Perspektif
Sosiologi
Politik
StrukturalFungsional
(termasuk teori
konsensus, teori
sistem dan teoriteori yang
dipengaruhi Talcott
Parson)
Konflik
(misalnya Ralf
Dahrendorf,
Lewis Coser)
Kelas
(Teori-teori
yang
dipengaruhi
Karl Marx)
Elitis
(Gaetano Mosca,
Vilfredo Pareto,
Robert Michels, C.
Wright Mills, dan
Robert D. Putnam)
Pluralis
(Robert Dahl,
Suzzane Keller)
(1)
Masyarakat
Arena bagi
kepentingankepentingan
yang saling
bersaing dan
arena bagi
pertikaian.
Arena bagi
pertikaian
antar-kelas
sosial.
(2)
Negara
Sarana kekerasan
yang terorganisir
yang didominasi
oleh satu kelas
sosial yaitu kelas
kapitalis.
(3)
Tertib Sosial
dan
Perubahan
Sosial
Masyarakat dipandang
sebagai statis; selalu
mengutamakan integrasi,
ketertiban dan stabilitas.
Kalau masyarakat
berubah, perubahan itu
berujud penyesuaian
terhadap lingkungannya.
Equilibrium.
Masyarakat selalu
dalam keadaan yang
diliputi perubahan dan
pertikaian. Konflik
yang terjadi itu
merupakan kekuatan
dinamik masyarakat.
Tanpa ada konflik
kepentingan,
masyarakat tidak akan
Sumber dinamika
masyarakat adalah
perubahan sosial.
Perubahan sosial
tidak bisa dielakkan.
Perspektif
Teoritis
Issue
Perspektif
Teoritis
StrukturalFungsional
Konflik
Kelas
Elitis
Pluralis
(4)
Ketimpanga
n dan
Pelapisan
Sosial
Pelapisan sosial
diperlukan
sebagai sistem
integratif untuk
memelihara
tertib dan
stabilitas sosial.
Pemberian
ganjaran secara
tidak merata
diperlukan
untuk menjamin
bahwa hanya
orang yang
cakap yang
menduduki
jabatan penting.
Pelapisan sosial
merupakan
penghalang
terjadinya
integrasi dan
merupakan
sumber utama
terjadinya konflik
dalam
masyarakat.
Pelapisan/ketimpa
ngan itu terjadi
karena langkanya
dan tidak
meratanya
distribusi
sumberdaya
dalam
masyarakat.
Ketimpangan
sosial dan
pelapisan sosial
adalah
penyebab
konflik.
Ketimpangan
dan pelapisan
sosial bisa
dihilangkan.
Ketimpangan
antara elit dan
massa pasti
terjadi. Elit pasti
mendominasi
massa. Elitis
klasik:
ketimpangan itu
tidak bisa
dihindarkan dan
memang
diperlukan. Elitis
radikal:
mengkritik
keras terjadinya
ketimpangan
antara elitmasa.
Ketimpangan
sosial memang
ada, tetapi
pengaruh dan
keuntungan
yang ada dalam
masyarakat
didistribusikan
secara merata.
(5)
Politik
Mekanisme
untuk mencapai
tujuan-tujuan
bersama.
Memainkan
peran
menengahi
dalam
penyelesaian
konflik.
Politik berkenaan
dengan
kekuasaan, yaitu
tentang siapa
yang berkuasa,
bagaimana ia
memperoleh
kekuasaan dan
mengapa ia
berkuasa. Politik
membantu satu
kelompok
Sarana yang
dipakai oleh
kelas penguasa
untuk
mempertahanka
n dominasi.
Satu segi dari
suprastruktur
yang didominasi
oleh kelas
kapitalis.
Sarana yang
dipakai kaum
elit untuk
menguasai dan
memanipulasi
massa.
Mekanisme
untuk
menengahi dan
mewasiti
berbagai
kepentingan
yang berbeda
dan mewasiti
berbagai
konflik.
Perspektif
Teoritis
StrukturalFungsional
Konflik
Kelas
Elitis
Pluralis
(6)
Partisipasi
Politik
Sarana yang
dipakai oleh
warga-negara
dan kelompokkelompok
kepentingan
untuk
mendukung
sistem politik.
Sebagai imbalan
terhadap
dukungan warga
negara itu,
sistem politik
memberikan
kepemimpinan
yang
bertanggungjawa
b dan memenuhi
tuntutantuntutan yang
diajukan.
Bentuk-bentuk
partisipasi
konvensional bisa
tidak efektif,
karena hanya
dilakukan demi
kepentingan
kelas penguasa.
Bentuk-bentuk
non-konvensional
mungkin
diperlukan.
Mayoritas warga
bersifat pasif dan
diam. Mereka
sekedar
dimanipulasi oleh
kaum elit. Para
politisi yang
memerintah tidak
selalu tanggap
terhadap
tuntutan warga.
(7)
Kekuasaan
Mekanisme yang
tidak sah dan
cenderung
menguntungkan
sekelompok kecil
orang yang
mendominasi
masyarakat dengan
merugikan sebagian
besar anggota
masyarakat yang
Terpusat di
tangan para
pemilik alat
produksi, yaitu
kelas penguasa.
Terpusat di
tangan mereka
yang menduduki
posisi-posisi
tertinggi dalam
struktur sosial.
Kekuasaan
adalah
persekongkolan
kepentingan dari
lembaga-
Bersifat
polisentris dan
tersebar diantara
berbagai
kelompok
kepentingan.
Tidak ada satu
kelompok yang
memonopoli
kekuasaan.