Anda di halaman 1dari 13

PERUSAHAAN DAN RUANG LINGKUP PERUSAHAAN

Perusahaan atau istilah Inggrisnya eterprise terdiri dari satu atau lebih unit-unit usaha
yang disebut pabrik atau bedriff (bahasa Belanda). Pengertian perusahaan disini maksudnya
suatu lembaga yang diorganisasikan dan dijalankan untuk menyediakan barang atau jasa untuk
maasyarakat dengan motif atau insentif keuntungan. Selain sebagai suatu lembaga, perusahaan
juga merupakan suatu wadah yang diorganisasikan, didirikan dan diterima dalam tata kehidupan
masyarakat. Para pengusaha harus berani menanggung risiko. Artinya, sebagai tujuan bersama
dari setiap perusahaan adalah berusaha memperoleh laba berdasarkan rentabilitas.
Perusahaan dalam upayanya mencari laba tersebut harus berani menanggulangi risiko (artinya
risiko rugi). Atas dasar itu perusahaan dapat memperoleh keuntungan dapat pula menderita
kerugian. Hal ini tidak berlaku dalam lembaga-lembaga lain yang operasinya ditujukan untuk
kepentingan umum dan bukan untuk memperoleh laba. Dalam ilmu Ekonomi, perusahaan
dibedakan antara pengertian perusahaan dan unit usaha. Unit usaha adalah jenis usaha, tempat
memproduksi atau membuat barang-barang yang disebut juga pabrik bertanggung jawab
terhadap hasil barang-barang. Selain itu, perusahaan lebih menitikberatkan pada semua
pengelolaan usaha, termasuk keuangan, produksi, dan pemasaran.
Terdapat tiga jenis perusahaan yang beroperasi untuk menghasilkan laba, yaitu: perusahaan
manufaktur (manufacturing), perusahaan dagang (merchandising), dan perusahaan jasa (service).
Setiap jenis perusahaan ini mempunyai ciri-ciri masing-masing, yaitu:

Perusahaan manufaktur (manufacturing business): mengubah input dasar menjadi


produk yang dijual kepada masing-masing pelanggan. Contoh perusahaan manufaktur:
Honda, Intel, Nike, Sony, dan lainnya.
Perusahaan dagang (merchandising business): menjual produk ke pelanggan, namun
produknya tidak diproduksi sendiri, melainkan membelinya dari perusahaan lain. Dengan
kata lain, perusahaan dagang mempertemukan produk dengan pembeli. Contoh
perusahaan dagang: Electronic City, Amazon.com, dan lainnya.
Perusahaan jasa (services business): menghasilkan jasa dan bukan barang atau produk
untuk pelanggan. Contoh perusahaan jasa: Garuda Indonesia, Telkomsel, dan lainnya.

Rumusan tentang perusahaan dijabarkan dalam penjelasan undang-undang (Memorie van


Toelichting, MvT) dan pendapat para ahli hukum yang diantaranya sebagai berikut :
1) Dalam penjelasan pembentuk undang-undang (MvT) disebutkan perusahaan adalah
keseluruhan perbuatan yang dilakukan secara tidak terputus-putus, terang-terangan, dalam
kedudukan tertentu mencari laba.
2) Molengraaff mengemukakan perusahaan adalah keseluruhan perbuatan yang dilakukan
secara terus menerus bertindak keluar mendapatkan penghasilan, memperdagangkan
barang, menyerahkan barang, mengadakan perjanjian perdagangan.

2. Unsur-Unsur Perusahaan
Berdasarkan definisi-definisi perusahaan yang telah dikemukakan di atas, maka dapat
dikatakan yang menjadi unsur-unsur perusahaan yaitu :
1) Badan usaha
Badan usaha yang menjalankan kegiatan perekonomian itu mempunyai bentuk hukum
tertentu, seperti Perusahaan Dagang (PD), Firma (Fa), Persekutuan Komanditer (CV),
Perseroan Terbatas (PT), Perusahaan Umum (Perum), Perusahaan Perseroan (Persero)
dan Koperasi. Hal ini dapat diketahui melalui akta pendirian perusahaan yang dibuat di
muka notaris, kecuali koperasi yang akta pendiriannya dibuat oleh para pendiri dan
disahkan oleh pejabat koperasi.
2) Kegiatan dalam bidang perekonomian
Kegiatan ini meliputi bidang perindustrian, perdagangan, perjasaan, pembiayaan yang
dapat dirinci sebagai berikut :
a) Perindustrian meliputi kegiatan, antara lain eksplorasi dan pengeboran minyak,
penangkapan ikan, usaha perkayuan, barang kerajinan, makanan dalam kaleng, obatobatan, kendaraan bermotor, rekaman dan perfilman, serta percetakan dan penerbitan.
b) Perdagangan meliputi kegiatan, antara lain jual beli ekspor impor, bursa efek,
restoran, toko swalayan, valuta asing, dan sewa menyewa.
c) Perjasaan meliputi kegiatan, antara lain transportasi, perbankan, perbengkelan, jahit
busana, konsultasi, dan kecantikan.
3) Terus menerus
Kegiatan dalam bidang perekonomian itu dilakukan secara terus menerus, artinya sebagai
mata pencaharian, tidak insidental, dan bukan pekerjaan sambilan.
4) Bersifat tetap
Bersifat tetap artinya kegiatan itu tidak berubah atau berganti dalam waktu singkat, tetapi
untuk jangka waktu yang lama. Jangka waktu tersebut ditentukan dalam akta pendirian
perusahaan atau surat ijin usaha, misalnya 5 (lima) tahun, 10 (sepuluh) tahun, atau 20
(dua puluh) tahun.
5) Terang-terangan
Terang-terangan artinya ditujukan kepada dan diketahui oleh umum, bebas berhubungan
dengan pihak lain, diakui dan dibenarkan oleh pemerintah berdasarkan undang-undang.
Bentuk terang-terangan ini dapat diketahui dari akta pendirian perusahaan, nama dan

merek perusahaan, surat izin usaha, surat izin tempat usaha, dan akta pendaftaran
perusahaan.
6) Keuntungan dan atau laba
Isitilah keuntungan atau laba adalah istilah ekonomi yang menunjukkan nilai lebih (hasil)
yang diperoleh dari modal yang diusahakan (capital gain). Setiap kegiatan menjalankan
perusahaan tentu menggiinakan modal, dengan modal perusahaan diharapkan
keuntungan dan atau laba dapat diperoleh karena tujuan utama dari perusahaan adalah
memperoleh keuntungan.
7) Pembukuan
Menurut ketentuan Pasal 8 ayat (1) Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1997 tentang
Dokumen Perusahaan ditentukan, setiap perusahaan wajib membuat catatan sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 5 sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Dalam Pasal 5 ditentukan,
catatan terdiri dari dari neraca tahunan, perhitungan laba rugi tahunan, rekening, jurnal
transaksi harian, atau setiap tulisan yang berisi keterangan mengenai kewajiban dan hakhak lain yang berkaitan dengan kegiatan usaha suatu perusahaan.
3. Ruang Lingkup Hukum Perusahaan
Dengan mengacu kepada undang-undang wajib daftar perusahaan, maka perusahaan
didefinisikan sebagai setiap bentuk usaha yang menjalankan setiap jenis usaha yang
bersifat tetap, terus-menerus, dan didirikan, bekerja serta berkedudukan dalam wilayah
negara Indonesia dengan tujuan memperoleh keuntungan dan atau laba. Bertitik tolak
dari definisi tersebut, maka lingkup pembahasan hukum perusahaan meliputi 2 (dua) hal
pokok, yaitu bentuk usaha dan jenis usaha. Keseluruhan aturan hukum yang mengatur
tentang bentuk usaha dan jenis usagha disebut hukum perusahaan.
a. Bentuk Usaha
Bentuk Usaha adalah organisasi usaha atau badan usaha yang menjadi wadah penggerak
setiap jenis usaha, yang disebut bentuk hukum perusahaan. Dalam bahasa Inggris bentuk
usaha atau bentuk hukum perusahaan disebut company atau corporation. Bentuk hukum
perusahaan diatur/diakui oleh undang-undang, baik yang bersifat perseorangan,
persekutuan atau badan hukum. Bentuk hukum perusahaan perseorangan misalnya
Perusahaan Otobis (PO) dan Perusahaan dagang (PD). Bentuk hukum perusahaan belum
ada pengaturan dalam undang-undang, tetapi berkembang sesuai dengan kebutuhan
masyarakat pengusaha, dalam parktiknya dibuat tertulis di muka notaris.Bentuk hukum
perusahaan persekutuan dan badan hukum sudah diatur dengan undang-undang, Firma
(Fa) dan Persekutuan Komanditer (CV) diatur dalam KUHD, Perseroan Terbatas diatur
dalam undang-undang No. 40 tahun 2007, Koperasi diatur dalam UU No. 25 tahun 1992,
Perusahaan Umum dan Perusahaan Perseroan diatur dalam UU No. 9 tahun 1969, Firma
(Fa) dan Persekutuan Komanditer (CV) adalah bukan badan hukum, sedangkan Perseroan
Terbatas, Koperasi, Perusahaan Umum (Perum) dan Perusahaan Perseroan (Persero)

adalah Badan Hukum. Perseroan Terbatas dan Koperasi adalah Badan Usaha Milik
Swasta sedangkan Perusahaan Umum (Perum) dan Perusahaan Perseroan (Persero)
adalah Badan Usaha Milik Negara.
b. Jenis Usaha
Jenis Usaha adalah berbagai macam usaha di bidang perekonomian yang meliputi bidang
perindustrian, bidang perdagangan, bidang jasa dan bidang keuangan (pembiayaan).
Usaha adalah setiap tindakan, perbuatan atau kegiatan apapun dalam bidang
perekonomian, yang dilakukan oleh setiap pengusaha dengan tujuan memperoleh
keuntungan dan atau laba. Sedangkan yang dimaksud dengan pengusaha adalah setiap
orang perseorangan, persekutuan atau badan hukum yang menjalankan suatu jenis
perusahaan. Dengan demikian, suatu kegiatan dapat disebut usaha dalam arti hukum
perusahaan apabila memenuhi unsur-unsur berikut ini :
dalam bidang perekonomian;
dilakukan oleh pengusaha;
tujuan memperoleh keuntungan atau laba.

Tempat Kedudukan dan Letak Perusahaan


Tempat Kedudukan Perusahan
Adalah kantor pusat perusahaan tersebut yang dipengaruhi oleh faktor kelancaran hubungan
dengan lembaga
lainnya.Seperti lembaga pemerintah, lembaga keuangan, pelangan dan sebagainya
Letak Perusahaan
Adalah tempat perusahaan melakukan kegiatan fisik atau pabrik dipengaruhi oleh faktor
ekonomi, untuk
efisiensi yang berkaitan dengan biaya.
Jenis-jenis Letak Perusahaan
1. Terikat keadaan alam
Pada umumnya karena tersediaan dan kemudahan bahan baku.
contoh : perusahaan teh, banyak perusahaan menanam pohon teh di puncak karna ikim yang
sejuk

2. Terikat sejarah
Perusahaan menjalankan aktivitasnya di suatu daerah tertentu karena hanya dapat di jelaskan
berdasarka
sejarah.

contoh : kerajinan batik di Jogja

3. Terikat oleh pemerintah


Perusahaan yang didirikan atas dasar pertimbangan, keamanan, politik dan kesehatan.
contoh : letak perusahaan bahan kimia yang letaknya terisolir dari masyarakat

4. Dipengaruhi oleh faktor-faktor ekonomi


Perusahaan yang bersifat industri adalah : ketersediaan bahan mentah, tenaga air, tenaga kerja,
modal,
transportasi, kedekatan dengan pasar, dan kesesuaian iklim

a. Perusahaan dan Lembaga Sosial

Tujuan Perusahaan
Dalam pendekatan ekonomi dalam menganalisis kegiatan perusahaan adalah perusahaan akan
melakukan
kegiatan produksinya hingga mencapai tingkat keuntungan maksimum dan mempunyai tujuan
membuka
lapangan pekerjaan

Dalam pendekatan sosial perusahaan memperhatikan keinginan investor, karyawan, penyedia,


factor-faktor
produksi, maupun masyarakat luas.
b. Perusahaan sebagai sistem

System adalah suatu kesatuan dari unit-unit yang saling berinteraksi baik secara langsung
maupun tidak
langsungdalam rangka mencapai tujuan tertentu. Perusahaan adalah suatu system karena
merupakan
kombinasi dari berbagai sumber ekonomi yang secara langsung atau tidak langsung
mempengaruhi proses
produksi serta distribusi barang dan jasa untuk mencapai tertentu antara lain keuntungan,
pemenuhan
kebutuhan masyarakat,maupun tanggung jawab social.
Kepada pemilik modal >> pengelolaan keuangan dan kemajuan perusahaan.

Kepada lembaga peneliti >> membantu pendanaan.


Kepada pekerja >> membayar gaji dan memenuhi fasilitas kerja.
Kepada konsumen >> menyediakan B&J yang bagus.
Kepada pemerintah >> membayar pajak.

c. Fungsi-fungsi Perusahaan
1. Fungsi operasi
Pembelian dan produksi, pemasaran, keuangan, personalia, fungsi operasi utama perusahaan,
akuntansi, administrasi, teknologi informasi, transformasidan komunikasi, pelayanan umum dan
uu, fungsi operasi penunjang.
2. Fungsi manajemen
Perencanaan, pengorganisasian, pengarah, pengendalian.
Ciri-ciri Perusahaan
Ciri umumnya :
Operatif
Adanya aktivitas ekonomi yang berkenaan dengan kegiatan produksi, penyedia / distribusi
barang dan jasa.
Koordinatif
Diperlukan koordinasi semua pihak agar saling mendukung satu sama lain untuk mencapai
tujuan.
Regular
Untuk mencapai kesinambungan perusahaan diperlukan keteraturan yang dapat mendukung
aktivitas agar dapat selalu bergerak maju.
Dinamis
Lingkungan selalu berubah oleh karena itu mampu mengikuti dan menyesuaikan diri terhadap
perubahan.
Formal
Tunduk kepada peraturan yang berlaku setelah memenuhi persyaratan pendirian,
Lokasi
Perusahaan didirikan pada suatu tempat tertentu dalam suatu kawasan yang secara geografis
jelas.
Pelayanan Bersyarat
Keberhasilan perusahaan tersebut terhadap visi dan misi dalam suatu kawasan yang secara
geografis jelas.
* Berbagai macam lingkungan perusahaan dan Pengaruhnya terhadap perusahaan
Keseluruhan dari factor-faktor ekstern yang mempengaruhi perusahaan baik organisasi maupun
kegiatannya.

Pada dasarnya lingkungan perusahaan dibedakan menjadi :


1. Lingkungan Eksternal
Lingkungan eksternal perusahaan yang berpengaruh tidak langsung terhadap kegiatan perusaan.
Lingkungan eksternal perusahaan dapat dibedakan menjadi :
A) Lingkungan eksternal makro
Adalah lingkungan eksternal yang berpengaruh tidak langsung terhadap kegiatan usaha. Contoh
:
B) Lingkungan eksternal mikro
Adalah lingkungan eksternal yang pengaruh langsung terhadap kegiatan usaha.
2. Lingkungan Internal
Adalah factor-faktor yang berada dalam kegiatan produksi dan langsung mempengaruhi hasil
produksi.
* Pendekatan dalam melihat bisnis dan lingkungan
Bisnis itu akan selalu dipengaruhi oleh lingkungan. Hubungan antar bisnis dengan
lingkungan sangat erat. Perusahaan yang tidak mampu menyesuaikan diri dengan lingkungan
akan lebih cepat
gulung tikar jadi hanya perusahaan yang mampu menyesuaikan diri dengan kebutuhan
konsumenlah yang mampu bertahan. Pada saat seperti inilah pengusaha harus pandai melihat
faktor
lingkungan.

Berdasarkan definisi perusahaan di atas maka perusahaan memiliki 5 unsur penting, yaitu :
1.
2.
3.
4.
5.

Sumber ekonomi alam (material dan bahan baku)


Sumber ekonomi manusia ( tenaga kerja )
Sumber ekonomi modal ( dana, mesin dan gedung )
Sumber ekonomi manajerial ( keahlian mengelola )
Sumber ekonomi lingkungan ( social dan budaya )

I.2 ORGANISASI
Organisasi mempunyai banyak definisi karena itu organisasi di pandang dari berbagai
perspektif. organisasi dapat didefinisikan sebagai lembaga sosial yang terdiri atas sekumpulan
orang dengan berbagai pola interaksi yang ditetapkan dan secara sadar dibentuk dan dikoordinasi
dalam melaksanakan suatu kegiatan tertentu dengan tujuan untuk mencapai hasil-hasil yang telah
ditetapkan.

I.3 PRODUKSI
Produksi atau aktivitas produksi merupakan suatu kegiatan yang dilakukan untuk mengolah
suatu bahan atau sumber-sumber ekonomi yang ada agar tercipta suatu produk yang mempunyai
nilai guna yang lebih tinggi (menaikkan faedahnya).
Pada dasarnya produksi bisa di bagi menjadi dua bagian yaitu :
1. Produksi Langsung, di bagi menjadi 2 :
A. Produksi Primer (ekstratif), yaitu suatu usaha aktivitas produksi yang bisa
menghasilkan suatu produk dengan menggunakan bahan langsung dari alam.
Misalnya : hasil pertanian, perkebunan dan perikanan
B. Produksi Sekunder
Usaha dengan menggunakan bahan yang sudah diolah untuk kembali di olah lagi
menjadi barang lebih bermanfaat.
Misalnya : pembuatan mobil, sepeda, baju dan sebagainya.
C. Produksi Tak Langsung, yaitu produksi yang tidak menaikkan nilai penggunaan dan
bukan dari alam tetapi memberikan sumbangan jasa yang sangat bermanfaat bagi
perusahaan.
Misalnya : Akuntan, ilmuwan, satpam, dan sebagainya.

JENIS-JENIS PERUSAHAAN
1. Jenis perusahaan berdasarkan lapangan usaha:

perusahaan ekstraktif adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang pengambilan


kekayaan alam
perusahaan agraris perusahaan yang bekerja dengan cara mengolah lahan/ladang
perusahaan industri perusahaan yang menghasilkan barang setengah jadi menjadi barang
matang
perusahaan perdagangan perusahaan yang bergerak dalam hal perdagangan
perusahaan jasa perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa

1. Jenis perusahaan berdasarkan kepemilikan:

perusahaan negara
perusahaan swasta

UNSUR-UNSUR PERUSAHAAN

Badan usaha
Kegiatan dalam bidang perekonomian
Terus menerus
Bersifat tetap
Terang-terangan
Keuntungan dan atau laba
Pembukuan

PERUSAHAAN MULTI NASIONAL


Menyusul suksesnya model perusahaan dalam tingkatan nasional, banyak perusahaan telah
menjadi transnasional atau perusahaan multinasional: tumbuh melewati batasan nasional untuk
mendapatkan posisi kuasa dan pengaruh yang luar biasa dalam proses globalisasi.
Biasanya perusahaan transnasional atau multinasional dapat masuk ke pemilikan dan pengaturan
bertumpuk, dengan banyak cabang dan garis di berbagai daerah, banyak sub-grup terdiri dari
perusahaan dengan hak mereka sendiri.
Dalam penyebaran perusahaan dalam banyak benua, pentingya budaya perusahaan telah tumbuh
sebagai faktor penyatu dan penambah ke sensibilitas dan kewaspadaan budaya lokal nasional.
BENTUK-BENTUK PERUSAHAAN
1. Usaha Perseorangan
Seluruh modal dari perusahaan jenis ini hanya dimiliki oleh satu orang saja, sehingga tanggung
jawabnya pun dibebankan kepada satu orang saja, yaitu pemilik modal selaku pengusaha
tunggal. Adapun orang lain yang terlibat dalam perusahaan ini hanya sebatas membantu Dalam
hukum positif di Indonesia, tidak ditemukan satu pun aturan hukum yang mengatur secara
khusus tentang perusahaan perseorangan ini. Menurut H.M.N. Purwosutjipto, bentuk perusahaan
perseorangan secara resmi tidak ada. Namun dalam dunia bisnis, masyarakat telah mengenal dan
menerima bentuk perusahaan perseorangan ini. Pada umumnya masyarakat yang ingin
menjalankan usahanya dalam bentuk perusahaan perseorangan ini menggunakan bentuk
Perusahaan Dagang (PD) atau Usaha Dagang (UD).

1. Kebaikan
Pemilik bebas mengambil keputusan
Seluruh keuntungan perusahaan menjadi hak pemilik perusahaan
Rahasia perus ahaan terjamin
Pemilik lebih giat berusaha
2. Keburukan :
Tanggungjawab pemilik tidak terbatas
Sumber keuangan perusahaan terbatas
Kelangsungan hidup perusahaan kurang terjamin
Seluruh aktivitas manajemen dilakukan sendiri, sehingga pengelolaan manajemen
menjadi
kompleks
Ciri-ciri perusahaan perseorangan
Adapun ciri-ciri perusahaan perseorangan antara lain :
1. Dimiliki perseorangan (individu atau perusahaan keluarga)
2. Pengelolaannya sederhana
3. Modalnya relative tidak terlalu besar
4. Kelangsungan usahanya tergantung pada para pemiliknya
5. Nilai penjualannya dan nilai tambah yang diciptakan relative kecil
2. Firma (Fa)
Persekutuan antara dua orang atau lebih dengan bersama untuk melaksanak an usaha, umumnya
dibentuk oleh orang-orang yang memiliki Keahlian sama atau seprofesi dengan tanggungjawab
masing-masing anggota tidak terbatas, laba ataupun kerugian akan ditanggung bersama.
Kebaikan
Kemampuan manajemen lebih besar, karena ada pembagian kerja diantara para anggota
Pendiriannya relatif mudah, baik dengan Ak ta atau tidak memerlukan Akta Pendirian
Kebutuhan modal lebih mudah terpenuhi

Keburukan
Tanggungjawab pemilik tidak terbatas
Kerugian yang disebabkan oleh seorang anggota, harus ditangung bersama anggota lainnya
Kelangsungan hidup perusahaan tidak menentu.

Ciri ciri bentuk badan usaha firma


a. Anggota firma biasanya sudah saling mengenal dan saling mempercayai.
b. Perjanjian firma dapat dilakukan di hadapan notaris maupun di bawah tangan.
c. Memakai nama bersama dalam kegiatan usaha.
d. Adanya tanggung jawab dan resiko kerugian yang tidak ter

3. Perseroan Komanditer (CV)


Bentuk Badan Usaha CV adalah bentuk perusahaan kedua setelah PT yang paling banyak
digunakan para pelaku bisnis untuk menjalankan kegiatan usahanya di Indonesia. Namun tidak
semua bidang usaha dapat dijalankan Perseroan Komanditer (CV), hal ini mengingat adanya
beberapa bidang usaha tertentu yang diatur secara khusus dan hanya dapat dilakukan oleh badan
usaha Perseroan Terbatas (PT)
Perseroan Komanditer adalah bentuk perjanjian kerjasama berusaha bers ama antara 2 (dua)
orang atau dengan AKTA OTENTIK sebagai AKTA PENDIRIAN yang dibuat dihadapan
NOTARIS yang berwenang. Para pendiri perseroan komanditer terdiri dari PESERO AKTIF dan
PERSERO PASIF yang membedakan adalah tanggungjawabnya dalam perseroan.
Persero Aktif yaitu orang yang aktif menjalankan dan mengelola perusahaan termasuk
bertanggung jawab secara penuh atas kekayaan pribadinya. Persero Pasif yaitu orang yang hanya
bertanggung jawab sebatas uang yang disetor saja kedalam perusahaan tanpa melibatkan harta
dan kekayaan peribadinya.
Kebaikan
Kemampuan manajemen lebih besar
Proses pendirianya relatif mudah
Modal yang dikumpulkan bisa lebih besar
Mudah memperoleh kredit

Keburukan
Sebagian sekutu yang menjadi Persero Aktif memiliki tanggung tidak terbatas
Sulit menarik kembali modal
Kelangsungan hidup perusahaan tidak menentu
4. Perseroan Terbatas Negara (Persero
Bentuk badan usaha PT adalah bentuk perusahaan yang paling populer dalam bisnis dan paling
banyak digunakan oleh para pelaku bisnis di Indonesia dalam menjalankan kegiatan usaha
diberbagai bidang. Selain memiliki landasan huk um yang jelas seperti yang diatur dalam
Undang-undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang PERSEROAN TERBATAS bentuk PT ini juga
dirasakan lebih menjaga keamanan para pemegang saham/pemilik modal dalam berusaha.Sama
halnya dengan CV pendirian PT juga dilakukan minimal oleh 2 (dua) orang atau lebih, karena
sistem hukum di Indonesia menganggap dasar dari perseroan terbatas adalah suatu perjanjian
maka pemegang saham dari perseroan terbatas pun minimal haruslah berjumlah 2 (dua) orang,
dengan jumlah modal dasar minimum Rp. 50.000.000,-, sedangkan untuk bidang usaha tertentu
jumlah modal dapat berbeda seperti yang ditentukan serta berlaku aturan khusus yang mengatur
tentang bidang usaha tersebut.
Berdasarkan Jenis Perseroan, maka Perseroan Terbatas (PT) dibagi menjadi :
PT-Non Fasilitas Umum atau PT. Biasa

PT-Fasilitas PMA
PT-Fasilitas PMDN
PT-Persero BUMN
PT-Perbankan
PT-Lembaga Keuangan Non Perbankan
PT-Us aha Khusus
Berdasarkan penanaman modalnya jenis perseroan terbatas dibagi menjadi :
Perseroan Terbatas dalam rangka rangka Penanaman Modal Asing (PT-PMA)
Perseroan Terbatas dalam rangka Penanaman Modal Dalam Negeri (PT-PMDN)
Perseroan Terbatas yang modalnya dimiliki oleh Warga Negara Indonesia/Badan Hukum
Indonesia (PT-SWASTA NASIONAL)
PT-Perseron BUMN,Perseroan Terbatas yang telah go public (PT-Go Public) yaitu perseroan
yang sebagian modalnya telah dimiliki Publik dengan jalan membeli saham lewat pasar modal
(Capital Market) melalui bursa-bursa saham
Walaupun populer dalam kegiatan bisnis bentuk PT pun memiliki kebaikan dan keburukan
antara lain :
Kebaikan :
* Pemegang saham bertanggung jawab terbatas terhadap hutang-hutang perusahaan
* Mudah mendapatkan tambahan dana/modal misalnya dengan mengeluarkan
saham baru
* Kelangsungan hidup perusahaan lebih terjamin
* Terdapat efesiensi pengelolaan sumber dana dan efesiensi pimpinan, karena
pimpinan dapat diganti sewak tu-waktu melalui Rapat Umum Pemegang Saham
* Kepengurusan perseroan memiliki tanggung jawab yang jelas kepada pemilik atau
pemegang saham.
* Diatur dengan jelas oleh undang-undang perseroan terbatas serta peraturan lain
yang mengikat dan melindungi kegiatan perusahaan
Keburukan :
* Merupakan subjek pajak tersendiri dan deviden yang diterima pemegang saham
akan dikenak an pajak
* Kurang terjamin rahasia perusahaan, karena semua kegiatan harus dilaporkan
kepada pemegang saham
* Proses pendiriannya membutuhkan wak tu lebih lama dan biaya yang lebih besar
dari CV
* Proses Pembubaran, Perubahan Anggaran Dasar, Penggabungan dan
Pengambilalihan perseroan membutuhk an waktu dan biaya serta persetujuan dari
Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).
Contoh : PT PERTAMINA, PT.Jasa Marga, PT. PLN, PT Asuransi Jiwasraya.
5. Perusahaan Negara Umum (PERUM)
Perusahaan umum atau disingkat perum adaah perusahaan unit bisnis negara yang seluruh modal
dan kepemilikan dikuasai oleh pemerintah dengan tujuan untuk memberikan penyediaan barang
dan jasa publik yang baik demi melayani masyarakat umum serta mengejar keuntungan

berdasarkan prinsip pengolahan perusahaan.Organ Perum yaitu dewan pengawas, menteri dan
direksi.Contoh perum / perusahaan umum yakni : Perum Peruri / PNRI (Percetakan Negara RI),
Perum Perhutani, Perum Damri, Perum Pegadaian, dll.
6. Koperasi
Bagi masyarakat Indonesia koperasi sudah tidak asing lagi, karena kita sudah merasakan jasa
Koperasi dalam rangka keluar dari kesulitan hutang lintah darat. Secara harfiah Kpoerasi yang
berasal
dari
bahasa
Inggris
Coperation
terdiri
dari
dua
suku
kata
:
Co berarti bersama dan operation berarti bekerja.Jadi koperasi berarti bekerja sama,sehingga
setiap
bentuk
yang
bekerja
sama
selalu
disebutdengankoperasi.
PengertianpengertiapokoktentangKoperasi
:
Merupakan perkumpulan orang orang termasuk badan hukum yang mempunyai kepentingan dan
tujuan yang sama. Kerugian dan keuntungan ditanggung dan dinikmati bersama secara adil.
7. Yayasan
Yayasan adalah suatu badan hukum yang mempunyai maksud dan tujuan bersifat sosial,
keagamaan dan kemanusiaan, didirikan dengan memperhatikan persyaratan formal yang
ditentukan dalam undang-undang. Di Indonesia, yayasan diatur dalam Undang-Undang Nomor
28 Tahun 2004 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2001 tentang Yayasan.
Rapat paripurna DPR pada tanggal 7 September 2004 menyetujui undang-undang ini, dan
Presiden RI Megawati Soekarnoputri mengesahkannya pada tanggal 6 Oktober 2004.

Anda mungkin juga menyukai