Sistem saraf adalah sistem organ pada tubuh manusia yang terdiri dari banyak jaringan
sel khusus. Istilah kedokteran menyebutnya sebagai sel neuron. Sel neuron inilah yang
mengirimkan sinyal-sinyal ke seluruh tubuh. Berdasarkan fungsinya, sel neuron dibagi
menjadi empat.
Sel sensoris yang berfungsi untuk mengantarkan rangsangan dari luar menuju
saraf pusat manusia, yaitu otak. Misalnya, ketika permukaan kulit kita mengalami
luka, maka sel neuron sensoris mengantarkan rasa sakit tersebut ke saraf pusat.
Saraf pusat tersebut kemudian memerintah mata untuk mengeluarkan air mata,
mulut untuk mengatakan aduh!, serta tangan untuk memegang atau mengobati
luka tersebut.
Sel motoris. Sel ini biasanya berhubungan dengan gerakan refleks dari anggota
badan kita. Misalnya saja, ketika kita melihat sesuatu benda jatuh yang nantinya
akan mengenai tubuh kita, secara refleks, sel motoris mengirimkan sinyal pada
saraf utama untuk memerintahkan kita untuk menghindar.
Sel penghubung. Sel penghubung terletak di sumsum tulang belakang manusia
yang berfungsi menghubungkan sel saraf yang satu dengan sel saraf yang lain.
Neuron ajustor. Sel ini menghubungkan antara neuron sensoris dan motoris.
Terletak di sumsum tulang belakang dan otak manusia.
Terganggunya sistem saraf pada tubuh manusia, berakibat fatal bagi kesehatan. Jika
sudah begitu, manusia tidak akan bisa menjalankan rutinitas kehidupannya secara
normal. Biasanya, gejala awal suatu penyakit saraf menyerang saraf manusia ditandai
dengan sakit kepala dalam skala yang sering.
Dalam istilah kedokteran, penyakit iniakan ditangani oleh dokter yang memiliki keahlian
dalam bidang neurolog. Ilmu yang mempelajari tentang sistem saraf manusia disebut
juga neurologi. Berikut ini adalah beberapa jenis penyakit yang dapat menyerang
sistem saraf pada manusia.
1. Migrain
api atau panas pasti tidak mampu merasakannya. Akibatnya adalah tidak adanya reflek
dari tubuh untuk menghindarinya yang mengakibatkan rusaknya organ tubuh tersebut.
7. Hidrocephalus
Penderita penyakit saraf ini akan mengalami perubahan pada ukuran kepalanya,
disebabkan oleh kelebihan cairan otak. Biasanya kepala penderita akan nampak
membesar sehingga akan nampak seperti kepala makhluk luar angkasa dikarenakan
banyaknya cairan yang ada di otak.
8. Parkinson
Gangguan pada sistem saraf yang satu ini mengakibatkan tidak terkontrolnya sistem
pergerakan pada tubuh manusia. Jika terserang, kaki dan tangan biasanya akan
bergetar hebat tanpa kontrol.
9. Gegar Otak dan Amnesia
Kedua gangguan saraf tersebut mengakibatkan penderitanya kehilangan beberapa
memori dalam otaknya. Penyebabnya bisa dikarenakan benturan hebat saat
kecelakaan.
10. Alzheimer
Alzheimer adalah penyakit sistem saraf yang berupa kehilangan kemampuan untuk
peduli kepada diri sendiri. Penderita penyakit sistem saraf ini kehilangan kemampuan
dalam hal mengingat peristiwa yang baru terjadi. Penerita penyakit sistem saraf ini
kemudian menjadi bingung, menjadi pelupa, sering mengulang-ulang pertanyaan yang
sama, bahkan tersesat saat berada di tempat yang tak asing baginya atau sering
dikunjungi.
Penyebab penyakit sistem saraf yang satu ini belum diketahui dengan pasti. Tapi, ada
faktor-faktor pemicu penyakit saraf ini, yaitu riwayat pernah mengalami luka di kepala
dan faktor keturunan.
Neurologi
Neurologi merupakan cabang dari ilmu kedokteran yang menangani penyakit sistem
saraf atau kelainan pada sistem saraf. Sementara itu, neurolog adalah sebutan untuk
doketer yang membidangi masalah neurologi. Dokter ini mempunyai kemampuan untuk
menganalisa, merawat, dan mengatur pasien yang mengidap penyakit sistem saraf.
Sebagian besar para neurolog dididik dan dilatih untuk menangani pasien dewasa,
sedangkan untuk anak-anak ditangani oleh neurolog pediatrik (cabang dari pediatri atau
ilmu kesehatan anak). Di Indonesia sendiri, dokter dengan spesialisasi neurologi
bergelar Sp.S. (Spesialis Saraf).
Para neurolog ini membidangi masalah penyakit sistem saraf atau kelainan pada sistem
saraf. Misalmnya pada sistem saraf pusat (otak, batang otak, dan otak kecil), sistem
saraf tepi (saraf otak), dan sistem saraf otonom. Para neurolog pun mampu
menganalisa dan memeriksa kasus-kasus penyakit sistem saraf pada sistem otot serta
tulang (muskuloskeletal).
Penyakit saraf yang termasuk dalam kondisi mayor adalah sebagai berikut.