Anda di halaman 1dari 29

MANAJEMEN PUSKESMAS

Kelompok 7 :
Annisa Rahim

101011233

Nova Rusfita Dewi

101011234

Awwalul Chasanah

101011235

Friendika Rinanda

101011236

Irma Dwi Suryani

101011237

Tika Nur Prastia

101011238

Kartika Mega R.

101011239

Ragil Tri Hatmoko

101011240

Giovanny Anggasta

101011241

Himmatuzzakiya

101011242

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT


UNIVERSITAS AIRLANGGA
2011

Daftar Isi

Kata Pengantar.................................................................................................................... i
Daftar Isi.............................................................................................................................. ii
BAB I

PENDAHULUAN..........................................................................................

1.1. Latar belakang.................................................................................................

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA..................................................................................

BAB III

ISI dan PEMBAHASAN ................................................................................ 4

3.1. Definisi Puskesmas........................................................................................... 4


Pengertian puskesmas
Visi dan misi puskesmas
3.2

Manajemen Puskesmas..................................................................................... 5

3.3

Instrumen Manajemen Puskesmas.................................................................... 6


PTP (perencanaan tingkat puskesmas).............................................................. 6
Lokakarya mini................................................................................................ 10
PKP (penilaian kinerja puskesmas)................................................................. 18

BAB IV

Kesimpulan ..................................................................................................... 23

Daftar Pustaka..................................................................................................................... 25
Daftar Bacaan...................................................................................................................... 26

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan hidayahnya, tugas
makalah ini dapat terselesaikan dengan sebaik-baiknya. Makalah ini berjudul manajemen
Puskesmas akan menjadi tugas pertama kami dalam mata kuliah Administrasi dan Kebijakan
Puskesmas. Tidak lupa kami ucapkan terima kasih kepada para pihak yang turut serta
membantu kelancaran tugas kami, terutama dosen administrasi dan kebijakan puskesmas yang
telah memberi banyak ilmu kepada kami mahasiswa. Tidak ada gading yang tak retak, begitu
juga dengan makalah kami ini.
Semoga makalah yang kami buat ini bermanfaat bagi pembaca. Kami juga tidak segansegan untuk menerima kritik dan saran, agar penugasan makalah selanjutnya dapat menjadi
lebih baik dari sebelumnya dan sesungguhnya semua itu bersifat membangun. Terima kasih.

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kesehatan merupakan faktor yang sangat penting dalam tahapan hidup manusia.
Dengan kondisi yang sehat, manusia dapat melakukan aktivitas sehari-harinya dengan baik,
tanpa terganggu oleh kesehatan tubuh yang kurang optimal. Masyarakat di Indonesia masih
terbilang terbelakang dalam hal menjaga kesehatan, mereka masih kurang menyadari akan
pentingnya untuk menjaga kesehtan diri, keluarga dan lingkungannya, yaitu memahami akan
pentingnya promotiv dan preventif atau lebih kita kenal dengan lebih baik mencegah daripada
mengobati. Dengan kurangnya kesadaran tersebut mengakibatkan masyarakat di Indonesia
terutama masyarakat

awam sangatlah mudah untuk terjangkit penyakit. Melihat semua

masalah kesehatan tersebut, perlu adanya perbaikan dibidang kesehatan. Untuk itu, sangatlah
perlu terselengaranya berbagai upaya kesehatan, baik upaya kesehatan perorangan maupun
upaya kesehatan masyarakat yang sesuai dengan azas penyelenggaraan. Yang hal tersebut
merupakan salah satu fungsi dari puskesmas, sehingga untuk memperbaiki kesehatan
masyarakat tersebut, perlu ditunjang oleh manajemen puskesmas yang baik agar puskesmas
benar-benar berfungsi sesuai dengan tugasnya.
Manajemen puskesmas adalah rangkaian kegiatan yang bekerja secara sistematik
untuk menghasilkan luaran puskesmas yang efektif dan efisien. Sehingga terciptalah
masyarakat yang sehat dan produktiv. Tidak gampang terjangkit penyakit dan selalu menjaga
kesehatannya dengan baik.

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA
Puskesmas merupakan organisasi struktural dan sebagai unit pelaksana teknis dinas, aspek
fungsional bidang pelayanan kesehatan masyarakat yang merupakan unit pelaksana pelayanan
kesehatan masyarakat tingkat 1 yang dibina oleh DKK, bertanggungjawab untuk
melaksanakan identifikasi kondisi masalah kesehatan masyarakat dan lingkungan serta
fasilitas pelayanan kesehatan meliputi cakupan, mutu pelayanan, identifikasi mutu sumber
daya manusia dan provider, serta menetapkan kegiatan untuk menyelesaikan masalah.
Puskesmas dalam pelaksanaannya mempunyai dua upaya, yaitu :
1. UKM (upaya kesehatan wajib)
upaya berdasarkan komitmen nasional, regional dan global serta punya daya ungkit tinggi
untuk peningkatan derajat kesehatan masyarakat serta wajib diselenggarakan puskesmas
di wilayah Indonesia.
2. UKP (upaya Kesehatan Pengembangan)
upaya yang ditetapkan berdasarkan permasalahan kesehatan yang ditemukan di
masyarakat serta yang disesuaikan dengan kemampuan Puskesmas.
Dalam peranannya, puskesmas mempunyai beberapa fungsi, yaitu :
1. Sebagai pusat pembangunan berwawasan kesehatan
2. Sebagai pusat pemberdayaan keluarga dan masyarakat
3. Sebagai pusat pelayanan kesehatan strata pertama
Meskipun puskesmas sudah membuat berbagai upaya kesehatan perorangan dan upaya
kesehatan masyarakat yang sesuai dengan azas penyelenggaraan Puskesmas, namun hal ini
perlu ditunjang oleh manajeman Puskesmas yang baik. Manajemen Puskesmas adalah
rangkaian kegiatan yang bekerja secara sistematik untuk menghasilkan luaran Puskesmas
yang efektif dan efisien. Rangkaian kegiatan sistematis yang dilaksanakan oleh Puskesmas
membentuk fungsi-fungsi manajeman. Fungsi manajemen tersebutlah yang menjadikan
puskesmas menjadi lebih baik dalam kebijakan, program maupun konsepnya.

BAB III
ISI dan PEMBAHASAN

3.1 Definisi Puskesmas


A. Pengertian Puskesmas
Puskesmas adalah unit pelaksana teknis (UPT) dinas kesehatan kabupaten/kota yang
bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di suatu wilayah kerja.
UPT tugasnya adalah menyelenggarakan sebagian tugas teknis Dinas Kesehatan,
sedangkan pembangunan kesehatan maksudnya adalah penyelenggara upaya kesehatan
yang pertanggung jawaban secara keseluruhan ada di Dinkes dan sebagian ada di
Puskesmas Wilayah Kerja. Wilayah ini dapat berdasarkan kecamatan, penduduk, atau
daerah terpencil.
B. Visi dan Misi Puskesmas
Visi pembangunan kesehatan yang diselenggarakan oleh Puskesmas adalah tercapainya
Kecamatan Sehat menuju terwujudnya Indonesia Sehat
Indikator Kecamatan Sehat:
(1) lingkungan sehat
(2) perilaku sehat
(3) cakupan pelayanan kesehatan yang bermutu
(4) derajat kesehatan penduduk kecamatan
Sedangkan misi dari puskesmas adalah :
(1) Menggerakkan pembangunan berwawasan kesehatan di wilayah kerjanya
(2) Mendorong kemandirian hidup sehat bagi keluarga dan masyarakat di wilayah
kerjanya
(3) Memelihara dan meningkatkan mutu, pemerataan dan keterjangkauan pelayanan
kesehatan yang diselenggarakan

(4) Memelihara dan meningkatkan kesehatan perorangan, keluarga dan masyarakat


beserta lingkungannya
3.2 Manajemen Puskesmas
Untuk terselenggaranya berbagai upaya kesehatan perorangan dan upaya kesehatan
masyarakat yang sesuai dengan azas penyelenggaraan Puskesmas perlu ditunjang oleh
manajeman Puskesmas yang baik. Manajemen Puskesmas adalah rangkaian kegiatan
yang bekerja secara sistematik untuk menghasilkan luaran Puskesmas yang efektif dan
efisien. Rangkaian kegiatan sistematis yang dilaksanakan oleh Puskesmas akan
membentuk fungsi-fungsi manajeman.
Berikut beberapa model manajemen dan fungsi penjabarannya :
1.
2.
3.

Model PIE (planning, implementation, evaluation)


Model POAC (planning, organizing, actuating, controling)
Model P1 P2 P3 (perencanaan, pergerakan-pelaksanaan, pengawasan-

4.
5.

pengendalian-penilaian)
Model ARRIF (analisis, rumusan, rencana, implementasi dan forum komunikasi)
Model ARRIME (analisis, rumusan, rencana, implementasi, monitoring, evaluasi)

Dari berbagai model manajemen tersebut sebenarnya mempunyai fungsi manajemen


yang sama. Setiap puskesmas bebas menentukan model manajemen yang ingin
diterapkan, namun yang terpenting mempunyai hasil sebagai berikut :
1.

Makin banyaknya fungsi penggerak pembangunan berwawasan kesehatan, yang

2.

ditandai dengan tingginya nilai IPTS (indeks potensi tatanan sehat)


Makin baiknya fungsi pemberdayaan masyarakat dengan ditandai berkembangnya
UKBM (upaya kesehatan berbasis masyarakat). Serta makin aktifnya BPP (badan
penyantun puskesmas) dan BPKM (badan peduli kesehatan masyarakat) dapat

3.

dijakdikan indikator meningkatnya partisipasi masyarakat setempat.


Makin bagusnya pemberdayaan keluarga dengan ditandainya IPKS (indeks

4.

potensi keluarga sehat)


Makin bagusnya pelayanan kesehatan yang ditandai dengan tingginya cakupan
program

(baik

program

kesehatan

dasar

maupun

program

kesehatan

pengembangan). Serta kualitan pelayanan kesehatan yang ditandai dengan


tingginya kepatuhan petugas kesehatan dan makin baiknya kepuasan pasien.

3.3 Instrumen Manajemen Puskesmas


Untuk menunjang pelaksanaan fungsi dan penyelenggaraan upayanya, Puskesmas
dilengkapi dengan instrumen manajemen yang terdiri dari :
1.
2.
3.

Perencanaan tingkat Puskesmas


Lokakarya Mini Puskesmas
Penilaian Kinerja Puskesmas. Termasuk manajemen Sumber Daya termasuk alat,
obat, keuangan dan Tenaga serta didukung dengan manajemen sistem pencatatan
dan pelaporan disebut sistem informasi manajemen Puskesmas ( SIMPUS ) dan
upaya peningkatan mutu pelayanan ( antara lain melalui penerapan quality
assurance ).

1. PTP (perencanaan tingkat puskesmas)


Perencanaan tingkat Puskesmas akan memberikan pandangan menyeluruh terhadap
semua tugas, fungsi dan peranan yang akan dijalankan dan menjadi tuntunan dalam
proses pencapaian tujuan Puskesmas secara efisien dan efektif. Perencanaan Puskesmas
merupakan inti kegiatan manajemen Puskesmas, karena semua kegiatan manajemen
diatur dan diarahkan oleh perencanaan. Dengan perencanaan Puskesmas, memungkinkan
para pengambil keputusan dan pimpinan Puskesmas untuk menggunakan sumber daya
Puskesmas secara berdaya guna dan berhasil guna. Untuk menjadikan organisasi dan
manajemen Puskesmas efektif dan berkinerja tinggi diawali dari perencanaan efektif.
Perencanaan Puskesmas adalah fungsi manajemen Puskesmas yang pertama dan menjadi
landasan serta titik tolak pelaksanaan fungsi-fungsi manajemen lainnya. Semua kegiatan
dan tindakan manajemen

Puskesmas

didasarkan dan/atau

disesuaikan dengan

perencanaan yang sudah ditetapkan. Ini berarti, setelah perencanaan disusun, kemudian
struktur organisasi, tata kerja, dan personalia Puskesmas yang akan melaksanakan tugas
organisasi ditentukan (fungsi pengorganisasian). Selanjutnya personalia yang bekerja
dalam organisasi Puskesmas digerakan dan diarahkan agar mereka bertindak dan bekerja
efektif untuk mencapai tujuan Puskesmas yang direncanakan (fungsi penggerakan dan
pelaksanaan). Semua aktivitas personalia dan organisasi Puskesmas diawasi, dipantau,

dan dibimbing agar aktivitas tetap berjalan sesuai tujuan dan target kinerja Puskesmas
(fungsi pengawasan dan pengendalian). Akhirnya dilakukan penilaian untuk mengetahui
dan menganalisis kinerja pegawai dan organisasi Puskesmas. Penilaian meliputi masukan,
proses

transformasi/konversi

yaitu

pelaksanaan

fungsi-fungsi

manajemen

dan

pelaksanaan program dan kegiatan serta pelayanan kesehatan Puskesmas. Kemudian


hasilnya dibandingkan dengan tujuan dan terget kinerja Puskesmas yang telah ditetapkan
(fungsi penilaian).

Penyusunan rencana kegiatan Puskesmas dilakukan secara sistematis untuk


memecahkan masalah kesehatan masyarakat di wilayah kerjanya. Hal ini meliputi :
1. Upaya kesehatan wajib
2. Upaya kesehatan pengembangan
3. Upaya penunjang
Adapun tahapan dalam penyusunan perencanaan tingkat puskesmas adalah sebagai
berikut :
1. Persiapaan
mempersiapkan data yang akan di analisis, sehingga untuk selanjutnya dapat
mempermudah perencanaan yang akan dibuat.
2.

Analisis situasi Penyusunan :


Analisis situasi merupakan langkah awal proses penyusunan (rencana
operasional) RO Puskesmas yang bertujuan untuk identifikasi masalah. Secara
konsepsual, analisis situasi Puskesmas adalah proses berikut kecenderungannya
dan faktor-faktor yang mempengaruhi masalah tersebut, serta potensi sumber daya
Puskesmas yang dapat digunakan untuk melakukan intervensi. Analisis situasi
akan menghasilkan rumusan masalah dan berbagai faktor yang berkaitan dengan
masalah kesehatan masyarakat di wilayah kerja Puskesmas serta potensi sumber

daya Puskesmas yang dapat digunakan untuk melakukan intervensi. Langkah ini
dilakukan dengan mengumpulkan dan menganalisis data atau fakta yang berkaitan
dengan masalah kesehatan masyarakat di wilayah kerja Puskesmas (Departemen
Kesehatan, 2002).
analisis ini meliputi data umum dan data khusus. Data umum ini berupa peta
wilayah dan data sumber daya (ketenagaan, obat & bahan habis pakai, peralatan,
sumber pembiayaan, sarana prasarana, data peran serta masyarakat, data penduduk
& sasaran program, data sekolah, data kesling.
3. Rencana Usulan Kegiatan : terdapat 2 tahap dalam penyusunan rencana usulan
kegiatan (RUK), yaitu :
a. Analisis masalah, meliputi :
1. identifikasi masalah,
2. prioritas masalah,
3. merumuskan masalah,
4.

penyebab masalah

b. Penyusunan RUK
pada dasarnya menyusun RUK harus memperhatikan berbagai
kebijakan yang berlaku secara global, nasional maupun daerah sesuai
dengan hasil kajian data dan informasi yang tersedia di puskesmas.
Puskesmas haruslah mempertimbangkan masukan dari masyarakat melalui
Konsil Kesehatan Kecamatan/Badan Penyantun Puskesmas. Rencana
usulan kegiatan harus dilengkapi pula dengan usulan pembiayaan untuk
kebutuhan rutin, sarana, prasarana, dan operasional puskesmas. RUK yang
disusun tersebut merupakan RUK untuk tahun mendatang (H+1).
Penyusunan RUK tersebut disusun pada bulan januari tahun berjalan (H)

berdasarkan hasil kajian pencapaian kegiatan pada tahun sebelumnya (H-1).


Dalam hal ini diharapkan penyusunan RUK telah selesai dilaksanakan di
puskesmas pada akhir bulan januari tahun berjalan (H).
Setelah menyusun, kemudian RUK tersebut dibahas di Dinas
kabupaten/kota, kemudian diajukan ke Pemerintah Daerah kabupaten/kota
melalui Dinas kesehatan kabupaten/kota. RUK yang terangkum dalam
usulan Dinas kesehatan kabupaten/kota akan diajukan ke DPRD untuk
memperoleh persetujuan pembiayaan dan dukungan politis.
Setelah mendapat persetujuan, selanjutnya diserahkan ke puskesmas
melalui dinas kesehatan kabupaten/kota. Berdasarkan alokasi biaya yang
disetujui tersebut puskesmas menyusun rencana pelaksanaan kegiatan.
4. Penyusunan Rencana Pelaksanaan Kegiatan
Setelah RUK disetujui, dengan alokasi biaya yang ditentukan,
puskesmas membuat rencana pelaksanaan kegiatan. Sumber pembiayaan
puskesmas selain dari anggaran daerah (DAU), adalah dari pusat dan
pinjaman/bantuan luar negeri yang dialokasikan melalui dinas kesehatan
kabupaten/kota. RPK disusun dengan melakukan penyesuaian dan tetap
mempertimbangkan masukan dari masyarakat. Penyesuaian ini dilakukan,
karena RPK yang disusun adalah persetujuan atas RUK tahun lalu (H-1),
alokasi yang diterima tidak selalu sesuai dengan yang diusulkan, adanya
perubahan sasaran kegiatan, tambahan anggaran (selain dari DAU), dan
lain-lainnya. Penyusunan RPK dilaksanakan pada bulan Januari tahun
berjalan, dalam forum lokakarya mini yang pertama.

2. Lokakarya mini

Sesuai dengan Sistem Kesehatan Nasional, upaya kesehatan diselenggarakan melalui


upaya kesehatan Puskesmas, peran serta masyarakat, dan rujukan upaya kesehatan.
Puskesmas mempunyai fungsi sebagai pusat pengembangan peran serata masyarakat,
pusat pembinaan kesehatan masyarakat dan pusat pelayanan kesehatan masyarakat.
Dalam rangka membina petugas Puskesmas untuk bekerjasama dalam tim sehingga dapat
melaksanakan fungsi Puskesmas dengan baik, telah dikembangkan Lokakarya Mini
Puskesmas.
Lokakarya Mini Puskesmas merupakan suatu pertemuan antar petugas Puskesmas dan
petugas Puskesmas dengan sektor terkait (lintas sektoral) untuk meningkatkan kerjasama
tim, memantau cakupan pelayanan Puskesmas serta membina peran serta masyarakat
secara terpadu agar dapat meningkatkan fungsi Puskesmas. Ditinjau dari fungsi
manajemen yang terdiri dari perencanaan (P1), Penggerakan Pelaksanaan (P2) dan
Pengawasan Pengendalian Penilaian (P3) maka Lokakarya Mini Puskesmas merupakan
penerapan Penggerakan, Pelaksanaan (P2).
Adapun tujuan dilakukannya lokakarya mini adalah sebagai berikut :
1. Tujuan Umum
Meningkatkan fungsi Puskesmas melalui penggerakan pelaksanaan
Puskesmas, bekerjasama dalam tim dan membia kerja sama lintas program
serta lintas sektoral,
2. Tujuan Khusus
a)

Tergalangnya kerjasama dalam tim antar tenaga Puskesmas dan

pelaksana
b) Terselenggaranya lokakarya bulanan antar tenaga Puskesmas dalam
rangka pemantauan hasil kerja tenaga Puskesmas dengan cara
membandingkan rencana kerja bulan lalu dari setiap petugas dengan
hasil kegiatannya dan membandingkan cakupan kegiatan dari daerah
binaan dengan targetnya serta teersusunnya rencana kerja bulan
c)

berikutnya.
Tergalangnya kerjasama lintas sektoral dalam rangka pembinaan dan

pengembangan peran serta masyarakat secara terpadu.


d) Terselenggaranya lokakarya tribulanan lintas sektoral dalam ranngka
mengkaji kegiatan kerjasama lintas sektoral dan tersusunnya rencana

kerja tribulan berikutnya. Manfaatnya adalah mengevaluasi kegiatan


yang telah dilakuakan pada bulan lalu dan untuk merencanakan kegiatan
yang akan dilakukan.
3. Penggalangan / peningkatan kerjasama dalam Tim
Lokakarya

yang

pada

dasarnya

dilaksanakan

setahun

sekali

dilingkungan Puskesmas sendiri, dalam rangka meningkatkan kerjasama


antar petugas Puskesmas untuk meningkatkan fungsi Puskesmas.
4. Lokakarya Bulanan Puskesmas
Sebagai tidak lanjut lokakarya pengggalangan / peningkatan kerjasama
dalam Tim, setiap awal bulan berikutnya diadakan pertemuan antar
tenaga Puskesmas untuk membandingkan rencana kerja bulan yang lalu
dengan hasil kegiatan serta cakupan daerah binaan. Bilaman dijumpai
masalah, dibahas dan dipecahkan bersama, serta kemudian menyusun
rencana kerja bulan berikutnya bagi setiap tenaga.
5. Penggalangan / peningkatan kerja sama lintas sektoral
Dalam rangka meningkatkan peran serta masyarakat dan dukungan
sektor-sektor yang bersangkutan diperlukan penggalangan kerjasama
lintas sektor, yang dilaksanakan dalam satu pertemuan setahun sekali.
Untuk itu perlu dijelasklan manfaat bersama dari upaya pembinaan peran
serta masyarakat dalam bidang kesehatan bagi sektor-sektor yang
bersangkutan. Sebagai hasil pertemuan adalah kesepakatan rencana kerja
lintas sektoral dalam membina dan mengembanngkan peran serta
masyarakat

dalam

bidang

kesehatan.

Khususnya

dalam

rangka

peningkatan kesejahteraan ibu dan kelangsungan hidup anak. Harapannya


peningkatan pelayanan kesehatan, laporan kegiatan tepat waktu.
Salah satu bentuk upaya dalam penggalangan maupun pemantauan berbagai kegiatan
adalah melalui pertemuan lokakarya mini puskesmas. Pada dasarnya ruang lingkup
kegiatan lokmin itu, mencakup dua hal pokok, yang meliputi :
1. Lokmin Lintas Program :

a.

Meningkatkan kerjasama antar petugas internal puskesmas

b.

Mendapatkan kesepakatan sesuai rencana pelaksanaan kegiatan

c.

Meningkatkan motivasi tugas seluruh staf puskesmas

d.

Mengkaji pelaksanaan rencana kerja (RPK) yang telah disusun.

2. Lokmin Lintas Sektor :


a.

Mendapatkan kesepakatan rencana kerja lintas sektoral,

b.

untuk membina dan mengembangkan peran serta masyarakat dalam


bidang kesehatan

berdasarkan waktunya, lokakarya mini dibagi menjadi 2 :


1. Lokakarya mini bulanan
Lokarya bulanan ini mempunyai beberapa tujuan yang terbagi menjadi 2 :
a.

Tujuan umum :
Terselenggaranya lokakarya bulanan intern puskesmas dalam rangka
pemantauan

hasil

kerja

petugas

puskesmas

dengan

cara

membandingkan rencana kerja bulan lalu dari setiap petugas dengan


hasil kegiatannya dan membandingkan cakupan kegiatan dari daerah
binaan dengan targetnya serta tersusunnya rencana kerja bulan
berikutnya.

b.

Tujuan khusus :
a. Diketahuinya hasil kegiatan puskesmas bulan lalu

b. Disampaikannya hasil rapat dari kabupaten/kota, kecamatan dan


berbagai kebijakan serta program
c. Diketahuinya hambatan atau masalah kegiatan bulan lalu
d. Dirumuskannya cara penyelesaian masalah
e. Disusunnya rencana kerja bulan baru
Lokakarya mini bulanan diselenggarakan dalam dua tahap, yaitu :
1.

Lokakarya mini bulanan yang pertama


Merupakan lokakarya penggalangan tim yang diselenggarakan dalam
rangka

pengorganisasian

untuk

dapat

terlaksananya

rencana

pelaksanaan kegiatan (RPK). Pelaksanaan lokakarya mini bulanan yang


pertama sebagai berikut :
a) Masukan
1) Penggalangan tim dalam bentuk dinamika tentang peran,
tanggung jawab staf dan kewenangan puskesmas
2) Informasi tentang kebijakan, program dan konsep baru yang
berkaitan dengan puskesmas
3) Informasi tentang tatacara penyusunan rencana kegiatan
(PoA) puskesmas

b) Proses :
1. Inventarisasi

kegiatan

puskesmas

lapangan dan daerah binaan

termasuk

kegiatan

2. Analisis beban kerja tiap petugas


3. Pembagian tugas baru termasuk pembagian daerah binaan
4. Penyusunan

rencana

kegiatan

puskesmas

tahunan

berdasarkan RPK
c) Keluaran :
1.

Rencana kegiatan puskesmas tahunan

2.

Kesepakatan

bersama

untuk

pelaksanaan

kegiatan

berdasarkan PoA
3.
2.

Matriks pembagian tugas dan daerah binaan

Lokakarya mini bulanan rutin


Merupakan tindak lanjut dari lokakarya mini bulanan yang pertama.
Lokakarya bulanan rutin ini dilaksanakan untuk memantau pelaksanaan
PoA puskesmas yang dilakukan setiap bulan secara teratur. Pelaksanaan
lokakarya bulanan rutin puskesmas senagai berikut :
a) Masukan :
1) Laporan hasil kegiatan bulan lalu
2) Informasi tentang hasil rapat di kabupaten/kota
3) Informasi tentang hasil rapat di kecamatan
4) Informasi tentang kebijakan, program dan konsep baru
b) Proses :

1) Analisis hambatan dan masalah, antara lain dengan


menggunakan PWS
2) Analisis sebab masalah, khusus untuk mutu dikaitkan
dengan kepatuhan standar pelayanan
3) Merumuskan alternatif pemecahan masalah
c) Keluaran :
1) Kesepakatan untuk melaksanakan kegiatan
2) Rencana kerja bulan yang baru
2. Lokakarya mini tribulan
Lokakarya mini tribulan ini dilakukan sebagai pemantau pelaksanaan
kerjasama lintas sektoral. Tujuan dari pelaksanaan ini dibagi menjadi 2,
yaitu :
a. Tujuan umum
Terselenggaranya lokakarya lintas sektoral dalam rangka mengkaji hasil
kegiatan kerja sama lintas sektoral dan tersusunnya rencanan kerja
tribulan selanjutnya.
b. Tujuan khusus
a. Dibahas dan dipecahkan masalah dan hambatan lintas sektoral yang
dihadapi
b. Dirumuskannya rencana kerja lintas sektoral yang baru untuk
tribulan yang akan datang.
Lokakarya tribulan lintas sektor dilaksanakan dalam dua tahap :

1. Lokakarya mini tribulan pertama


Merupakan lokakarya yang diselenggarakan tim dalam rangka
pengorganisasian.

Pengorganisasian

dilaksanakan

untuk

dapat

terlaksanakannya kegiatan sektoral yang terkait dengan kesehatan.


Pelaksanaan lokakarya mini tribulan pertama sebagai berikut :
a. Masukan :
1) Penggalangan tim yang dilakukan melalui dinamika
kelompok
2) Informasi tentang program lintas sektor
3) Informasi tentang program kesehatan
4) Informasi tentang kebijakan, program dan konsep baru.
b. Proses :
1) Inventarisasi peran bantu masing-masing sektor
2) Analisis masalah peran bantu masing-masing sektor
3) Pembagian peran dan tugas masing-masing sektor
c.

Keluaran :
1) Kesepakatan

tertulis

lintas

sektor

mendukung program kesehatan


2) Rencana kegiatan masing-masing sektor
2. Lokakarya mini tribulan rutin

terkait

dalam

Merupakan tindak lanjut dari lokakarya penggalangan kerjasama lintas


sektoral yang telah dilakukan dan selanjutnya dilakukan tiap tribulan
secara tetap. Pelaksanaan lokakarya mini tribulan rutin adalah :
a.

Masukan :
1) Laporan kegiatan pelaksanaan program kesehatan dan
dukungan sektor terkait
2) Inventarisasi maslah/hambatan dari masing-masing
sektor dalam pelaksanaan program kesehatan
3) Pemberian informasi baru

b.

Proses :
1) Analisis masalah dan hambatan pelaksanaan program
kesehatan
2) Analisis masalah dan hambatan dukungan dari masingmasing sektor
3) Merumuskan cara penyelesaian masalah
4) Menyusun rencana kerja dan menyepakati kegiatan
untuk tribulan yang baru

c.

Keluaran :
1) Rencana kerja tribulan yang baru
2) Kesepakatan bersama

3. PKP (penilaian kinerja puskesmas)

Dalam rangka pemerataan pelayanan kesehatan dan pembinaan kesehatan masyarakat


telah di bangun Puskesmas. Puskesmas adalah unit pelaksana teknis dinas kesehatan
kabupaten / kota yang bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di
suatu wilayah kerja tertentu. Puskesmas berfungsi sebagai :
1.

Pusat penggerak pembangunan berwawasan kesehatan .

2.

Pusat pemberdayaan keluarga dan masyarakat.

3.

Pusat pelayanan kesehatan strata pertama.

Mempertimbangkan rumusan pokok-pokok program dan program-program unggulan


sebagaimana disebutkan dalam Rencana Strategis Departemen Kesehatan dan program
spesifik daerah, maka area program yang akan menjadi prioritas di suatu daerah, perlu
dirumuskan secara spesifik oleh daerah sendiri demikian pula strategi dalam pencapain
tujuannya, yang harus disesuaikan dengan masalah, kebutuhan serta potensi setempat.
Puskesmas merupakan ujung tombak terdepan dalam pembangunan kesehatan. ,
mempunyai peran cukup besar dalam upaya mencapai pembangunan kesehatan. Untuk
mengetahui tingkat kinerja Puskesmas, perlu diadakan Penilaian Kinerja Puskesmas.
a.

pengertian penilaian kinerja puskesmas


Penilaian kinerja Puskesmas adalah suatu upaya untuk melakukan penilaian
hasil kerja / prestasi Puskesmas.
Pelaksanaan penilaian dimulai dari tingkat Puskesmas sebagai instrumen
mawas diri karena setiap Puskesmas melakukan penilaian kinerjanya secara mandiri,
kemudian Dinas Kesehatan Kabupaten / Kota melakukan verifikasi hasilnya. Adapun
aspek penilaian meliputi hasil pencapaian cakupan dan manajemen kegiatan termasuk
mutu pelayanan (khusus bagi Puskesmas yang telah mengembangkan mutu pelayanan)
atas perhitungan seluruh Puskesmas. Berdasarkan hasil verifikasi, dinas kesehatan
kabupaten / kota bersama Puskesmas dapat menetapkan Puskesmas kedalam kelompok
(I,II,III) sesuai dengan pencapaian kinerjanya.Pada setiap kelompok tersebut, dinas
kesehatan kabupaten/kota dapat melakukan analisa tingkat kinerja Puskesmas
berdasarkan rincian nilainya, sehingga urutan pencapian kinerjanya dapat diketahui,
serta dapat dilakukan pembinaan secara lebih mendalam dan terfokus.

b.

tujuan penilaian kinerja puskesmas


a. Tujuan Umum
Tercapainya tingkat kinerja Puskesmas yang berkualitas

secara optimal dalam

mendukung pencapaian tujuan pembangunan kesehatan kabupaten / kota.


b. Tujuan Khusus
1) Mendapatkan gambaran tingkat pencapaian hasil cakupan dan mutu kegiatan
serta manajemen Puskesmas pada akhir tahun kegiatan.
2) Mengetahui tingkat kinerja puskesmas pada akhir tahun berdasarkan urutan
peringkat kategori kelompok Puskesmas.
3) Mendapatkan informasi analisis kinerja Puskesmas dan bahan masukan dalam
penyusunan rencana kegiatan Puskesmas dan dinas kesehatan kabupaten/kota
c.

untuk tahun yang akan datang.


Manfaat penilaian kinerja puskesmas
1) Puskesmas mengetahui tingkat pencapaian (prestasi) kunjungan dibandingkan
dengan target yang harus dicapai.
2) Puskesmas dapat melakukan identifikasi dan analisis masalah, mencari
penyebab dan latar belakang serta hambatan masalah kesehatan di wilayah
kerjanya berdasarkan adanya kesenjangan pencapaian kinerja Puskesmas (out
put dan out come)
3) Puskesmas dan dinas kesehatan kabupaten/kota dapat menetapkan tingkat
urgensi suatu kegiatan untuk dilaksanakan segera pada tahun yang akan datang
berdasarkan prioritasnya.
4) Dinas kesehatan kabupaten/kota dapat menetapkan dan mendukung kebutuhan

d.

sumber daya Puskesmas dan urgensi pembinaa


Ruang lingkup penilaian kinerja puskesmas
Ruang lingkup kinerja Puskesmas meliputi penilaian pencapaian hasil
pelaksanaan pelayanan kesehatan, manajemen Puskesmas dan mutu pelayanan.
Penilaian terhadap kegiatan upaya kesehatan wajib Puskesmas yang telah ditetapkan
di tingkat kabupaten/kota dan kegiatan upaya kesehatan pengembangan dalam rangka
penerapan ketiga fungsi Puskesmas yang diselenggarakan melalui pendekatan
kesehatan masyarakat, dengan tetap mengacu pada kebijakan dan strategi untuk
mewujudkan visi Indonesia Sehat

e.

Pelaksanaan penilaian kinerja


a. Bahan dan pedoman
Bahan yang dipakai pada penilaian kinerja Puskesmas adalah hasil pelaksanaan
pelayanan kesehatan manajemen Puskesmas dan mutu pelayanan, sedangkan
dalam pelaksanaannya mulai dari pengumpulan data, pengolahan data, analisis
hasil/masalah sampai dengan penyusunan laporan berpedoman pada Buku
Pedoman penilaian kinerja Puskesmas dari Direktorat Jenderal Bina Kesehatan
b.

Masyarakat Departemen Kesehatan R.I. th 2006.


Teknis pelaksanaan
Dalam hal ini, dimisalkan saja bahwa teknis pelaksanaan penilaian kinerja
Puskesmas di Kabupaten Klungkung tahun 2008 sbb:
1. Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilaksanakan dengan memasukkan data hasil
kegiatan Puskesmas th 2008 ( Jan s/d Des 2008 ) dengan variabel dan
sub variabel yang terdapat dalam forum penilaian kinerja Puskesmas
th 2008
2. Pengolahan Data
Setelah proses pengumpulan data selesai, dilanjutkan dengan
penghitungan sbb :
a.

Penilaian Cakupan Kegiatan Yankes Cakupan sub variabel dan


variabel.
Cakupan sub variabel (SV) dihitung dengan membagi
hasil pencapaian (H) dgn target sasaran (T) dikalikan 100 atau
SV (%) = H/T x 100%
Cakupan variabel (V) dihitung dgn menjumlah seluruh
nilai subNvariabel (SV) kemudian dibagi dengan jumlah
variabel (n) atau
V (%) = SV/n
Jadi nilai cakupan kegiatan Yankes adalah Rerata per
jenis kegiatan. Kinerja cakupan pelayanan di kelompokkan
sebagai berikut :

1. Kelompok I (kinerja baik) :


Tingkat pencapaian hasil 91 %
2. Kelompok II (kinerja cukup) :
Tingkat pencapaian hasil 81 90 %
3. Kelompok III (kinerja kurang) :
Tingkat pencapaian hasil 80 %
b.

Penilaian Kegiatan Manajemen Puskesmas


Penilaian
kegiatan
manajemen

Puskesmas

dikelompokkan menjadi 4 kelompok :


1. Manajemen Operasional Puskesmas
2. Manajemen alat dan obat
3. Manajemen keuangan
4. Manajemen ketenagaan
Penilaian kegiatan manajemen Puskesmas dengan
mempergunakan skala nilai sebagai :
berikut :
1. Skala 1 nilai 4
2. Skala 2 nilai 7
3. Skala 3 nilai 10
Nilai masing-masing kelompok manajemen adalah ratarata nilai kegiatan masing-masing kelompok manajemen :
1. Skala 1 Nilai 4
2. Skala 2 Nilai 7
3. Skala 3 Nilai 10
Cara Penilaian :
a. Nilai mutu dihitung sesuai dengan hasil pencapaian
Puskesmas dan dimasukkan ke dalam kolom yang sesuai.
b. Hasil nilai skala di masukkan ke dalam kolom nilai akhir tiap
variabel
c. Hasil rata rata nilai variabel dalam satu komponen
merupakan nilai akhir mutu
Nilai mutu pelayanan dikelompokkan menjadi :
* Baik : Nilai rata rata > 8,5
* Cukup : Nilai 5,5 8,4
* Kurang : Nilai < 5,5

BAB IV
KESIMPULAN
Puskesmas adalah unit pelaksana teknis (UPT) dinas kesehatan kabupaten/kota yang
bertanggungjawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di suatu wilayah kerja. Untuk
terselenggaranya berbagai upaya kesehatan perorangan dan upaya kesehatan masyarakat yang
sesuai dengan azas penyelenggaraan Puskesmas perlu ditunjang oleh manajeman Puskesmas
yang baik. Manajemen Puskesmas adalah rangkaian kegiatan yang bekerja secara sistematik
untuk menghasilkan luaran Puskesmas yang efektif dan efisien.
beberapa model manajemen dan fungsi penjabarannya :
6.
7.
8.

Model PIE (planning, implementation, evaluation)


Model POAC (planning, organizing, actuating, controling)
Model P1 P2 P3 (perencanaan, pergerakan-pelaksanaan, pengawasanpengendalian-penilaian)

9. Model ARRIF (analisis, rumusan, rencana, implementasi dan forum komunikasi)


10. Model ARRIME (analisis, rumusan, rencana, implementasi, monitoring, evaluasi)
Selain itu untuk menunjang pelaksanaan fungsi dan penyelenggaraan upayanya,
puskesmas dilengkapi dengan instrumen manajemen yang terdiri dari :
1.
2.

Perencanaan tingkat Puskesmas


Lokakarya Mini Puskesmas
3. Penilaian Kinerja Puskesmas.
Adapun tahapan dalam penyusunan perencanaan tingkat puskesmas adalah sebagai
berikut :
1. Persiapaan
2. Analisis situasi
3. Penyusunan Rencana Usulan Kegiatan
4. Penyusunan Rencana Pelaksanaan Kegiatan
Setelah perencanaan, kemudian dilanjutkan dengan lokakarya mini. Lokakarya Mini
Puskesmas merupakan suatu pertemuan antar petugas Puskesmas dan petugas Puskesmas
dengan sektor terkait (lintas sektoral) untuk meningkatkan kerjasama tim, memantau cakupan
pelayanan Puskesmas serta membina peran serta masyarakat secara terpadu agar dapat
meningkatkan fungsi Puskesmas.
Pada dasarnya ruang lingkup kegiatan lokmin itu, mencakup dua hal pokok, yang
meliputi :
1. Lokmin Lintas Program :
2. Lokmin Lintas Sektor :
berdasarkan waktunya, lokakarya mini dibagi menjadi 2 :
1. Lokakarya mini bulanan

2. Lokakarya mini tribulan


Kemudian dilanjutkan dengan penilaian kinerja puskesmas, yaitu suatu upaya
untuk melakukan penilaian hasil kerja / prestasi puskesmas.

DAFTAR PUSTAKA
http://ilmukeperawatan.net/index.php/artikel/13-kesehatan-masyarakat/17-konseppuskesmas.html
http://keperawatankomunitas.blogspot.com/2009/06/manajemen-puskesmas.html
http://puskesmasba2.web.id/wp-content/uploads/2009/02/bab-ii-kinerja-2008.pdf
http://www.puskel.com/ruang-lingkup-tujuan-lokakarya-mini-puskesmas/
http://perpustakaan.depkes.go.id:8180/bitstream//123456789/811/4/BK2006-G94.pdf
http://ikma10fkmua.files.wordpress.com/2011/10/instrumen-manajemen-puskesmas.pdf
http://dr-suparyanto.blogspot.com/2009/11/manajemen-pelayanan-kesehatan.html
http://belibis-a17.com/2010/05/07/manajemen-puskesmas/

http://mercywords.blogspot.com/2008/09/manajemen-puskesmas.html

DAFTAR BACAAN
A.A Gde Muninjaya. (1999).Manajemen Kesehatan.EGC : Jakarta
Elainel la Monica.(1998). Kepemimpinan Dan Manajemen Keperawatan.EGC :
Jakarta
Nasrul E. (1998). Dasar Dasar Keperawatan Kesehatan Masyarakat. EGC :
Jakarta
http://ilmukeperawatan.net/index.php/artikel/13-kesehatan-masyarakat/17-konseppuskesmas.html
http://keperawatankomunitas.blogspot.com/2009/06/manajemen-puskesmas.html
http://puskesmasba2.web.id/wp-content/uploads/2009/02/bab-ii-kinerja-2008.pdf
http://www.puskel.com/ruang-lingkup-tujuan-lokakarya-mini-puskesmas/
http://perpustakaan.depkes.go.id:8180/bitstream//123456789/811/4/BK2006-G94.pdf

http://ikma10fkmua.files.wordpress.com/2011/10/instrumen-manajemen-puskesmas.pdf
http://dr-suparyanto.blogspot.com/2009/11/manajemen-pelayanan-kesehatan.html
http://belibis-a17.com/2010/05/07/manajemen-puskesmas/
http://mercywords.blogspot.com/2008/09/manajemen-puskesmas.html
http://dinkes-sulsel.go.id/new/images/pdf/pedoman/pedoman%20phbs.pdf
http://www.library.ohiou.edu/indopubs/1996/04/16/0041.html
http://utsurabaya.files.wordpress.com/2010/07/pedoman-pkp-21.pdf
//alfredsaleh.files.wordpress.com/2007/06/varmnjmpkp-05.pdf
http://nusapenida3.diskesklungkung.net/?page_id=199
http://digilib.umy.ac.id/koleksi_buku.php
http://manajemen-pelayanankesehatan.net/pelatihan/puskesmas.html
http://puskesmasba2.web.id/category/manajemen-puskesmas

Anda mungkin juga menyukai