Anda di halaman 1dari 32

PROTEKSI SISTEM LISTRIK

RELAI JARAK

AGUS.R.UTOMO

DEPARTEMEN TEKNIK ELEKTRO


UNIVERSITAS INDONESIA
JAKARTA

PROTEKSI SISTEM LISTRIK

RELAI JARAK

1. PRINSIP DASAR
Relai jarak (distance Relay) adalah relai yang mengukur tegangan saluran (line
voltage) dan arus saluran (line current) pada lokasi relai dan mengevaluasi
perbandingan kedua besaran tersebut.
Contoh :

Gambar 1. Gangguan pada sistem tenaga listrik


Dalam contoh ini relai berada pada bus A.
Relai tidak memproteksi seluruh jarak (panjang) saluran (A-B), melainkan bekerja
hanya pada jarak tertentu berdasarkan jarak (jangkauan) proteksinya ( k ) yang
disebut jarak setting (reach setting), dalam satuan jarak.
Relai Jarak digunakanuntuk memproteksi saluran transmisi
AGUS R.UTOMO DEPARTEMEN TEKNIK ELEKTRO UNIVERSITAS INDONESIA JAKARTA

PROTEKSI SISTEM LISTRIK

AGUS R.UTOMO DEPARTEMEN TEKNIK ELEKTRO UNIVERSITAS INDONESIA JAKARTA

RELAI JARAK

PROTEKSI SISTEM LISTRIK

AGUS R.UTOMO DEPARTEMEN TEKNIK ELEKTRO UNIVERSITAS INDONESIA JAKARTA

RELAI JARAK

PROTEKSI SISTEM LISTRIK

RELAI JARAK

2. PERBANDINGAN IMPEDANSI SUMBER DAN IMPEDANSI SALURAN


Saluran (Line)

Sumber (Source)

ZL

ZS

R IR

Rangkaian ekivalen :

VS
V

ZL
VL = VR

VR

ZL = Impedansi Saluran
ZS = Impedansi Sumber
= Besar daya (MVA)
gangguan pada titik
relai

Gambar 2. Rangkaian sistem sederhana

AGUS R.UTOMO DEPARTEMEN TEKNIK ELEKTRO UNIVERSITAS INDONESIA JAKARTA

PROTEKSI SISTEM LISTRIK

RELAI JARAK

Loop impedansi sederhana dengan tegangan V, seperti gambar 2, tergantung dari


jenis gangguannya :
a. Gangguan fasa.
b. Gangguan Tanah.
Khusus gangguan tanah, tergantung dari metode sistem pentanahan dibelakang
titik relai.
VR = IR . ZL

Persamaan tegangan relai VR.

IR =
VR =

VR =

V
ZS + ZL
ZL
V
ZS + ZL

1
Z S
+ 1

Z L

AGUS R.UTOMO DEPARTEMEN TEKNIK ELEKTRO UNIVERSITAS INDONESIA JAKARTA

(4)

PROTEKSI SISTEM LISTRIK

RELAI JARAK

ZL = Impedansi saluran.
IR = Impedansi relai.
VR = Tegangan Relai = IR. ZL untuk gangguan pada titik jangkauan yang
diekpresikan dengan dan tergantung dari rasio (ZS/ZL).
Persamaan (1) berlaku untuk segala jenis gangguan, dengan syarat :
1. Gangguan Fasa
V merupakan tegangan delta (segitiga) V dan ZS/ZL adalah perbandingan
impedansi urutan positip sumber/saluran.
VR =

1
Z S
+ 1

Z L

AGUS R.UTOMO DEPARTEMEN TEKNIK ELEKTRO UNIVERSITAS INDONESIA JAKARTA

(5)

PROTEKSI SISTEM LISTRIK

RELAI JARAK

2. Gangguan Tanah
V merupakan tegangan Bintang (segitiga) VY dan ZS/ZL adalah perbandingan
impedansi urutan positip sumber/saluran.
VR =

1
Z S
+ 1

Z L

VY

(6)

ZS = 2ZS1 + ZS0

ZL = 2ZL1 + ZL0
VY =

V
3

AGUS R.UTOMO DEPARTEMEN TEKNIK ELEKTRO UNIVERSITAS INDONESIA JAKARTA

PROTEKSI SISTEM LISTRIK

RELAI JARAK

Gambar 3. Contoh pengaruh perbandingan impedansi (ZS/ZL) pada posisi relai :


a. Ketika (ZS/ZL) = 1 ,
b. Ketika (ZS/ZL) = 7 ,
c. Ketika (ZS/ZL) = 0.33
AGUS R.UTOMO DEPARTEMEN TEKNIK ELEKTRO UNIVERSITAS INDONESIA JAKARTA

PROTEKSI SISTEM LISTRIK

RELAI JARAK

3. JENIS-JENIS RELAI JARAK


Berdasarkan karakteristik trippingnya, relai jarak dibedakan menjadi beberapa jenis,
yaitu :
a. Relai Impedansi.
b. Relai Reaktansi.
c. Relai Admitansi (Mho).
d. Relai Ohm.
e. Relai Offset Mho.

AGUS R.UTOMO DEPARTEMEN TEKNIK ELEKTRO UNIVERSITAS INDONESIA JAKARTA

PROTEKSI SISTEM LISTRIK

RELAI JARAK

3.1. Relai Impedansi


Relai Impedansi mengukur jarak dengan membandingkan arus dan tegangan
gangguan pada loop gangguan itu sendiri.

Gambar 3. Karakteristik operasi relai Impedansi


AGUS R.UTOMO DEPARTEMEN TEKNIK ELEKTRO UNIVERSITAS INDONESIA JAKARTA

10

PROTEKSI SISTEM LISTRIK

RELAI JARAK

Berdasarkan persamaan komparator amplitudo :


( K12 K 32 ) A + 2 A B {K1K 2 cos( 2 ) K1K 2 cos( 2 )} + ( K 22 K 42 ) B
2

=0

Bila sinyal inputnya dijaga konstan, maka :


S1 = K1V
S2 = K 4I
K 2 = K 3 = 0( K12 ;K32 )A| a |2=2CV ;

B=I

Substitusikan keaddan ini ke dalam persamaan di atas, maka :


K12 V

= K 42 I

V
K
= 4
I
K1

(7)

Z = Konstanta = K
AGUS R.UTOMO DEPARTEMEN TEKNIK ELEKTRO UNIVERSITAS INDONESIA JAKARTA

11

PROTEKSI SISTEM LISTRIK

RELAI JARAK

3.2. Relai Reaktansi


Pada umumnya relai ditentukan oleh komparator fasa, namun relai reaktansi justru
membandingkan nilai reaktansinya.
Dari persamaan komparator fasa tersebut :
( K1 K 3 ) A + {K1 K 4 cos( 4 ) K 2 K 3 cos( 2 )} A B + ( K1K 3 ) B cos( 2 4 ) = 0
2

Sinyal-sinyal masukan pada komparator :


S1 = KV + K ' I ( )
S 2 = K ' I ( )

K1 = K
K 2 = K 4 = K '
K3 = 0
A =V ;

AGUS R.UTOMO DEPARTEMEN TEKNIK ELEKTRO UNIVERSITAS INDONESIA JAKARTA

B=I

12

PROTEKSI SISTEM LISTRIK

RELAI JARAK

KK ' cos( )}V I + K '2 I


Z cos( ) =

Z sin =

K'
K

=0

K'
K

(8)

X =

K'
K

(9)

X =

K'
K

AGUS R.UTOMO DEPARTEMEN TEKNIK ELEKTRO UNIVERSITAS INDONESIA JAKARTA

13

PROTEKSI SISTEM LISTRIK

RELAI JARAK

3.3. Relai Mho (Admitansi)


Bila rangkaian komparator diberi input sinyal S1 dan S2 seperti berikut :
S1 = KV + K ' I ( )
S 2 = KV
K1 = K
K 2 = K '
K3 = 0
A =V ;

K4 = 0
B=I

Substitusikan kondisi-kondisi di atas ke dalam persamaan komparator :


K2V

+ KK ' cos( )}V I = 0


I
K
cos( ) =
V
K'
K
Y cos( ) =
K'

AGUS R.UTOMO DEPARTEMEN TEKNIK ELEKTRO UNIVERSITAS INDONESIA JAKARTA

( 10 )

( 11 )

14

PROTEKSI SISTEM LISTRIK

RELAI JARAK

Gambar 5. Karakteristik operasi relai Mho (Admitansi)


AGUS R.UTOMO DEPARTEMEN TEKNIK ELEKTRO UNIVERSITAS INDONESIA JAKARTA

15

PROTEKSI SISTEM LISTRIK

RELAI JARAK

3.4. Relay Kombinasi (Offset Mho)


S1 = KV + K 2 I ( )
S 2 = KV + K 4 I ( )
K1 = K

K 2 = K 2
A =V ;

K3 = K

K 4 = K 4

B=I

Substitusikan ke dalam persamaan komparator :


K 2V 2 + { KK 4 cos( ) + KK 2 cos( )}VI + K 2 K 4 I 2 = 0

Bila Z =

V
, maka :
I
K 2 Z 2 + K 2 K 4 + KZ ( K 2 K 4 ) cos( ) = 0

Dan Z 2 = R 2 + X 2 ,

sehingga :

AGUS R.UTOMO DEPARTEMEN TEKNIK ELEKTRO UNIVERSITAS INDONESIA JAKARTA

16

PROTEKSI SISTEM LISTRIK

RELAI JARAK

R2 + X 2

Atau :

K2K4
K

K2K4
K

( R cos + X sin ) = 0
2

2 ( K 2 K 4 ) cos
2 ( K 2 K 4 ) sin
(K 2 + K 4 )
R

+
R

2K
2K
2K

( 12 )

Gambar 6. Karakteristik operasi relai Offset Mho (Admitansi)


AGUS R.UTOMO DEPARTEMEN TEKNIK ELEKTRO UNIVERSITAS INDONESIA JAKARTA

17

PROTEKSI SISTEM LISTRIK

RELAI JARAK

3.5. Relai Quadrilateral

Gambar 7. Karakteristik operasi relai Mho (Admitansi)


AGUS R.UTOMO DEPARTEMEN TEKNIK ELEKTRO UNIVERSITAS INDONESIA JAKARTA

18

PROTEKSI SISTEM LISTRIK

RELAI JARAK

4. ZONA PROTEKSI
4.1. Persyaratan Skema Relai Jarak
Relai jarak harus dapat bekerja dengan baik untuk tugas ganda, yaitu sebagai
Proteksi utama (primer) dan Proteksi Back-up.
Proteksi primer harus bekerja cepat dan tanpa waktu tunda.
Proteksi back-up harus bekerja jika dan hanya jika proteksi primer gagal bekerja.
Relai jarak harus mampu bekerja pada multi zona proteksi sesuai dengan
selektivitas yang ketat dan persyaratan ketelitian.

Gambar 8. Contoh pembagian zona proteksi relay jarak pada sistem tenaga listrik
AGUS R.UTOMO DEPARTEMEN TEKNIK ELEKTRO UNIVERSITAS INDONESIA JAKARTA

19

PROTEKSI SISTEM LISTRIK

RELAI JARAK

4.2. Peningkatan Waktu Kerja Relai Jarak


Peningkatan waktu kerja relai jarak terdiri dari 2 metoda, yaitu :
a. Metoda Waktu Jarak. Peningkatan waktu kerja relai terjadi sebagai fungsi dari
peningkatan jarak antara relai dan lokasi gangguan.
b. Metoda Jarak Definite.
A. Metoda Waktu Jarak
Koordinasi relai (lihat gambar 9a),
tA-tB = 0.5 det., sehingga gangguan pada seksi BC, relai di B bekerja pertama.
Relai di A berfungsi sebagai backup proteksi.
tB-tC = 0.5 det, bekerja dengan pola yang sama.
Jenis proteksi seperti ini disebut proteksi lambat (berkecepatan rendah).
Tidak tepat untuk proteksi sistem transmisi yang harus segera menghilangkan
efek gangguan secara cepat, untuk mencaga stabilitas sistem tenaga listrik.

AGUS R.UTOMO DEPARTEMEN TEKNIK ELEKTRO UNIVERSITAS INDONESIA JAKARTA

20

PROTEKSI SISTEM LISTRIK

RELAI JARAK

Gambar 9a. Peningkatan waktu relai jarak pada penyulang radial


Metoda Waktu - Jarak
AGUS R.UTOMO DEPARTEMEN TEKNIK ELEKTRO UNIVERSITAS INDONESIA JAKARTA

21

PROTEKSI SISTEM LISTRIK

RELAI JARAK

Gambar 9b. Peningkatan waktu relai jarak pada penyulang radial


Metoda Jarak Definite
AGUS R.UTOMO DEPARTEMEN TEKNIK ELEKTRO UNIVERSITAS INDONESIA JAKARTA

22

PROTEKSI SISTEM LISTRIK

RELAI JARAK

B. Metoda Jarak Definite


Koordinasi relai (lihat gambar 9b),
Relai bekerja dengan langkah-langkah karakteristik dalam 3 tingkatan.
Zona 1. Jarak gangguan yang mungkin terjadi diperkirakan (ditentukan)
sebelumnya- 80 % dari jarak penyulang yang diproteksi, sehingga pada zona
tersebut relai akan bekerja dengan cepat untuk sembarang gangguan dan
tripping bisa terjadi.
Zona 2. Meliputi sisa jarak zona 1 ditambah backup proteksi untuk penyulang
berikutnya sekitar 40 % dari panjang penyulang tersebut, denga penambahan
waktu tunda (biasanya 0.5 det.).
Zona 3. Meliputi sisa jarak zona 2 dan seluruh jarak zona 3 yang harus
diproteksi, dengan waktu tunda berdasarkan waktu kerja zona 2.
Parameter utama yang membuat relai jarak bekerja adalah :
1. Pengukuran impedansi atau reaktansi.
2. Jarak
3. Waktu
AGUS R.UTOMO DEPARTEMEN TEKNIK ELEKTRO UNIVERSITAS INDONESIA JAKARTA

23

PROTEKSI SISTEM LISTRIK

RELAI JARAK

Untuk mendapatkan nilai maksimum (puncak) impedansi pada seksi n dapat dicari
dengan :
Zona 1 (80% dari seksi proteksi) :

Zona 2

(n)
( n)
Z maks
=
0
.
8
Z
L
(1)

( 13 )

(n)
( n)
( n +1)
Z maks
=
Z
+
0
.
4
Z
L
L
( 2)

( 14 )

t2 = t1 + t

Z(n)
maks(1) = Impedansi setting maksimum ( peak ) di zona1
Z(n)
maks(2) = Impedansi setting maksimum ( peak ) di zona2

Z L( n ) = Impedansi saluran seksi proteksi

t1 = Waktu setting zona 1,

t2 = Waktu setting zona 2,

AGUS R.UTOMO DEPARTEMEN TEKNIK ELEKTRO UNIVERSITAS INDONESIA JAKARTA

t = 0.5 (waktu tunda)


24

PROTEKSI SISTEM LISTRIK

RELAI JARAK

5. TAHANAN GANGGUAN
Tahanan gangguan terdiri dari 2 komponen utama , yaitu :
a. Tahanan Busur
b. Tahanan tanah, hanya ada bila terjadi gangguan tanah.
Tahanan Busur dihitung denngan pendekatan rumus empiris Warrington :
Rarc =

2.9 x 104 L
I

1 .4

( 15 )

Rumus empiris yang biasa diaplikasikan di Russia (Uni Sovyet)


Rarc = 1050

AGUS R.UTOMO DEPARTEMEN TEKNIK ELEKTRO UNIVERSITAS INDONESIA JAKARTA

L
I

( 16 )

25

PROTEKSI SISTEM LISTRIK

RELAI JARAK

Rarc =

VL
I

50
(VL + 47t )
I

= Tegangan nominal antar fasa


= Arus gangguan
= Kecepatan angin
= Waktu

AGUS R.UTOMO DEPARTEMEN TEKNIK ELEKTRO UNIVERSITAS INDONESIA JAKARTA

( 17 )

[ kV ]
[A]
[ km/jam ]
[ detik ]

26

PROTEKSI SISTEM LISTRIK

RELAI JARAK

6. JANGKAUAN RELAI JARAK


Impedansi saluran sebanding panjang saluran dan merupakan parameter utama

untuk menghitung jarak dari gangguan terhadap lokasi relai.


Relai akan mengukur tegangan ( V ) dan arus ( I ) sistem primer melalui :
a.Transformator Tegangan (Voltage Transformer ; VT).
b.Transformator Arus (Current Transformer ; CT).
Nilai Impedansi Sekunder ( Zsek) yang digunakan untuk setting relai terbentuk

dari :
I pri
Z sek =

Rasio CT
x Z pri =
U
Rasio VT

I sek
pri

x Z pri

( 18 )

U sek

Iprim /Isek = Rasio Transformator Arus


Uprim/Usek = Rasio Transformator Tegangan
AGUS R.UTOMO DEPARTEMEN TEKNIK ELEKTRO UNIVERSITAS INDONESIA JAKARTA

27

PROTEKSI SISTEM LISTRIK

RELAI JARAK

Komponen DC pada gelombang arus gangguan akan menyebabkan jangkauan


lebih transien (Transient OverReach; TOR).
Jangkauan lebih transien didefinisikan sebagai :
TOR =

Zos Zsy
x 1 00 %
Zsy

( 19 )

Zos = Impedansi maksimum yang menyebabkan relai bekerja sesuai dengan nilai
arus yang diperkirakan.
Zsy = Impedansi maksimum yang menyebabkan relai bekerja sesuai dengan nilai
arus simetri pada komponen Zos.
Jangkauian Proteksi disebut juga sebagai Zona Proteksi.

AGUS R.UTOMO DEPARTEMEN TEKNIK ELEKTRO UNIVERSITAS INDONESIA JAKARTA

28

PROTEKSI SISTEM LISTRIK

RELAI JARAK

Zona 1
Diset untuk memproteksi 80 % - 85 % panjang jarak A-B, tanpa waktu tunda.
Setting jangkauan ini sengaja dipilih untuk :
1. Menghindari jangkauan lebih (over reach) ke dalam seksi saluran berikutnya.
2. Menjamin selektivitas berkaitan dengan error dan transien yang muncul pada
transformator arus dan transformator tegangan.
3. Desain manufaktur sebagai Batas Toleransi Keakurasian Pengukuran relai.
Zona 2
Diset untuk memproteksi 100 % panjang jarak A-B, ditembah 20 % jarak
terpendek BC, dengan waktu tunda t2 (
0.5 det).
Zona 3
Diset untuk memproteksi 100 % panjang jarak A-B, B-C, ditambah 25 % jarak
terpendek CD, dengan waktu tunda t3 (
1.5 det).

AGUS R.UTOMO DEPARTEMEN TEKNIK ELEKTRO UNIVERSITAS INDONESIA JAKARTA

29

PROTEKSI SISTEM LISTRIK

RELAI JARAK

Proteksi Saluran Tipikal


AGUS R.UTOMO DEPARTEMEN TEKNIK ELEKTRO UNIVERSITAS INDONESIA JAKARTA

30

PROTEKSI SISTEM LISTRIK

RELAI JARAK

TABEL 1. DAFTAR KODE ANSI/IEEE UNTUK RELAI PROTEKSI YANG BERBEDA JENIS

AGUS R.UTOMO DEPARTEMEN TEKNIK ELEKTRO UNIVERSITAS INDONESIA JAKARTA

31

Anda mungkin juga menyukai