Anda di halaman 1dari 7

TEKNIK PENGHITUNGAN ANGKA KREDIT PKG

1.

Bahan yang diperlukan untuk penghitungan


1.1. Format Perhitungan Angka Kredit PK Guru Kelas/Mata Pelajaran (Lampiran
1D) atau Format Perhitungan Angka Kredit PK Guru Bimbingan dan
Konseling/Konselor (Lampiran 2D)
Format ini berisi:
a. Nilai PK Guru.
b. Konversi nilai PK Guru berdasarkan ketentuan Permenegpan dan RB Nomor
16/2009.
c. Sebutan hasil konversi dan perolehan persentase angka kredit yang dicapai
berdasarkan Permenegpan dan RB Nomor 16/2009 pasal 15.
d. Perolehan angka kredit yang dihitung berdasarkan rumus untuk satu tahun yang
bersangkutan yang dihitung dari angka kredit kumulatif, jumlah angka kredit PKB
(pengembangan diri, publikasi ilmiah dan/atau karya inovatif), angka kredit unsur
penunjang, jumlah jam wajib mengajar/jumlah wajib konseli dan sebutan hasil
konversi di atas (point c).
1.2. Rekap Hasil PK Guru Kelas/Mata Pelajaran (Lampiran 1C) dan Rekap Hasil PK
Guru Bimbingan dan Konseling (Lampiran 2C)
Rekap ini berisi tentang rekap hasil penilain dari setiap kompetensi dan jumlah hasil
penilaian dari setiap kompetensinya. Pada paket pelatihan ini diberikan contoh
Lampiran 1C yang sudah terisi dan Lampiran 1 C yang belum terisi. Demikian pula
untuk guru bimbingan dan konseling/konselor diberikan contoh Lampiran 2C yang
sudah diisi dan 2C yang belum terisi.

Catatan:
Format-format laporan ini digunakan untuk tujuan penilaian yang berbeda (formatif, sumatif dan
kemajuan).
Untuk keperluan Tim Penilai Jabatan Fungsional Guru, mohon diperiksa Rekap Hasil PK Guru
Kelas/Mata Pelajaran (Lampiran 1C) yang dikirim sudah diberi tanda centang V pada kolom
sumatif.
1.3. Laporan dan Evaluasi Penilaian Kinerja Guru Kelas/Guru Mata Pelajaran
(Lampiran 1B) dan Guru Bimbingan dan Konseling/Konselor (Lampiran 2 B).
Laporan ini merupakan laporan hasil penilaian untuk setiap kompetensi yang dinilai,
yaitu 14 kompetensi untuk guru kelas/mata pelajaran dan 17 kompetensi untuk guru
BK/konselor, dengan skor maksimum banyak kompetensi dikalikan 4 (56 untuk guru
kelas/mata pelajaran dan 68 untuk guru pembimbingan).
Ini merupakan bukti dari sebelum pengamatan, selama pengamatan, setelah pengamatan
dan pemantauan bersama untuk dilakukan penilaian terhadap setiap indikator pada
setiap kompetensinya, didukung dengan bukti dan catatan-catatan yang ada.
Lihat contoh Laporan dan Evaluasi Penilaian Kinerja Guru Kelas/Guru Mata Pelajaran
(Lampiran 1B yang sudah diisi dan belum diisi dan Lampiran 2 B yang belum diisi).
2.
Tugas Tim Penilai
Ada dua tugas yang harus dilakukan oleh Tim Penilai Jabatan Fungsional Guru yaitu:

Melakukan verifikasi terhadap bukti-bukti yang diterima dan Menghitung Angka Kredit
berdasarkan Bukti-Bukti yang diterima dari hasil PK Guru.
2.1. Melakukan verifikasi terhadap bukti-bukti yang diterima
Dalam melakukan verifikasi 3 (tiga) tahap yang harus dilakukan oleh Tim Penilai sebagai
berikut.
1. Menentukan bahwa nilai pada Rekap Hasil Penilaian Kinerja Guru (Lampiran 1B dan
Lampiran 2B diisi sesuai dengan nilai pada Laporan dan Evaluasi Penilaian Kinerja
(Lampiran 1A dan 2A).
2. Menentukan nilai untuk setiap kompetensi, yaitu dengan menjumlahkan nilai untuk
masing-masing indikator, menentukan persentase pada kompetensi dimaksud dengan
menjumlahkan nilai pada indikator dibagi skor maksimum dan selanjutnya menentukan
konversi dari persentase indikator kepada nilai 1-4 sesuai dengan skala di ujung format.
Lihat contoh Lampiran 1A dan 2 A.
3. Membandingkan bukti dengan hasil penilaian dan memastikan bahwa nilainya sesuai
dengan bukti yang ada.
(Ada latihan khusus untuk kegiatan ini: Materi Simulasi PK Guru bagi Tim Penilai Jabatan
Fungsional Kegiatan.
2.2. Menghitung Angka Kredit berdasarkan Bukti-Bukti yang diterima dari hasil PK Guru
Untuk menghitung jumlah angka kredit bagi guru, ada beberapa hal yang harus diperhatikan:
1. dokumen-dokumen pendukung yang diperlukan adalah sebagai berikut:
1) Rekap Hasil Penilan Kinerja Guru Kelas/Mata Pelajaran (Lampiran 1C) dan / atau
Rekap Hasil Penilaian Guru Bimbingan dan Konseling/Konselor (Lampiran 2C) Isi
rekap ini adalah profil hasil penilaian kinerja guru Kelas/Mata Pelajaran/Bimbingan dan
Konseling/Konselor sesuai dengan masing-masing kompetensinya. Selanjutnya hasil
penilaian dari setiap kompetensi dijumlahkan sebagai skor penilaian kinerja guru yang
belum dikonversikan kepada ketentuan Permenegpan dan RB Nomor 16 Tahun 2009.
2) Skala Konversi hasil PK Guru berdasarkan Permenegpan dan RB Nomor 16 Tahun 2009.
Selanjutnya hasil pada nomor a) di atas dilakukan konversi berdasarkan Permenegpan
dan RB Nomor 16 Tahun 2009 dengan menggunakan rumus :

Selanjutnya tabel berikut digunakan untuk menentukan sebutan dan prosentase angka kredit yang
diperoleh.
Skala Konversi

Permenneg PAN dan


RB No.16 tahun 2009
(Skala 0 100)

Sebutan

Persentase Angka kredit


yang diperoleh

91 100

Amat baik

125%

76 90

Baik

100%

61 75

Cukup

75%

51 60

Sedang

50%

50

Kurang

25%

Sumber: Pedoman Pelaksanaan PK Guru Tabel 12


3) Kerangka peningkatan karir guru dengan persyaratan angka kredit untuk kenaikan
pangkat dan jabatan fungsional guru.
Tabel di bawah ini menunjukkan jumlah angka kredit yang dibutuhkan untuk kenaikan di setiap
jenjang dan angka kredit yang butuhkan dari kegiatan pengembangan keprofesian
berkelanjutan, pengembangan diri , dan publikasi ilmiah dan/atau karya inovatif. Total angka
kredit merupakan jumlah angka kredit yang dikumpulkan guru dengan membagi 4, hasilnya
angka kredit per tahun, angka 4 merupakan jumlah tahun minimal yang diperkirakan guru
bersangkutan akan naik pangkat untuk setiap golongan.
Tabel Kerangka Peningkatan Karir Guru
TINGKAT
GOL
ANGKA KREDIT
JABATAN
IV/e Akhir jabatan

LAMA DALAM
GOL
Guru dan semua
Akhir jabatan;
jabatan pengelolaan; Tidak ada batas
4 tahun
GURU
Min. 4 tahun;
UTAMA IV/d 200; 5 dari pengembangan diri; 20 Guru dan semua
dari publikasi ilmiah dan/atau karya jabatan pengelolaan; Total kumulatif 32
inovatif;
4 tahun
tahun
KARIR

IV/c 150; 5 dari pengembangan diri; 14 Guru dan semua


Min. 4 tahun total
dari publikasi ilmiah dan/atau karya jabatan pengelolaan; 12 tahun; Total
inovatif; presentasi ilmiah
4 tahun
kumulatif 28 tahun
IV/b 150; 4 dari pengembangan diri; 12 Guru dan semua
Min. 4 tahun
GURU
dari publikasi ilmiah dan/atau karya jabatan pengelolaan;
MADYA
inovatif;
4 tahun
IV/a 150; 4 dari pengembangan diri; 12 Guru dan semua
Min. 4 tahun
dari publikasi ilmiah dan/atau karya jabatan pengelolaan;
inovatif;
4 tahun
III/d 100; 4 dari pengembangan diri; 8 Guru dan semua
Min. 4 tahun
dari publikasi ilmiah dan/atau karya jabatan pengelolaan; Total 8 tahun
inovatif;
4 tahun
Total kumulatif 16
tahun
GURU
MUDA
III/c 100; 3 dari pengembangan diri; 6 Guru dan semua
Min. 4 tahun
dari publikasi ilmiah dan/atau karya jabatan pengelolaan;
inovatif;
4 tahun
GURU III/b 50; 3 dari pengembangan diri; 4
Guru; 4 tahun
Min. 4 tahun
PERTAMA
dari publikasi ilmiah dan/atau karya
Total 8 tahun
inovatif;

III/a 50; 3 dari pengembangan diri;

Guru; 4 tahun

Min. 4 tahun

4) Hasil guru dari kegiatan Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB)


Kegiatan guru terkait dengan PKB terdiri dari Pengembangan diri, publikasi ilmiah
dan/atau karya inovatif.
5) Jumlah beban mengajar guru setiap minggu dan jumlah konseli per semester
Surat keterangan beban mengajar guru setiap minggunya dan/atau jumlah konseli setiap
semesternya yang ditandatangani oleh Kepala Sekolah dan diketahui oleh Dinas
Pendidikan (contoh terlampir)
6) Surat keterangan dari Kepala Sekolah yang termasuk dalam kegiatan unsur penunjang
yang dilaksanakan oleh guru dan diusulkan untuk mendapatkan angka kredit dalam
kategori kegiatan penunjang sesuai dengan ketentuan Permenegpan dan RB Nomor
16/2009 (halaman 31-32).
7) Rumus yang digunakan menghitung angka kredit, seperti berikut.
1. Perolehan angka kredit untuk pembelajaran atau pembimbingan setiap
tahun bagi guru diperhitungkan dengan rumus sebagai berikut :
Angka kredit per tahun

(AKK AKPKB AKP) JM

JWM

NPK

2. Untuk menghitung angka kredit unsur tugas tambahan yang relevan


dengan fungsi sekolah digunakan rumus berikut ini.

Angka kredit per tahun

(AKK - AKPKB - AKP) NPK


4

Keterangan:

AKK adalah angka kredit kumulatif minimal yang dipersyaratkan untuk kenaikan
pangkat
AKPKB adalah angka kredit PKB yang diwajibkan (sub unsur pengembangan diri,
karya ilmiah, dan/atau karya inovatif)
AKP adalah angka kredit unsur penunjang sesuai ketentuan (paling banyak 10%)
JM adalah jumlah jam mengajar (tatap muka) guru di sekolah/mandrasah atau jumlah
konseli yang dibimbing oleh guru BK/Konselor per tahun
JWM adalah jumlah jam wajib mengajar (24 40 jam tatap muka per minggu) bagi
guru pembelajaran atau jumlah konseli (150 250 konseli per tahun) yang dibimbing
oleh guru BK/Konselor
NPK adalah prosentase perolehan angka kredit sebagai hasil penilaian kinerja
4 adalah waktu rata-rata kenaikan pangkat reguler, (4 tahun)
JM/JWM = 1 bagi guru yang mengajar 24-40 jam tatap muka per minggu atau
membimbing 150 250 konseli per tahun.
JM/JWM = JM/24 bagi guru yang mengajar kurang dari 24 jam tatap muka per
minggu atau JM/150 bagi guru BK/konselor yang membimbing kurang dari 150
konseli per tahun

8) Format Penetapan Angka Kredit (PAK)


Format yang digunakan untuk memasukkan angka kredit yang diperoleh dari :
a) Hasil penilaian kinerja guru terkait dengan pembelajaran/pembimbingan dan pelaksanaan
tugas tambahan yang terkait dengan fungsi sekolah.
b) Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan
(1) Melaksanakan pengembangan diri

(2) Melaksanakan publikasi ilmiah


(3) Melaksanakan karya inovatif
c) Unsur penunjang, tugas guru.

Tahap Penghitungan Angka Kredit (AK)


1) Perhitungan AK bagi guru yang tidak mempunyai tugas tambahan
Rumus 1 digunakan untuk AK bagi guru tanpa tugas tambahan:
Yang harus diperhatikan terlebih dahulu oleh Tim Penilai Jabatan Fungsional Guru
adalah kebutuhan angka kredit guru untuk naik dari jenjang satu ke jenjang yang lebih
tinggi. Contoh untuk guru yang akan naik pangkat dari golongan III/C ke III/D
dipersyarat 100 angka kredit, sehingga setelah disubsitusi ke rumus diperoleh :
(100 AKPKB AKP) x JM/JWM x NPK
4
Selanjutnya Tim Penilai harus memeriksa hasil PKB yang diusulkan guru untuk
perolehan angka kredit. Tim penilai harus memverifikasi berapa jumlah angka kredit
yang dibutuhkan untuk naik pangkat. Dalam contoh ini angka kredit minimal yang
dibutuhkan adalah 9 angka kredit dari PKB, yaitu 3 angka kredit dari pengembangan
diri, dan 6 angka kredit dari publikasi ilmiah dan/atau karya inovatif. Dengan demikian,
angka kredit kumulatif yang diperlukan untuk naik pangkat harus dikurangi dengan
angka kredit PKB yang diwajibkan, karena angka dalam PKB adalah angka wajib yang
harus dipenuhi oleh guru sesuai kebutuhan kenaikan pangkat kepangkatannya. Sehingga
rumus yang digunakan untuk PK guru adalah hanya kebutuhan angka kredit untuk
pembelajaran. Sehingga setelah disubsitusi PKB rumusnya menjadi:
(100 9 AKP) x JM/JWM x NPK
4
Selanjutnya adalah angka kredit yang diperkenankan untuk melaksanakan kegiatan yang
dapat dipertimbangkan sebagai unsur penunjang, maksimum angka kredit untuk unsur
penunjang 10 % dari kebutuhan angka kredit.
Contoh, jika seorang guru membutuhkan 100 angka kredit untuk naik pangkat, maka jumlah
angka kredit dari unsur penunjang adalah 10% dari 100. Hal ini akan menjadi pengurang.
Sehingga setelah disubstitusi AKP rumusnya menjadi :
(100 9 10) x JM/JWM x NPK
4
Informasi yang dibutuhkan berikutnya adalah jumlah jam beban mengajar guru per
minggu atau jumlah konseli per semester/tahun. Bagi guru yang memiliki beban
mengajar lebih dari 24 jam per minggu perhitungan beban mengajarnya akan tetap
dipertimbangkan maksimum 24 jam perminggu. Demikian juga bagi guru BK/konselor
yang memiliki konseli lebih dari 150 sampai dengan 250 tetap akan dipertimbangkan
maksimum 150 konseli. Guru yang bersangkutan akan masuk kualifikasi yang akan
memperoleh total angka kredit 100%. Jadi seandainya seorang guru mengajar 36 jam
per minggu maka yang akan dimasukan ke dalam rumus adalah tetap 24 jam. Dengan
demikian setelah disubtitusi jam mengajar rumusnya menjadi :

(100 9 10) x 24/24 x NPK


4
Bagi guru yang mengajar kurang dari 24 jam per minggu atau bagi guru BK/Konselor
memiliki konseli kurang dari 150 konseli per tahun maka pembagian menjadi, misal:
18/24 atau 100/150.
Dengan demikian setelah disubstitusi rumusnya menjadi :
untuk guru mapel

= (100 9 10) x 18/24 x NPK


atau;
4
untuk guru BK/Konselor
= (100 9 10) x 100/150 x NPK
4
Untuk guru yang mengajar lebih dari 40 jam per minggu atau membimbing lebih dari 250
konseli per tahun atau mengajar kurang dari yang telah ditetapkan karena kondisi yang
tidak memungkinkan pemenuhan beban mengajar 24 jam per minggu maka akan masuk
ke kasus yang khusus. Untuk yang dapat dikategorikan sebagai daerah terpencil/daerah
khusus, harus ada surat permohonan dari dinas pendidikan setempat kepada
Kementerian Pendidikan Nasional untuk dapat dipertimbangkan dan diputuskan sebagai
daerah khusus.
Informasi selanjutnya yang dibutuhkan dalam menghitung penilaian kinerja adalah
penggunaan persentase konversi hasil PK Guru.
Misalnya: Hasil skor PK Guru untuk guru mata pelajaran adalah 41, skor maksimum 56 (14
kompetensi kali skor maksimum, yaitu 4). Gunakan rumus dan tabel konversi pada nomor
2.2.b.1). ternyata skor dimaksud setelah di konversi kedalam skala permenegpan dan RB berada
dalam rentang 61-75 dengan demikian terhadap guru dimaksud memiliki sebutan cukup dan
memiliki hak untuk perolehan angka kreditnya adalah 75% dari Angka Kredit Kumulatif (AKK)
yang telah dikurangi dari AKPKB dan AKP unsur penunjang dan rumus perolehan angka kredit
PK Guru dimaksud menjadi sebagai berikut:
(100 9 10) x 24/24 x 75%
4

= 15,19

Dengan demikian untuk guru yang bersangkutan mendapatkan point AK dari PK Guru untuk
tahun yang bersangkutan adalah 15,19.
2) Perhitungan AK bagi Guru yang mempunyai tugas tambahan

Guru yang mendapat tugas tambahan harus memenuhi jam mengajar minimum sebagai
guru. Jumlah jam mengajar minimum untuk guru mata pelajaran tanpa tugas tambahan adalah
24 jam/minggu (minimal 150 siswa untuk guru BK/konselor), sedangkan guru yang memiliki
tugas tambahan beban mengajar per minggu sebagai berikut.

Kepala Sekolah
Wakil Kepala Sekolah
Kepala Perpustakaan
Kepala Laboratorium, Bengkel
Unit Produksi atau sejenisnya
Ketua Program Keahlian

6 jam (25% dari beban mengajar minimal)


12 jam (50% dari beban mengajar minimal)
12 jam (50% dari beban mengajar minimal)
12 jam (50% dari beban mengajar minimal)
12 jam (50% dari beban mengajar minimal)
12 jam (50% dari beban mangajar minimal)

Tugas Tambahan ini dinilai secara khusus dengan menggunakan instrumen sesuai dengan
bidang tugasnya.

Proses penilaian ini berbeda sedikit dengan Proses Penilaian Kinerja Guru Kelas/Mata Pelajaran
dan Guru Bimbingan dan Konseling/Konselor.
Tahap-tahap yang dilaksanakan di dalam PK Guru dengan tugas tambahan dilaksanakan
sebagai berikut:
1. Kurangi kebutuhan angka kredit kumulatif untuk kenaikan golongan ke jenjang yang
lebih tinggi dikurangi kebutuhan PKB dan unsur penunjang
2. AKK yang sudah dikurangi dengan kebutuhan PKB dan unsur penunjang diambil
25%/50%-nya untuk kebutuhan penilaian kegiatan pembelajaran dan 75%/50%-nya
diambil untuk kegiatan sebagai ke kepalasekolahannya.
3. PK Guru untuk tugas pembelajaran/pembimbingan menggunakan instrumen pada
Lampiran 1 dan Lampiran 2 di pedoman PK Guru dan tugas ke kepalasekolahannya
menggunakan instrumen pada Lampiran 3 (Instrumen PK Guru dengan Tugas
Tambahan).
4. Hasil PK Guru tersebut selanjutnya dikonversi ke angka kredit untuk setiap masingmasing PK Guru Pembelajaran/Pembimbingan dan PK Guru dengan Tugas Tambahan
sebagai Kepala Sekolah, Wakil Kepala Sekolah, Kepala Pepustakaan, Kepala
Laboritorium/Bengkel atau Ketua Program Keahlian.
5. Kemudian keduanya digabungkan untuk memperoleh total angka kredit tahunan bagi
guru dengan tugas tambahan

Anda mungkin juga menyukai