Anda di halaman 1dari 2

TUGAS ANALISIS REKAYASA SISTEM

(Observasi Wilayah Desa Cipacing Jatinangor)

Nama
NPM

: Shayana Junita
: 240110120093

DEPARTEMEN TEKNIK DAN MANAJEMEN INDUSTRI


PERTANIAN
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN
UNIVERSITAS PADJADJARAN
JATINANGOR
2015
Mata kuliah Analisis Rekayasa Sistem pada tanggal 13 Maret 2015
melaksanakan kunjungan orientasi lapangan wirausaha di Desa Cipacing, Jatinangor,
Sumedang. Dalam orientasi lapangan wirausaha ini mahasiswa melakukan observasi
dengan meneliti dan menganalisa permasalahan yang ada di Desa Cipacing. Tahaptahap analisa permasalahan dengan mengkategorikan kemudian menggolongkan
beberapa

masalah-masalah

yang

ada.

Selanjutnya

membandingkan

dan

memdeferensikan lalu membedakan permasalahan yang sudah terbagi atas golongangolongan

yang berbeda. Tahap selanjutnya

mahasiswa dapat

mempelajari

permasalahan dengan mengenali, menduga, dan memilih masalah dimana yang


diprioritaskan terlebih dahulu untuk diselesaikan.
Wirausaha yang ada di Desa Cipacing ini adalah pembuatan alat musik dengan
metode sederhana yang dibuat manual oleh masyarakat Desa Cipacing. Salah satu
alat musik tersebut adalah karimba. Alat musik ini sudah dikenal untuk tarian
capoeira yang dimainkan dengan cara dipetik. Pada metode pembuatan alat ini
menggunakan buah berenuk di daerah majalaya. Proses pembuatan dengan diambil
kulitnya dan isi dari buah berenuk itu sendiri di buang karena sebenarnya buah ini
adalah buah beracun. Proses pasca pembuatan alat ini dengan cara dijemur dan proses
terakhir adalah mendesain alat. Jika dilihat dari potensi Desa Cipacing sudah memiliki
kriteria yang cukup untuk menjalankan wirausaha yang akan berjalan lancar.
Untuk kondisi lingkungan akses masuk cukup memadahi. Namun masyarakat
sekitar tidak mengenali potensi yang dimiliki sehingga kurangnya publikasi untuk
memperlihatkan hasil kerja berdasarkan kreatifitas yang ada di

Desa Cipacing.

Bengkel tempat bekerja kurang luas dan masih memanfaatkan alat seadanya (manual).
Sementara produk yang dihasilkan terkadang melebihi dari kuota yang sudah dipesan.
Selain itu dari segi ekonimi masyarakat Desa Cipacing masih mengkhawatirkan jika
dilihat dari kondisi lingkungan sekitar Desa Cipacing.
Hasil kerajinan tangan sudah sering di impor ke daerah Bali, Lombok, Nusa
Tenggara dan lainnya. Jika dijual produk tersebut sudah jauh lebih mahal bila
dibandingkan dengan kerja keras warga Desa Cipacing yang hanya mendapatkan
omset yang kecil. Kurangnya publikasi merupakan salah satu permasalahan yang
utama karena hasil kerajinan tangan yang dibuat warga Desa Cipacing ini sudah
dikenal oleh masyarakat luar. Tidak hanya warga lokal namun juga warga
internasional dikarenakan warga Desa Cipacing tidak mengetahui cara publikasi atau
akses lainnya untuk memasarkan hasil kerajinan tangan tersebut. Jika dilihat dari segi
sumber pemberdayaan manusia, masyarakat Desa Cipacing sangat terbuka dan
mampu bekerja sama dengan baik serta kreatif dalam beberapa hal. Hasil mekanisme
kerja dapat dimanfaatkan dan mampu bersaing wirausaha luar.

Anda mungkin juga menyukai