Perang Dingin adalah sebutan bagi suatu periode terjadinya ketegangan politik
dan militer antara Dunia Barat, yang dipimpin oleh Amerika Serikat dan sekutu
NATO-nya, dengan Dunia Komunis, yang dipimpin oleh Uni Soviet beserta sekutu
negara-negara satelitnya.
Peristiwa ini dimulai setelah keberhasilan Sekutu dalam mengalahkan Jerman
Nazi di Perang Dunia II, yang kemudian menyisakan Amerika Serikat dan Uni Soviet
sebagai dua negara adidaya di dunia dengan perbedaan ideologi, ekonomi, dan
militer yang besar. Uni Soviet, bersama dengan negara-negara di Eropa Timur yang
didudukinya, membentuk Blok Timur. Sedangkan Amerika Serikat bersama sama
dengan Negara-negara di Eropa Barat membentuk Blok Barat. Proses pemulihan
pasca-perang di Eropa Barat difasilitasi oleh program Rencana Marshall Amerika
Serikat, dan untuk menandinginya, Uni Soviet kemudian juga membentuk
COMECON bersama sekutu Timurnya.
Amerika Serikat membentuk aliansi militer NATO pada tahun 1949, sedangkan
Uni Soviet juga membentuk Pakta Warsawa pada tahun 1955. Beberapa negara
memilih untuk memihak salah satu dari dua negara adidaya ini, sedangkan yang
lainnya memilih untuk tetap netral dengan mendirikan Gerakan Non-Blok.
Dari persaingan kedua blok tersebut, memunculkan terjadinya perang dingin
yang ditandai oleh adanya perlombaan senjata nuklir, dan perlombaan teknologi
ruang angkasa, yang menyebabkan perkembangan IPTEK sangat pesat. Namun
disisi lain perkembangan IPTEK tersebut mengancam kelangsungan hidup manusia,
terutama bahaya dari radiasi tenaga nuklir.
A. Faktor Faktor Penyebab Terjadinya Perang Dingin
1) Perbedaan dan Pertentangan Ideologi
Amerika Serikat adalah negara yang berideologi liberal kapitalis,
sedangkan Uni Soviet adalah negara yang berideologi sosialis komunis. Sejak
awal kelahirannya, paham sosialis komunis memang tidak sejalan dengan
paham liberal kapitalis. Bahkan, kelahiran sosialis komunis memang dipicu
adanya liberal kapitalis yang pada waktu itu bertindak sewenang-wenang.
Akibat perbedaan ideologi, setelah musuh bersama (Jerman) dapat mereka
lenyapkan dalam Perang Dunia II, pertentangan ideologi kembali terjadi.
Perbedaan ideology tersebut yang mejadi penyebab utama munculnya
persaingan antara Block Barat dan Block Timur. Hal itu dibuktikan dengan
Rencana Lima Tahun. Akibatnya, kedua kekuatan adidaya tersebut berusaha
saling mengalahkan. Salah satu caranya adalah memengaruhi negara-negara
lain untuk bergabung dalam kelompoknya. Oleh karena itu, dunia ini akhirnya
seolah-olah terbagi menjadi Blok Barat yang berpaham liberal kapitalis
kita semua menjadi tahu bahwa sebenarnya kita ada pada tata surya apa,
kemudian bagaimana bentuknya. Terlepas dari siapa yang pertama kali
mengabarkan berita ini, namun dengan adanya perang dingin ini secara
tidak langsung juga berdampak pada perkembangan ilmu pendidikan
keruang angkasaan kita.
5. Teknologi
Pada masa perang dingin sains dan teknologi yang terpaut dengan
kegiatan militer mendapat sorotan yang lebih dari pemerintah.
Pemerintah bersedia mengeluarkan dana yang besar demi kemajuan iptek
di negara mereka.
Pada periode ini tumbuh disiplin-disiplin ilmu yang mempelajari
dampak sains pada masyarakat. Di negara-negara maju, teknologi di era
modern bukan lagi urusan individu atau komunitas berskala kecil.
Teknologi modern mempunyai tujuan-tujuan nasional pada wilayah
ideologi, militer, ataupun ekonomi dan bentuk kesadaran nasional untuk
menggali sumber-sumber alam yang ada. Ini juga bertujuan untuk
mewujudkan produksi barang dengan skala yang besar.
Dampak Negatif
Perang Dingin ini juga membawa dampak yang negatif pula, selama Perang
Dingin berlangsung masyarakat mengalami ketakutan akan perang nuklir
yang lebih dahsyat dari perang dunia kedua. Dampak lainnya adalah
terbaginya Jerman menjadi dua bagian yaitu Jerman Barat dan Jerman Timur
yang dipisahkan oleh Tembok Berlin.
Dampak negatif di tiap bidang :
1. Bidang Militer
Dengan adanya senjata nuklir yang dikembangkan secara pesat oleh
kedua negara, maka masyarakat dunia mengalami ketakutan yang luar
biasa akan adanya kemungkinan perang nuklir yang sebenarnya oleh
kedua negara yang bersengketa itu. Saat itu memang sempat beredar
rumor bahwa uni soviet sudah meletakkan nuklir-nuklirnya di kuba dan
diarahkan ke Amerika. Mendapat ancaman nuklir seperti itu Amerika tidak
tinggal diam. Amerika kemudian menandatangani terbentuknya NATO. Ini
adalah suatu organisasi pertahanan yang kira-kira menyetujui tentang
perjanjian bahwa apabila salah satu negaranya diserang maka dianggap
sebagai serangan terhadap NATO. Setelah mengetahui hal ini maka
pemerintah Uni Soviet menarik kembali rudal-rudal nuklirnya dari Kuba.
2. Bidang Politik
Dampak dalam bidang politik dapat kita lihat dari dibangunnya tembok
berlin di Jerman sebagai batas antara Jerman Barat dan Jerman Timur.
Dalam perang dunia kedua negara ini memang sudah terbagi menjadi 2,
yaitu Jerman Baran yang beribukota di Bonn dan Jerman Timur yang
beribukota di Berlin. Negara ini mengalami perpecahan karena adanya 2
paham yang berbeda berlaku di negara ini, yaitu liberal yang dianut
jerman barat dan Komunis yang dianut jerman timut.
Dalam perjalanan pemerintahannya, Jerman barat mengalami
perkembangan yang jauh lebih pesat daripada Jerman timur. Oleh sebab
itu, banyak orang Jerman timur yang memutuskan untuk hijrah ke Jerman
barat. Namun karena saat itu terjadi perang dingin antara Amerika dan
Uni Soviet, Uni soviet merasa tersinggung dengan adanya orang-orang
pindah ke Jerman Barat. Kerena itu Uni soviet mendanai dan mendukung
untuk membangun sebuah tembok yang berada di kota berlin yang
menyebabkan terbelahnya kota itu. Selain itu di tembok ini, uni soviet
juga menyiagakan tentaranya agar menembaki orang-orang yang masih
berani untuk menyebrang. Kemudian tembok ini sangat dikenal orang
sebagai simbol bagi perang dingin.
Dampak Perang Dingin Bagi Indonesia
Sistem politik-ekonomi Indonesia telah dibawa pada arus komunismesosialisme pada masa Orde Lama. Sementara pada masa Orde baru
berkembang liberalisme-kapitalisme.
Pada masa akhir dua kepemimpinan di atas, Indonesia mengambil
keterpurukan ekonomi.