Anda di halaman 1dari 8

TIDAK DISIPLIN =

PEMBOROSAN

Nama Kelompok:
1. Leonora P Latuheru (912014014)
2. Rinaldo Pattinasarany (912014012)
3.
4.

PELANGGARAN MARKA JALAN

Makra jalan berfungsi untuk mengarahkan lalu lintas dan sebagai larangan
bagi kendaraan yang melintasi garis tersebut. Seperti terlihat pada gambar
diatas, pengguna jalan melakukan pelanggaran melintasi marka jalan. Perilaku
tidak disiplin terhadap peraturan lalu lintas ini bisa membahayakan pengguna
jalan lainnya, terutama dari arah yang berlawanan. Hal ini bisa menimbulkan
pemborosan yang sangat fatal, yaitu nyawa manusia.
Sumber Gambar Jl. Osamalaki Salatiga

Pelanggaran Rambu dilarang Berhenti (Stop)


Rambu dilarang Stop artinya
pengendara tidak diperbolehkan
berhenti dan parkir di area
tersebut. Namun, seperti terlihat
pada gambar terkesan hanya
sebuah pajangan.
Hal ini
menimbulkan pemborosan dan
macetnya lalu lintas. Rambu lalu
lintas yang dibuat Dinas Perhub
(Dishub) terkesan mubazir, karena
pengguna jalan tidak menaati
peraturan yang ada.

Sumber Gambar Jl. Diponegoro Salatiga

Pelanggaran dilarang
Parkir

Rambu dilarang parkir artinya tidak


dipebolehkan parkir di area ini dan
meninggalkan kendaraan. Namun,
seperti
terlihat pada
gambar,
pengendara sepeda motor melanggar
peraturan rambu lalu lintas. Jalan
tersebut menjadi tempat parkir.
Kedisiplinan berlalu lintas para
pengguna jalan masih sangat rendah.
Hal ini merupakan
salah satu
masalah
penyebab terjadinya
kemacetan lalu lintas dan sangat
merugikan
masyarakat
karena
kemacetan dapat menyebabkan
pemborosan
BBM,
pemborosan
waktu , serta dapat menimbulkan
polusi udara.

Sumber Gambar Jl. Diponegoro Salatiga

Pelanggaran Lampu Lalu Lintas


Lampu lalu lintas atau traffic light
merupakan sebuah komponen
vital
pengaturan
lalu lintas.
Namun ironisnya seperti terlihat
pada gambar, pelanggaran terhadap
lalu lintas justru menempati urutan
pertama sebagai jenis pelanggaran
yang paling sering dilakukan
pengguna kendaraan bermotor .
Rendahnya tingkat kedisiplinan
pengguna jalan dapat menimbulkan
kecelakaan lalu lintas.

Sumber Gambar, Jln Kartini Salatiga

Halte di jadikan Tempat Jualan

Halte merupakan tempat untuk menaikkan dan menurunkan penumpang. Namun,


pada gambar di atas terjadi penyalahgunaan fungsi. Halte menganggur dan menjadi
Tempat pedagangan asongan berjualan serta pengamen yang singgah dan beristirahat.
Hal tersebut merupakan suatu pemborosan, karena halte tidak difungsikan sebagaimana
mestinya.
Sumber gambar Jl. Diponegoro Salatiga

Trotoar dijadikan Tempat


Jualan.
Pedagang kaki lima (PKL)
yang berjualan di atas trotoar
meresahkan dan merugikan
pejalan kaki. Fasilitas umum
menjadi lapak jualan tak lagi
berguna
untuk
pengguna
trotoar. Melakukan kegiatan di
trotoar ataupun bahu jalan
merupakan sebuah tindakan
pelanggaran atas suatu aturan.
Karena trotoar merupakan hak
bagi pejalan kaki bukan untuk
menjajakan barang dagangan.

Kesimpulan

Kedisiplinan berlalu lintas para pengguna jalan memang


masih sangat rendah. Hal ini merupakan salah satu
masalah penyebab terjadinya kemacetan lalu lintas.
Kurangnya tempat berjualan bagi para pedagang kaki lima,
yang menyebabkan salah satu falisilitas jalan raya digunakan
meraka untuk menjajakan jualannya.
Ketidakdisiplinan di jalan raya merupakan pemborosan yang
dapat mengakibatkan kerugian bagi para pengguna jalan raya.
Perlunya penegakan hukum yang tegas terhadap
pengguna jalan, pejalan kaki dan pedagang
kaki lima yang melanggar aturan

Anda mungkin juga menyukai