Anda di halaman 1dari 7

A.

PENGERTIAN BETON
Beton adalah suatu campuran yang terdiri dari pasir, kerikil, batu pecah, atau agregatagregat lain yang dicampur menjadi satu dengan suatu pasta yang terbuat dari semen dan
air membentuk suatu massa mirip-batuan. Terkadang, satu atau lebih bahan adiktif
ditambahkan untuk menghasilkan beton dengan karakteristik tertentu, seperti kemudahan
pengerjaan (workability), (durabilitas), dan waktu pengerasan. Seperti substansi-substansi
mirip batuan lainnya, beton memiliki kuat tekan yang tinggi dan kuat tarik yang sangat
rendah. Beton bertulang adalah suatu kombinasi antara beton dan baja dimana tulangan
baja berfungsi menyediakan kuat tarik yang tidak dimiliki beton. Biasanya dipercayai
bahwa beton mengering setelah pencampuran dan peletakan. Sebenarnya, beton tidak
menjadi padat karena air menguap, tetapi semen berhidrasi, melekatkan komponen
lainnya bersama dan akhirnya membentuk material seperti-batu. Beton digunakan untuk
membuat perkerasan jalan, struktur bangunan, fondasi, jalan, jembatan penyeberangan,
struktur parkiran, dasar untuk pagar/gerbang, dan semen dalam bata atau tembok blok.
Nama lama untuk beton adalah batu cair.
Dalam perkembangannya banyak ditemukan beton baru hasil modifikasi, seperti
beton ringan, beton semprot (shotcrete), beton fiber, beton berkekuatan tinggi, beton
berkekuatan sangat tinggi, beton mampat sendiri (self compacted concrete) dan lain-lain.
Saat ini beton merupakan bahan bangunan yang paling banyak dipakai di dunia.

B. KELEBIHAN DAN KEKURANGAN BETON


Kelebihan beton adalah dapat mudah dibentuk sesuai dengan kebutuhan konstruksi.
Selain itu beton juga memiliki kekuatan besar, tahan terhadap temperatur yang tinggi dan
biaya pemeliharaan yang murah. Sedang kekurangannya adalah bentuk yang telah dibuat
sulit diubah tanpa kerusakan. Pada struktur beton, jika ingin dilakukan penghancuran
maka akan mahal karena tidak dapat dipakai lagi. Beda dengan struktur baja yang tetap
bernilai.
Beton memiliki kuat tekan yang tinggi namun lemah dalam tariknya. Jika struktur itu
langsung jika tidak diberi perkuatan yang cukup akan mudah gagal. Menurut perkiraan
kasar, nilai kuat tariknya sekitar 9%-5% kuat tekannya. Maka dari itu perkuatan sangat

diperlukan dalam struktur beton. Perkuatan yang umum adalah dengan menggunakan
tulang baja yang jika dipadukan sering disebut dengan beton bertulang.

C. SIFAT BETON
Sebagaimana disebutkan sebelumnya, beton memiliki kuat tekan yang tinggi namun
kuat tarik yang lemah. Untuk kuat tekan, di Indonesia sering digunakan satuan kg/cm
dengan simbol K untuk benda uji kubus dan fc untuk benda uji silinder. Kuat hancur dari
beton sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor :
a. Jenis dan lekak lekul bidang permukaan agregat.
Kenyataan menunjukkan bahwa penggunaan agregat akan menghasilkan beton
dengan kuat tekan dan kuat tarik lebih besar dari pada penggunaan kerikil halus
dari sungai.
b. Perawatan.
Kehilangan kekuatan sampai dengan sekitar 40% dapat terjadi bila pengeringan
diadakan sebelum waktunya. Perawatan adalah hal yang sangat penting pada
pekerjaan lapangan dan pada pembuatan benda uji.
c. Suhu.
Pada umumnya kecepatan pengerasan beton bertambah dengan bertambahnya
suhu. Pada titik beku kuat tekan akan tetap rendah untuk waktu yang lama.
d. Umur
Pada kekeadaan yang normal kekuatan beton bertambah dengan umurnya.

A. PENGERTIAN KAYU
Kayu adalah bahan yang kita dapatkan dari tumbuh-tumbuhan (pohon-pohonan/trees)
dan termasuk vegetasi alam. Kayu mempunyai 4 unsur esensial bagi manusia antara lain:
1. Selulosa, unsur ini merupakan komponen terbesar pada kayu, meliputi 70 % berat
kayu.
2. Lignin, merupakan komponen pembentuk kayu yang meliputi 18% - 28% dari
berat kayu. Komponen tersebut berfungsi sebagai pengikat satuan srtukturil kayu
dan memberikan sifat keteguhan kepada kayu.
3. Bahan-bahan ekstrasi, komponen ini yang memberikan sifat pada kayu, seperti :
bau, warna, rasa, dan keawetan. Selain itu, karena adanya bahan ekstrasi ini, maka
kayu bisa didapatkan hasil yang lain misalnya: tannin, zat warna, minyak, getah,
lemah, malam, dan lain sebagainya.
4. Mineral pembentuk abu, komponen ini tertinggal setelah lignin dan selulosa
terbakar habis. Banyaknya komponen ini 0.2% - 1% dari berat kayu.
B. BAGIAN BAGIAN KAYU
1. Kulit luar, lapisan yang berada paling luat dalam keadaan kering berfungsi sebagai
pelindung bagian-bagian yang lebih dalam pada kayu.
2. Kulit dalam, lapisan yang berada di sebelah dalam kulit luar yang bersifat basah
dan lunak, berfungsi mengangkut bahan makanan dari daun ke bagian lain.
3. Cambium, lapisan yang berada di sebelah kulit, jaringan ini ke dalam membentuk
kayu baru, sedangkan ke luar membentuk sel-sel jangat (kulit).
4. Kayu gubal, berfungsi sebagai pengangkut air berikut zat bahan makanan ke
bagian-bagian pohon yang lain.
5. Kayu teras, berasal dari kayu gubal, biasanya bagian-bagian sel yang sudah tua
dan kosong ini terisi zat-zat lain yang berupa zat ekstrasi.
6. Galih/hati, bagian ini mempunyai umur paling tua, karena galih (hati) ini ada dari
sejak permulaan kayu itu tumbuh.
7. Garis teras, jari-jari retakan yang timbul akibat penyusutan pada waktu
pengeringan yang tidak teratur.

C. KEUNTUNGAN KAYU :
1. Murah dan mudah dikerjakan
2. Mempunyai kekuatan yang tinggi dan bobotnya rendah
3. Mempunyai daya penahan tinggi terhadap pegaruh listrik (bersifat isolasi),
kimia,.
4. Bila ada kerusakan dengan mudah dapat diganti dan bisa diperoleh dalam
waktu singkat.
5. Pembebanan tekan biasanya bersifat elastis.
6. Bila terawat dengan baik akan tahan lama.
D. KERUGIAN KAYU :
1. Kurang homogen ketidaksamaan sebagai hasil alam.
2. Cacat-cacat pada kayu.
3. Mudah terbakar.
4. Dapat memuai dan menyusut dengan perubahan-perubahan kelembaban.
5. Terjadinya lendutan yang cukup besar.

A. PENGERTIAN WADUK
Pengertian Waduk adalah kolam besar tempat menyimpan air sediaan untuk berbagai
kebutuhan. Waduk dapat terjadi secara alami maupun dibuat manusia. Waduk buatan
dibangun dengan cara membuat bendungan yang lalu dialiri air sampai waduk tersebut
penuh. Fungsi waduk secara prinsip ialah menampung air saat debit tinggi untuk di
gunakan saat debit rendah. Seperti kontruksi sipil lainnya, persoalan waduk menyangkut
aspek perencanaan operasi, pemeliharaan
Waduk menurut pengertian umum adalah tempat pada permukaan tanah yang
digunakan untuk menampung air saat terjadi kelebihan air / musim penghujan sehingga
air itu dapat dimanfaatkan pada musim kering. Sumber air waduk terutama berasal dari
aliran permukaan dtambah dengan air hujan langsung.
Telaga/danau/situ/waduk/embung adalah salah satu sumber air tawar yang menunjang
kehidupan semua makhluk hidup dan kegiatan sosial ekonomi manusia. Ketersediaan
sumberdaya air, sangat mendasar untuk menunjang pengembangan ekonomi wilayah.
Sumber daya air yang terbatas disuatu wilayah mempunyai implikasi kepada kegiatan
pembangunan yang terbatas dan pada akhirnya kegiatan ekonomipun terbatas sehingga
kemakmuran rakyat makin lama tercapai. Air danau/waduk dapat digunakan untuk
berbagai pemanfaatan antara lain sumber baku air minum air irigasi, pembangkit listrik,
penggelontoran, perikanan dan sebagainya. Ekosistem danau memiliki peran penting
dalam menjamin kualitas dan kuantitas ketersediaan air tawar. Danau juga sangat peka
terhadap perubahan parameter iklim. Variasi suhu dan curah hujan misalnya, dapat
langsung berpengaruh pada penguapan air, tinggi permukaan dari volume air,
keseimbangan air dan produktivitas biologis perairan danau.

B. KALSIFIKASI WADUK
Berdasarkan fungsinya, waduk diklasifikasikan menjadi dua jenis yaitu :
1. Waduk eka guna (single purpose)
Waduk eka guna adalah waduk yang dioperasikan untuk memenuhi satu kebutuhan saja,
misalnya untuk kebutuhan air irigasi, air baku atau PLTA. Pengoperasian waduk eka guna
lebih mudah dibandingkan dengan waduk multi guna dikarenakan tidak adanya konflik
kepentingan di dalam. Pada waduk eka guna pengoperasian yang dilakukan hanya
mempertimbangkan pemenuhan satu kebutuhan.
2. Waduk multi guna (multi purpose)
Waduk multi guna adalah waduk yang berfungsi untuk memenuhi berbagai kebutuhan,
misalnya waduk untuk memenuhi kebutuhan air, irigasi, air baku dan PLTA. Kombinasi
dari berbagai kebutuhan ini dimaksudkan untuk dapat mengoptimalkan fungsi waduk dan
meningkatkan kelayakan pembangunan suatu waduk.
C. PERENCANAAN WADUK
Ada beberapa hal yang di perlukan dalam perencanaan wadukseperti:
1. Data Primer
Data Primer adalah datadata yang diperoleh denganmelakukan percobaan di lapangan,
pengukuran, sampling,serta analisa laboratorium.
2. Data Sekunder
Data Sekunder adalah data- data yang diperoleh dari instansi instansi. Setelah
memperoleh data data, barulah nantinya adasebuah keputusan layak atau tidak layaknya
lokasi yangakan di bendung.
Karakteristik suatu waduk merupakan bagian pokok dari waduk yaitu volume hidup
(live storage), volume mati (dead storage), tinggi muka air (TMA) maksimum, TMA
minimum, tinggi mercu bangunan pelimpah berdasarkan debit rencana. Dari karakteristik
fisik waduk tersebut didapatkan hubungan antara elevasi dan volume tampungan yang
disebut juga liku kapasitas waduk. Liku kapasitas tampungan waduk merupakan data
yang menggambarkan volume tampungan air di dalam waduk pada setiap ketinggian
muka air.

SUMBER
Brook, K.M. dan Murdock, L.J. 1979. Bahan dan Praktek Beton. Jakarta : Penerbit
Erlangga.
Mulyono, Tri. 2004. Teknologi Beton. Jakarta: Penerbit Andi.
http://azwaruddin.blogspot.com/2008/02/pengertian-kayu.html
http://www.e-jurnal.com/2013/12/pengertian-waduk.html

Anda mungkin juga menyukai