Atap Baja Dan Bangunan
Atap Baja Dan Bangunan
BAB I.
1.1.
UMUM
Rencana Kerja dan Syarat-syarat, gambar rencana dan detail, serta Bill of Quantity
adalah bagian yang saling mengisi dan melengkapi serta dimaksud sebagai pedoman
atau patokan untuk melaksanakan pekerjaan dalam usaha mewujudkan suatu hasil
akhir dari proyek dengan baik dan memuaskan semua pihak.
Pekerjaan tersebut meliputi pengadaan material, tenaga, peralatan, perlengkapan bantu
dan semua pekerjaan beserta segala sistim yang perlu untuk melaksanakan pekerjaan
secara sempurna sehingga menjamin kualitas pekerjaan pembangunan seperti yang
disyaratkan dalam ketentuan ini dan dapat diterima memuaskan oleh Pemberi Tugas.
1.2.
Setiap material, peralatan dan perlengkapan bantu yang tidak tercantum dalam gambar
rencana maupun Bill of Quantity, tetapi dijelaskan dalam Rencana Kerja dan Syaratsyarat atau sebaliknya, juga setiap material, peralatan, perlengkapan dan sistim-sistim
yang diperlukan dalam melaksanakan pekerjaan sampai sempurna harus disediakan
oleh Kontraktor Penanggung Jawab dan merupakan bagian dari tanggung jawab
pekerjaannya.
1.3.
Bila terdapat perbedaan persepsi antara Rencana Kerja dan Syarat-syarat, Gambar
Rencana dan Detail maupun Bill of Quantity, maka yang berlaku adalah ketentuan
urutan prioritas sebagai berikut : Rencana Kerja dan Syarat-syarat, Gambar Rencana
dan Detail, serta Bill of Quantity.
1.4.
Semua material dan peralatan yang dipasang harus dalam keadaan baru, dari mutu
yang terbaik, bebas dari cacat akibat pembuatan, transportasi dan pemasangan, yang
harus dibuktikan dan mendapat persetujuan Direksi, serta memenuhi ketentuan yang
disyaratkan spesifikasi, gambar rencana dan peraturan umum yang berlaku.
1.5.
1.6.
Semua gambar-gambar detail yang belum tercantum dalam gambar rencana harus
dilengkapi oleh Kontraktor dan harus dinyatakan pada gambar pelaksanaan untuk
persetujuan Konsultan Pengawas dengan sepengetahuan Konsultan Perencana.
1.7.
Kontraktor harus memeriksa kesesuaian gambar rencana dengan keadaan di lapa- ngan
dan wajib melaporkan pada Konsultan Pengawas untuk persetujuan pelaksanaan.
Semua kesalahan-kesalahan detail dan ketidak tepatan pada waktu pelaksanaan dan
hasil pengerjaan adalah tanggung jawab Kontraktor.
1.8.
1.9.
Apabila terjadi kesalahan gambar maupun spesifikasi atau hal-hal yang tidak mungkin
didalam pelaksanaan sehubungan dengan desain maka Kontraktor harus melaporkan
kepada Konsultan Pengawas untuk pertimbangannya.
Bila Kontraktor tidak melaporkannya maka segala resiko kesalahan menjadi tanggung
jawab Kontraktor.
1.3.
Marking (tanda-tanda)
Kontraktor harus membuat semua marking (tanda-tanda) yg diperlukan antara lain :
Centre Line (CL), Elevasi (peil) dan ukuran luar serta diberi tanda-tanda yang jelas.
Tempat-tempat yang diperlukan diberi marking antara lain : Semua kolom, dinding,
tinggi lantai dan tinggi plafond sedemikian rupa sehingga finishing akhir dan titik
peralatan M/E dapat dikerjakan setepat mungkin.
Kontraktor harus membuat marking pada tempat-tempat tertentu bilamana dianggap
perlu oleh Konsultan Pengawas tanpa biaya tambahan.
1.4.
Dalam penawaran Kontraktor harus mencantumkan merk serta brosur dari bahan bangunan yang ditawarkan.
1.5.
BAB. III.
III.A.
1.
PEKERJAAN PENDAHULUAN
PENGUKURAN KEMBALI
a. Kontraktor harus melakukan pengukuran kembali site pekerjaan meliputi batas areal
maupun terhadap bangunan existing, untuk memastikan kesesuaian antara gambar
rencana dan site yang ada. Apabila Kontraktor mendapatkan hasil pengukuran yang
berbeda dengan site dalam gambar rencana, maka Kontraktor harus segera
melaporkannya kepada Konsultan Pengawas dan Konsultan Perencana untuk dilakukan
penyesuaian.
b. Kontraktor harus mengadakan pengukuran untuk membuat tanda tetap sebagai dasar
ukuran ketinggian lantai dan bagian-bagian yang lain.Tanda tetap itu dibuat dari beton
2020150 cm yang jumlahnya sesuai dengan kebutuhan (akan ditentukan oleh Pemberi
Tugas / Konsultan Pengawas) dan penempatannya akan ditentukan kemudian oleh
Pemberi Tugas / Konsultan Pengawas dan harus dijaga serta dipelihara selama waktu
pelaksanaan hingga pekerjaan selesai seluruhnya untuk penyerahan pekerjaan yang
pertama.
c. Sebagai ukuran dasar 0,00 akan ditentukan di lapangan sesuai dengan petunjuk dari
Pemberi Tugas / Konsultan Pengawas.
d. Untuk dasar sumbu-sumbu bangunan harus dibuat papan dasar pelaksanaan (Bouwplank)
yang harus dibuat dari bahan kayu Borneo tebal minimum 3 cm dengan permukaan
atasnya diserut sipat datar (Waterpass).
e. Kontraktor harus menyediakan alat-alat ukur sepanjang masa pelaksanaan pekerjaan
berikut ahli ukur yang berpengalaman dan setiap kali apabila dianggap perlu siap untuk
mengadakan pengukuran ulang.
2.
a. Untuk memenuhi kebutuhan air, baik untuk keperluan pekerja maupun keperluan air kerja
Kontraktor dapat berkoordinasi dengan Pemberi Tugas untuk membuat sumur bor. Tapi
apabila tidak diperkenankan Pemberi Tugas , maka Kontraktor harus mendatangkan
sendiri dari luar air untuk keperluan proyek dengan biaya ditanggung Kontraktor.
b. Untuk kebutuhan daya listrik, baik untuk penerangan sementara maupun listrik untuk alatalat kerja Kontraktor harus mendatangkan sendiri genset yang kapasitasnya sesuai untuk
keperluan proyek tsb, dengan biaya sewa dan operasionil ditanggung Kontraktor.
4.
PENGAMANAN PROYEK
Untuk penyelenggaraan keamanan proyek, Kontraktor harus menyediakan tenaga
keamanan sendiri yang memenuhi kualifikasi yang diperlukan, dengan jumlah yang
diperkirakan mencukupi areal pekerjaan proyek.
Untuk keperluan keamanan intern proyek Kontraktor harus membuat kartu identitas
semua pekerja, maupun petugas Proyek. Sedangkan untuk keamanan yang menyangkut
pihak luar, Kontraktor harus berkoordinasi dengan ketua Lingkungan dan kepolisian
setempat.
3
5.
Untuk kelancaran jalannya pekerjaan Kontraktor harus menyediakan sarana kerja (baik
milik sendiri maupun sewa) yang meliputi :
a. Alat kerja utama seperti : mesin potong ubin, molen dll.
b. Alat Bantu seperti
: Format administrasi, alat komunikasi / handy talky, computer,
alat transportasi dll.
6.
III.B.
1.
PEKERJAAN LAPANGAN
PEKERJAAN PEMBONGKARAN DAN PEMBERSIHAN
2.
III.C.
1.
PEKERJAAN STRUKTUR
PEKERJAAN PENDAHULUAN
a. Lingkup Pekerjaan.
Termasuk di dalam kegiatan ini adalah penentuen titik kolom dan balok sesuai dengan
gambar rencana, pengiriman material bahan pengisi dan pengangkutnya ke dalam lapangan
serta menimbunnya di daerah lapangan dengan pemadatan yang cukup seperti dicantumkan
dalam syarat-syaratnya.
Termasuk minimal seperti yang akan dijelaskan sebagai berikut :
01. Pembongkaran dan pemindahan seluruh hal-hal yang memungkinkan perintangan
pekerjaan-pekerjaan.
02. Melindungi benda-benda berharga yang berada di lapangan dan benda-benda
berfaedah lainnya.
03. Pengeringan dan pengontrolan drainage.
04. Pemindahan material yang tidak dipergunakan dan puing-puing.
05. Menyediakan material-material pengisi yang baik.
b. Syarat-syarat Pelaksanaan.
01.
Pemeriksaan Lapangan.
Kontraktor harus mengadakan pemeriksaan dan pengecekan langsung ke lapangan
guna menentukan langsung kondisi lapangan guna menentukan dengan pasti kondisi
lapangan, bahan-bahan yang kelak akan dijumpainya dan keadaan lapangan sekarang
yang nanti mungkin akan mempengaruhi jalannya pekerjaan.
02.
02.
Semua pekerja untuk melaksanakan pekerjaan ini harus ahli yang berpengalaman dan
mengerti benar pekerjaannya.
b. Persyaratan Bahan.
01.
Baja yang dipakai harus dari baja sesuai dengan standard internasional yang telah
disetujui.
2
2
Tegangan putus baja minimum 3700 kg/cm (Yield stress 2400 kg/cm ).
Untuk setiap perubahan pemakaian baja untuk konstruksi bangunannya harus dengan
persetujuan Pemberi Tugas / Pengawas Lapangan.
03.
Bagian-bagian baja strukturil dan pelat-pelat harus dari baja sesuai dengan peraturan
khusus untuk konstruksi baja.
04.
05.
c.
Baut-baut yang dipergunakan adalah baut hitam, tidak berkarat, dan dilindungi terhadap
karat baik sebelum maupun sesudah terpasang.
Hanya digunakan baut dari satu produk dengan tanda kode yang jelas terdapat pada
baut.
Pekerjaan Las.
01.
02.
Perbaikan Las.
Bila las-lasan apapun memerlukan pembetulan, maka hal ini harus dilakukan
sebagaimana diperintahkan oleh Pemberi Tugas / Pengawas Lapangan tanpa biaya
tambahan.
d. Pembersihan.
Sebelum mengecat, semua pekerjaan harus disikat dengan sikat kawat dengan baik untuk
menghilangkan segala kulit oksid besi (berasal dari pabrik) dan tanda-tanda pengaratan.
Minyak, gemuk dan debu halus di permukaan harus segera dihilangkan sebelum pengecatan.
Permukaan-permukaan yang harus dikelilingi / diselubungi dengan beton harus dibiarkan,
tidak dicat.
e. Pengecatan Pekerjaan Baja Strukturil.
Tidak boleh dilakukan pengecatan atas permukaan apapun yang tidak bersih atau tidak kering
sama sekali atau dalam keadaan cuaca yang menurut pendapat Pemberi Tugas / Pengawas
Lapangan mungkin sekali menimbulkan kerusakan pada cat.
Harus diberikan waktu yang cukup lama antara dua lapisan cat agar bisa menjadi kering
terlebih dahulu dan waktu tunggu ini tidak kurang dari 2 hari.
Baja yang berada dalam jarak 5 cm dari satu tempat las-lasan atau yang harus diselubungi
dengan beton tidak boleh dicat.
Untuk lapisan pertama dipakai cat meni.
Setelah struktur baja didirikan, bersihkan semua tempat-tempat yang rusak dan tempat laslasan.
Kemudian dipakai satu lapisan cat yang telah disetujui.
Semua cat harus buatan dari satu pabrik dan harus dipakai persis menurut anjuran dari pabrik
pembuatnya.
Kedua lapisan cat harus menutupi semua permukaan baja.
f.
III.D.
1.
PEKERJAAN DINDING
PASANGAN BATU BATA
Semua batu bata harus dari mutu kelas I, padat, keras, ukuran presisi dan siku serta
permukaan yang merata.
Bata harus berkwalitas baik, buatan pabrik dengan cetakan mekanis ukuran nominal
51123 cm.
Warna pembakaran bata harus merata dengan permukaan dan sudut siku yang rapi
Pada setiap dinding, luas bidang maksimum pasangan batu bata adalah 12m2,
apabila lebih luas dari ketentuan tersebut harus dipasang kolom praktis dan ring balk
dengan diberi ankur dia.1/2" dipasang tiap jarak 3 m.
Pekerjaan pemasangan batu bata yang dilaksanakan setiap harinya tidak boleh lebih
tinggi dari 100 cm atau 20 lapis.
Setiap batu bata harus dipasang diatas lapisan adukan dan diketok ke tempatnya
hingga kuat.
Semua pertemuan sudut dan pengakhiran pasangan batu bata apabila tidak
ditentukan lain maka dimensi kolom praktis, ring balk dan lintel beam di atas
ambang kusen pintu/jendela adalah sbb :
Beton dimensi 12 x 12 cm (ad 1pc : 2ps : 3 split)
Tulang pokok 4 dia. 10 mm dan buegel dia. 8-20 cm
Besi tulangan sesuai standard PBI
Setelah adukan agak keras, seluruh siar harus dikorek dibuat cekungan untuk
mendapatkan perekatan plester.
JENIS MATERIAL
Merk Pembuat
Type
Negara Asal
A.
PEK.PASANGAN
DINDING
1.
Portland Cement
Lokal
2.
Batu bata
Lokal
1.9.
Kontraktor harus memperbaiki atas biaya sediri semua retak-retak pasangan yang
menurut penilaian Arsitek / Konsultan Pengawas tak dapat diterima.
Kerataan permukaan pasangan harus diperiksa dengan jidar dan hasilnya harus
betul-betul presisi. Kalau masih ada yang gelombang harus segera diperbaiki, hasil
perbaikan akan diperiksa oleh Arsitek/ Konsultan Pengawas.
1.10.
3.
Syarat Penerimaan
Permukaan dinding yang dihasilkan oleh batu bata dan specie harus benar-benar
vertikal, datar, rata, tidak melengkung atau bergelombang.
Kalau dilihat dari samping, ujung dinding awal ke ujung dinding akhir harus
membentuk satu garis tegak lurus.
Apabila diperiksa dengan jidar, permukaan dinding harus tidak bergelombang.
Toleransi kerataan dinding : 2 mm / 12 m2.
III.E.
PEKERJAAN LANTAI
1.
LANTAI SCREED
12
III.F.
1.
mengurangi (mempengaruhi) kekuatan dan bentuk dari pekerjaan kayu yang sudah jadi,
juga tidak menyebabkan rusaknya bahan-bahan yang bersentuhan.
b. Kontraktor harus melaksanakan semua pekerjaan-pekerjaan seperti : mempasak,
memahat, menyetel (memasang), membuat lidah-lidah, lobang pasak, sponing dan lainlain pekerjaan yang diperlukan untuk penyambung kayu dengan baik.
Kontraktor juga harus melakukan segala pekerjaan-pekerjaan yang diperlukan untuk
konstruksi semua rangka-rangka.
Lapis-lapis dan sebagainya dan pasangan-pasangan, serta penyangga pada bangunan.
c. Pekerjaan kayu halus tidak boleh diangkut ke tempat pekerjaan kecuali jika sudah
dipasang.
Bahan untuk pekerjaan kayu halus yang harus dibuat kalau belum selesai sama sekali
tidak boleh diangkut ke tempat pekerjaan, juga tidak boleh disetel-setel jika bangunan
belum siap untuk menerima pemasangan pekerjaan kayu tersebut.
1.4. Syarat Pemeliharaan
a. Bilamana terjadi, bahwa pekerjaan kayu tersebut menjadi mengkerut atau bengkok atau
kelihatan ada cacat-cacat lainnya pada pekerjaan kayu halus atau kasar sebelum masa
pemeliharaan berakhir, maka pekerjaan yang cacat tersebut harus dibongkar dan diganti
dan pekerjaan-pekerjaan lainnya yang terganggu akibat pembongkaran tersebut harus
dibetulkan atas biaya kontraktor.
b. Semua bekas pekerjaan kayu, potongan-potongan kayu dan kayu-kayu bekas dari semua
bahan bangunan harus disingkirkan sampai bersih.
1.5. Syarat Penerimaan
Penerimaan pekerjaan ini dapat dilaksanakan dengan memenuhi ketentuan sebagai
berikut :
Jaminan pekerjaan.
Pemborong wajib memberikan jaminan pemasangan hasil pekerjaan dan mutu bahan
untuk waktu 5 tahun.
Hasil Pekerjaan kayu yang dipasang harus rapih, rata untuk seluruh permukaan tidak
terdapat mata kayu, retak-retak atau cacat-cacat lainnya.
Semua kegiatan pelaksanaan telah memenuhi persyaratan gambar perancangan,
shop drawing dan pengarahan yang diterbitkan oleh Pemberi Tugas / Konsultan
Pengawas.
Semua pekerjaan kayu sudah ditreatment anti rayap dengan jaminan pekerjaan dan
material selama 5 tahun.
2.
14
Ketahanan terhadap udara tidak kurang dari 15 m3 / hr dan terhadap tekanan air 15 kg /
m2 yang harus disertai hasil test.
Pewarnaan
: Black Anodized.
Tebal Anodizing
: 18 micron.
b. Accessories :
Rangka penguat profil
: Steel tube 40 40 mm.
Glassing bead
: Neoprane.
Weather strip
: Vinyl.
Screw assembled
: Stainless Steel.
Bahan pengikat lain
: Dipakai bahan baja lapis zinc 20 micron.
Kaca
: Panasap glass tebal 8 mm, ex.impor/lokal
Sealant
: ex.impor
Sekrup-sekrup, engsel-engsel dan karet yang digunakan adalah sesuai dengan
ketentuan pabrik pembuat alumunium.
Model pembukaan jendela dan bovenlicht adalah Projectecd System (dengan
menggunakan tuas laying).
Kontraktor harus mengajukan terlebih dahulu contoh-contoh bahan, alumunium dan
kaca, contoh-contoh konstruksi (mock-up) dan membuat shop drawing yang
menggambarkan detail hubungan-hubungan dan sambungan-sambungan,
pengangkeran, konstruksi dan pemasangan semua komponen, lengkap dengan ukuran-ukurannya.
2.3. Syarat-syarat Pelaksanaan.
a. Pekerjaan pembuatan, penyetelan dan pemasangan alumunium profil beserta kaca harus
dilaksanakan oleh ahlinya.
b. Kontraktor harus memeriksa semua permukaan yang akan berhubungan dengan
pekerjaan tembok dan memberitahukan Pemberi Tugas / Konsultan Pengawas
seandainya permukaan-permukaan yang bersangkutan dalam keadaan tidak
memungkinkan untuk mendapatkan pembetulan-pembetulan.
c. Kontraktor harus mengukur ke tempat semua dimensi yang mempengaruhi pekerjaannya.
d. Ukuran lapangan yang berbeda dengan shop drawings harus dikoreksi / diselesaikan
bersama dengan Pemberi Tugas / Konsultan Pengawas untuk mendapatkan kepastian.
e. Kontraktor harus memberikan perhitungan kekuatan atas syarat-syarat yang ditentukan.
f. Bahan yang dipakai sebelum diproses fabrikasi diseleksi dahulu sesuai dengan bentuk,
toleransi ukuran ketebalan yang dipersyaratkan, kesikuan, kelengkungan dan pewarnaan
yang dipersyaratkan kemudian dikerjakan secara maksimal dengan mesin potong, mesin
punch, drill, sehingga hasil yang telah dirangkai mempunyai ukuran yang presisi.
g. Hubungan antara aluminium pada sambungan-sambungannya harus diberi lapisan mastic
dan pada bagian-bagian dalam sambungannya harus ditutup dengan coulking.
h. Pemasangan kusen aluminium kebangunan harus dengan angkur yang kuat.
i. Antara tembok / kolom / beton dan kusen aluminium harus diisi dengan seal yang
elastis, terutama untuk jendela-jendela luar.
j. Pemasangan kaca-kaca terhadap kusen aluminium juga harus menggunakan seal yang
berupa alur karet.
k. Kaca yang harus dipasang lurus dan tegak lurus dan harus disetel tengah-tengah dengan
hati-hati sampai kerenggangan (clearence) yang sama.
l. Sebelum pemasangan kaca semua kotoran dan bekas minyak harus dibersihkan,
sehingga tidak mengganggu pekerjaan perekatan.
m. Metal / aluminium harus dilindungi dari kemungkinan cacat, misalnya ; dengan clear vinyl
protective coating.
n. Kaca diidentifisir dengan tanda-tanda peringatan menggunakan tape atau cara lain yang
tidak membekas pada kaca setelah dibersihkan.
o. Semua pekerjaan terpasang harus dilindungi dari pengaruh-pengaruh pekerjaan lain
seperti cipratan cat, plesteran, noda cat atau percikan las.
p. Sambungan-sambungan vertical maupun horizontal, sambungan sudut maupun silang,
demikian juga pengkombinasian profil-profil aluminium harus dipasang sempurna, bila
perlu dengan sekrup-sekrup pengaku.
15
3.
JENIS MATERIAL
Merk Pembuat
Type
Negara Asal
C.
PEK.PINTU/JENDELA
1.
Kaca
2.
Sealant
impor
3.
Kusen/Rangka aluminium
lokal
16
b. Bila terjadi perubahan atau penggantian hardware akibat dari pemilihan merek,
Kontraktor wajib melaporkan hal tersebut kepada Pemberi Tugas / Konsultan Pengawas
untuk mendapatkan persetujuan.
c. Semua anak kunci harus dilengkapi dengan tanda pengenal dari plat aluminium
berukuran 3 6 cm dengan tebal 1 mm.Tanda pengenal ini dihubungkan dengan cincin
nikel ke setiap anak kunci.
d. Harus disediakan lemari penyimpanan anak kunci dengan Backed Enamel Finish yang
dilengkapi dengan kait-kaitan untuk anak kunci lengkap nomor pengenalnya.Lemari
berukuran lebar tinggi adalah 40 50 cm dengan tebal 15 cm berdaun pintu tunggal
memakai engsel piano dan handle alumunium.
e. Semua anak kunci pintu harus dibuat Masterkey.
f. Pekerjaan Engsel Jendela dan Penguncinya.
Tipe pembukaan jendela adalah Projected System (Casement Window).
Untuk engsel casement dapat digunakan produk impor.
Tipe dan ukuran engsel harus disesuaikan dengan ukuran dan berat jendela.
Untuk pengunci daun jendela dipakai handle pengunci produk impor.
3.3. Syarat Pelaksanaan
a. Engsel pintu toilet, engsel atas dan bawah dipasang 28 cm (as) dari permukaan bawah
pintu.
b. Engsel pintu bawah dipasang 32 cm (as) dari permukaan bawah pintu.
c. Untuk pintu toilet, engsel atas dan bawah dipasang 28 cm dari permukaan pintu, engsel
dipasang-pasang ditengah-tengah antara kedua engsel tersebut.
d. Penarik pintu (door pull) dipasang 90 cm (as) dari permukaan lantai.
e. Door Stopper dipasang pada lantai, letaknya diatur agar daun pintu dan kunci tidak
membentur tembok pada saat pintu terbuka.
f. Kontraktor wajib membuat shop drawing (gambar detail pelaksanaan) berdasarkan
Gambar Dokumen Kontrak yang telah disesuaikan dengan keadaan dilapangan.
g. Di dalam shop drawing harus jelas dicantumkan semua data yang diperlukan termasuk
keterangan produk, cara pemasangan atau detail-detail khusus yang belum tercakup
secara lengkap di dalam Gambar Dokumen Kontrak sesuai dengan Standar Spesifikasi
pabrik.
h. Shop Drawing sebelum dilaksanakan harus disetujui dahulu oleh Pemberi Tugas /
Konsultan Pengawas.
i. Pekerjaan Kunci dan Pegangan Pintu.
j. Engsel pintu dipasang sekurang-kurangnya 3 buah untuk setiap daun pintu dengan
menggunakan sekrup kembang dengan warna yang sama dengan warna engselnya.
Jumlah engsel yang dipasang harus diperhitungkan menurut beban daun pintu.Tiap
engsel dapat memikul maksimal 20 kg beban.
k. Semua kunci-kunci terpasang dengan kuat pada rangka daun pintu.Dipasang setinggi 90
cm dari lantai atau sesuai petunjuk Pemberi Tugas / Konsultan Pengawas.
l. Kontraktor harus membuat daftar perlengkapan pintu untuk mendapatkan persetujuan
dari Pemberi Tugas / Konsultan Pengawas.
m. Penggunaan perlengkapan pintu disesuaikan dengan jenis/tipe pintunya serta lokasi
ruangnya.
n. Sebagai pedoman penggunaan perlengkapan pintu dapat dilihat pada Iron Mongery
Schedule (Daftar Perlengkapan Pintu).
o. Contoh Bahan.
Kontraktor harus mengajukan contoh bahan untuk mendapatkan persetujuan dari Pemberi
Tugas / Konsultan Pengawas.
3.4. Syarat Pemeliharaan
a. Pemasangan lockcase, handle dan backplate serta door closer harus rapi, lurus dan
sesuai dengan letak posisi yang telah ditentukan oleh Pemberi Tugas / Konsultan
Pengawas.
Apabila hal tersebut tidak tercapai Kontraktor wajib memperbaiki tanpa biaya tambahan.
17
b. Setelah Door Closer terpasang Kontraktor harus mengadakan penyetelan, sehingga pintu
dapat menutup dengan baik dan sempurna (Kontraktor juga harus mengajarkan cara
penyetelan kepada Pemberi Tugas).
3.5. Syarat Penerimaan
a. Seluruh perangkat kunci harus bekerja dengan baik untuk itu harus dilakukan pengujian
secara kasar dan halus berulang kali.
b. Tanda pengenal anak kunci harus dipasang sesuai dengan pintunya.
3.6. IRON MONGERIES SCHEDULE :
Bahan dan Material harus memenuhi persyaratan spesifikasi, produk material pada
dasarnya adalah sebagai berikut :
NO.
A.
1.
2.
JENIS
PINTU KAYU SINGLE
Standar Hinge
Mortice Lock
B.
1.
2.
3.
C.
1.
2.
3.
4.
III.H.
1.
TYPE
MERK
4x3 (US 32 D)
HP 13.02
CISA
CISA
60221 (complete).
46111/25 + 08510/07/Chr.
1679
Alkasa
CISA,DORMA, IHS
Cisa,46131/25 + 08510/07
/Chr
GCC 5100 (US.32.D).
Alkasa, 1679 (Black).
CISA,DORMA, IHS
CISA,DORMA, IHS
Alkasa
PEKERJAAN PENGECATAN
PENGECATAN DINDING
19
Semua pekerjaan cat dinding luar (full system) harus dilaksanakan oleh orang-orang
yang ahli dan berpengalaman dalam pekerjaan ini dan mengikuti ketentuan-ketentuan
dari pabrik pembuatnya.
Setelah pekerjaan cat selesai, bidang dinding merupakan bidang yang utuh, rata,
licin, tidak ada bagian yang belang dan bidang dinding dijaga terhadap pengotoranpengotoran.
Standar Material : ex.lokal
2.
PENGECATAN BESI
3.
PENGECATAN KAYU
1.
Cat kayu/besi
ICI
Lokal
2.
Melamic
Propan
Lokal
23