1.
Latar Belakang
1. Kondisi Iklim
Temperatur BERKISAR 15-40oC, dan kisaran optimumnya adalah 22 28oC; curah hujan berkisar antara 750 - 2500 mm/tahun dengan bulan
kering mencapai 6 bulan.
2. Tanah
Dapat tumbuh pada berbagai tipe tanah, kedalaman (>50 cm),
konsistensi gembur (lembab), permeabilitas sedang, drainase baik,
tingkat kesuburan sedang, tekstur lempung dan lempung berdebu; pH
tanah berkisar 4.5 - 8.2, dan kisaran optimum pH 5.5 - 7.8
Penurunan hasil dapat terjadi karena salinitas dengan DHL > 1 dS/m.
Penurunan hasil dapat mencapai 50% kalau DHL mencapai 6 dS/m atau
ESP mencapai 20%; dan tidak mampu berproduksi apabila DHL
mencapai 9dS/m. Tanaman memerlukan pupuk yang banyak terutama
pupuk organik pada masa pertumbuhan.
3. Hasil buah
Produksi kebun Salak komersial dapat mencapai 14-20 ton/ha atau 38440 kg /pohon. Kebun Salak jenis unggul dapat menghasilkan hingga
30-40 ton/ha atau 271-620 kg/pohon
7. RANCANGAN KAGROMAS:
SALAK - SENGON - JATI SUPER SAYURAN
7.1. SASARAN YANG INGIN DICAPAI
Tujuan utama dari pengembangan Kawasan Agroforestri Salak - Jati
SUPER + Sengon - Sayur-sayuran ini khususnya adalah peningkatan
pendapatan petani di wilayah lahan kering kawasan resapan sumber air yang
direncanakan menjadi sentra produksi komoditi buah dan sayuran. Tujuan
lainnya adalah meningkatkan kegiatan perekonomian pedesaan di sekitar
sentra produksi tersebut yang pada akhirnya diharapkan membawa
perbaikan pada taraf hidup masyarakat sekitarnya.
Sasaran pokok atau target yang ingin dicapai untuk menjadikan
Kawasan resapan sumber air sebagai sentra pengembangan agribis
komoditas buah dan sayuran adalah :
1. Pengembangan atau pembangunan kebun-rakyat komoditi utama Salak
dan Jati Super di wilayah KAGROMAS dengan total areal yang tersedia
di kawasan resapan sumber air.
2. Penumbuhan
dan
peningkatan
peran
kelembagaan
dalam
pembangunan pertanian meliputi : Kelompok Tani sebagai Kelompok
Usaha Bersama Agroforestri (KUBA) Salak , Koperasi Petani Salak ,
perusahaan/swasta, Balai Penyuluhan Informasi Pertanian (BIPP) dan
FORKA (Forum Komunikasi Agroforestri).
3. Pembangunan perluasan dan perbaikan sarana dan prasarana di
wilayah KAGROMAS, khususnya pada lokasi-lokasi dimana sentra
agroforestri akan dibangun. Sarana prasarana tersebut meliputi antara
lain : sistem pengairan air hujan (PAH), Pengairan Air sumur (PAS), jalan
desa/jalan kebun, pasar/kios desa dan pusat informasi agro-teknologi.
palawija tersebut akan ditanam secara bergilir hingga pohon Salak mencapai
usia 5 tahun. Sedangkan tanaman pagar/pembatas dapat berupa Jati Emas.
4. Kondisi Fisik
Setelah kurun waktu beberapa tahun, diharapkan tercipta sentra
produksi Salak milik petani di wilayah KAGROMAS dengan kondisi sebagai
berikut :
a. Terdapat kebun-rakyat inti dengan populasi tanaman sebanyak 100-200
pohon per hektar dengan jarak tanam 8 x 8 meter.
b. Setiap petani berhasil mengelola 0.5-1 ha kebun Salak atau 50 - 75
pohon produktif.
c. Kebun dilengkapi dengan jalan (jalan kebun) sepanjang 100 meter/Ha.
d. Terdapat sumur gali (PAS) atau PAH dua buah per/ha sebagai sumber air
bersih.
10 m
Phn Salak
10 m
jalan kebun/teras kebun: Rumput gajah
arah slope
Kandang ternak:
Kambing/
Sapi kereman
PAH/sumur
batas lahan
Unit pengolah
rabuk-kandang
RTPLK-2
RTPLK-400
RTPLK-1
0.5 ha tegalan
125 ph Salak
tnm sela
0.5 ha tegalan
125 phn Salak
tnm sela
0.5 ha tegalan
125 ph Salak
tnm sela
PPL
5 ha Tegalan
1250 phn Salak
tnm sela
KUBA-1
25 RTPLK
12.5 ha kebun
3125 ph Salak
KUBA-2
25 RTPLK
12.5 ha kebun
KUBA-...
.......
25 RTPLK
.... ha kebun
.... ph Salak
SUASTA
Industri Olahan
PASAR
BRI/BPD
Pedagang
KKPA, KUT
10
11
12
akan dibutuhkan sejumlah sumur gali atau embung air hujan untuk
memenuhi kebutuhan air pada lokasi KAGROMAS Salak .
2. Jasa Angkutan dan Transportasi
Pembangunan sarana/prasarana angkutan kondisi jalan di sekitar
sentra produksi maupun dari sentra produksi ke jalan Kabupaten
menentukan kecepatan penyaluran saprodi dan pengangkutan/pemasaran
hasil produksi. Kondisi jalan desa disekitar sentra produksi perlu ditingkatkan
dari jalan tanah/makadam ke jalan aspal, sehingga mudah dilalui kendaraan
roda empat walaupun pada musim hujan, yang lebih lanjut meningkatkan
efisiensi pengangkutan hasil/saprodi. Dengan rencana pengembangan
sentra produksi Salak seluas 1000 Ha dan standard kebutuhan jalan
kebun/jalan desa adalah 100 m/ha, maka dalam kurun waktu lima tahun
dibutuhkan perbaikan/ pembangunan jalan kurang lebih sepanjang 100 km.
Dengan meningkatnya kondisi jalan di sekitar sentra, diharapkan akan
meningkatkan frekwensi lalulintas angkutan umum termasuk angkutan
barang disekitar sentra produksi Salak yang pada akhirnya menumbuhkan
dan meningkatkan kegiatan sektor sektor jasa yaitu jasa angkutan umum
termasuk angkutan barang.
3. Pasar buah dan sayur
Pasar yang ada untuk tingkat wilayah desa/kecamatan telah cukup
memadai. Hal yang perlu ditingkatkan fasilitasnya adalah pasar di tingkat
Kota Batu. Untuk mengantisipasi melimpahnya produk yang akan dipasarkan
dalam bentuk buah dan sayuran segar, maka lembaga pemasaran di tingkat
kota perlu dilengkapi armada angkutan untuk mendistribusikan hasil produksi
dari desa dan kecamatan.
4. Agro-Teknologi
Petani umumnya masih kurang menerapkan teknologi budidaya
secara intensif maupun penanganan panen dan pasca panen. Dalam hal
budidaya, tanaman belum mendapat perawatan dan pemupukan secara
memadai. Dalam hal panen dan pasca panen tidak dilakukan perlakuan
tertentu karena sebagian besar petani menjualnya dengan sistem tebasan.
Teknologi tepat guna yang diperlukan dan akan dilatihkan kepada
para petani meliputi :
- Teknik penyiapan lahan
- Pembibitan dan penanaman bibit
- Budidaya
- Panen
- Pasca Panen (pengolahan skala kecil).
7.5. Pengolahan dan Pemasaran
1. Pengolahan
Buah dan sayuran dapat dijual dalam bentuk buah segar atau hasil
olahannya. Upaya pengolahan untuk mendapatkan buah segar berkualitas
tinggi meliputi :
a. Pemeraman untuk menyeragamkan kematangan buah dengan
perlakuan fisiko-kimia.
13