HEPATIS
Oleh:
Nyimas Izzati Auliyah
032010101029
Pembimbing:
Dr. Ali Santoso Sp. PD
PENDAHULUAN
STATUS PASIEN
Nama
: Tn. W.
Umur : 50 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Alamat : Banjar rejo timur sumber agung
sumber baru Jember
Agama : Islam
Suku
: Madura
Stats
: Sudah Menikah
Pendidikan : SD
Pekerjaan : Petani
Tanggal masuk RS : 3 Desember 2010
Tanggal keluar RS
: 9 Desember 201
Anamnesis
Keluhan
Utama :
Perut terasa sakit dan sebah
Riwayat Penyakit Sekarang :
1
Riwayat
Riwayat
Gizi
Pasien makan 2-3 kali/hari. Menu: nasi, lauk pauk
(tahu dan tempe) dan sayur.
Selama sakit, nafsu makan menurun, sehari makan 3
kali dan tiap makan sekitar 2-3 sendok
Kesan : kebutuhan gizi kurang
Riwayat
Kebiasaan
- bukan peminum alkohol
- tidak mengkonsumsi obat jangka panjang
1.
Kepala
Bentuk
: lonjong, simetris
Rambut
: hitam + putih, berombak, pendek, tidak
mudah dicabut
Mata
Konjungtiva : anemis -/Sklera : ikterik +/+
Refleks pupil : normal, pupil isokor 3mm/3 mm,
refleks cahaya +/+
Sekret : (-)
Telinga : sekret (-), perdarahan (-)
Hidung
: secret (-), perdarahan (-), napas
cuping hidung -/Mulut : Sianosis (-), bau (-), mukosa mulut pucat (-)
Kesan: kedua mata ikterik
2.
Leher
Inspeksi : tidak tampak pembesaran KGB leher
Palpasi : tidak teraba pembesaran KGB leher
Kesan: tidak didapatkan kelainan pada leher
3. Dada
Jantung
Inspeksi : Ictus Cordis tak terlihat
Palpasi : Ictus Cordis tidak teraba
Perkusi : redup pada ICS IV PSL D-redup pada ICS V
MCL S
Auskultasi:
S1S2 tunggal reguler, ekstrasistol -,
gallop -, murmur Kesan:
Inspeksi
Palpasi
Fremitus raba
PARU
Perkusi
N N
r r
r r r
Rh
r
SD
Rh
-
V V
V V
VV V V
- -
- -
V V
V V
- -
V V
V V
- -
Wh
- -
cor/pulmo
SD
s s
V V
Wh
Kesan:
dbN
Fremitus raba
N N
s s
Auskultasi
- -
- - -
- - -
Abdomen
I
: cembung
A : Bising usus normal (5 kali/menit)
P : Timpani
P : Soepel, nyeri tekan (+) daerah
epigastrium dan hipokondriaka kanan
Hepar tidak teraba
Anogenital
: dbn
Extremitas :
Atas
: Akral Hangat
:+/+
Oedem
:-/Bawah : Akral Hangat
:+/+
Oedem
:-/-
Hasil
Normal
Pemeriksaan
SEROLOGI
HEMATOLOGI
Hemoglobin
10,8
13,4-17,7 gr/dL
Leukosit
11,1
4,3-10,3 x 10 /L
Hematokrit
31,6
38-42 %
Trombosit
142
150-450 x 10 9/L
FAAL HATI
Bilirubin
Direk
Bilirubin
1,77
4,83
0,2-0,4 mg/dL
<1,2 mg/dL
HBsAg
Anti HCV-Ab
Negativ
Negative
e
1,7
ELEKTROLIT
Natrium
128,2
Kalium
3,5
3,5-5,0
98,1
90-110
88
10-35 U/L
Chlorida
SGPT
51
9-43 U/L
GAMA GT
63
11-50 U/L
Calsium
Albumin
2,1
3,4-4,8 gr/dl
Globulin
5,8
2,3-3,5 gr/dl
Kreatinin
Negative
Albumin
Total
SGOT
FAAL GINJAL
Positif
1,98
Magnesium
0,78
135-155
2,15-2,57
0,73-1,06
0,6-1,3 mg/dl
serum
BUN
17
6-20 mg/dl
Urea
37
10-50 mg/dl
Asam urat
5,5
3,4-7 mg/dl
Albumin
2,2
DIAGNOSA
Sirosis
PENATALAKSANAAN
Infus
RL 20 tpm
Injeksi ranitidine 3x1 ampul
Injeksi cefotaksim 3x1 vial
Injeksi vit K 3x1 ampul
Antasid syrup 3x 1 cth
Injeksi kalnex 3x1 ampul
Nyeri perut (+), mual (+), sebah (+), kembung (+), gusi
berdarah (-), BAK (+) warna coklat, BAB (+) warna hitam
seperti petis
VS: tek. darah:
110/70 mmHg
Nadi :
90 x/menit
RR :
20 x/menit
Suhu :
36,8
Kepala leher :
Thorax : C/P
Abdomen
Ekstremitas
S
O
I
A
P
P
Cembung
BU (+) normal
Tes pekak beralih (-)
Soepel, nyeri tekan (+),tes undulasi
(-), asites (-)
H/L/R = -/S 2/-
Akral hangat
++
++
Infus RL 20 tpm
Injeksi vit K 3x1 ampul
Injeksi ranitidine 3 x 1 ampul
Injeksi cefotaxim 3 x 1 gr
Antasid syrup 3x1 cth
EDEMA - - --
Perut sebah (+), kembung (+), BAK (+) warna kuning BAB
(+) hitam seperti petis
VS: tek. darah:
100/60 mmHg
Nadi :
84 x/menit
RR :
20 x/menit
Suhu :
36,0
Kepala leher :
a/i/c/d = -/+/-/-
Thorax : C/P :
Abdome
n
Cembung
BU (+) normal
Ekstremitas
Akral hangat + +
++
Infus RL 20 tpm
Injeksi vit K 3x1 ampul
Injeksi ranitidine 3 x 1 ampul
Injeksi cefotaxim 3 x 1 gr
Antasid syrup 3x1 cth
Inj kalnex 3x1 ampul
EDEMA - --
sebah (+), pusing (+), mual (+), muntah (+), sesak (-),
BAK (+) warna kuning, BAB (+) warna hitam seperti
petis
VS: tek. darah: 100/70mmHg
Nadi :
78 x/menit
RR :
22 x/menit
Suhu :
35,2
Kepala leher :
Thorax : C/P:
Abdom
en
I
A
Cembung
BU (+) normal
P
P
Ekstremitas
Akral hangat + +
++
S
O
Nyeri perut (-), mual (+), sebah (+), , BAK (+) warna
kuning, BAB (+) warna hitam seperti petis
VS: tek. darah:
110/60 mmHg
Nadi :
80 x/menit
RR :
20 x/menit
Suhu :
35,3
Kepala leher :
Thorax : C/P:
Abdomen
Cembung
BU (+) normal
Pekak beralih (-)
Soepel, nyeri tekan (-), asites (-),
undulasi (-)
H/L/R = -/S2/-
Ekstremitas
EDEMA - --
I
A
P
P
Akral hangat + +
++
Infus RL 20 tpm
Injeksi vit K 3x1 ampul
Injeksi ranitidine 3x1 ampul
Injeksi cefotaxim 3x1 gr
Antasid syrup 3x1 cth
Infus RL 20 tpm
Injeksi vit K 3x1 ampul
Injeksi ranitidine 3 x 1 ampul
Antasid syrup 3x1 cth
Inj kalnex 3x1 ampul
EDEMA - --
100/70 mmHg
80 x/menit
20 x/menit
36,5
Kepala leher :
a/i/c/d = -/-/-/-
Thorax :C/P:
dbN
Abdomen
Ekstremitas
cembung
BU (+) normal
Pekak beralih -
EDEMA - - -
RESUME
Pasien
Pemeriksaan khusus:
sklera ikterik,
Abdomen cembung, nyeri
tekan (+) hipokondriaka
kanan dan epigastrium, hepar
tidak teraba, asites (-), tes
undulasi (-)
edema kaki (-).
Pemeriksaan
laboratorium:
indirek meningkat,
Hasil USG abdomen : sirosis albumin menurun,
hepatis, asites (-)
globulin meningkat,
GAMA GT meningkat,
Hbs Ag (+).
Elektrolit Na turun,
calcium turun.
Prognosis
Dubia
ad malam
PEMBAHASAN
SIROSIS HEPATIS
DEFINISI
Sirosis
ETIOLOGI
vena
infeksi:
hepatika (misal
o Hepatitis virus B, D dan
sindrom Budd-chiari)
C
Gangguan autoimun
o Bruselosis
(misal hepatitis
o Toksoplasmosis
autoimun)
Alkohol
Toksin dan obat Metabolik
obatan (misal
o Hemokromatosis
metotrexat,
o Penyakit wilson
amiodaron)
o Nonalkoholik steato
Indian childhood
hepatitis
cirrhosis
Kholestasis
Cryptogenik
berkepanjangan
Penyakit
Obstruksi
MANIFESTASI KLINIS
Manifestasi klinis
A. Kegagalan parenkim hati:
Produksi protein (albumin) yang rendah: hipoalbumin, white
nail (kuku muchrche), asites
Gangguan mekanisme pembekuan darah
Gangguan keseimbangan hormonal : spider nevi, eritema
palmaris, gangguan siklus haid, ginekomasti, atrofi testis
Ikterus
B. Hipertensi porta
(tekanan sistem porta>10 mmHg):
o Splenomegali
o Pelebaran vena kolateral
o Varises esofagus/cardia
o Asites
o Hemoroid
o Caput medusa
Pemeriksaan
laboratorium
Hematologi
: anemi, leukopeni,
trombositopenia,
Kimia darah :
SGOT dan SGPT
Bilirubin: N/
Alkali phosfatase:
Gama GT
albumin , globulin
natrium serum
waktu protrombin memanjang
Serologi :
HBs Ag dan anti HCV
Alfa-fetoprotein
Pemeriksaan
penunjang
Endoskopi saluran
cerna bagian atas
USG/CT Scan.
Laparoskopi
Biopsi hati
DIAGNOSIS
KOMPLIKASI
1. Hematemesis-melena
Disebabkan varises esophagus/cardia yg
pecah.
2. Ensefalopati hepatik = Ensefaloporto
sistemik
->sindrom neuropsikiatri sekunder karena
penyakit hati akut atau kronis.
Gejala& tanda klinis: kelainan neurologic
kelainan mental, gangguan rekaman
EEG.
3. Asites
-> penimbunan cairan abnormal di rongga peritoneum.
PENATALAKSANAAN
Terapi
Umum
Istirahat
Diet
Bila tidak ada koma hepatikum diberi diet
2000-3000 kalori dengan protein 1
gram/kgBB/hari, rendah garam 200-500
mg Na tiap hari dan pembatasan cairan 11,5 liter/hari
Terapi Etiologi
Hentikan alkohol dan bahan-bahan toksik lainnya.
Hepatitis autoimun: steroid atau imunosupresif
Penyakit hati non alkoholik, menurunkan berat badan akan
mencegah terjadinya sirosis.
Hepatitis B: interferon alfa dan lamivudin.
Lamivudin -> terapi lini pertama -> diberikan 100 mg
secara oral setiap hari selama 1 tahun
Interferon alfa -> suntikan subkutan 3 MIU, tiga kali
seminggu selama 4-6 bulan
Hepatitis C kronis: kombinasi interferon dengan ribavirin
Interferon alfa -> suntikan subkutan 5 MIU tiga kali
seminggu dan dikombinasi ribavirin 800-1000 mg/hari
selama 6 bulan.
sirosis hati dekompensata -> transplantasi hati
Terapi
1. Asites
Tirah baring
Diet rendah garam (sebanyak 5,2 gram) dan pembatasan
asupan cairan.
Diuretik -> Awalnya spironolakton dosis 100-200 mg sekali
sehari. Respon diuretik dapat dimonitor dg penurunan BB
0,5 kg/hari tanpa adanya edem kaki atau 1 kg/hari dengan
adanya edema kaki. bila spironolakton tidak adekuat,
dikombinasi dg furosemid dosis 20-40 mg/hari, maksimal
dosis 160 mg/hari. Bila prekoma, hipokalemia, azotemia
atau alkalosis -> hentikan diuretik.
Tidak berhasil pengobatan konservatif ->parasintesis.
parasentesis 5 -10 liter / hari + infuse albumin sebanyak 6
8 gr/l cairan asites yang dikeluarkan. Prosedur ini tidak
dianjurkan pada Childs C.
2. Varises Esofagus
a. Pencegahan perdarahan pertama (profilaksis primer):
Bedah darurat
c. Pencegahan perdarahan berulang (profilaksis sekunder):
Propanolol
Bedah shunting
4. Ensefalopati hepatik
Pengosongan usus dari bahan nitrogen: hentikan obatobatan yang mengandung nitrogen, hentikan perdarahan
dan lakukan enema tinggi
5. Sindroma Hepatorenal
Umum:
o Diet tinggi kalori rendah protein
o Koreksi keseimbangan cairan, elektrolit, dan asam basa
o Hindari terjadinya ensefalopati hepatik dan PBS
Medikamentosa:
o vasodilator, dopamin dipakai luas tapi belum ada bukti
o Vasokonstriktor
Octreotide
Terlipresin
Invasif:
o Transplantasi hepar
o TIPS
o Ekstrakorporeal dialisis
PROGNOSIS
Irreversibel,
SH
Hati mengecil
Perdarahan
THANKYU