Anda di halaman 1dari 45

A.

Pengertian Seni Rupa Modern


Seni rupa modern adalah seni rupa yang tidak terbatas pada kebudayaan suatu adat
atau daerah, namun tetap berdasarkan sebuah filosofi dan aliran-aliran seni rupa. Seni rupa
modern adalah suatu karya seni rupa yang merupakan hasil kreativitas untuk menciptakan
karya yang baru atau dengan kata lain karya seni rupa pembaruan.
Seni modern lahir dari dorongan untuk menjaga standar nilai estetik yang kini
sedang terancam oleh metode permasalahan Seni modern dengan melahirkan Conceptual
Art atau Seni Konseptual merupakan gerakan dalam menempatkan ide, gagasan atau konsep
sebagai masalah yang utama dalam seni. Sedangkan bentuk, material dan objek seninya
hanyalah merupakan akibat/efek samping dari konsep seniman.
B. Ciri-ciri dan Unsur Modernisme (Desain dan Seni Rupa)
1) Ciri-ciri seni modern (Desain dan Seni Rupa)

Konsep penciptaannya tetap berbasis pada sebuah filosofi, tetapi jangkauan


penjabaran visualisasinya tidak terbatas.
Tidak terikat pada pakem-pakem tertentu.

Minimalis

Rasionalitas/Rationality

Dominan bentuk-bentuk geometris

Tidak ada unsur ornament

Universal

Fungsionalitas diprioritaskan

Orisinalitas/kemurnian/purity

Penguatan dalam konsep

Kreativitas

Memutus hubungan dengan sejarah

2) Unsur-unsur Modernisme

Eksperimen
Pembaruan (Inovation)

Kebaruan (Novelty)

Orisinalitas

C. Fungsi dan Tujuan Seni Modern


1) Memberi warna baru terhadap kebutuhan manusia baik secara fisik maupun psikis
o

Fisik :
Munculnya bentuk-bentuk desain arsitektur yang baru dan desain-desain
lainnya seperti alat-alat transportasi, fashion dll

Psikis :
Mengurangi kejenuhan penikmat karya seni, karena muncul berbagai aliran
baru seperti pada seni lukis dan cabang seni lainnya.

2) Meningkatkan popularitas para seniman, karena seni modern selalu menyertakan


nama senimannya pada setiap karya yang diciptakan.
3) Memberikan kemudahan masyarakat, karena banyak penemuan-penemuan baru
dari hasil eksperimen para seniman modern.
D. Keunikan Gagasan Seni Rupa Modern
Gagasan adalah ide kreatif dalam penciptaan suatu karya. Gagasan/ide di dalam seni
rupa merupakan buah pikiran untuk menciptakan suatu karya seni rupa. Gagasan untuk
membuat suatu karya akan tercetus dapat disebabkan karena kebutuhan jasmani dan
rohani. Keunikan gagasan berkarya seni rupa modern/kontemporer adalah selalu menggali
inspirasi dan berkreasi/menciptakan sesuatu yang baru. Kreativitas seni rupa modern
memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
1. Unik
: tidak memiliki persamaan dengan karya seni lainnya
2. Individual
: bersifat pribadi atau perseorangan
3. Universal
4. Ekspresif
5. Survival

: diperuntuk semua orang atau masyarakat luas


: ungkapan perasaan atau curahan jiwa
: berlangsung sepanjang jaman/abadi

Keunikan Teknik Seni Rupa ModernTeknik adalah cara yang digunakan untuk mengolah
suatu media dalam penciptaan suatu karya.Teknik berkarya seni rupa modern/kontemporer
sangat dipengaruhi oleh bahan dan alat yang digunakan membuat karya seni. Teknik

berkarya seni rupa modern/kontemporer dapat juga dipengaruhi oleh kreativitas seseorang
dalam proses pengerjaan, sehingga terjadilah keunikan teknik berkarya.
E. Sejarah Seni Rupa Modern
Pada perkembangan seni lukis modern dengan pengekspresian karya seni lukis secara
estetis inilah karya seni menjadi sangat produktif dan kreatif, sedangkan tokoh-tokohnya
sangat banyak baik di Indonesia maupun dimanapun tempat di dunia ini. Abad ke 19
merupakan periode pertama yang penuh arti dalam sejarah seni lukis modern. Pada masa itu
bermunculan berbagai macam corak dan gaya seni lukis yang secara tidak langsung
membedakan dengan sebelumnya. Yang menjadi pusatnya mula-mula adalah Perancis dengan
kota Parisnya. Kemudian Amerika Serikat dengan New York-nya juga memegang peranan
penting.Bila dipakai periodisasi sejarah seni rupa modern barat menurut Canaday, mulai dari
David dengan aliran neoklasikisme, romantisisme kelompok Barbinson, realisme,
impresionisme. Kemudian disusul dengan munculnya aneka ragam gaya lukisan abad ke 20
seperti fauvisme, Die Bruke, Der Balu Reiter, kubisme, suprematisme, obyektivitas baru,
optical art, neo-dadaisme, dan sebagainya.
Kemudian di Inggris dan Amerika Serikat lahir pop-Art, yakni untuk menyebut
kecendrungan internasional diantara pelukis dan pematung yang mengembalikan ide-ide
mereka ke dunia obyek yang bisa diraba, sebagai reaksi terhadap semua jenis yang
abstrak.Kadang juga pop-art disebut realisme baru.Aliran ini menggambarkan kecendrungan
menggunakan benda-benda seperti boneka, mesin-mesin, botol dan kaleng minuman serta
barang rongsokan.
Ditinjau dari penggunaan material atau media pengungkapan nilai-nilai ide ekspresi
estetis, sesuai denga tuntutan zamannya.Seniman-seniman kreatif telah memanfaatkan dan
mengeksploitasi bahan dan teknik-teknik baru hasil kemajuan ilmu dan teknologi abad ke 20.
Seni lukis modern merupakan ekspresi estetis dari segala macam ide yang bisa diwujudkan
oleh pelukis dalam bentuk-bentuk yang kongkrit dimana kebebasan serta sikap bathin
pelukis sangat menentukan proses pembuatan lukisan.
Sesudah pop-art, berkembang pula aliran baru yang dikenal dengan nama environtmentart dan happening-art, sebagai penemuan dan pembaharuan akibat perkembangan teknologi
yang mau tidak mau membawa pengaruh besar di bidang seni rupa.

Di Indonesia

Pada waktu Eropa dilanda pergolakan melawan tradisi, Indonesia masih dalam suasana
perjuangan melawan penjajah, sehingga sulit mencari tanda kelahiran seni lukis modern, ada
yang menganggap bahwa seni lukis modern Indonesia dimulai dari Raden Saleh, karena ia
merupakan pelukis yang mendapat pendidikan di barat dan dipengaruhi pelukis romantik

Perancis Delacroix. Jadi sesudah zamannya David yang merupakan permulaan seni lukis
modern.
Lukisan bertema keindahan Indonesia (Mooi Indie) berlangsung sekitar 1920-1938 bisa
dianggap sebagai seni lukis modern dalam sejarah senirupa Indonesia. Lukisan-lukisan
bertema pemandangan dengan teknik dan perspektif yang berkesan tiga dimensi tidak
dikenal dalam senilukis yang ada sebelumnya.
Periode berikutnya, lukisan karya pelukis yang terhimpun dalam Persatuan Ahli Gambar
Indonesia atau disingkat Persagi (1932-1947). Lukisan mereka dianggap sebagai senilukis
modern. Tokoh yag sangat dikenal dalam perhimpunan ini adalah pelukis Sudjojono, yang
dijuluki sebagai bapak senilukis modern Indonesia. Karya mereka merupakan ekspresi
pribadi, mengungkapkan kreativitas dan kebaruan.
Pelukis zaman Jepang (1942-1945) pelukis zaman Jepang juga dianggap sebagai karya
senilukis modern. Karya para pelukis zaman ini banyak digunakan untuk propaganda perang,
namun corak dan temanya merupakan ekspresi pribadi yang memuat nilai kebaruan dan
kreativitas pelukisnya.
Pelukis era Sanggar (1945-1950) yang banyak muncul setelah Indonesia merdeka juga
mengekspresikan ide-ide pribadi pelukisnya. Mereka adalah pelukis otodidak yang belajar di
sanggar-sanggar, pada zaman itu belum didirikan sekolah tinggi seni. Lukisan-lukisan mereka
memuat kebaruan dan kreativitas sehingga bisa dikategorikan sebagai lukisan modern.
Pelukis Akademis (1950) adalah pelukis yang telah belajar di perguruan tinggi seni.
Setelah tahun 1950an berdiri Akademi Seni Rupa Indonesia (ASRI) di Yogyakarta dan
Departemen Seni Rupa di ITB Bandung. Para pelukis lulusan sekolah seni mengekspresikan
gagasan-gagasan individu pelukisnya. Mereka mengekspresikan kebaruan dan kreativitas.
Kecenderungan waktu itu, para pelukis Yogyakarta cenderung menciptakan lukisan realis.
Adapun pelukis Bandung cenderung melukis abstrak atau bertema keagamaan (kaligrafi).
Daya dorong kearah perkembangan ekspresi estetis yang kreatif dan orisinal dimulai
sejak tahun 1922.Para perintisnya adalah Sudjojono, Basuki Reksobowo, Rusli, Abas
Alibasyah. Corak lukisannya bermacam-macam sesuai dengan dinamika kreatifitasnya.
Dimasa kini, bila seorang pelukis melihat suatu obyek, maka lukisan yang dihasilkan tidak
mesti obyek yang menimbulkan ide.Ia bebas mengolah menurut kreatifitasnya, menurut
ekspresi estetisnya.
F. Contoh Karya Seni Rupa Modern
1. Seni patung

Seni patung mempunyai masalah yang sama seperti halnya seni lukis. Seni patung merupakan
seni murni sejauh ia tidak melibatkan diri pada pertimbangan untuk kebutuhan terapan.
Seni patung yang cenderung mempertimbangkan nilai guna atau nilai terapan, adalah seperti
yang kita lihat pada bentuk arca yang terdapat pada candi-candi atau rumah-rumah
pemujaan. Contoh karya seni rupa patung :

a. Discobolus - Myron

"The Discus Thrower" atau singkatnya dikenal dengan nama "Discobolous",


merupakan sebuah pahatan patung yang dihasilkan pada tahun 460-450 sebelum masehi.
Menggambarkan seseorang yang sedang ingin melempar cakram.
Walaupun pahatan ini cukup terkenal, pahatan ini pada dasarnya menggambarkan
sebuah gaya yang sangatlah tidak alami bagi manusia, dan sampai sekarang-pun masih
dipertimbagkan sebagai sebuah gaya yang sangat tidak efisien untuk melempar sebuah
cakram. Beberapa orang mengatakan bahwa patung ini juga tidka memberikan emosi yang
mendalam pada muka si pelempar.
b. Terracotta Army

"Terra Cotta Warriors and Horse" atau Terracotta Army adalah kumpulan pahatan
tanah liat yang menggambarkan pasukan Qin Shi Huang, kaisar pertama Cina. Pahatanpahatan ini ditemukan oleh petani lokal pada thaun 1974 di provinsi Shaanxi, Cina. Tujuan
dari pahatan ini adalah digunakan untuk diletakkan di makam raja setelah ia meninggal.

Uniknya adalah patung-patung atau pahatan-pahatan ini benar-benar secara


keseluruhan menggambarkan pasukan perang. Dengan ukuran yang berbeda-beda dan
memiliki perannya sendiri. Jumlah dari pahatan patung yang ditemukan adalah 8.000
prajurit, 130 kereta perang, 520 kuda dan 150 pasukan berkuda. Penemuan ini akhirnya
menjadi salah satu atraksi turis milik Cina yang paling berharga.

c. Manneken Pis

Merupakan pahatan patung dari perunggu yang diletakkan di persimpangan jalan Rue
de l'Etuve dengan Rue des Chene, Brussel, Belgia. Hasil dari pemahat Brussel bernama
Hieronimus Duguesnoy. Menggambarkan seorang anak kecil yang sedang buang air kecil ke
kolam air mancur.
Yang diletakkan pada persimpangan di atas hanyalah replika karena figur ini sudah
sering sekali dicuri dan telah muncul di berbagai tempat. aslinya disimpan di Maison du Roi,
Brussel. Keunikan dari patung di persimpangan jalan di atas adalah sering dipakaikan
berbagai macam baju.
d. The Kiss - Auguste Rodin

Merupakan patung marmer buatan pemahat Prancis, Auguste Rodin. Pahatan ini
menggambarkan salah satu kisah ternama pada zaman itu, yaitu syair Dante's Inferno.
Menggambarkan seorang wanita bangsawan yang jatuh cinta dengan suaminya bernama

Giovanni Malatesta. Singkat cerita, diceritakan bahwa pasangan itu pada akhirnya meninggal
karena dibunuh.
Pada patung ini, akan terlihat bahwa bibir pasangan ini tidak menyentuh satu sama
lainnya. Hal ini untuk menunjukkan bahwa mereka diganggu, dan bertemu dengan akhir
mereka tanpa pernah merasakan bagaimana rasanya bibir si wanita bertemu dengan bibir si
perempuan (ciuman).

e. Hermes with Dionysus - Praxiteles

Pahatan ini dikenal dengan berbagai nama, seperti "Hermes and the infant (bayi)
Dionysus", "Hermes of Parxiteles", "Hermes of Olympus". Merupakan sebuah pahatan
Yunani Kuno dari figur Hermes dan bayi bernama Dionysus.Hermes sendiri adalah Dewa
Yunani yang berperan sebagai utusan dan pembawa pesan dari Dewa-Dewa, sedangkan
Dionysus merupakan Dewa panen anggur.
Ditemukan di reruntuhan Kuil Hera, Olympia dan dipercaya merupakan hasil kerja
dari Praxiteles, seorang seniman ternama Athena pada tahun 400 sebelum Masehi.
Walaupun sekarang patung ini dipandang sebagai salah satu mahakarya Praxiteles, dikatakan
pada zaman itu pahatan patung ini bukan mahakarya Praxiteles, karena tidak ada replika lain
dari patung ini. Padahal harusnya jika patung ini memang terkenal, maka setidaknya akan
ada replika patung tersebut.
f. Moses - Michelangelo

Michelangelo Buonarroti benar-benar merupakan seorang seniman ternama, Anda


akan dapat melihat berbagai pahatan patung lain yang dibuatnya di bawah. Oleh karena itu,
Pope Julius II (Kepala Gereja Katolik tahun 1503), meminta Michelangelo untuk
membuatkan makamnya. Pada akhirnya, Michelangelo berhasil menyelesaikan permintaan
tersebut dan membuat beberapa patung dengan The Moses berada di atas. Di hasil
akhirnya, Moses diletakkan di bawah dan diposisikan di tengah.
The Moses sendiri merupakan sebuah pahatan patung yang menggambarkan figur
alkitab yang lebih kita kenal dengan nama Musa. Patung ini memiliki tanduk di kepalanya, hal
ini disebabkan karena pada terjemahan Latin Alkitab saat itu, memang Musa digambarkan
seperti itu.
g. Pieta Michelangelo

Dibuat oleh Michelangelo. The Pieta menggambarkan figur Virgin Mary merangkul
anaknya, Tuhan Yesus. Jika Anda tidak begitu mengenal nama Virgin Mary, maka mungkin
Anda mengenal nama Maria, Ibu Yesus di Alkitab.
Ada cerita unik yang menceritakan kisah Michelangelo. Sebelum ia memahat patung
The Pieta ini, ia bukanlah seniman ternama. Ia hanya seorang pemuda berumur 20-an, yang
kemudian pada tahun 1498 diminta membuat patung yang menggambarkan Maria merangkul
anaknya. Dari satu pahatan ini, hanya dalam 2 tahun, nama Michelangelo dikenal dimanamana dan telah menghasilkan salah satu pahatan paling indah yang pernah ada di sejarah.
h. The Thinker - Auguste Rodin

Di atas, Anda mungkin telah melihat nama Auguste Rodin sebagai seniman yang
memahat patung The Kiss. Ya, di sini Auguste Rodin berhasil memahat sebuah patung
mahakarya yang lebih terkenal dibandingkan patung sebelumnya, yakni The Thinker.
Merupakan sebuah patung yang pada awalnya ditujukan untuk menggambarkan
seorang penyair bernama Dante pada syair (poem) Gates of Hell. Rodin menciptakan banyak
patung yang setiap pahatannya menggambarkan karakter dalam syair tersebut. The Thinker
ini ditujukan untuk menggambarkan Dante di depan Gates of Hell (Gates of Hell adalah
salah satu karya pahatan Rodin juga dan merupakan judul syair Dante).
Tapi siapa yang sangka patung The Thinker ini malah menjadi mahakarya terkenal
dan membesarkan nama Auguste Rodin, bukan pahatan akhirnya yang berjudul Gates of
Hell.
i. David - Michelangelo

David adala sebuah pahatan patung mahakarya (masterpiece) yang dihasilkan oleh
seorang seniman Itali ternama, yakni Michelangelo. Diperkirakan dibuat di tahun 1501
sampai 1504. Menggambarkan seorang pria yang berdiri telanjang. Pria ini sendiri
menggambarkan tokoh Alkitab yang bernama David, dimana di Indonesia lebih dikenal
dengan nama Daud (Kisah Goliath dan Daud).
Begitu pahatan ini selesai, setiap orang di Florensia merayakannya dan pahatannya
yang menyimbolkan kekuatan sangatlah dipuji. Pada awalnya patung ini diletakkan di
lapangan umum yang terletak di luar Palazzo Della Signoria, hingga akhirnya dipindahkan ke
Galeri Academia (Galleria dell'Academia) di Florensia. Patung replika-pun kemudian dibuat
untuk ditempatkan di Palazzo Della Signoria.
j. Venus de Milo

Pahatan patung tanpa lengan ini menggambarkan Dewi Venus. Dalam mitologi Roma,
Venus adalah seorang Dewi Cinta dan Kecantikan. Dibuat di sekitar 100 sampai 130 tahun
sebelum Masehi. Venus sendiri mungkin lebih kita kenal sebagai Dewi Aphrodite di mitologi
Yunani. Sampai sekarang belum diketahui secara jelas siapa seniman yang memahatnya.
Uniknya, patung ini ditemukan secara tidak sengaja di lahan pertanian.

4. Seni Lukis
Pada masa kini seni lukis modern Indonesia bercorak abstrak. Namun perlu dijelaskan
bahwa untuk disebut modern sebuah lukisan tidak harus abstrak. Berbagai gejala yang
timbul di Indonesia sebetulnya bagaikan refleksi yang telah terjadi di barat, walaupun dari
segi isi atau temanya berbeda. Perkembangan seni lukis Indonesia ditandai dengan beberapa
periodisasi, dimana sebetulnya pada masa pertentangan ideologi sudah banyak pelukis yang
melukis dengan objek-objek lukisan abstrak.
Seni lukis modern di Indonesia kini berkembang pesat. Sejumlah lukisan berhasil
memenangkan kompetensi senilukis tingkat internasional. Patron seni lukis modern adalah
para kolektor lukisan, pedagang lukisan atau pecinta lukisan dari masyarkakat biasa.Kini seni
lukis modern memberi kemungkinan yang tak terbatas, demikian pula material hasil industri
teknologi yang banyak mempengaruhi ekspresi estetis seniman dalam perkembangan seni
lukis modern.
Dalam Perkembangannya seni rupa pada khususnya seni lukis terbagi menjadi beberapa
aliran. Sebagai berikut
A. Aliran Neo-Klasik

Pecahnya revolusi Perancis pada tahun 1789, merupakan titik akhir dari kekuasaan
feodalisme di Perancis yang pengaruhnya terasa juga ke bagian-bagian dunia lainnya.
Revolusi ini tidak hanya perubahan tata politik dan tata social, tetapi juga menyangkut
kehidupan seni. Para seniman menjadi bebas dalam memperturutkan panggilan hati masing-

masing, dimana mereka berkarya bukan karena adanya pesanan, melainkan semata-mata
ingin melukis saja.
Maka dengan demikian mulailah riwayat seni lukis modern dalam sejarah yang
ditandai dengan individualisasi dan isolasi diri. Jacques Louis David adalah pelukis pertama
dalam babakan modern. Pada tahun 1784, David melukiskan SUMPAH HORATII. Lukisan
ini menggambarkan Horatius , bapak yang berdiri di tengah ruangan sedang mengangkat
sumpah tiga anak laki-lakinya yang bergerombol di kiri, sementara anak perempuannya
menangis di sebelah kanan.
Lukisan ini tidak digunakan untuk kenikmatan, melainkan untuk mendidik,
menanamkan kesadaran anggota masyarakat atas tanggung jawabnya terhadap Negara. J.L.
David merupakan pelopor aliran Neo-Klasik, dimana lukisan Neo-Klasik bersifat Rasional,
objektif, penuh dengan disiplin dan beraturan serta bersifat klasik.
Ciri-cirinya Lukisan Neo-Klasik :
a.Lukisan terikat pada norma-norma intelektual akademis.
b.Bentuk selalu seimbang dan harmonis.
c.Batasan-batasan warna bersifat bersih dan statis.
d.Raut muka tenang dan berkesan agung.
e.Berisi cerita lingkungan istana.
f.Cenderung dilebih-lebihkan.
Tokoh penerus J.L. David dalam Neo-Klasik adalah JEAN AUGUAST DOMINIQUE
INGRES (1780-1867)
B. Aliran Romantik

Aliran Romantik merupakan pemberontakan terhadap aliran Neo-Klasik, dimana Jean


Jacques Rousseau mengajak kembali pada alam, sebagai manusia yang tidak hanya memiliki
pikiran tetapi juga memiliki perasaan dan emosi.
Lukisan-lukisan romantik cenderung menampilkan :
Hal yang berurusan dengan perasaan seseorang (sangat ditentang dalam aliran Neo- Klasik)
Eksotik, kerinduan pada masa lalu Digunakan untuk perasaan dari penontonnya Kecantikan
dan ketampanan selalu dilukiskan
Ciri-ciri aliran Romantis sebagai berikut :
a.Lukisan mengandung cerita yang dahsyat dan emosional.
b.Penuh gerak dan dinamis.
c.Warna bersifat kontras dan meriah.

d.Pengaturan komposisi dinamis.


e.Mengandung kegetiran dan menyentuh perasaan.
f.Kedahsyatan melebihi kenyataan.
Tokoh-tokohnya antara lain :
a.Eugene Delacroix
b.Theodore Gericault
c.Jean Baptiste
d.Jean Francois Millet
Tokoh yang betul-betul pemberontak dan pertama kali menancapkan panjipanji romantisme adalah Teodore Gericault (1791-1824) dengan karyanya yang
berjudul RAKIT MENDUSA. Romantisme berasal dari bahasa Perancis Roman
(cerita), sehingga aliran ini selalu melukiskan sebuah cerita tentang perbuatan besar
atau tragedy yang dahsyat.
C. Aliran Realisme

Realisme merupakan aliran yang memandang dunia tanpa ilusi, mereka menggunakan
penghayatan untuk menemukan dunia. Salah seorang tokoh Realisme yang bernama
Courbet dari Perancis mengatakan : TUNJUKANLAH KEPADAKU MALAIKAT, MAKA
AKU AKAN MELUKISNYA, artinya ia tidak akan melukis sesuatu yang tidak ditunjukkan
kepadanya (sesuatu yang tidak real/nyata). Aliran Realisme selalu melukiskan apa saja yang
dijumpainya tanpa pandang bulu dan tanpa ada idealisasi, distorsi atau pengolahanpengolahan lainnya. Gustave Courbet (1819-1877) memandang bahwa lukisan itu pada
dasarnya seni yang kongkrit. Lukisan-lukisan Courbet selalu menampilkan kenyataan hidup
yang pahit seperti Lukisan Pemecah Batu dll.
Tokoh : Jean Francois, Millet dan Honore Daumier.
D. Aliran Naturalisme

Aliran Naturalisme adalah aliran yang mencintai dan memuja alam dengan segenap
isinya. Penganut aliran ini berusaha untuk melukiskan keadaan alam, khususnya dari aspek
yang menarik, sehingga lukisan Naturalisme selalu bertemakan keindahan alam dan isinya.
Monet merupakan salah satu tokoh pelukis Naturalisme, tetapi terkadang lukisannya
mendekati Realisme. Meskipun lukisan Naturalistiknya Monet yang mendekati Realisme,
tetapi sangat berbeda dengan lukisan Gustave Courbert sebagai tokoh realisme.
Realismenya Courbert bersifat sosialistik yang moralitasnya cukup tinggi, sedangkan
realismenya Monet cenderung melukiskan yang indah-indah dan amoral, karena prinsip
Monet adalah seni untuk kepentingan seni, bukan untuk apapun. Para pelukis Naturalisme
sering dijuluki sebagai pelukis pemandangan. Tokoh Naturalisme yang berasal dari Inggris
adalah Thomas Gainsbrough (1727-1788).
Tokohnya antara lain John Constable, William Hogart, Frans Hall.
E. Aliran Impresionis

Apabila ada orang mendengar istilah Impresionisme, maka asosiasi mereka biasanya
tertuju pada lukisan-lukisan yang impresif, yaitu lukisan yang agak kabur dan tidak
mendetail. Claud Monet bukan tokoh impresionisme, tetapi aliran impresionisme banyak
diilhami oleh penemuan-penemuan Claud Monet dalam setiap lukisannya. Seorang tokoh
impresionisme dari Prancis bernama Piere Auguste Renoir (1841-1919).
Pelukis ini sangat gemar melukis wanita, baik dalam kondisi berpakaian maupun tanpa
busana. Lukisan impresionis sangat dipengaruhi oleh keadaan cuaca, karena melukis
dilakukan di luar studio. Lukisan impresionis biasanya tidak mempunyai kontur yang jelas
dan nampak hanya efek-efek warna yang membentuk wujud tertentu.
Tokohnya : Eduard Manet, Claude Monet,Auguste Renoir, Edward Degas dan
Mary Cassat.
F. Aliran Ekspresionisme

Pada tahun 1990-an, para pelukis mulai tidak puas dengan karya yang hanya
menonjolkan bentuk-bentuk objek. Mereka mulai menggali hal-hal yang berhubungan dengan
batin, sehingga muncullah aliran ekspresionisme. Vincent Van Gogh (1850) adalah tokoh yang
menjadi tonggak kemunculan aliran ekspresionisme dan tokoh lain yang mengikuti adalah
Paul Cezanne, Paul Gauguin, Emil Nolde dan di Indonesia yaitu Affandi. Ekspresionisme
merupakan aliran yang melukiskan aktualitas yang sudah didistorsikan ke arah suasana
kesedihan, kekerasan ataupun tekanan batin.
Pelopornya adalah Vincent Van Gogh, Paul Klee, Emile Nolde, W . Kandinsky,
dan Edvard Munch.
G. Aliran Fauvisme

Nama fauvisme berasal dari bahas Prancis Les Fauves, yang artinya binatang liar.
Aliran fauvisme sangat mengagungkan kebebasan berekspresi, sehingga banyak objek
lukisan yang dibuat kontras dengan aslinya seperti pohon berwana 0ranye/jingga atau
lainnya. Lukisan-lukisan fauvis betul-betul membebaskan diri dari batasan-batasan aliran
sebelumnya.
Pelukis fauvisme cenderung melukis apa yang mereka sukai tanpa memikirkan isi dan
arti dari sebuah lukisan yang dibuat. Maurice De Vlaminck, merupakan tokoh fauvisme yang
banyak terinspirasi oleh goresan warna Vincent Van Gogh, sampai-sampai ia berkata ; Saya
lebih mencintai Van Gogh dari pada Ayah saya.
Tokoh-tokohnya Antara lain Henr y Matisse, Andre Derain, Maurice de
Vlaminc.
H. Aliran Kubisme

Aliran kubisme dilatar belakangi oleh konsep Paul Cezanne yang mengatakanbahwa
bentuk dasar dari segala bentuk adalah silinder , bola, balok dan semua bentuk yang ada di
dalam di pengaruhi oleh perspektif, sehingga bidang tertuju pada satu titik tengah. Karya
Picasso menjadi insfirasi kemunculan karya- karya kubisme, karena motif geometris
digunakan oleh Picasso. Lukisan kubisme mengedepankan bentuk-bentuk germetris. Tokoh
kubisme yang sangat terkenal adalah Picasso dan Paul Cezanne, tetapi di samping kedua
tokoh ini masih banyak tokoh lain yg menganut Kubisme seperti Juan Gris dll.
I. Aliran Abstraksionisme

Aliran Abstraksionime adalah aliran yg berusaha melepaskan diri dari sensasisensasi atau asosiasis figuratif suatu obyek. Aliran Abstraksionis di bedakan menjadi dua
yaitu :
Abstrak kubistis yaitu abstrak dalam bentuk geometrik murni seperti lingkaran
kubus dan segi tiga. Tokoh aliran ini berasal dari Rusia yaitu Malivich [1913]
Abstrak Nonfiguratif yaitu abstrak dalam arti seni lukis haruslah murni sebagai
ugkapan perasaan, di mana garis mewakili garis ,warna mewakili warna dan sebagainya.
Bentuk alami ditinggalkan sama sekali. Tokohnya adalah Wassily kadinsky, Naum Goba.
J. Aliran Futuris

Aliran Futuris muncul di Itali pada tahun 1909, sebagai reaksi terhadap aliran
kubisme yang dianggap dinamis penuh gerak, karena itu temanya cenderung menggambarkan
kesibukan-kesibukan seperti,pesta arak-arakan, perang dll.
Tokoh aliran ini antara lain :Carlo Carra, Buido Severini, Umbirto Boccioni,
F.T Marineti

K. Aliran dadaisme

Aliran dadaisme merupakan pemberontak konsep dari konsep aliran sebelumnya.


Aliran ini mepunyai sikap memerdekakan diri dari hukum-hukum seni yang telah berlaku. Ciri
aliran ini sinis, nihil dan berusaha meleyapkan ilusi. Aliran ini dilatar belakangi oleh perang
dunia pertama yangg tak kunjung berhenti.
Perang yang tak kunjung padam memberi kesan hilangnya nilai sosial dari nilai
estetika di muka bumi, sehinga pandangan dadaisme tidak ada estetika dalam karya seni.
Tokoh Dadisme adalah Paul klee, Scwitters Tritan Tzara, Maron Janco dll.
L. Aliran Surealisme.
Aliran surealis banyak di pengaruhi oleh teori analisis psikologis. Sigmund Freud
mengenai ketidak sadaran dalam anatomisme dan impian. Surealisme sering tampil tidak
logis dan penuh fantasi, seakan-akan melukis dalam mimpi.
Tokoh surealis yaitu Salvador Dali Maxt Ernest Jona Mirod
G. Seniman Seni Rupa Modern Indonesia
1)

Affandi Koesoema

Lukisan Affandi yang menampilkan sosok pengemis ini merupakan manifestasi


pencapaian gaya pribadinya yang kuat. Lewat ekpresionisme, ia luluh dengan objek-objeknya
bersama dengan empati yang tumbuh lewat proses pengamatan dan pendalaman. Setelah
empati itu menjadi energi yang masak, maka terjadilah proses penuangan dalam lukisan
seperti luapan gunung menuntaskan gejolak lavanya. Dalam setiap ekspresi, selain garisgaris lukisanya memunculkan energi yang meluap juga merekam penghayatan keharuan dunia
bathinnya.
Dalam lukisan ini terlihat sesosok tubuh renta pengemis yang duduk menunggu
pemberian santunan dari orang yang lewat.Penggambaran tubuh renta lewat sulur-sulur
garis yang mengalir, menekankan ekspresi penderitaan pengemis itu.Warna coklat hitam
yang membangun sosok tubuh, serta aksentuasi warna-warna kuning kehijauan sebagai latar
belakang, semakin mempertajam suasana muram yang terbangun dalam ekspresi
keseluruhan.
Namun dibalik kemuraman itu, vitalitas hidup yang kuat tetap dapat dibaca lewat
goresan-goresan yang menggambarkan gerak sebagian figur lain. Dalam konfigurasi objekobjek ini, komposisi yang dinamis.Dinamika itu juga diperkaya dengan goresan spontan dan
efek-efek tekstural yang kasar dari plototan tube cat yang menghasilkan kekuatan
ekspresi.
Pilihan sosok pengemis sebagai objek-objek dalam lukisan tidak lepas dari empatinya
pada kehidupan masyarakat bawah.Affandi adalah penghayat yang mudah terharu, sekaligus
petualang hidup yang penuh vitalitas.Objek-objek rongsok dan jelata selalu menggugah
empatinya. Oleh karenanya, ia sering disebut sebagai seorang humanis dalam karya seninya.
Dalam berbagai pernyataan dan lukisannya, ia sering menggungkapkan bahwa
matahari, tangan dan kaki merupakan symbol kehidupannya. Matahari merupakan
manifestasi dari semangat hidup.Tangan menunjukkan sikap yang keras dalam berkarya dan
merealisir segala idenya.Kaki merupakan ungkapan simbolik dari motivasi untuk terus
melangkah maju dalam menjalani kehidupan. Simbol-simbol itu memang merupakan
kristalisasi pengalaman dan sikap hidup Affandi, maupun proses perjalanan keseniannya
yang keras dan panjang. Lewat sosok pengemis dalam lukisan ini, kristalisasi pengalaman
hidup yang keras dan empati terhadap penderitaan itu dapat terbaca.
2)

Raden Saleh (1807 1880)

Lukisan Raden Saleh yang berjudul Badai ini merupakan ungkapan khas karya yang
beraliran Romatisme.Dalam aliran ini seniman sebenarnya ingin mengungkapkan gejolak
jiwanya yang terombang-ambing antara keinginan menghayati dan menyatakan dunia
(imajinasi) ideal dan dunia nyata yang rumit dan terpecah-pecah.Dari petualangan
penghayatan itu, seniman cenderung mengungkapkan hal-hal yang dramatis, emosional,
misterius, dan imajiner.Namun demikian para seniman romantisme sering kali berkarya
berdasarkan pada kenyataan actual.
Dalam lukisan Badai ini, dapat dilihat bagaimana Raden Saleh mengungkapkan
perjuangan yang dramatis dua buah kapal dalam hempasan badai dahsyat di tengah
lautan.Suasana tampak lebih menekan oleh kegelapan awan tebal dan terkaman ombakombak tinggi yang menghancurkan salah satu kapal.Dari sudut atas secercah sinar matahari
yang memantul ke gulungan ombak, lebih memberikan tekanan suasana yang dramatis.
Walaupun Raden Saleh berada dalam bingkai romantisisme, tetapi tema-tema lukisannya
kaya variasi, dramatis dan mempunyai lan vital yang tinggi.
Karya-karya Raden Saleh tidak hanya sebatas pemandangan alam, tetapi juga kehidupan
manusia dan binatang yang bergulat dalam tragedi.Sebagai contoh adalah lukisan Een
Boschbrand (Kebakaran Hutan), dan Een Overstrooming op Java (Banjir di Jawa), Een
Jagt op Java (Berburu di Jawa) atau pada Gevangenneming van Diponegoro (Penangkapan
Diponegoro).
3)

Kartono Yudhokusumo

Kartono
merupakan
pelopor
untuk
genre
lukisan
dekoratif
di
Indonesia.Perkembangan itu dimulai dari lukisan-lukisan realismenya yang menggunakan
warna-warna bebas.Dalam karya Melukis di Taman, 1952 ini, terlihat bagaimana corak
dekoratif itu benar-benar menjadi jiwa. Semua objek dalam pemandangan itu digambarkan
dengan rincian detail, baik yang ada di depan maupun di latar belakang yang jauh. Berbagai
warna cerah pada objek juga lebih mencerminkan intuisi pelukis dari pada kenyataan yang
ada di alam. Hal lain sebagai ciri genre lukisan ini adalah penggunaan perspektif udara
(aerial perspective) yang memungkinkan cakrawala terlihat ke atas dan bidang gambar
menjadi lebih luas, sehingga objek-objek lebih banyak dapat dilukiskan.
Dalam lukisan ini terungkap romantisme pelukis dengan membayangkan dunia utuh
dan ideal. Wanita-wanita berkebaya yang bercengkrama dan berkasihan, menjadi bagian
penting diantara pohon-pohon dan binatang dalam taman yang penuh warna. Hal menarik lagi
yaitu, pada sudut depan terlihat seorang laki-laki melukis model wanita dengan pakaian lebih
modern di antara kerumunan wanita lain dalam pakaian kebaya. Selain hal itu menunjukkan
setting sosial yang berkaitan dengan gaya hidup, juga bisa menjelaskan romantisisme pada
pelukisnya. Dalam bawah sadarnya seorang romantis selalu menghadirkan dunia ideal dari
kontradiksi atau berbagai kenyataan yang terpecah-pecah.
Besar kemungkinan tokoh sentral dalam karya-karyanya adalah manifestasi dunia ide yang
dimunculkan.Namun demikian dalam kebanyakan genre corak dekoratif, ada kesadaran
bahwa alam adalah kosmos dan manusia hanya merupakan titik bagian dari padanya. Oleh
karena itu, dalam lukisan ini ego sang pelukis yang begitu ideal pun hanya diletakkan dalam
bagian kecil, dari sudut lukisan yang sarat dengan objek dan kaya warna.
4)

Mooi Indie ( Hindia Molek)

Pengertian :
Mazhab atau cara pandang kolonialisme Belanda atas negeri jajahannya yaitu
Hindia Belanda ( Indonesia ) yang diasumsikan sebagai alam pedesaan yang damai,
adem ayem dan harmonis. Tema seni lukis Mooi Indie ini yaitu Lanskap /
Pemandangan Alam.
Latar Belakang :
1) Munculnya usaha dari pemerintah kolonial Hindia Belanda untuk menciptakan
Hindia Belanda yang adem ayem tanpa pemberontakan.
2) Adanya pengaruh penelitian Wallace yang mengatakan nusantara adalah negeri
yang tidak cepat berubah.
3) Ketertarikan seniman-seniman eropa pada keindahan alam Indonesia.
4) Adanya usaha dari pemerintah Hindia Belanda dan pelukis-pelukis asing untuk
mengeksploitasi keindahan alam nusantara untuk dijual kepada para turis.
Ciri-ciri Seni Lukis Mooi Indie :
1) Objek lukisan didominasi oleh unsur gunung, sawah, dan pepohonan, kadang juga
air.
2) Cahaya dan warna-warni alam dilukis / digambarkan semirip aslinya.

3) Suasana keindahan alam dilebih-lebihkan.


Tokoh-tokoh Pelukis Mooi Indie :
1) A AJ Payen

5) R. Abdullah Suryosubroto

2) Arie Smith

6) Mas Pirngadi

3) Raden Saleh

7) Wakidi

4) Van Dick
Pengaruh Mooi Indie :
1) Melahirkan seniman-seniman bercorak naturalis dan realis, seperti R. Basuki
Abdullah dan RM Sayid.
2) Melahirkan corak lukisan Sokaraja Banyumas.
3) Memperkaya corak seni lukis Bali.
4) Menimbulkan penentangan terhadap Mooi Indie yang di pelopori oleh S.Sudjojono
yang pada akhirnya melahirkan PERSAGI ( Persatuan Ahli gambar Indonesia ).
5) PERSAGI
Masa Cita Nasional Bangkitanya kesadaran nasional yang dipelopori oleh Boedi
Oetomo pada tahun 1908. Seniman S. Sudjojono, Surono, Abd. Salam, Agus Djajasumita
medirikan PERSAGI (Persatuan Ahli Gambar Indonesia). Perkumpulan pertama di Jakarta
ini, berupaya mengimbangi lembaga kesenian asing Kunstring yang mampu menghimpun
lukisan-lukisan bercorak modern. PERSAGI berupaya mencari dan menggali nilai-nilai yang
mencerminkan kepribadian Indonesia yang sebenarnya.
Karya-karya seni lukis masa PERSAGI antara lain :
1)

Agus Djajasumita : Barata Yudha, Arjuna Wiwaha, Nirwana, Dalam Taman Nirwana

2)

S. Sudjojono

: Djongkatan, Didepan Kelambu Terbuka, Mainan, Cap Go meh.

3)

Otto Djaya

: Penggodaan, Wanita Impian

Hasil karya mereka mencerminkan :

Mementingkan nilai-nilai psikologis


Tema perjuangan rakyat

Tidak terikat kepada obyek alam yang nyata

Memiliki kepribadian Indonesia

Didasari oleh semangat dan keberanian

6)

Achmad Sadali (1924 -1987)

Lukisan Achmad Sadali, Gunungan Emas, 1980 ini merupakan salah satu ungkapan
yang mewakili pencapaian nilai religiusitasnya. Sebagai pelukis abstrak murni Sadali memang
telah lepas dari representasi bentuk-bentuk alam. Namun demikian, dalam bahasa visual
semua bentuk yang dihadirkan seniman dapat dibaca dengan berbagai tingkatan penafsiran.
Dalam usian peradaban yang ada, manusia telah terbangun bawah sadarnya oleh tanda-tanda
yang secara universal bisa membangkitkan spirit tertentu.
Warna-warna berat, noktah dan lubang, serta guratan-guratan pada bidang bisa
mengingatkan pada citra misteri, arhaik, dan kefanaan. Tanda segi tiga, konstruksi piramida
memberikan citra tentang religisitas. Lebih jauh lagi lelehan emas dan guratan-guratan
kaligrafi Al Quran dapat memancarkan spiritualitas islami. Semua tanda-tanda tersebut
hadir dalam lukisan-lukisan Sadali, sehingga ekspresi yang muncul adalah kristalisasi
perenungan nilai-nilai religius, misteri dan kefanaan.
2. Seni grafis

Seni grafis pada dasarnya menitikberatkan pada teknik cetak mencetak, sebagai
usaha untuk dapat memperbanyak atau melipatgandakan sesuatu, baik gambar atau tulisan
dengan cara tertentu pula. Kalau seni grafis terapan sangat berkepentingan dengan fungsi
guna, maka seni grafis murni tidak. Seni grafis murni sama dengan seni murni lainnya
seperti seni lukis.
Seni grafis adalah cabang seni rupa dua dimensional yang bersifat wujud gambar
(pictorial) atau seni grafi (seni menulis/menggambar) yang menggunakan metode cetak
sebagai alat ungkapan estetika. Penggunaan metode cetak memungkinkan pelipatgandaan
lembaran karya gambar. Sedangkan, kegandaan karya seni selalu menimbulkan pertanyaan
tentang: mana karya seni yang asli dan mana karya reproduksi. Untuk menjawab pertanyaan
di atas, umunya mengandalkan dua konvensi yang berlaku di dalam dunia seni grafis. Yaitu
pertama, grafis sebagai seni membatasi diri pada metode cetak tradisional; dimana berlaku
pengerjaan dengan tangan dan setengah mekanis. Proses cetak-masinal atau fotomekanis
(misalnya cetak offset sekarang) tidak diakui telah melahirkan karya grafis seni, melainkan
dianggap sebagai usaha reproduksi semata-mata. Konvensi yang kedua, adalah bahwa setiap
karya harus dihasilkan oleh seniman yang sama, penciptanya, dan atau bekerjasama dengan

artisan pencetak dengan tanda tangan pada setiap lembar karya yang dihasilkannya, sesuai
dengan jumlah yang dikehendaki oleh senimannya itu. Di luar itu, setiap cetak ulang atau
penanbahan cetakan, dianggap tidak otentik. Hal ini kemudian diatur dengan beberapa
peraturan praktis, seperti penulisan nomor serta jumlah eksemplar pada setiap karya;
perusakan pelat klise setelah jumlah cetakan yang diinginkan terpenuhi dan lain-lain.
Hal di atas pernah digariskan oleh Comite Nasional de la Geavure Perancis pada
tahun 1964, tetapi sebuah konvensi tetap hanya semacam kesepakatan yang tidak
mempunyai sanksi. Sementara itu, seni grafis sebagai sarana kreatifitas selalu berubah.

Seniman mencoba ide-ide, serta teknik-teknik baru. Apa yang diebut dengan istilah seni pun
selalu berubah secara fenomenal; sukar dirumuskan . Bagaimana bentuk kesenian kita pada
masa mendatang? Dibutuhkan studi serta aksi penciptaan yang intensif untuk menjawabnya.
Secara sederhana, seni grafis adalah bentuk ungkapan seni rupa dua dimensi
yang memanfaatkan metode cetak-mencetak. Karenanya, karya grafis memungkinkan
berjumlah lebih dari satu, berbeda dengan karya lukis yang tunggal atau hanya satu. Dengan
demikian suatu karya grafis yang sama dapat dinikmati atau dimiliki oleh banyak peminat.
Proses cetak dalam seni grafis cenderung terbatas pada proses yang normal atau sebagai
seni mekanis, suatu proses yang langsung melibatkan keterampilan tangan sang seniman.
Meskipun keduanya menggunakan proses cetak, karya seni grafis dibedakan dari
karya reproduksi. Karya reproduksi lahir dari kebutuhan untuk memperbanyak suatu karya
tunggal (misalnya lukisan, foto), biasanya dengan teknik cetak mekanis-fotografis, dan
cenderung untuk kebutuhan massa. Sedangkan karya seni grafis bertitik tolak dari
kebutuhan seni si senimannya.
Karena faktor pekerjaan yang seringkali membutuhkan waktu yang lama dan
peralatan cetak yang sederhana, maka jumlah edisi suatu karya grafis biasanya terbatas
dan disebut sebagai karya cetak murni (original prints). Untuk mempertegas orisinalitas
karya senimannya, yakni dengan menggunakan pensil memberi catatan di bagian bawah di
luar gambarnya, yaitu tanda tangan, tahun pembuatan, judul karya, dan tanda nomor urut
cetak serta jumlah edisinya. Misalnya 10/25 berarti cetakan ke 10 dan jumlah edisi
seluruhnya 25.
Proses seni grafis dapat diklasifikasikan menjadi empat proses dasar, yaitu:
cetak-tinggi (relief print), cetak-dalam (intaglio), cetak-dalam (lithography) dan cetaksaring (serigraphy).
1. Cetak Tinggi
Cetak tinggi, disebut demikian karena permukaan acuan cetak / klise yang akan
menerima tinta berada paling tinggi. Pencetakan dilakukan dengan gosokan. Termasuk ke
dalam proses cetak ini: cukilan kayu (woodcut), cukilan lino (linocut) dan wood-engraving.

Ciri khas ungkapan rupa karya cukilan kayu terletak pada permukaan efek serat
kayu (tekstur), kesederhanaan rupa gambar (bentuk) dan kesan kontras antara gambar
(bidang positif) dengan dasar gambar (bidang negatif), khususnya pada karya hitam-putih.
Cetak tinggi (proses relief / cameo / xylograf), contoh umum yang kita temui sehari-hari
adalah stempel dan cetak hand-press. Klisenya berupa sebuah relief, dimana yang akan
tercetak berada pada permukaan yang lebih tinggi dari lempengan klisenya. Permukaan itu
kemudian dirol dengan tinta cetak. Ketika ditekankan pada lembaran kertas , klise itu akan
meninggalkan gambar sesuai dengan polagambar permukaan yang paling tinggi. Yang
termasuk ke dalam proses ini adalah cukilan kayu, torehan kayu ( wood-engraving) dan
cukilan lino (linolium adalah sejanis karet khusus yang dibuat untuk pencetakan).
2. Cetak Dalam
Cetak dalam (intaglio), adalah proses cetak dalam bisa dikatakan secara terbalik
dari pada proses cetak tinggi. Pada teknik ini, gambar atau imaji yang tercetak berasal dari
celah garis atau bidang yang lebih dalam dari permukaan pelat klisenya. Bahan klise
biasanya dari pelat logam: tembaga atau zinc. Pelat ini dicelahi atau diukir menurut gambar
yang diinginkan. Setalah itu, semacam tinta khusus dimasukkan kedalam celah garis gambar.
Tinta yang mengotori bagian atas permukaan klise dibersihkan dengan tangan dan kertas
pembersih. Dengan memakai alat press, klise ini kemudian ditekankan dengan kuat pada
selembar kertas lembab. Karena tekanan yang kuat itu, serta daya serap kertas terhadap
tinta, maka gambar pun berpindah dari atas pelat ke atas lembaran kertas. Ada dua cara
mencelahi pelat logam untuk membuat klise cetak dalam. Yaitu pertama, dengan cara
menorah langsung dengan pusut ukir ( burin) seperti pada proses torehan logam ( metal

engraving); atau menggores dengan semacam jarum baja (tempo dulu intan sering
dipergunakan untuk mengganti jarum baja yang susah didapat) seperti pada proses goresan
kering (dry point). Cara kedua adalah melalui proses kimiawi, seperti pada etsa dan

aquatint.
Cetak dalam (intaglio). Kata lain dari prinsip cetak ini sebetulnya kebalikan dari
cetak tinggi, di mana yang akan pindah ke atas berada di bagian acuan cetaknya (tembaga).

Pencetakan dilakukan dengan mesin khusus, mesin etsa. Dari segi prosesnya, intaglio ini
dapat dibagi dua, yaitu yang menggunakan asam: etsa (etching) dan aquatint, sedangkan
yang tanpa asam: drypoint, engraving dan mezzotint. Masing-masing teknik cetak ini
kadangkala berdiri sendiri, karena setiap teknik tersebut memiliki ciri ungkapan yang khas.

Etsa dengan kelembutan dan keluwesan garisnya, aquatint dengan keragaman nada warna
dan teksturnya, drypoint dengan kekasaran garisnya, engraving dengan katajaman garisnya
dan mezzotint dengan kepekatan nada warna yang hampir serupa dengan karya aquatint.
Karena potensi artistic masing-masing itu maka seringkali suatu teknik, misalnya etsa,
dikombinasikan dengan aquatint atau drypoint, atau bahkan memanfaatkan seluruh teknikteknik tadi dalam satu karya, sehingga karya itu memiliki keragaman ungkapan rupa yang
kaya.

Karya Seni Grafis Agus Mulyadi Utomo Judul 'Feodal',


tahun 1979 Teknik Intaglio-drypoit,

Karya Seni Grafis Agus Mulyadi Utomo Judul 'Dialog Imajiner'


tahun

1976

Teknik

Intaglio-drypoit

3. Cetak Datar
Cetak datar (planograf), litografi adalah sebuah teknik cetak datar, yang merupakan
leluhur cetak offset sekarang. Pada teknik ini, gambar yang akan tercetak berada pada
bidang datar dari klisenya. Semacam batu barkapur adalah bahan klise bagian ini. Batu
digosok sedemikian rupa sehingga memberikan permukaan datar dan halus. Setelah itu,
seniman menggambari permukaan batu dengan pensil atau tinta berkadar lemak. Begitu
gambar selesai, bidang batu kemudian dilapisi campuran larutan gon arab dengan asam. Bila
peng-asam-an telah dianggap cukup, lapisan gom arab ini kemudian dibersihkan dengan air
dan terpentin. Dalam keadaan basah demikian akan melihat suatu kenyataan bahwa gambar

pensil berlemak akan menolak air; sebaliknya bagian permukaan batu yang terbasahi air akan
menolak lemak. Pada saat itulah menintai (beri tinta) gambar dengan semacam tinta
berlemak. Hingga dengan demikian tinta koheif terhadap gambar pensil berlemak. Sehelai
kertas, kemudian diletakkan diatas batu itu. Dengan tekanan yang keras dan rata dari alat
press, gambar pun berpindah dari atas ke atas kertas. Batu dibasahi, ditintai kembali,
dicetak kembali. Demikianlah, hingga kita mendapat sebanyak cetakan yang diinginkan.
Cetak datar, Lithografi merupakan satu-satunya media yang mengandalkan
proses ini. Disebut proses cetak datar karena acuan cetaknya (batu, seng atau aluminium

offset) tidak mengalami peninggian atau pendalaman seperti pada proses cetak tinggi atau
dalam. Proses ini berangkat dari pemanfaatan suatu kenyataan bahwa air dan minyak tidak
dapat bersatu. Sebuah batu Bavaria atau aluminium offset, setelah dibuat peka, digambari
dengan bahan berlemak (tusche). Sesudah gambar itu kering seluruh permukaan acuan
cetak itu dilumuri dengan cairan campuran gom arab (Arabic gum) dengan asam (nitrat).
Proses kimiawi ini, dalam jangka waktu tertentu, bekerja sedemikian rupa sehingga bagian
berlemak (gambar) akan melekat kuat pada permukaan acuan cetak, sedangkan bagian yang
lain akan bersifat mengundang air. Permukaan dicuci dengan air dan terpentine lalu tinta
cetak dirolkan di atasnya dan tinta tesebut hanya akan melekat di bagian gambarnya saja,
karena bagian lain menolaknya. Pencetakan (pemindahan ke atas kertas) dilakukan dengan
penekanan memakai mesin khusus lithografi. Ungkapan rupa karya lithografi cenderung
memperlihatkan efek-efek kelembutan dari cairan tusche atau crayon maupun pensil

lithografi. Medium ini diketemukan oleh Alois Senefelder, seorang Jerman, pada tahun
1798 dan proses ini kemudian merintis ke arah proses cetak offset yang kita kenal dewasa
ini.
4. Cetak Saring
Cetak saring. Sesuai dengan istilahnya, proses ini mengandalkan penyaringan
dalam pencetakannya. Di sini yang berperan sebagai acuan cetak adalah alat saring yang
dikenal sebagai monil atau semacam kain sutra. Sederhananya, bagian bergambar
merupakan bagian terbuka pada saringan itu, dengan demikian bagian bergambar (terbuka)

akan meloloskan tinta ke atas kertas. Potensi ungkapan rupa cetak-saring teletak pada
kemampuan proses ini untuk menterapkan banyak warna pada karyanya dan warna-warna itu
bisa tampil utuh dan tetap cerah.
Cetak saring / silkscreen printing / serigrafi / atau lebih populer sebagai sablon
merupakan medium seni grafis yang paling dikenal di masyarakat luas dewasa ini. Dalam
kreatifitasnya, seniman grafis tidak jarang mengombinasikan beberapa medium dalam satu
karya, misalnya intaglio dengan lithografi, atau cukilan kayu dengan cetak saring, dan
sebagainya. Bahkan kini pemanfaatan proses fotografi dalam seni grafis bukanlah hal yang
baru lagi.
Dalam abad ke-19 orang biasanya membagi cara cetak-grafik dalam 4 golongan:
cetak-timbul, cetak-rakam, cetak-bidang dan tehnik sablon. Dengan mengelompokkan ini
akan dicoba untuk menerangkan dalam garis besar macam-macam permukaan dari mana
warna dialihkan ke atas kertas, sehingga terjadi suatu cetak- grafis.
5. Cetak rakam
Cetak-rakam atau pengukir pada suatu permukaan adalah cara yang tertua untuk
menghasilkan suatu gambar atau lukisan. Dimulai dengan jejak kaki manusia purba sampai
dengan tulisan-tatah dan tanda tera kerajaan, orang selalu mengerat atau menggores
tanda-tanda diatas suatu permukaan. Dalam hal yang belakangan ini gambar yang diukir,
dicetak pada bahan yang lunak, pada mana tera dicetak diatasnya. Ketika cetakan lepas dari
kertas, orang menemukan bahwa papan yang diukir timbul ( relief) lebih mudah dan cepat
dicetak dari pada gambar yang diukir ke dalam. Papan-papan cetak-timbul ini melicinkan
jalan ke penemuan huruf bergerak dan ketika keterampilan pengukir kayu itu dianggap
sebagai seni, orang mengembangkan tehnik-tehnik mencetak yang baru.
6. Cetak Bidang
Cetak-bidang memerlukan pengetahuan yang mendalam mengenai kimia, karena harus
mengalihkan sebuah gambar dari suatu bidang rata ke suatu bidang rata yang lain. Sebagai
contoh dari tehnik ini sering disebut lithography (menulis diatas batu), tetapi juga papan
dari logam dan bahan sentetis lain dapat dikerjakan menurut cara ini. Lithography /

litografi suatu tipe cetak timbul, digunakan baik sebagai proses kesenian maupun proses
cetak untuk usaha. Litografi dicetak dari batu kecuali untuk usaha menggunakan lembaran
logam halus. Gambar ditulis / dilukis langsung secara terbalik pada lembaran batu dengan
menggunakan pastel atau tinta. Litograf yang mengandung sabun atau minyak. Asam yang
mengandung minyak dari bahan tersebut merupakan sabun yang tak dapat dilarautkan di
atas permukaan dan dapat menahan air. Selanjutnya bila dibuat ketat agar jangan
bertebaran dengan menggunakan larutan Gom-Arab dan garam massa lukisan dicuci dengan

terpentin dan air, maka siaplah untuk diberi tinta melalui sebuah rol untuk dicetak. Proses
ini ditemukan tahun 1798 oleh Aloys Senefelder dari Jerman. Ia menggunakan batu kapur
yang hingga kini masih dianggap sebagai yang terbaik untuk litografi sebagai proses
kesenian.
Baru dalam abad ke-20, tehnik sablon diakui sebagai seni. Dalam seni rakyat orang
sejak ratusan tahun telah menggunakan kertas yang dikerat-kerat. Sablon-sablon dalam
seni mula-mula hanya digunakan untuk mempercepat cara mewarnai bagan-bagan dengan
tangan. Baru dalam tahun-tahun tiga-puluhan cetak sarangan / cetak saring / cetak bidang
yang berasal dari tehnik sablon diakui sebagai seni, dan dari semua cara mencetak justru
tehnik ini paling menonjol sesudah Perang Dunia ke II.

Seni Grafis dengan teknik Cetak Saring / Sablon:

Karya Agus Mulyadi Utomo berjudul 'Perkampungan" 1976 (Foto 1) dan

"Duka Korban Bom Bali Satu" 2002 (Foto 2)

Dari tahun ke tahun semua cara mencetak ini mengalami perubahan yang penting,
berdasarkan pada bahan-bahan yang baru dan penggunaan penemuan-penemuan ilmiah. Pada

akhir-akhir ini diikut sertakan fotografi pada semua tehnik mencetak, menghasilkan
metode-metode yang baru. Seniman tidak hanya menggunakan foto-foto melainkan juga
membuat bahan yang cocok, peka cahaya dan pada akhirnya memakai cara industrial seperti

litografi-offset. (dalam arti komersiil, litografi artinya khusus pembuatan gambar secara
foto-mekanis).
Begitu bagan litografi, ukiran kayu dan sebagainya selesai dicetak, si seniman
membubuhkan tanda-tandanya dan nomor pada tiap tindasan. Sekarang menjadi kebiasaan,
bahwa si seniman atau si penerbit menulis jumlah cetakan ( oplah) pada tiap tindasan kedua
dan jumlah cetakan 75 helai. Tersebar anggapan yang keliru bahwa tindasan-tindasan itu
diberi nomor menurut urutan mencetaknya. Seringkali si seniman atau si pencetak memilih
cetakan-cetakan yang terbagus dan memberikannya nomor-nomor rendah. Pemberian nomor
dan tanda-tanda pada gambar-gambar ini menjamin keasliannya kepada si pembeli.
Membatasi cetakan-cetakan itu dalam jumlah tertentu berdasarkan 3 hal:
1.

Permukaan papan cetakan menjadi lusuh hal mana mempengaruhi mutu tindasan.

2.

Si seniman yang mencetak karyanya sendiri, ingin memulai karya baru dan
menghentikan percetakan.

3.

Si pencetak atau si penerbit menyesuaikan jumlah cetakan dengan pasaran dan


permintaan.

3. Seni arsitektur

Seni arsitektur sebagai seni terapan merupakan karya seni pakai yang paling serius
dan kompleks permasalahannya, mengingat arsitektur merupakan karya monumental karena
tidak setiap saat dapat diubah seperti mengubah rumah salju. Seorang arsitek tidak lepas
perhatiannya dari kaidah-kaidah estetis atau keindahan bangunannya. Oleh karena bangunan
itu merupakan satu karya tiga dimensional, maka arsitek selalu memperhitungkan apakah

bentuk bangunannya sudah cukup indah bila dipandang dari berbagai arah, bagaimana
komposisi ruangan dalamnya, mobilisasinya.
Arsitektur modern itu timbul karena adanya kemajuan dalam bidang teknologi yang
membuat manusia cenderung untuk sesuatu yang ekonomis, mudah dan bagus. Hal itu dapat
dilihat dari adanya penemuan penemuan seperti dinamit yang memudahkan manusia untuk
menggali lubang atau penggunaan mesin yang dapat mempercepat produksi dan menghemat
tenaga manusia. Tapi itu semua tidak membuat manusia senang karena penggunaanya yang
disalahgunakan, karena dinamit yang mestinya membantu manusia malah mencelakakan
manusia, yang memudahkan manusia malah menyulitkan manusia itu sendiri. Berarti apa yang
dibuat didalam jaman modern itu belum tentu bagus/masih ada kekurangannya. Dikatakan
masih ada kekurangannya karena yang diciptakan manusia itu pada dasarnya tidak ada yang
sempurna selain itu penggunaan yang disalah gunakan bisa membuat karya manusia itu
berbalik menjatuhkan manusia itu sendiri.
Arsitektur Modern sebelum Perang Dunia I dimulai dengan adanya pengaruh Art
Nouveau yang banyak menampilkan keindahan plastisitas alam, dilanjutkan dengan pengaruh
Art Deco yang lebih mengekspresikan kekaguman manusia terhadap kemajuan teknologi.
Konsep tersebut kemudian dimanifestasikan ke dalam media arsitektur dan seni, serta gaya
hidup.
Bagian-bagian dalam arsitektur modern adalah :
1. arsitektur modern

7. arsitektur fungsional

2. arsitektur art Nouveau

8. gaya internasional

3. arsitektur brutalist

9. gaya organik

4. arsitektur konstruksi

10. gaya post modern

5. arsitekturEkspresionist

11. gaya visionari

6. arsitektur futurist
1. Arsitektur Modern

Gambar 1.1A.1 Villa Savoye kepunyaan Le Corbusie, contoh arsitektur modern.

Arsitektur modern adalah suatu istilah yang diberikan kepada sejumlah bangunan
dengan gaya karakteristik serupa, yang mengutamakan kesederhanaan bentuk dan
menghapus segala macam ornamen. Pertama muncul pada sekitar tahun 1900. Pada tahun
1940 gaya ini telah diperkuat dan dikenali dengan Gaya Internasional dan menjadi bangunan
yang dominan untuk beberapa dekade dalam abad ke 20 ini.
Asal dan karakteritis arsitektur modern sampai sekarang ini masih di perdebatkan
dalam kalangan arsitek. Beberapa sejarawan melihat perkemabang arsitektur modern
sebagai perihal sosial yang kelat kaitannya terhadap pembaharuan dan keringanan, suatu
hasil dari perkembangan sosial dan politis.
Arsitektur lainnya yang melihat gaya modern sebagai sesuatu yang di kendalikan oleh
teknologi dan pengembangan produk dan dengan munculnya bahan-bahan yang dipakai dalam
membangun gaya bangunan modern seperti material besi, baja, kaca dan beton
menambahkan pengetahuan bahwa gaya modern adalah sebuah penemuan baru dalam
bidanga Revolusi Industri. Pada tahun 1796, Shrewsbury dengan gaya desainnya ohwis yang
' tahan api', yang mana gaya ini bersandar pada besi cor dan batu bata. Konstruksi seperti
itu sangat memperkuat struktur bangunan, yang memungkinkan mereka untuk
mengakomodasi banyak mesin yang lebih besar.
Sejarawan lain menghormati pandangan moderen sebagai suatu reaksi melawan
terhadap gaya ekletik dan mencurahkan perhatian mereka kepada gaya Jaman Victorian dan
gaya Seni Nouveau.
Apapun yang menjadi penyebab pada tahun 1900 sejumlah arsitek di seluruh muka
bumi mulai mengembangkan gaya arsitektur mereka beralih dari arsitektur yang klasik
( Gotik sebagai contoh) dengan berbagai kemungkinan teknologi baru. Arsitek Louis Sullivan
dan Frank Llyod Wright di Chicago, Viktor Horta di Brussels, Antoni Gaudi di Barselona,
Otto Wagner di Vienna dan Charles Rennie Mackintosh di Glasgow, dan masih banyak lagi
arsitektur modern lainnya berusaha membangun gaya modern pada bangunan dengan
meninggalkan gaya lama. Contoh bangunan gaya modern

Gambar 1.1.2 Istana Kaca (1935) di belanda arsitektur Frits Peutz, dibuat dengan
konsentrasi kaca dan baja

Sejak tahun 1920 yang paling terpenting dalam gaya bangunan adalah gaya
arsitektur modern yang telah menetapkan reputasi mereka. Tiga arsitektur modern
terbesar adalah Le Corbusier di Perancis, Mies van der Rohe dan Walter Gropius di Negara
Jerman. Mies van der Rohe dan Gropius keduanya adalah arsitektur yang menangani gaya
Bauhaus.
Arsitek Frank Llyod Wright sangat berpengaruh dalam perkembangan arsitektur
modern di Eropa. Wright adalah salah satu dari sekian banyaknya arsitektur yang sangat
berpengaruh dalam dunia perarsitekturan. Pada tahun 1932 didakan pameran MOMA,
Pameran Internasional Arsitektur Modern, yang dilakasanakan oleh Philip Johnson dan
kolaborator Henry-Russell Hitchcock.
Karakteristik Arsitektur modern pada umumnya adalah :

Suatu penolakan terhadap gaya lama

Suatu yang mengadopsi prinsip bahwa bahan dan fungsi sangatlah menentukan
hasil dalam suatu bangunan.

Suatu yang menyangkut tentang mesin

Menolak adanya bordiran atau ukiran dalam bangunan.

Menyederhanakan bangunan sehingga format detail menjadi tidak perlu.

Beberapa pendapat tentang arsitektur Modern :


-

Bentuk mengikuti fungsi ( Form follows function ) yang dicetuskan oleh pemahat
Horatio Greenough atau yang lebih dikenal sebagai Louis Sullivan

Sedikit adalah lebih (Less is more) di umumkan oleh Arsitek Mies van der Rohe.

Sedikit adalah lebih dan lebih adalah terlalu banyak (Less is more only when more is
too much ) yang dikatakan oleh Frank Llyod Wright.

Sedikit itu membosankan (Less is a bore) yang dicetuskan oleh Robert Venturi,
pelopor arsitektur Postmodern sebagai jawaban atas Gaya Internasional yang tidak
menarik yang dipopulerkan oleh Mies van der Rohe

Pelopor Arsitektur Modern adalah : Adolf Loos, Alvar Aalto, Frank Lloyd Wright, I. M. Pei,
Le Corbusier, Louis Kahn, Louis Sullivan, Ludwig Mies van der Rohe, Oscar Niemeyer, Otto
Wagner, Peter and Alison Smithson, Philip Johnson, Ralph Tubbs,Walter Gropius
2. Arsitektur Constructivist

Gambar 1.2.1 Fantasi Arsitektur oleh Yakov Chernikhov, 1933


Tatlin's Tower, 1919 Constructivist arsitektur adalah suatu bentuk arsitektur
modern yang melambangkan Perserikatan Soviet berlangsung dalam periode 1920 dan awal
1930. Di kombinasikan dengan teknologi dan pengetahuan rancang bangun

Gambar 1.2.3 Tatlin's Tower dibangun pada tahun 1919 oleh Vladmir Tatlin.
Proyek arsitektur konstruksi yang paling pertama dan paling terkenal pada tahun
1919.dan sering di sebut sebagai Menara Tatlin'S. meskipun demikian bangunan ini tidak
dibangun dengan menggunakan kaca dan baja melainkan besi.
3. Arsitektur Art Nouveau

Gambar 1.3.1 Pintu masuk mesium St. Louis World's Fair tahun 1904.
Art Nouveau berada pada puncak tahun 1892 sampai 1902, merupakan sebuah
gebrakan dalam desain arsitektur. Nama " Art Nouveau" diperoleh dari nama dari suatu
toko di Paris, Maison d'Art Nouveau, dan pada waktu itu arsitektur Samuel Bing lewat dan
terinspirasi untuk menamakan desainnya art nouveau.

Suatu titik tinggi dalam evolusi Seni Nouveau adalah Penampilan universal pada tahun
1900 di paris, di mana " gaya modern" memenangkan penghargaan pada setiap sesinya. art
nouveau memperlihatkan ciri khasnya hampir di seluruh bagian eropa. Ironisnya. Seni
Nouveau kebanyakan dibangun dengan menggunakan bahan material kaca dan jarang
memakai bahan material besi ataupun baja. Pintu masuk Metro Paris yang dirancang oleh
Hector Guimard pada tahun 1899 dan 1900 adalah contoh Seni Nouveau yang terkenal.
Dinamis, mengalir, kurva dan berombak-ombak " cambukan" merupakan irama bentuk dari
Seni Nouveau. Corak yang lain adalah pemakaian parabol dan hiperbola.

Gambar 1.3.2 Istana Bellas Artes di Mexico City.


Sebagai suatu pergerakan seni dalam arsitektur art nouveaiu mempunyai gaya dan
hubungan dekat dengan Pre-Raphaelites dan Simbolisme arsitektur Aubrey Beardsley,
Alfons Mucha, Edward Burne-Jones, Gustav Klimt, dan Jan Toorop adalah pelopor dari gaya
ini. Seni Nouveau mempunyai suatu wajah visuil membedakan; dan tidak sama dengan PreRaphaelites, Seni Nouveau adalah gaya yang menggunakan material baru seperti kaca
permukaannya abstrak dan disain yang murni
4. Arsitektur Brutalisme
Brutalisme adalah gaya arsitektur yang melahirkan pembaharu gerakan arsitek dan
berkembang pada tahun 1950 sampai tahun 1970. Awal gaya sebagian besar diilhami oleh
Arsitek Swiss, Le Corbusier ( khususnya Unit d'Habitation) dan Ludwig Mies van der Rohe.
Istilah brutalisme ini dimulai dari bahasa Prancis Bton brut, atau " beton mentah".
Bangunan brutalist pada umumnya dibentuk dengan membentur blockish, geometris, dan
bentuk berulang, dan sering juga mengulang bentuk tapi tanpa adanya ornamen. Tidak semua
bangunan brutalist dibentuk dari beton. Sebagai gantinya, bangunan dapat mencapai Mutu
brutalist melalui suatu bahan yang keras dengan penampilan bagunan dan material
strukturnya terbuat dari beton. Rumah pribadi Alison dan Peter Smithson'S dibangun dari
batu bata, dan Richard & Renzo Piano Center Pompidou sering dihormati sebagai arsitektur
brutalist dengan Bahan dan struktur bangunannya meliputi batu bata, kaca, baja, batu
kasar.

Gambar 1.4.1 Unitd 'Habitation, Marseille (Le Corbusier 1952)


Brutalism sebagai gaya arsitektur juga dihubungkan dengan suatu ideologi yang
berupa kayalan sosial yang cenderung untuk didukung oleh para perancangnya, terutama
Alison dan Peter Smithson. Kegagalan dalam merencanakan suatu desain merupakan hal hal
positif bagi para arsitektur Brutalist. Brutalism memperoleh daya gerak besar di Inggris
sepanjang abad pertengahan 20, ketika keadaan ekonomis tertekan ( dan kerusakan WWII)
masyarakat mencari konstruksi murah. Haruslah dicatat, meskipun demikian, banyak arsitek
memilih gaya brutalist meskipun mereka mempunyai anggaran yang besar dalam membangun.
Dan gaya ini terjadi setelah perang dunia ke II di jerman.

Gambar 1.4.2 Trellick Tower, London (Goldfinger 1972)


Desain brutalist pada awalnya mendapatkan kritik sebagai gaya yang merusak
pemandangan dalam majalah home office edisi 50 gaya Quenn Anne dikatakan seperti
barang rongsokan. Sebab gaya ini snagat identik dengan beton. Bagaimanapun, gaya
brutalist pada Menara Trelick membuktikan bahwa gaya brutalist sangat populer di antara
para arsitek dan masyarakat. Pada waktunya, banyak struktur brutalisme menjadi lebih
dihargai oleh masyarakat karena keunikan mereka dan penampilan yang menyolok.
Di tahun terakhir, gaya bangunan brutalistme sudah mulai hilang dari ingatan
masyarakat. Dan masyarakat mulai menuju ke gaya pembaharu yang baru lahir menggantikan

gaya brutalisme sehingga banyak bangunan gaya brutalistme dirobohkan dan dibangun
menjadi gaya yang baru lagi.
5. Arsitektur Ekspresionis

Gambar 1.5.1 Salah satu desain dari arsitektur expresionis


Arsitektur Ekpresionis mengacu pada gaya arsitektur yang berkembang di dalam
eropa pada permulaan abad ke 20 dan dengan luas mengacu pada desain arsitektur dan
bentuk. Arsitektur Ekspresionis pertama terjadi di Jerman sebagai bagian dari pergerakan
ekpresionisme dan juga di Belanda khususnya sekolah Amsterdam antara .1910 dan 1925.
Gaya ini di karakterisi oleh oleh awal modernisme di adopsi dari novel-novel dan romanroman, terkadang terlihat sangat tidak lazim dengan menggunakan bahan dari batu bata,
baja dan terutama kaca. Pendekatan ini dikembangkan secara pararel oleh pergerakan
ekspresoinis tapi dengan kondisi ekonimi yang terbatas maka hanya ada beberpaa saja
bangunan gaya ekspresionis yang secara resmi tertulis seperti bangunan Alpine Arsitektur
yang dibangun oleh Tauts dan Hermann Finsterlin'S yang membangun Formspiels. Gaya
bangunan ini hanya berlangsung sebentar tetapi sangat pentiing untuk di kenang dalam
periode ini.
Peristiwa penting di expressionis arsitektur adalah adanya Pameran Werkbund pada
tahun 1914 di Cologne, pada waktu terjadi perebutan kekuasan antara jerman dan Nazi. Lalu
pada tahun 1933 setelah Nazi merampas kekuasaan di jerman gaya ekspresionis diangap
tidak syah dan merosot. Walaupun begitu terdapat juga beberapa arsitektur yang masih
mempertahankan gaya ekspresionisnya seperti arsitektur Hans Scharoun
6. Arsitektur Futuristik

Gambar 1.6.1 Gambar Perspektif dari La Citta Nuova oleh Sant'Elia, 1914.
Arsitektur Futuristik atau futurisme dimulai pada awal abad ke 20 dengan bentuk
bangunan yang ditandai oleh anti -historicism dan garis panjang mendatar, kecepatan, emosi
dan urgensi yang artistik dan gaya ini dimulai pada Italia dan berlangsung pada tahun 1909
sampai 1944. Gaya ini dihidupkan oleh penyair itu Filippo Tommaso Marinetti, dan dia
bekerja pada tokoh arsitektur terkemuka seperti arsitek Antonio Sant'Elia dan seniman
Umberto Boccioni, Giacomo Balla, Fortunato Depero, Enrico Prampolini. pendukung bangunan
futuristik menyarankan kecepatan, teori pengaruh energi dan ekpresi yang kuat, di dalam
usahanya untuk membuat zaman arsitektur yang modern. Setelah permulaannya, Futurism
telah menjadi suatu kata [yang] lebih umum untuk mengangkat kecenderungan yang luas
dalam disain modern yang sangat ingin menciptakan arsitektur dengan gaya masa depan
ataupun sedikitnya gaya yang akan datang 10 tahun ke masa depan. Futurism modern
sebagian besar mulai dengan gaya desain pada mobil ataupun kereta pada tahun 1950 di
California. Futurism adalah bukanlah suatu gaya tetapi suatu pendekatan terbuka ke
arsitektur, dan telah ditafsirkan kembali oleh generasi arsitek yang berbeda dari beberapa
dekade, tetapi pada umumnya ditandai dengan membentuk ketajaman, bentuk dinamis,
kontras kuat dan penggunaan material yang berguna.

Gambar 1.7.2 Gambar Perspektif oleh Sant'Elia, 1914


7. Arsitektur Fungsional

Gambar 1.7.1 Bentuk bangunan Geomedis karya Fullers


Fungsionalisme di dalam arsitektur adalah prinsip arsitek yang mendisain suatu
bangunan didasarkan pada tujuan dan fungsi bangunan tersebut. Pada awal abad ke 20,
Chicago dengan arsitek Louis Sullivan mempopulerkan ungkapan ' bangunan yang mengikuti
fungsi' untuk menangkap suatu ukuran, ruang dan karakteristik dalam bangunan harus
terlebih dahulu di tujukan semata-mata kepda fungsi dari bangunan tersebut. Implikasi
bahwa jika aspek yang fungsional dicukupi, keindahan arsitektur akan secara alami
mengikuti. Akar dari arsitektur modern adalah arsitek Franco-Swiss dan arsitek Le
Corbusier juga arsitek Jerman Mies van der Rohe. Kedua-Duanya adalah functionalists
sedikitnya kepada tingkat bangunan mereka yang mengutamakan penyederhanaan dari gaya
sebelumnya yaitu kaya klasik. Pada tahun 1923 Mies van d Rohe sedang bekerja di Weimar
Jerman, dan telah memulai karier nya dalam memproduksi secara radikal bangunan
sederhana, struktur yang terperinci yang tidak bisa dipisahkan dari keindahan arsitektural.
Corbusier dengan sangat baik berkata " suatu rumah adalah suatu mesin untuk ditinggali";
dalam bukunya Ver uni arsitektur pada tahun 1923.

Gambar 1.7.2 Menara Helsinki Olympic Stadion (Y. Lindegren & T. Jntti, dibangun pada
tahun 1934-1938)
Pada pertengahan tahun 1930 functionalism mulai dibahas sebagai suatu pendekatan
estetik bukannya sesuatu disain yang integritas. Gagasan untuk functionalism adalah tidak
adanya barang-barang perhiasan atau ukiran seperti dalam arsitektur klasik. Ini bisa kita
lihat dalam bangunan berbentuk silinder karya Fullers.

8. International style

Gambar 1.8.1 a PerumahanWeissenhof


Stuttgart, Jerman (1927)

Gambar 1.8.1 b Perumahan Weissenhof


Stuttgart, Jerman (1930)

Gaya internasional adalah suatu gaya arsitek yang sedang trend pada tahun 1920 dan
1930. istilah yang pada umumnya mengacu pada arsitek dan bangunan dari dekade
pandangan perkembangan gaya modern, sebelum Perang dunia II. Istilah ini diambil dari
suatu buku Henry Russell Hitchcock dan Philip Johnson yang mana mereka berdua dikenal
sebagai penggolong arsitektur modern. Sebagai hasilnya, fokus jadilah lebih pada [atas]
gaya penulisan aspek pandangan moderen. Dasar disain dari gaya internasional ini didasari
pada prinsip arsitektur modern.
EROPA
Pada sekitar tahun 1900 sejumlah arsitek di seluruh bumi mulai mengembangkan
solusi arsitektur untuk mengintegrasikan sesuatu yang dapat dijadikan teladan tradisional
dengan menuntut kehidupan sosial yang baru dan berbagai kemungkinan teknologi. Arsitek
Victor Horta dan Van henry de Velde di Brussels, Antoni Gaudi di Barselona, Otto Wagner
di Vienna dan Charles Rennie Mackintosh di Glasgow, di antara sekian banyaknya arsitek
yang melakukan perjuangan untuk mengembangkan gaya lama ke gaya baru. Arsitek yang
mendukung adalah :

Alvar Aalto

Ludwig Mies van der Rohe

Welton Becket

- Richard Neutra

Le Corbusier

- Oscar Niemeyer

Walter Gropius

- Frits Peutz

Philip Johnson

- Gerrit Rietveld

Louis Kahn

- Rudolf Schindler

AMERIKA

Gambar 1.9.1 Rudolf Schinler's Lovell rumah pantai, California (1926)


Yang paling bekerja keras dalam mempelopori arsitektur modern yang mengarah ke
penyederhanaan, kejelasan dan kejujuran bisa diidentifikasi pada arsitek amerika periode
yang sama, yaitu arsitek Louis Sullivan di Chicago, dan west-coast tempat kediamannya
Irving Gill. Frank Lloyd Wright'S pada tahun 1900 dan 1910 secara paralel mempengaruhi
pekerjaan dari Arsitektur Eropa, tetapi ia menolak untuk di golongkan sebagai arsitektur
eropa
Istilah Gaya Internasional datang pada tahun 1932 di sebuah pameran di mesium
tentang Seni Modern, di ketuai oleh Philip Johnson, dan dari judul katalog pameran
tersebut. Di tulis oleh Johnson dan Henry Russell Hitchcock. Bangunan yang dipamerkan
adalah bangunan pada tahun 1922 sampai 1932. Johnson menamakan , menyusun,

mempromosikan dan kerumitan yang ditemuinya pada arsitektur klasik menjadi suatu yang
lebih sederhana dan memposisikan gaya itu sebagai gaya internasinal atau regional sehingga
dikenanl dengan sebagian orang banyak menjadi gaya internasional style.

Gambar 1.9.2 Apartemen Hickory Cluster, Reston, Virginia, di desain oleh Charles M.
Goodman, pada tahun 1964
Setelah Perang dunia II, Gaya Internasional lebih mendewasakan ke dalam
pandangan moderen, HOK dan SOM menyempurnakan gaya itu menjadi pendekatan yang
dominan untuk dekade gaya modern.
Gaya Internasional yang khas pada umumnya terdiri dari berikut:
1. Bentuknya segi-empat atau penyiku.
2. Berbentuk kubus sederhana " segiempat panjang yang menekan"
3. Jendela yang berjalan di atas garis horisontal dan membentuk suatu garis
beraturan.
4. Semua bagian muka gedung penjuru bersudut 90 derajat dan bertingkat.
9. Arsitektur Organik

Gambar 1.9.1 Air Terjun oleh Frank Llyod Wright


Arsitektur organik adalah suatu filosofi arsitektur yang mempromosikan keselarasan
antara tempat tinggal manusia dan dunia alam melalui disain mendekat dengan baik pada
lokasi bangunan, perabot, dan lingkungan menjadi bagian dari suatu komposisi dan
dipersatukan juga saling berhubungan. Arsitek Gustav Stickley, Antoni Gaudi, Frank Lloyd
Wright, Louis Sullivan, Bruce Goff, Rudolf Steiner, Bruno Zevi dan Anton Alberts adalah
semua arsitektur terkenal dalam arsitektur organik.
Suatu contoh yang terkenal tentang arsitektur organik adalah Fallingwater, tempat
kediaman Frank Lloyd Wright dirancang di kleuaraga kaufmann di Pedesaan Pennsylvania.
Wright mempunyai banyak aneka pilihan untuk menempatkan suatu rumah pada lokasi tanah
pedesaan yang besar, tetapi memilih untuk menempatkan rumah secara langsung di atas air
terjun dan lokasi yang curam itu.
Ahli teori David Pearson mengusulkan daftar aturan ke arah perancangan suatu
arsitektur organik. Dikenal sebagai Gaia Piagam untuk arsitektur dan desain organik. Isinya
adalah :
- biarkan desainnya.
- Diilhami dari alam
- Membantang pada suatu oganisme
- Mengikuti arus dan menyesuaikan diri
- Mencukupi kebutuhan sosial, fisik dan rohani
- Tumbuh keluar dan unik
- Menandai jiwa muda dan kesenangan
- Mengikuti irama

10.

Arsitektur Post modern

Postmodernity atau postmodern arsitektur adalah suatu periode yang muncul pada tahu
1950. Postmodern di dalam arsitektur biasanya bergaya jenaka dan menempatkan ukiran
pada bangunannya sebagai jawaban atas gaya internasional yang resmi.
Contoh yang klasik tentang arsitektur modern adalah Lever House dan bangunan
Seagram dalam ruangan komersil. dan arsitektur Frank Llyod Wright dalam gaya Bauhaus.
Contoh postmodern arsitektur adalah Bagunan Portland di Portland OP,dan bangunan Sony
( New York ) yang meminjam acuan dan unsur-unsur dari masa lalu dan mengajukan lagi
simbolisme dan warna klasik ke dalam arsitektur. Suatu contoh inspirasi utama untuk
postmodern arsitektur dan bangunan gaya ini berada sepanjang Las Vegas di pelajari oleh
Robert Venturi pada bukunya tentang Las Vegas.

Gambar 1.10.1 San Antonio Public Library, Texas.


Postmodern arsitektur telah diuraikan dalam arsitektur " neo-eclectic", di mana
gaya klasik yang penuh ornamen sudah kembali ke dalam gedung menggantikan gaya modern
yang polos dan tanpa ornamen. Ekletik ini sering dikombinasikan dengan penggunaan
permukaan gaya yang tidak biasa dan seperti kita lihat dalam Galeri Status Stuttgart
( Staatsgalerie Stuttgart) dan piazza (serambi) di Italia yang di desain oleh Charles
Willard Moore.
11.

Arsitektur Visionary

Arsitektur Visionary adalah nama yang diberikan kepada arsitektur yang secara
tertulis atau mempunyai kulitas Visionari. tienne-Louis Boulle, Claude Nicolas Ledoux dan
Jean-Jacques Lequeu adalah salah satu contoh paling awal arsitektur Visionary. Lalu
Arsitektur Giovanni Battista Piranesi, Antonio Sant'Elia dan Buckminster juga dimasukkan.
Kemudian menyangkut abad 20, ada pergerakan disain secara ilmu bangunan seperti
Archigram, Archizoom dan Superstudio.

(BIOLOGI) KELAS XI IPA 1

S M A N 1 TA M A N

2013-2014
Disusun oleh :
1. Anisa Lucky Ana
(01)
2. Denis Veronika F. U.
(03)
3. Dwinita Ayuni L.
(07)
4. Giska Ayu Aulia
(12)
5. M. Fasihol Ubaidillah (16)
6. M. Iqbal F. P.
(18)
7. Rindan Novanti
(23)
8. Riski Septi Anto
(24)
9. Yora Erlangga
(29)
10.
Yulia Dewi P.
(30)

Kelas XII-IPA 3

Anda mungkin juga menyukai