Anda di halaman 1dari 3

Tahukah kamu bahwa semua yang ada dan terjadi didunia ini adalah jodoh?

Tempat yang kamu tinggali kini adalah jodoh, guru yang mengajarimu belajar membaca
adalah jodoh, bahkan baju yang kau pilih lalu kau beli lalu kau pakai kuliah juga adalah jodoh.
Dan pertemuan kita dikelas ini tiga tahun lalu juga adalah jodoh.
Kita sudah melewati semuanya. Melewati perkenalan yang canggung, hingga akhirnya
menggila bersama karna deadline kuliah diawal semester yang tak ada habisnya. Kita pernah
bertengkar hebat hingga sempat menyesali setiap detik yang terlewati, namun akhirnya menangis
bersama karena menyadari arti seorang teman begitu berarti.

Kita pernah berlibur bersama, hingga akhirnya tersesat dinegeri orang hingga jam 12
tengah malam. Kebersamaan kita saat itu, kurasa adalah jodoh. Sepertinya bukan tanpa alasan
kenapa Tuhan memilih membuatku tersesat dinegeri asing itu bersama kalian. Bahkan hal itu
bagiku adalah jodoh. aq berjodoh dengan kalian tentang mimpiku untuk naik pesawat dan pergi
ke luar negeri.
Butuh waktu sekitar setahun untuk mempersiapkan perjalanan menuju Malaysia.
Semuanya dikerjakan sendiri, tanpa campur tangan dosen. Jika dipikir lagi, saat itu kita terlalu
gila dan nekat karna hanya mempercayai mimpi, menggunakan jasa travel yang hanya bertemu
sekali dengan si pemilik jasa dan memperdulikan kekhawatiran akan ditipu. Berkali-kali
segalanya hampir gagal. Hingga pada akhirnya beberapa menyerah dan memilih tidak ikut.
Namun mereka tetap mendukung yang lain untuk tetap berangkat.
Senin 16 September 2013 jam 02.00 pagi, kita berangkat. Aku tak tahu banyak apa yang
terjadi selama perjalanan menuju bandara ketika itu. Aku terlalu lelah karna sehari sebelumnya
harus menuntaskan semua tugas dari UKM dan HMP. Namun aku juga tak bisa tidur nyenyak
selama perjalanan karna kalian terlalu ramai dan heboh. Yayaah, setiap orang akan melakukan
hal yang sama jika mereka sedang berada tepat didepan impiannya.
Disinilah kita, bandara Internasional Kuala Lumpur. Akhirnya bisa bernafas lega setelah
dua jam berada didalam pesawat. Corona Inn, tempat kita akan menginap selama 1 hari 2 malam.
Menu Makan malam pertama kita di sini adalah Tom Yum. Tahukan kalian, setahun kemudian
aku baru tahu bahwa yang kumakan itu adalah tom yum. Tolong jangan tertawa, itu memalukan.
Esoknya kita berangkat ke USIM (Unievarsiti Sains Islam Malaysia). Yaaah, sebagai
mahasiswa jurusan pendidikan, setidaknya harus ada unsur pendidikan yang dapat dipelajari dari
perjalanan ini. Setelah setengah hari berada di USIM dan sisanya kita berjalan-jalan di Genting
Island,kita pulang.
Malamnya kita memutuskan ke China Town untuk membeli olah-oleh. Disinilah awal
mulanya, sempat terpisah dalam perjalanan menuju target yang ternyata cukup jauh dan
melelahkan, kita tiba di China Town sekitar jam 12 malam. Banyak toko yang sudah tutup, hanya
ada 2 toko jam tangan dan bebepara toko tas dan kacamata yang tersisa. Akhirnya kita
memutuskan pulang.

Saat itulah kita tersadar bahwa ada beberapa dari kita yang tidak ada. Segera saja kita
berlari pulang untuk mencari mereka. Untunglah kita semua bertemu dipinggir jalan. Semuanya
terengah-engah karena kebingungan dan lelah. Jam menunjukkan pukul 01.00 pagi. Kita
memutuskan untuk duduk disebuah halte pinggir jalan yang kita temui. Semuanya terdiam cukup
lama, mengatur nafas masing-masing. Kemudian tertawa keras bersama menyadari kegilaan
yang sedang terjadi. Terduduk dihalte pinggir jalan di negeri orang jam 01.00 pagi, apapun bisa
terjadi. Ditambah lagi dengan wajah kusut dan lelah kami.
Beruntung tidak terjadi apa-apa sampai kita pulang ke tanah air tercinta, meski aku
hampir ketinggalan bus karena bangun kesiangan. Itulah gunanya teman. Lebih baik tersesat
dinegeri asing bersama teman, daripada berada dinegeri sendiri namun sendirian. Namun yang
paling menyenangkan adalah berada di tanah air bersama kalian (Read: MAIN 11)

Anda mungkin juga menyukai