Makalah Kesehatan Kerja Kel.7
Makalah Kesehatan Kerja Kel.7
KESEHATAN KERJA
PENYUSUN:
SITI RADIA AMISARI
SUTRIYANI
WINDY AULIA CHAIRUNNISSA
YAYA WIDYATMOKO
YOGI KURNIAWAN
ZULFA HERIYANI
Dosen Pengampu :
Drg. Yeni Maryani, MPH
TAHUN AJARAN 2014/2015
DIII KEPERAWATAN GIGI
KATA PENGANTAR
Assalamualikum Wr. Wb
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas
limpahan rahmat dan karuniaNya kami dapat mengerjakan tugas kelompok
makalah Ilmu Kesehatan Masyarakat ini dengan penuh kemudahan. Tanpa
pertolonganNya mungkin kami tidak dapat menyelesaikan makalah ini
dengan baik, meskipun kami juga menyadari segala kekurangan yang ada
di dalam makalah ini.
Makalah ini kami susun berdasarkan materi yang telah diberikan
dalam proses pembelajaran yang telah di lakukan ditambah dengan
berbagai sumber dan litaratur yang ada. Kami berusaha menyajikan
makalah ini dengan bahasa yang sederhana dan mudah di mengerti.
Kami menyadari bahwa makalah ini jauh dari sempurna. Oleh karena
itu kami dengan senang hati menerima kritik dan saran yang membangun
dari pembaca untuk penyempurnaan makalah ini.
Semoga makalah ini dapat mmberikan manfaat kepada kita semua.
Amin
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Di era globalisasi mendatang, kesehatan
prasyarat yang ditetapkan dalam hubungan ekonomi perdagangan barang dan jasa
antar negara yang harus dipenuhi oleh seluruh negara anggotanya, termasuk
bangsa
Indonesia.
Untuk
mengantisipasi
hal
tersebut
serta
mewujudkan
menciptakan tempat atau lingkungan kerja yang aman, sehat, bebas dari
pencemaran lingkungan, sehingga dapat mengurangi atau terbebas dari kejadian
kecelakaan
kerja
kerja
B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang di atas maka terdapat beberapa rumusan
masalah,yaitu:
1. Apakah yang dimaksud dengan kesehatan kerja?
2. Bagaimana kapasitas kerja, lingkungan kerja, dan beban kerja?
3. Bagaimanakah strategi kesehatan kerja?
4 Jenis jenis pelayanan kesehatan kerja?
C. TUJUAN
1. Mengetahui apa yang dimaksud dengan kesehatan kerja.
2. Dapat membedakan antara kapasitas kerja, lingkungan kerja, dan beban
kerja.
3. Dapat mengetahui apa yang menjadi strategi kesehatan kerja.
4 Mengetahui Jenis jenis pelayanan kesehatan kerja
BAB II
PEMBAHASAN
A. KESEHATAN KERJA
ketentuan
dan
syarat-ayarat
K3
yang
selalu
mengikuti
perkembangan
ilmu pengetahuan, teknik dan teknologi ( up to date )
b. Penerapan semua ketentuan dan persyaratan keselamatan dan kesehatan
kerja sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku sejak tahap
rekayasa.
c. Pengawasan dan pemantauan pelaksanaan K3 melalui pemeriksaan
pemeriksaan langsung di tempat kerja
ILO
dan
WHO
(1995)
menyatakan
kesehatan
kerja
bertujuan
untuk
peningkatan dan pemeliharaan derajat kesehatan fisik, mental dan sosial yang
setinggi-tingginya bagi pekerja disemua jenis pekerjaan, pencegahan terhadap
gangguan
kesehatan
pekerja
yang
disebabkan
oleh
kondisi
pekerjaan;
perlindungan bagi pekerja dalam pekerjaannya dari risiko akibat faktor yang
yang
positif
dan
operasi
yang
lancar
serta
meningkatkan
produktivitas perusahaan.
Dalam Permenaker No.3 tahun 1982 disebutkan tugas pokok
kesehatan kerja antara lain:
1. Pembinaan dan pengawasan atau penyesuaian pekerjaan terhadap
tenaga kerja
2. Pembinaan dan pengawasan terhadap lingkungan kerja
3. Pembinaan dan pengawasan perlengkapan sanitasi
4. Pembinaan danpengawasan perlengkapan kesehatan kerja
5. Memberikan nasehat mengenai perencanaan dan pembuatan tempat
kerja, pemilihan alat pelindung diri yang diperlukan dan gizi serta
penyelenggaraan makanan ditempat kerja
6. Memberikan laporan berkala tentang pelayanan kesehatan kerja
kepada pengurus
7. Memberikan saran dan masukan kepada manajemen dan fungsi
terkait terhadap permasalahan yang berhubungan dengan aspek
kesehatan kerja
B.
kerja,beban
kerja,
dan
lingkungan
kerja
merupakan
tiga
komponen utama dalam system kesehatan kerja. Dimana hubungan interaktif dan
serasi antara ketiga komponen tersebut akan menghasilkan kesehatan kerja yang
baik dan optimal. Kapasitas kerja yang baik seperti status kesehatan kerja dan gizi
kerja yang baik serta kemampuan fisik yang prima diperlukan agar pekerja dapat
melakukan pekerjaannya dengan baik.
Beban kerja meliputi beban kerja fisik maupun mental. Akibat beban kerja
terlalu berat atau kemampuan fisik yang terlalu lemah dapat mengakibatkan
seseorang pekerja menderita gangguan atau penyakit akibat kerja. Kondisi
lingkungan kerja yaitu keadaan lingkungan tempat kerja pada saat bekerja,
misalnya panas,debu,zat kimia dan lain-lain, dapat merupakan bebam tambahan
trhadap pekerja. Beban beban tambahan tersebut secara sendiri-sendiri atau
bersama sama menjadi gangguan atau penyakit akibat kerja.
Perhatian yang baik pada kesehatan kerja dan perlindungan risiko bahaya di
tempat kerja menjadikan pekerja dapat lebih nyaman dalam bekerja. Dalam
Undang-undang
No.
diselenggarakan
agar
membahayakan
diri
36
tahun
setiap
sendiri
2009
pekerja
dan
dinyatakan
dapat
masyarakat
bahwa
bekerja
kesehatan
secara
sekelilingnya,
sehat
agar
kerja
tanpa
diperoleh
1)
E.
Pembinaan Program
Perluasan jangkauan pelayanan ke seluruh lapisan masyarakat pekerja
formal & informal melalui sistem yankes yang sudah berjalan & potensi
pranata sosial yang sudah ada.
Peningkatan mutu pelayanan dengan standardisasi, akreditasi & SIM
(Sistem Informasi Manajemen)
Promosi K3 dilaksanakan dengan pendekatan Advokasi, Bina Suasana,
dan Pemberdayaan & Pembudayaan K3 dikalangan dunia usaha &
keluarganya serta masyarakat sekelilingnya.
Pengembangan program Upaya Kesehatan Kerja melalui Kabupaten/Kota
Sehat
2)
Pembinaan Institusi
Pengembangan jaringan yankesja yg meliputi Pos UKK, Klinik Perusahaan,
Puskesmas, BKKM (Balai Kesehatan Kerja Masyarakat) & Rumah Sakit
Pengembangan jaringan kerjasama & penunjang yankesja, baik lintas
program maupun lintas sektor
Pelembagaan K3 di tempat kerja yang merupakan wahana utama penerapan
program K3
Memperjelas peran manajemen & serikat pekerja dalam program K3.
3)
Peningkatan Profesionalisme
Penambahan tenaga ahli K3 di tingkat Pusat, Propinsi dan
Kabupaten/Kota.
Peningkatan Kemampuan & Keterampilan K3 petugas kesehatan
melalui Diklat.
Pengembangan profesionalisme K3 bekerjasama dengan ikatan profesi
terkait.
dalam
4. Rehabilitatif
Pelayanan Kesehatan Kerja Rehabilitatif, meliputi :
Rehabilitasi medik
Latihan dan pendidikan pekerja untuk dapat menggunakan kemampuannya
yang masih ada secara maksimal.
Penempatan kembali pekerja yang cacat secara selektif sesuai
kemampuannya.
5. Pelayanan Rujukan
Pelayanan Kesehatan Kerja Rujukan
yaitu Rujukan pasien
/penderita ke sarana kesehatan yang lebih tinggi.
RUJUKAN MEDIK > pengobatan & rehabilitasi > Pos UKK >
Puskesmas > BKKM > RSU/RS.Khusus
RUJUKAN KESEHATAN :
1. Sampel Lingkungan > Balai Teknik Kesehatan Lingkungan/Balai
Kesehatan dan Keselamatan Kerja
2. Sampel Laboratorium > Balai Latihan Kerja
3. Kasus Pencemaran > Kabupaten/Ko
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Kesehatan kerja adalah ilmu yang mendalami masalah hubungan dua arah
antara pekerjaan dan kesehatan.
Kapasitas kerja merupakan status kesehatan kerja dan gizi kerja yang baik
serta kemampuan fisik yang prima diperlukan agar pekerja dapat melakukan
pekerjaannya dengan baik.
Beban kerja merupakan beban kerja fisik maupun mental. Akibat beban
kerja terlalu berat atau kemampuan fisik yang terlalu lemah dapat mengakibatkan
seseorang pekerja menderita gangguan atau penyakit akibat kerja.
Kondisi lingkungan kerja yaitu keadaan lingkungan tempat kerja, misalnya
panas,debu,zat kimia dan lain-lain, dapat merupakan bebam tambahan trhadap
pekerja. Beban - beban tambahan tersebut secara sendiri-sendiri atau bersama
sama menjadi gangguan atau penyakit akibat kerja
Strategi dalam Kesehatan kerja meliputi :
1.
2.
3.
Pembinaan program
Pembinaan institusi
Peningkatan profesionalisme.
Promotif
Preventif
Kuratif
Rehabilitatif dan
Pelayanan Rujukan
Sasaran kesehatan kerja ditujukan untuk melindungi Tenaga Kerja & orang
B. SARAN
Agar tercipta tempat kerja yang aman, sehat, bebas dari pencemaran
lingkungan, perlu dilakukan pelaksanaan upaya Kesehatan sehingga dapat
mengurangi atau bebas dari kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja
yang pada akhirnya dapat meningkatkan efisiensi dan produktivitas kerja .
Lebih memperdalam lagi pengetahuan tentang Kesehatan melalui
Pendidikan dan Pelatihan terkait Kesehatan kerja
DAFTAR PUSTAKA
Harington. 2005. Buku saku Kesehatan Kerja. Jakarta: EGC
Sumamur. 1990 Keselamatan kerja dan pencegahan kecelakaan. Jakarta: CV Haji
Masagung
Buqhari. 2007 Manajement Kesehatan Kerja & Alat Pelindung Diri. USU
REPOSITORI.