastula lapisan yaitu ektodermis, mesodermis (ektodermis yang berinvaginasi) dan endodermis.
6. Embrio 5 minggu mempunyai panjang 1 cm, kuncup tangan, mata, jantung, hati tumbuh.
7. Embrio 14 minggu mempunyai panjang 6 cm, organ lengkap sudah terbentuk.
8. Embrio 20 minggu mempunyai panjang 30 cm, organ lengkap semakin tumbuh dengan sempurna.
9. Embrio 38 minggu mempunyai panjang 45 cm dengan berat 3 Kg. Embrio pada tahap
perkembangan dilapisi oleh 4 membran yaitu:
a. Kandung kuning telur (tidak berkembang)
b. Amnion (cairan ketuban 800 ml yang melindungi embrio dari tekanan dan benturan)
c. Alantois (rudimenter) plasenta (benrtuk cakram dengan diameter 20 cmd. Korion tebal 2,5 cm)
10. Menjelang kelahiran, kadar estrogen meningkat yang menyebabkan kontraksi uterus meningkat
dan produksi prolaktin oleh hipofisa meningkat yang meransang kelenjar susu.

Anda mungkin juga menyukai