(TERMODINAMIKA 1 & 2)
Disusun Oleh:
2014
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis penjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas
rahmat-Nya maka tim penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang
berjudul Termodinamika 1dan 2
Penulisan makalah merupakan salah satu tugas yang diberikan dalam mata
kuliah Fisika 2 pada program studi teknik geologi universitas Trisakti. Tugas ini
dimulai dengan membahas Hukum termodinamika 1 dan penerapannya pada
proses
isothermal, isokhorik,
adiabatic,
Sistem terbuka : dimana pada sistem ini terjadi pertukaran benda, energi
(panas dan kerja) dengan lingkunganya. Contoh dari sistem ini adalah
samudra
Sistem tertutup : yaitu keadaan di mana terjadi pertukaran energi (panas dan
kerja) namun tidak ada pertukaran yang terjadi antara benda dan
analisisnya, pada sistem isolasi biasanya energi yang masuk sama dengan energi
yang keluar. Sehingga energi yang tersisa dalam sistem ini adalah nol, atau bisa
dikatakan seperti tidak ada pertukaran benda, energi dengan ligkungannya.
A.Pengertian Hukum 1 Termodinamika
Hukum ini berbunyi: Kalor dan kerja mekanik adalah bisa saling tukar.
Sesuai dengan hukum ini, maka sejumlah kerja mekanik dibutuhkan untuk
menghasilkan sejumlah kalor, dan sebaliknya.
Hukum ini bisa juga dinyatakan sebagai: Energi tidak bisa dibuat atau
dimusnahkan, namun bisa dirubah dari satu bentuk ke bentuk lainnya. Sesuai
dengan hukum ini, energi yang diberikan oleh kalor mesti sama dengan kerja
eksternal yang dilakukan ditambah dengan perolehan energi dalam karena
kenaikan temperatur.
Jika kalor diberikan kepada sistem, volume dan suhu sistem akan
bertambah (sistem akan terlihat mengembang dan bertambah panas). Sebaliknya,
jika kalor diambil dari sistem, volume dan suhu sistem akan berkurang (sistem
tampak mengerut dan terasa lebih dingin). Prinsip ini merupakan hukum alam
yang penting dan salah satu bentuk dari hukum kekekalan energi.
Sistem yang mengalami perubahan volume akan melakukan usaha dan
sistem yang mengalami perubahan suhu akan mengalami perubahan energi dalam.
Jadi, kalor yang diberikan kepada sistem akan menyebabkan sistem melakukan
usaha dan mengalami perubahan energi dalam. Prinsip ini dikenal sebagai hukum
kekekalan energi dalam termodinamika atau disebut Hukum I Termodinamika.
Untuk suatu proses dengan keadaan akhir (2) dan keadaan awal (1)
U = U2 U1
Secara matematis, Hukum I Termodinamika dituliskan sebagai
Q = W + U
Jika dalam sistem mengalami proses perubahan yang sangat kecil, maka
n. R . T
V
Vf
W= nRT
dV
V dV
Vi
Proses isotermik dapat digambarkan dalam grafik p V di bawah ini. Usaha yang
dilakukan sistem dan kalor dapat dinyatakan sebagai
2. Proses Isokhorik
Jika gas melakukan proses termodinamika dalam volume yang konstan,
gas dikatakan melakukan proses isokhorik. Karena gas berada dalam volume
konstan (V = 0), gas tidak melakukan usaha (W = 0) dan kalor yang diberikan
sama dengan perubahan energi dalamnya. Kalor di sini dapat dinyatakan sebagai
kalor gas pada volume konstan QV.
W = P dV = P.0 = 0
4. Proses Adiabatik
Proses adiabatik adalah proses termodinamika dimana kerja yang
dilakukan oleh gas adalah murni berasal dari perubahan energi internalnya. Tidak
ada energi yang masuk maupun yang keluar (Q) selama proses itu berjalan.
(Hukum Termodinamika I menyatakan : Perubahan energi internal gas
(dU)
adalah banyaknya energi kalor yang disuplai (Q) dikurangi kerja yang dilakukan
oleh gas (P.dV).
Kondisi proses adiabatik adalah :
dU = Q - P.dV = - P dV
P V = K (konstan)
Q = C . T C = dQ/dT
Dimana C adalah kapasitas panas zat yang secara kuantitatif didefinisikan
sebagai besarnya energi panas yang dibutuhkan untuk menaikkan suhu zat sebesar
1oC. Dengan demikian kapasitas panas C memiliki satuan J/kal atau J/K.
Sedangkan T tidak lain adalah menyatakan selisih suhu pada keadaan sebelum
dan sesudah diberi energi panas Q.
dQv = Cv dT
dQv = n Cv dT
Kapasitas panas pada kalor tetap juga memiliki perbedaan rumus,
tergantung pada gas idealnya itu sendiri. Apakah monoatomik, diatomik, atau
polyatomic.
Saat monoatomik
Cv = 3/2R
Saat diatomik
Cv = 5/2R
Saat polyatomic
Cv = 5/2R
dQp = CP dT
dQp = n CP dT
1. Proses Isotermal
Kalor yang dihasilkan pada proses isotermal yaitu :
U Q W
Q U W nCV T nRT ln
U nCV T
2. Proses Isokhorik
Kalor yang dihasilkan pada proses isokhorik yaitu :
Q nCV T nCV (T f Ti )
Sementara perubahan energi dalamnya yaitu :
U Q W
U nCV T
3. Proses Isobarik
Kalor yang dihasilkan pada proses isobarik yaitu :
Q nC P T nC P (T f Ti )
Sementara perubahan energi dalamnya yaitu :
Vf
Vi
U Q W
pV nRT
U nC P T pV
pV nRT
C P CV R U nC P T nRT nCV T
4. Proses Adiabatik
Vf
pdV CV
Vi
dV
Vi
Vf
1
V 1
Vi
1
C
V f 1 Vi 1
1
W C
Pada
proses
adiabatik,
tidak
ada
perubahan kalor yang terjadi karena kalor yang diterima dan dikeluarkan sama
besarnya, sehingga Q = 0 . Maka kerja yang dihasilkan proses adiabatik pada gas
ideal yaitu :
pV C
piVi p f V f
W C
W
V f 1 Vi 1
1
pV C
W
piVi p f V f
1
1
p f V f piVi
p f V f V f 1 piVi Vi 1
1
1
Q 0 U Q W
U W
1
p f V f piVi
1
C. Entalpi (H)
Entalpi adalah istilah dalam termodinamika yang menyatakan jumlah
energi internal dari suatu sistem termodinamika ditambah energi yang digunakan
untuk melakukan kerja. Entalpi juga merupakan transfer panas antara sistem dan
lingkungan yang ditransfer dalam kondisi tekanan konstan (isobarik). Secara
matematis, entalpi dapat dirumuskan sebagai berikut:
H = U + PV
di mana:
H = entalpi sistem (joule)
U = energi internal (joule)
P = tekanan dari sistem (Pa)
V = volume sistem (m2)
PV hanya targantung kedaan awal dan akhir sistem. Besarnya perubahan entalpi
dari sistem :
H
= H2 H1
= (U2+P2V2) (U1+P1V1)
= (U2-U1) + (P2V2-P1V1)
= U + P(V2-V1)
= U+P V
= U + P V , maka
H = Q
dH = dQ
H
H
dT
dP
T P
P T
H
dU C P dT
dP
P T
dH
dH C P dT
dH C P dT
or
H C P T
dU CV dT
dU CV dT
or
U CV T
HUKUM TERMODINAMIKA 2
Hukum ini sangat berkaitan dengan entropi atau keseimbangan
termodinamis, yang menyatakan bahwa pada umumnya energi hanya bisa
berpindah dari tempat yang mengandung banyak energi ke tempat yang kurang
mengandung
energi.
energi ini akan berubah menjadi energi kinetik, dan kemudian berubah menjadi
energi potensial sehingga bola besi dapat naik? Peristiwa ini tidak mungkin terjadi
walau bola besi Anda panaskan sampai meleleh sekalipun. Hal ini menunjukkan
proses perubahan bentuk energi di atas hanya dapat berlangsung dalam satu arah
dan
tidak
dapat
dinamakan proses
dibalik.
Proses
irreversibel.
yang
Proses
tidak
yang
dapat
dapat
dibalik
arahnya
dibalik
arahnya
Tidak mungkin membuat mesin yang bekerja dalam satu siklus, menerima
kalor dari sebuah reservoir dan mengubah seluruhnya menjadi energi atau usaha
luas (Kelvin Planck).
2.
mengambil
kalor
dari
dan
memberikan
pada reservoir bersuhu tinggi tanpa memerlukan usaha dari luar (Clausius).
3.
Pada proses reversibel, total entropi semesta tidak berubah dan akan
Kalor yang dikirimkan berasal dari tempat yang panas (reservoir panas)
melakukan kerja.
Kalor sisa dari input dibuang ke temperatur yang lebih rendah yang
disebut reservoir dingin
Q W
QH Wab nRTH ln
Vb
Va
U Q W
Q QH QC QH QC
0 Q W
Q W
W Q QH QC
W QH QC
QH
QC
suatu mesin didefinisikan sebagai perbandingan antara kerja yang dilakukan (W)
dengan kalor yang masuk (QH).
W QH QC
Q QC
Q
W
H
1 C
QH
QH
QH
Referensi
http://www.slideshare.net/BughisBerkata/hukum-i-termodinamika
http://dosen.tf.itb.ac.id/~amoranto/ITENAS/Teknik%20Elektro/f2el
%20Termodinamika.ppt
http://ft.unsada.ac.id/wp-content/uploads/2008/04/bab1-2-tm1.pdf
http://endwati.staff.fkip.uns.ac.id/files/2009/09/Hukum-Termod-nol-dan-pertama09.ppt
http://www.forumsains.com/artikel/488/?print