STATUS PASIEN
A. IDENTITAS PASIEN
Nama
: Ny. IK
Jenis Kelamin : Perempuan
Umur
: 52 tahun
Pekerjaan
: Tidak bekerja
Agama
: Islam
Alamat
: Bojong Heurang, Cianjur
Tanggal Masuk Rumah Sakit
: 03 April 2015
B. ANAMNESIS (4 April 2015, alloanamnesis dengan anak laki laki
pasien)
Keluhan Utama
: Penurunan Kesadaran
Riwayat Penyakit Sekarang :
Keluhan tersebut dirasakan satu hari yang lalu pukul 11.00 WIB
saat pasien sedang menonton televisi. Saat itu anak pasien melihat ibunya
tiba tiba jatuh ke lantai dengan kepala terbentur cuku keras ke lantai.
Pasien dibawa ke RSUD Cianjur pukul 15.26 WIB dan baru sadarkan diri
pukul 20.00 WIB (9 jam).
Sebelum pingsan, menurut anak pasien, pasien mengeluh sakit
kepala dan muntah sebanyak 1 kali, kejang disangkal, demam disangkal.
Saat sadarkan diri, pasien mengeluhkan anggota tubuh sebelah kanan tidak
dapat digerakkan, wajah seperti tertarik ke kanan dan tidak dapat berbicara
namun mengerti perkataan anaknya. Keluhan baal dan kesemutan
C. PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan Umum
Sakit Sedang
Somnolent, Kontak Baik
GCS E3M5V2
: 10
Tanda tanda Vital
Tekanan Darah : 150/100 mmHg
Nadi
: 102 kali/ menit, regular, takikardi
Pernapasan
: 31 kali/ menit, regular, hiperventilasi
Suhu
: 36.2 C
Status Generalis :
Telinga
Mulut
Leher
Thoraks
Paru
Inspeksi
Palpasi
Perkusi
Auskultasi
Jantung
Inspeksi
Palpasi
Perkusi
Auskultasi
Abdomen
Inspeksi
Auskultasi
Perkusi
Palpasi
Ekstremitas
Atas
Bawah
Status Neurologis
N. I
: Olfactory Nerve
Fungsi Penghidu
N. II
Dextra
Sulit dinilai
Sulit dinilai
Papil batas tegas
a:v / 2:3
Sulit dinilai
Papil batas tegas
a:v / 2:3
Dextra
Sinistra
Bulat, isokor ODS 3 mm
+
+
+
+
+
+
+
+
Sulit Dinilai
+
+
+
+
Sulit Dinilai
Dextra
+
Sinistra
+
: Trochlear Nerve
Sinistra
: Oculomotor Nerve
Ptosis
Ukuran Pupil
Refleks cahaya direk
Refleks cahaya indirek
Gerakan Bola Mata
Ke medial
Ke medial superior
Ke lateral superior
Ke lateral inferior
Akomodasi
N. IV
Sinistra
Tidak Dapat Diperiksa
: Optic Nerve
Visus
Lapang Pandang
Fundus
N. III
Dextra
Tidak Dapat Diperiksa
: Trigeminal Nerve
Motorik
Membuka mulut
Kekuatan menggigit
dan kiri
Sensibilitas (sensasi rabadengan sapuan kuas)
Ramus oftalmik (V1)
Tidak Dapat Dinilai
: Abducens Nerve
Dextra
+
Sinistra
+
: Facial Nerve
Motorik : Pasif
Lipatan dahi
Lipatan nasolabialis
Motorik : Aktif
Gerakan menutup mata
rapat
Mengangkat alis
Kedua alis dapat diangkat
Menyeringai
Parese N VII dextra Sentral
Menggelembungkan pipi
Tidak dilakukan
Sensoris : pengecapan 2/3 anterior lidah
Rasa manis
Tidak Dilakukan
Rasa asin
Tidak Dilakukan
Rasa asam
Tidak Dilakukan
N. VIII
: Vestibulocochlear Nerve
Fungsi Pendengaran
Tes Bisik
Tes Schwabach
Tes Rinne
Tes Weber
Keseimbangan
N. IX
Normal/Normal
Sulit dinilai
Sulit dinilai
Sulit dinilai
Tidak dapat dilakukan pada OS
: Glossopharyngeal Nerve
Tidak Dilakukan
N. X
: Vagus Nerve
Pasif
: Arkus Faring
Letak uvula
Aktif
Dengan mengucapkan aah!
Dengan mengucapkan aah!
Refleks Muntah
Menelan
N. XI
Simetris
Uvula ditengah, letak simetris
: Accessory Nerve
Memalingkan wajah
Mengangkat bahu
kedua sisi
Dapat dilakukan pada kedua bahu, kekuatan
melawan tahanan sama pada kedua sisi
N. XII
: Hypoglossal Nerve
Sikap lidah
Fasikulasi
Tremor
Atrophy
Fungsi Motorik
Kekuatan otot
:0
5
2
5
(Hemiparese dextra)
Tonus otot
: Normal pada keempat ekstremitas
Atrophy
: Tidak ditemukan pada keempat ekstremitas
Klonus kaki
: -/Klonus Patella
: -/Fungsi Sensoris : Sulit Dinilai
Fungsi Vegetatif
Miksi
BAK (+)
Defekasi
Kulit
BAB (+)
Normal, produksi keringat baik, tidak dapat kulit yang
Pupil
Seksual
D. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Kimia Klinik 04/04/15
Glukosa darah
Glukosa darah puasa
Lemak
Cholesterol total
Cholesterol HDL
Cholesterol LDL
Trigliserid
Fungsi Hati
AST (SGOT)
ALT (SGPT)
Fungsi Ginjal
Ureum
Kreatinin
Asam urat
Hasil
Nilai rujukan
Satuan
115
70-110
mg%
238
48.9
137.1
260
<200
>50
<130
<150
mg/dL
mg%
mg%
mg%
26
35
15-37
12-78
U/L
U/L
17.8
1.0
3.90
10-50
0.5-1.0
2.4-5.7
mg%
mg%
mg%
EKG
EKG
Sinus ritmik, HR : 100x/menit, lain - lain dalam batas normal
E. DIAGNOSIS
Diagnosa Klinis
: Stroke
Diagnosa Etiologi
: Perdarahan Intra Serebral
Diagnosa Lokasi
: Sistem Karotis Sinistra
Diagnosa Faktor Risiko : Hipertensi
F. DIFFERENTIAL DIAGNOSIS
1. Diagnosa Klinis
: Stroke
Diagnosa Etiologi
: Infark
Diagnosa Lokasi
: Sistem Karotis Sinistra
Diagnosa Faktor Risiko : Hipertensi
2. Trauma Kapitis
G. TATA LAKSANA
1. Farmakologi
IVFD RL 16 gtt/menit.
Posisi kepala 30o , kepala dan dadan satu bidang, ubah posisi setiap
2 jam.
O2 2 L/menit
Pasang DC dan NGT bila ada keluhan sulit menelan.
Hasil pemeriksaan
Terapi
S : pasien kurang kooperatif, namun IVFD RL 16 tpm
dapat mengerti perkataan, nyeri kepala Manitol 200-150-150 tiap
(+), muntah (-), kejang (-)
O:
somnolent
GCS (E3M5V3) = 11
TTV = T : 160/100 mmHg
N : 102 kali/ mn, regular
R : 31 kali/mn, regular
S : 36.2 C
RM = KK -, L/K tt
Brudz. I/II/III -/-/So. Pupil bulat isokor ODS 3 mm
RC +/+
GBM baik ke segala arah
Wajah : parese N VII Dextra Sentral,
8 jam
Lasix 1 mg/kgBB IV
As. Tranexamat 2x50mg
IV
Citikolin 2x 500mg IV
FR HT
Tanggal
Hasil pemeriksaan
Terapi
S : pasien masih tidak dapat berbicara, IVFD RL 16 tpm
mengeluhkan nyeri kepala (+), muntah Manitol 200-150-150 tiap
05.05.1
5
8 jam
Lasix 1 mg/kgBB IV
As. Tranexamat 2x50mg
IV
Citikolin 2x 500mg IV
Domeridone 2x1amp
J. PROGNOSIS
Quo ad Vitam
Quo ad functionam
Quo ad sanationam
: dubia ad bonam
: dubia ad bonam
: dubia ad bonam
K. RESUME
10
Ny. IK, 52 tahun, tidak bekerja datang ke RSUD cianjur tanggal 03.04.15,
dengan keluhan : penurunan kesadaran.
Keluhan tersebut dirasakan satu hari yang lalu pukul 11.00 WIB
saat pasien sedang menonton televisi. Saat itu anak pasien melihat ibunya
tiba tiba jatuh ke lantai dengan kepala terbentur cuku keras ke lantai.
Pasien dibawa ke RSUD Cianjur pukul 15.26 WIB dan baru sadarkan diri
pukul 20.00 WIB (9 jam).
Sebelum pingsan, menurut anak pasien, pasien mengeluh sakit
kepala dan muntah sebanyak 1 kali, kejang disangkal, demam disangkal.
Saat sadarkan diri, pasien mengeluhkan anggota tubuh sebelah kanan tidak
dapat digerakkan, wajah seperti tertarik ke kanan dan tidak dapat berbicara
namun mengerti perkataan anaknya. Keluhan baal dan kesemutan
GCS E3M5V2
: 10
Tanda tanda Vital
Tekanan Darah : 150/100 mmHg
Nadi
: 102 kali/ menit, regular, takikardi
Pernapasan
: 31 kali/ menit, regular, hiperventilasi
Suhu
: 36.2 C
Status Generalis : ditemukan hematom supraorbita OD.
Status neurologis
:
Tanda rangsang meningeal tidak ditemukan kelainan.
Saraf otak parese N VII dextra sentral pada wajah dan parese N XII
Fungsi Vegetatif
Miksi
Defekasi
Kulit
BAK (+)
BAB (+)
Normal, produksi keringat baik, tidak dapat kulit yang
kemerahan disertai keluhan panas pada kulit.
Kontraksi pupil terhadap cahaya baik pada ODS
Tidak ditanyakan
: afasia motorik
Pupil
Seksual
Fungsi Luhur
Refleks Fisiologis
Refleks biseps
Refleks brachioradialis
Refleks triceps
Refleks patella
Refleks ascilles
Refleks Patologis
Babisnski
: +/Chaddock
: +/-
: ++/++
: ++/++
: ++/++
: ++/++
: ++/++
12
Glukosa darah
Glukosa darah puasa
Lemak
Cholesterol total
Cholesterol HDL
Cholesterol LDL
Trigliserid
Fungsi Hati
AST (SGOT)
ALT (SGPT)
Fungsi Ginjal
Ureum
Kreatinin
Asam urat
Hasil
Nilai rujukan
Satuan
115
70-110
mg%
238
48.9
137.1
260
<200
>50
<130
<150
mg/dL
mg%
mg%
mg%
26
35
15-37
12-78
U/L
U/L
17.8
1.0
3.90
10-50
0.5-1.0
2.4-5.7
mg%
mg%
mg%
Diagnosis :
Diagnosa Klinis
: Stroke
Diagnosa Etiologi
: Perdarahan Intra Serebral
Diagnosa Lokasi
: Sistem Karotis Sinistra
Diagnosa Faktor Risiko : Hipertensi
Differential Diagnosis
1. Diagnosa Klinis
: Stroke
Diagnosa Etiologi
: Infark
Diagnosa Lokasi
: Sistem Karotis Sinistra
Diagnosa Faktor Risiko : Hipertensi
2. Trauma Kapitis
Hasil follow up rutin
Tanggal
04/4/15
Hasil pemeriksaan
Terapi
S : pasien kurang kooperatif, namun IVFD RL 16 tpm
dapat mengerti perkataan, nyeri kepala Manitol 200-150-150 tiap
(+), muntah (-), kejang (-)
O:
somnolent
GCS (E3M5V3) = 11
TTV = T : 160/100 mmHg
N : 102 kali/ mn, regular
R : 31 kali/mn, regular
S : 36.2 C
RM = KK -, L/K tt
Brudz. I/II/III -/-/-
8 jam
Lasix 1 mg/kgBB IV
As. Tranexamat 2x50mg
IV
Citikolin 2x 500mg IV
13
FR HT
Hasil pemeriksaan
Terapi
S : pasien masih tidak dapat berbicara, IVFD RL 16 tpm
8 jam
Lasix 1 mg/kgBB IV
As. Tranexamat 2x50mg
IV
Citikolin 2x 500mg IV
Domeridone 2x1amp
APR ++/++
RP. Babinski +/-, chaddock +/A : Stroke e.c. PIS sistem karotis sinistra
FR HT, stress ulcer
Prognosis :
Quo ad Vitam
: dubia ad bonam
Quo ad functionam: dubia ad malam
Quo ad santionam : dubia ad bonam
BAB II
ANALISA KASUS
A. Rumusan Masalah
1. Apa dasar diagnosis stroke perdarahan pada kasus ini?
2. Mengapa pada pasien ini terjadi afasia motorik?
3. Bagaimana tata laksana kasus stroke yang disebabkan karena
perdarahan?
4. Apa yang diharapkan ditemukan pada pemeriksaan CT scan yang
dianjurkan?
B. Jawaban Masalah
1. Apa dasar diagnosis stroke pada kasus ini?
Stroke adalah sindrom yang terdiri dari tanda dan/atau gejala
hilangnya fungsi sistem saraf pusat fokal (atau global) yang
berkembang cepat (mendadak, dalam hitungan detik atau menit),
15
Kelumpuhan/kelemahan
Stroke Hemoragik
terjadi saat
Tidak
terdapat
tanda-tanda
(nyeri
kepala,
muntah,
TTIK
kejang,
penurunan kesadaran)
-
kesadaran)*
-
16
menunjukkan
babinsky +/-, dan chaddock +/- yang menunjukkan adanya lesi pada
UMN dan termasuk salah satu temuan yang didapatkan pada pasien
stroke.1 Defisit neurologis yang terjadi pada anggota tubuh kanan
kemungkinan terjadi akibat lesi pada bagian hemisfer kontralateral dari
anggota gerak yang lemah.
Gejala Klinik pada stroke sistem karotis :1,2,3
Memperdarahi lobus frontalis, parietalis, basal ganglia, dan lobus temporalis.
Gejala- gejala timbul sangat mendadak berupa hemiparesis, hemihipestesi, bicara
pelo dan lain- lain.
17
komposmentis
Tekanan darah : biasanya meningkat*
Pemeriksaan motorik : Hampir selalu terjadi kelumpuhan sebelah anggota
badan (hemiparesis). Jika terdapat perbedaan kelumpuhan nyata antara lengan
dan tungkai, kelainan berasal dari daerah kortikal, jika sama beratnya gangguan
2,5 (1) + 2(1) + 2(1) + 0.1 (100) + 3 (0) -12 = 4,5 ; >1
menunjukkan interpretasi Siri Raj Score menandakan bahwa pasien ini
mengalami stroke perdarahan.
19
pipa orofaring.
20
Berikan
cairan
kristaloid
atau
koloid
24 jam pertama.
Tekanan darah
Pemeriksaan jantung
21
Pengendalian Kejang
Pemeriksaan penunjang
EKG
Laboratorium: kimia darah, fungsi ginjal, hematologi
dan faal hemostasis, KGD, analisa urin, AGDA dan
elektrolit.
Bila curiga PSA lakukan punksi lumbal
Pemeriksaan radiologi seperti CT scan dan rontgen dada
22
AGDA.
Hindari cairan hipotonik dan glukosa kecuali hipoglikemia.
2. Nutrisi
Nutrisi enteral paling lambat dalam 48 jam.
Beri makanan lewat pipa orogastrik bila terdapat gangguan
menelan atau kesadaran menurun.
Pada keadaan akut kebutuhan kalori 25-30 kkal/kg/hari
3. Pencegahan dan mengatasi komplikasi
Mobilisasi dan penilaian dini untuk mencegah komplikasi
subakut (aspirasi, malnutrisi, pneumonia, DVT, emboli paru,
sensitivitas kuman.
Pencegahan dekubitus dengain mobilisasi terbatas.
4. Penatalaksanaan medik yang lain
Hiperglikemia pada stroke akut harus diobati dan terjaga
normoglikemia.
Jika gelisah dapat diberikan benzodiazepin atau obat anti cemas
lainnya.
Analgesik dan anti muntah sesuai indikasi
Neuroprotektor seperti citikolin dapat diberikan pada pasien
Berikan H2 antagonist, apabila ada indikasi.
Mobilisasi bertahap bila hemodinamik dan pernafasan stabil.
Rehabilitasi
Edukasi keluarga.
Discharge planning.
23
24