Anda di halaman 1dari 4

NAMA :

NIM
:
MK
:

Vital Nascimento Barreto


912014905
Business Ethics

STUDENTS PERCEPTIONS OF FOREST INDUSTRIES


BUSINESS ETHICS - A COMPARATIVE ANALYSIS OF
FINLAND AND THE USA
1. Pendahuluan
Nilai-nilai personal sangat berpengaruh terhadap etika bisnis karena nilai-nilai
personal akan diturunkan kedalam tindakan setiap orang dalam berbisnis. Pada abad
ke 21 Bisinis ethics dan Social responsability menjadi isu utama dalam perusahaanperusahaan besar. Pasa sektor industri yang bergantung pada hutan isu ini menjadi
sangat sensitif terutama mengenai lingkungan hidup.
Etika dan CR sering didefinisikan sebgai tindakan yang baik dan benar dalam
melakukan sesuatu dan selanjutnya dalam etika bisnis dapat dijelaskan sebagai
interaksi antara etika dan bisnis. Dalam ilmu manajemen CR atau CRS jaringan
interaksi antara Etika dan bisnis dengan kata lain CR diangap sebagai pendekatan
manajerial yang menekankan Etika dalam kegiatan bisnis.
Ada beberapa perbedaan masyarakat dalam cara menghargai nilai-nilai dan etika.
Perbedaan pandangan dalam etika bisnis itu dapat dilihat dalam lingkuangan dan
pembiasan nilai-nilai sosial. Contohnya Menurut Matten dan Moon (2004) bahwa
pada dasarnya di lingkungan institusi yang bebrbeda etika bisnis sebagai sebagai
landasan untuk membuat kebijakan di Amerika selatan dan di Eropa. Di eropa
diberlakukan aturan dan hukum yang tegas dalam bisnis kepada perusahaan agar
memiliki tanggung jawab terhadap sosial masyarakat dan keadaan ini tidak sam
dengan di Amerika selatan dimana CR dilakukan oleh perusahaan hanya secara
sukarela dan tidak diatur dalam aturan dan hukum yang tegas oleh pemerintah. Seperti
yang dikemukan oleh Matten dan Moon bahwa di Eropa CSR dilakukan secara
Implisit dan di Amerika selatan secara eksplisit.
Nilai-nilai sosial di Amerika Selatan didasarkan pada individualisme. Masyarakat
individualistik lebih mengutamakan kepentingan pribadi untu jangka pendek dan

pelaku sosial hanya memperhatikan kepentingan akan kesejahteraan pribadinya. Maka


individualisme dan Universalisme di US perlu diregulasi secara tegas oleh pemerintah
Jackson (2000).
Tidak seperti yang terjadi di US, orang Eropa nilai-nilai sosial lebih didasarkan
pada keaslian nilai yang ada dalam masyarakat. Nilai-nilai tersebut seperti Komunitas
sosial, keputusan etis didasarkan pada obligasi sosial dan hubungan atau relasi.
2. Teori Etika Bisnis
Teori yang di jabarkan ini merupakan teori dari Nilai-Nilai yang berhubungan
dengan Etika Bisnis yang mendukung penelitian ini.

2.1 Nilai-Nilai
Menurut Schwwartz dan Bilsky (1987) menklaim bahwa Nilai-nilai adalah: 1.
Konsep atau kepercayaan, 2. Keinginan dan perilaku, 3. kepentingan dalam situasi
yang spesial, 4. Pedoman atau evaluasi dari tindakan, 5. Sebagai perintah yang relatif
penting. Nilai-nilai ini dapat membentuk karakter yang bisa menentukan tingkah laku
atau perilaku secara khusus.
Nilai-nilai juga mempunyai tugas yang signifikan dalam menentukan perasaan
pribadi seseorang dan menambah rasa percaya diri sesorang. Selanjutnya juga
memperkuat gambaran diri pribadi, nilai-nilai moral yang berkontribusi pada fungsi
pada interes sosial.
Selanjutnya Scwwartz (1992, 1994) mengembangkan kalsifikasi dari tipe-tipe
berdasarkan Rokeach (1973). Ia memperkenalkan 4 tipe nilai yaitu: 1. Self
Transcendence, 2. Self enhancement, 3. Openness, 4. Conservation.
2.2 Etika Bisnis
Etika sebagai dasar seseorang untuk melakukan organisasi bisnisnya dengan baik.
Dalam hal ini etika dipandang sebagai sistem dari prinsip-prinsip atau sebagai dasar
penhakiman terhadap sutau perbuatan yang baik dan yang buruk. Ada beberapa
pandangan bahwa menyarankan bahwa bisnis yang modern adalah bagian integral

dari masyarakat dalam bertindak, dan bisnisnya harus mengambil bagian dari
kehidupan bermasyarakat sekitar secara Etis dan saling menguntungkan. Interaksi
antara etika dan bisnis ini dapat menjadi dasar sebagai konsep etika bisnis dengan
standar moral dan prisip-prinsip dalam melakukan bisnis George (1990, 2002).

2.3 Nilai yang Mendasari Etika Bisnis


Dampak dari sistem nilai pribadi pada pandangan etika bisnis dikenal beberapa
tokoh yaitu Hemingway dan MacLagan, 2004; Shafer, 2007. Secara umum mereka
berbicara mengenai nilai yang memberikan pemahaman yang lebih mendalam dari
orientasi etika pribadi dan menjelaskan perbedaannya.
Ada beberapa penelitian yg telah dilakukan memberikan informasidampak dari
dimensi nilai dari Kolektivistik dan individualistik dalam Etika bisnis. Nilai-nilai
kolektivistik konsisten berdasarkan lingkungan dan keadilan sosial. Puihiniemi (1995)
mengemukakan

bahwa

individu

yang

memiliki

nilai-nilai

Kolektivistik

mengidentikan diri mereka sebagai bagian dari alam, dan ini terjadi karena
keprihatinan terhadap kesadaran atas lingkungan hidup yang semakin terabaikan.
Pada Budaya kolektivitas, orang akan membangun kerja sama dalam masyarakat
yang lebih mementingkan kehidupan bersama dari pada kepentingan pribadi. Berbeda
dengan individualisme yang lebih mementingkan kehidupan pribadi dan megabaikan
kehidupan orang lain yang berada di sekitar. Nilai-nilai individu ini juga akan terbawa
ke dalam Etika Bisnis.
4. Hasil Penelitian
Dari hasil penelitian sebelumnya menunjukan bahwa Nilai-nilai Personal
membawa dampak yang besar tehadap etika bisnis. Pada penelitian ini untuk
menggambarkan membandingkan persepsi dari mahasiswa Finlandia dan USA
terhadap etika bisnis Industri kehutanan.
Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa 1. Mahasiswa US secara umum
lebih individualistik dan menganut nilai-nilai yang kuat, dimana mahasiswa yang
di Finlandia lebih menunjukan nilai-nilai kolektivitas dan memiliki nilai-nilai

pribadi yang lebih mementingkan kehidupan bersama. 2. Mahasiswa US kurang


menyadari banyaknya tangung jawab yang berat dalam industri kehutanan dari
pada mahasiswa di finlandia. 3. Mahasiswa Finlandia lebih mementingkan
keuntungan yang didapat bersama dari pada mahasiswa US. 4. Perbedaan
persepsi etika bisnis antara gender dan arah pembelajaran mencerminkan variasi
nilai-nilai yang melatarbelakangi etika bisnis. 5. ada keterkaitan langsung antara
nilai-nilai yang dianut dalam kehidupan pribadi dan persepsi mengenai etika
bisnis.

5. Kesimpulan
Dalam penelitian ini menunjukan bahwa nilai-nilai yang dianut
seseorang dalam kehidupan pribadi dan nilai-nilai yang dianut dalam
kehidupan bersama akan membawa dampak pula terhadap etika dalam
berbisnis. Dimana dalam study ini menunjukan bahwa mahasiswa US lebih
mencerminkan nilai-nilai Neoliberal yang mana lebih memberikan jalan
untuk terjadinya pasar bebas yang lebih mementingkan kehidupan pribadi.
Sedangkan mahasiswa di finlandia lebih mengarah ke kontrol sosial diman
kehidupan sosial lebih mengedepankan kesejahteraan bersama.

Anda mungkin juga menyukai