Anda di halaman 1dari 8

A.

Pengertian Penelitian Pengembangan


Pengertian penelitian pengembangan menurut para ahli:
1. Menurut Gay (1990)
Penelitian

Pengembangan

adalah

suatu

usaha

untuk

mengembangkan suatu produk yang efektif untuk digunakan sekolah,


dan bukan untuk menguji teori.
2. Menurut Borg and Gall (1983)
Penelitian Pendidikan dan Pengembangan (R & D) adalah proses
yang digunakan untuk mengembangkan dan memvalidasi produk
pendidikan. Langkah-langkah dari proses ini biasanya disebut sebagai
siklus R & D, yang terdiri dari mempelajari temuan penelitian yang
berkaitan dengan produk yang akan dikembangkan, mengembangkan
produk berdasarkan temuan ini, bidang pengujian dalam pengaturan di
mana

ia

akan

digunakan

akhirnya,

dan

merevisinya

untuk

memperbaiki kekurangan yang ditemukan dalam tahap mengajukan


pengujian. Dalam program yang lebih ketat dari R & D, siklus ini
diulang sampai bidang-data uji menunjukkan bahwa produk tersebut
memenuhi tujuan perilaku didefinisikan.
3. Menurut Sujadi (2003)
Penelitian

dan

Pengembangan

atau Research

and

Development (R&D) adalah suatu proses atau langkah-langkah untuk


mengembangkan suatu produk baru, atau menyempurnakan produk
yang telah ada, yang dapat dipertanggungjawabkan. Produk tersebut
tidak selalu berbentuk benda atau perangkat keras (hardware), seperti
buku, modul, alat bantu pembelajaran di kelas atau di laboratorium,
tetapi bisa juga perangkat lunak (software),seperti program komputer
untuk pengolahan data, pembelajaran di kelas, perpustakaan atau
laboratorium,

ataupun

model-model

pendidikan,

pelatihan, bimbingan, evaluasi, manajemen, dll.

pembelajaran,

4. Seals dan Richey (1994)


penelitian pengembangan sebagai suatu pengkajian sistematik
terhadap pendesainan, pengembangan dan evaluasi program, proses
dan produk pembelajaran yang harus memenuhi kriteria validitas,
kepraktisan, dan efektifitas
5. Van den Akker dan Plomp (1993)
Penelitian pengembangan berdasarkan dua tujuan yakni
a. Pengembangan prototipe produk
b. Perumusan saran-saran metodologis untuk pendesainan dan
evaluasi prototipe produk tersebut.
6. Richey dan Nelson (1996)
Penelitian pengembangan atas dua tipe sebagai berikut :
a. Tipe pertama, difokuskan produk atau program tertentu dengan
tujuan untuk mendapatkan gambaran tentang proses pengembangan
serta mempelajari kondisi pada pendesaianan dan evaluasi atas
yang mendukung bagi implementasi program tersebut.
b. Tipe kedua, dipusatkan pada pengkajian terhadap program
pengembangan yang dilakukan sebelumnya. Tujuan tipe kedua ini
adalah untuk memperoleh gambaran tentang prosedur pendesainan
dan evaluasi yang efektif.

B. Langkah-langkah dan Model Penelitian Pengembangan


1. Model Hoge, Tondora, dan Marrelli
Menurut Hoge, Tondora, & Marrelli (2005:533-561) dalam Haryati
(2012: 17-18) terdapat 7 langkah yang harus dilalui dalam penelitian dan
pengembangan, dimana setiap langkah memiliki hubungan keterkaitan
antara satu dan lainnya.

a. Menetapkan tujuan (Defining the Obyectives), termasuk dalam


langkah ini adalah tujuan penyusunan model, alat untuk menganalisa
model, siapa yang akan mengaplikasikan model, dan apakah model
tersebut cocok untuk dilaksanakan saat ini.
b. Mencari dukungan sponsor (Obtain the Support of a Sponsor),
kegiatan

ini

menyangkut

masalah

pendanaan

dalam

rangka

penyusunan model, selain itu juga mencari orang-orang yang akan


terlibat dalam penyusunan dan pengembangan model.
c. Mengembangkan dan mengimplementasikan komunikasi dan rencana
pendidikan (Develop and Implement a Communication and Education
Plan), tahap ini adalah mengembangkan komunikasi dengan berbagai
pihak yang akan terlibat dalam penyusunan dan juga merencanakan
pengetahuan tentang model melalui studi teori dan studi model yang
telah dikembangkan.
d. Perencanaan metode (Plan the Methodology), yaitu menyusun metode
yang akan digunakan untuk menyusun model.
e. Mengidentifikasikan model dan menyusun model (Identify the model
and Create the Model), hal ini mencakup pengumpulan data yang
diperlukan dalam penyusunan model dengan terlebih dahulu
mengidentifikasikan unsur, prosedur dan tujuan akhir dari penyusunan
model.
f. Mengaplikasikan model (Apply the Model), tujuan dalam tahapan ini
adalah menguji model yang sudah disusun, apakah sudah sesuai
dengan kebutuhan.
g. Evaluasi dan memperbaiki model (Evaluate and Uptodate the Model),
dari hasil pengaplikasian model perlu dinilai apakah model yang
sudah dikembangkan bisa diaplikasikan, dan mungkin perlu ada
penambahan dan pengurangan agar model lebih baik, dan jika sudah
diidentikasi kekurangan dan kelebihannya, maka model perlu
diperbaiki sebagai produk akhir.
2. Model Draganidis, Fotis dan Gregoris Mentzas
Sedangkan menurut Draganidis, Fotis dan Gregoris Mentzas
(2006:51-64) dalam Haryati (2012: 18-19) model dalam penelitian dan
pengembangan memiliki 9 langkah sebagai berikut:

a. Membentuk tim penyusun model (Creation of Model Sistems Team


/CST), terdiri dari orang-orang yang akan mendalami bagaimana
dalamnya suatu pekerjaan yang ada dalam model tersebut, biasanya
terdiri

dari

eksekutif,

manajer,

dan

pemilik

dan

mereka

bertanggungjawab secara keseluruhan.


b. Identifikasi metrik kinerja dan memvalidasi sampel (Identification of
performance Metrics and Validation Sample), menentukan skala untuk
menentukan tingkat superior, menengah dan terbatas untuk pekerjaan
dalam model.
c. Mengembangkan daftar kebutuhan tentatif (Development of Tentative
Needs List), CST mengembangkan daftar kompetensi awal yang akan
digunakan sebagai dasar membentuk model, pengembangan daftar
kebutuhan akan sukses dengan mempertimbangkan organisasi lain
yang sudah membuat dan dipadukan sencana strategi organisasi.
d. Menentukan kompetensi dan indikator perilaku (Definition of Models
and Process Indicators), tahap ini mengumpulkan informasi tentang
komponen model yang dibutuhkan untuk menyusun model dengan
diskusi kelompok, survey lapangan.
e. Mengembangkan inisial model (Development of an Initial Model),
CST mengembangkan initial kebutuhan model berdasarkan data yang
telah dikumpulkan dan telah dianalisa secara kuantitatif dan analisa isi
sesuai dengan topik interview dan hasil diskusi kelompok.
f. Mengadakan pengecekan pada initial model (Cross-Check of Initial
Model), sangat perlu untuk mengadakan cek ulang dengan
mewawancarai pelaksana atau membuat tambahan kelompok diskusi
dengan orang yang tidak terlibat pada model yang telah dilaksanakan
sebelumnya.
g. Pensortiran model (Model Refinement), dengan menggunakan analisa
yang sama yang telah digunakan pada tahap pengembangan inisial
model untuk menyeleksi model.
h. Validasi model (Validation of the Model), mulai melaksanakan
validasi

model

pengukuhan.

yang

telah

dikembangkan

untuk

mendapat

i. Menyempurnakan model (Finalize the Model), menyingkirkan


sejumlah komponen dan proses yang tidak ada hubungannya dengan
tujuan model.
3.

Model Sugiyono
Menurut Sugiyono (2011 : 298) dalam Nursyahidah (2012), langkahlangkah penelitian dan pengembangan memiliki sepuluh langkah sebagai
berikut:
1. Potensi dan masalah,
Penelitian berawal dari adanya potensi atau masalah. Masalah
ini dapat diatasi dengan melalui R & D dengan cara meneliti
sehingga dapat ditemukan suatu model, pola, atau sistem
penanganan terpadu efektif. Tahap pertama adalah melakukan
penelitian untuk menghasilkan informasi. Berdasarkan data yang
diperoleh maka dapat dirancang model penanganan yang efektif.
Untuk mengetahui efektivitas model, maka perlu diuji. Pengujian
dapat menggunakan metode eksperimen. Potensi dan masalah yang
dikemukakan dalam penelitian harus ditunjukkan dengan data
empirik. Data tentang potensi dan masalah tidak harus dicari sendiri,
tetapi bisa berdasarkan laporan penelitian orang lain, atau
dokumentasi laporan kegiatan dari perorangan atau instansi tertentu
yang masih up to date.
2. Pengumpulan data
Setelah potensi dan masalah dapat ditunjukkan secara factual,
selanjutnya perlu dikumpulkan berbagai informasi yag dapat
digunakan sebagai bahan untuk perencanaan produk tertentu yang
diharapkan dapat mengatasi masalah. Metode yang akan digunakan
untuk penelitian tergantung permasalahan dan ketelitian tujuan yang
ingin dicapai.
3. Desain produk
Produk yang dihasilkan dalam penelitian research and
development bermacam-macam. Untuk menghasilkan sistem kerja
baru maka peneliti harus membuat rancangan kerja baru yang dibuat
berdasarkan penilaian terhadap sistem kerja lama. Peneliti juga harus
mengadakan penelitian terhadap unit lain yang dipandang sistem

kerjanya bagus. Hasil akhir dari kegiatan tersebut berupa desain


produk baru yang lengkap dengan spesifikasinya. Desain ini masih
bersifat hipotetik. Dikatakan hipotetik karena efektivitasnya belum
terbukti, dan akan dapat diketahui setelah melalui pengujian. Desain
produk harus diwujudkan dengan gambar atau bagan, sehingga akan
memudahkan pihak lain untuk memahaminya.
4. Validasi desain.
Validasi desain merupakan proses kegiatan untuk menilai
apakah rancangan produk, secara rasional akan lebih efektif dari
yang lama. Dikatakan secara rasional karena validasi disini masih
bersifat penilaian berdasarkan pemikiran rasional, belum merupakan
fakta di lapangan. Validasi produk dapat dilakukan dengan cara
menghadirkan beberapa pakar atau tenaga ahli yang sudah
berpengalaman untuk menilai produk baru yang dirancang tersebut.
Setiap pakar diminta untuk menilai desain tersebut, sehingga
selanjutnya dapat diketahui kelemahan dan kekuatannya. Validasi
desain dapat dilakukan dalam forum diskusi. Sebelum diskusi
peneliti mempresentasikan proses penelitian sampai ditemukan
desain tersebut, sekaligus keunggulannya.
5. Revisi desain
Setelah desain produk divalidasi melalui diskusi dan diketahui
kelemahannya, maka kelemahan tersebut dicoba untuk dikurangi
dengan cara memperbaiki desain. Yang bertugas memperbaiki desain
adalah peneliti yang hendak menghasilkan produk tersebut.
6. Uji coba produk.
Uji coba produk dapat dilakukan melalui eksperimen, yaitu
membandingkan efektifitas dan efisiensi keadaan sebelum dan
sesudah

memakai

sistem

baru

(before-after)

atau

dengan

membandingkan dengan kelompok yang tetap menggunakan sistem


lama. Dalam hal ini kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.
7. Revisi produk.
Pengujian produk pada sampel yang terbatas menunjukkan
bahwa kinerja tindakan baru tersebut lebih baik dari tindakan lama.
8. Uji coba pemakaian.

Setelah pengujian terhadap produk berhasil dan mungkin ada


revisi yang tidak terlalu penting.
9. Revisi produk
Revisi produk ini dilakukan apabila dalam pemakaian kondisi
nyata terdapat kekurangan dan kelemahan. Dalam uji pemakaian,
sebaiknya pembuat produk selalu mengevaluasi bagaimana kinerja
produk dalam hal ini adalah sistem kerja atau tindakan.
10. Produksi masal.
Pembuatan produk masal ini dilakukan apabila produk yang
telah diuji coba dinyatakan efektif dan layak untuk diproduksi masal.
Adapun bagan langkah-langkah penelitiannya seperti ditunjukkan pada gambar
berikut.

C. Ciri Utama Penelitian dan Pengembangan (R & D)


Menurut Borg and Gall (1989) dalam Nursyahidah (2012) menjelaskan
empat ciri utama dalam penelitian dan pengembangan, yaitu:
1. Studying research findings pertinent to the product to be develop
Artinya, melakukan studi atau penelitian awal untuk mencari temuantemuan penelitian terkait dengan produk yang akan dikembangkan.
2. Developing the product base on this findings
Artinya, mengembangkan produk berdasarkan temuan penelitian tersebut.
3. Field testing it in the setting where it will be used eventually
Artinya, dilakukannya uji lapangan dalam seting atau situasi senyatanya di
mana produk tersebut nantinya digunakan

4. Revising it to correct the deficiencies found in the field-testing stage.


Artinya, melakukan revisi untuk memperbaiki kelemahan-kelemahan yang
ditemukan dalam tahap-tahap uji lapangan.
Dari empat ciri utama R&D tersebut, memberikan gambaran bahwa ciri
utama R&D adalah adanya langkah-langkah penelitian awal tekait dengan produk
yang akan dikembangkan. Berdasarkan hasil penelitian tersebut kemudian produk
pendidikan

dirancang

dan

dikembangkan

untuk

kemudian

diuji

dan

diperbaiki/direvisi.

REFERENSI:
Nursyahidah, Farida. 2012. Reasearch
Research.

[online].

And Development Vs Development


Diakses

di

https://faridanursyahidah.files.wordpress.com/2012/06/research-anddevelopment-vs-development-research.pdf pada 6 April 2015


Haryati, Sri. 2012. Research And Development (R&D) Sebagai Salah Satu Model
Penelitian Dalam Bidang Pendidikan Vol. 37 No. 1, 15 September 2012. [online].
Diakses di http://portalgaruda.org/download_article.php?article=60637&val=4518
pada 6 April 2015

Anda mungkin juga menyukai