Anda di halaman 1dari 31

2.

Reaksi elektrolisis pada sel dengan elektrolit larutan


Reaksi elektrolisis yang terjadi pada jenis sel ini agak kompleks, karena
adanya reaksi-reaksi bersaing antara reaksi redoks elektrolit dan pelarut air.
Adanya reaksi-reaksi yang bersaing tersebut, maka untuk menentukan reaksi
yang terjadi pada katoda dan anoda dengan ketentuan berikut:
a. Reaksi reduksi di katoda
Reaksi reduksi di katoda dengan menggunakan deret volta.

Elektrolisis
peristiwa penguraian
oleh arus
1)
Ion positifadalah
dari logam-logam
di sebelahelektrolit
kanan hidrogen
padalistrik
deret
searah dengan menggunakan dua macam elektroda. Tempat terjadinya reaksi
volta akan tereduksi dan membentuk endapan di katoda
elektrolisisLn+disebut
Sel elektrolisis terdiri dari larutan yang
+ nesel
elektrolisis.
L
dapat menghantarkan
listrik
yang disebut
elektrolit,
dua buah
2) Ion positif dari
logam-logam
di sebelah
kiri dan
hidrogen
pada elektroda.
deret volta
Elektroda tersebut adalah katoda (elektroda yang dihubungkan dengan kutub +
akan
teroksidasi
kecuali
Ni, Sn dan Pb.
Hal ini
disebabkan
negatif) dan
anoda
(elektroda
yangFe,dihubungkan
dengan
kutub
positif). ion
PadaH
darireaksi
H2O lebih
mudah
tereduksi.
anoda terjadi
oksidasi,
yaitu
anion (ion negatif) ditarik oleh anoda dan
jumlah elektronnya
Reaksinya:berkurang
2H2O (aq)sehingga
+ 2e bilangan
H2 (g) +oksidasinya
2OH (aq) bertambah. Pada
katoda terjadi reaksi reduksi, yaitu kation (ion positif) bergerak
menuju katoda
+
3)
Jika
larutan
elektrolit
berupa
asam,
maka
ion
H
dari
yang akan
sehingga jumlah elektronnya bertambah sehingga bilanganasam
oksidasinya
berkurang.tereduksi.
Reaksinya: 2H+ (aq)+ 2e H2 (g)
a. Reaksi oksidasi di anoda
1) Jika anoda inert, maka:
a) Ion negatif dari elektrolit yang mengandung oksigen (sisa asam
oksi) seperti SO42-, NO32-, dan PO42- yang teroksidasi adalah air.
Reaksinya: 2H2O ( l ) 4H+ (aq) + O2 (g) + 4e
b) Ion negatif dari elektrolit yang mengandung Ion OH dioksidasi
sumber: Jepersen, 2010

menjadi H2O dan O2.


gambar
1. Sel elektrolisis
NaCl
Reaksinya:
4OH (aq)
2H2O ( l ) + O2 (g) + 4e
c) Ion
negatif tergantung
dari elektrolit
tidakyang
mengandung
oksigen
Reaksi-reaksi
elektrolisis
jenisyang
elektrolit
terlibat dalam
sel. (X),
1.

seperti F,pada
Cl-sel
, Br
dan Ielektrolit
akan teroksidasi;
Reaksi elektrolisis
dengan
lelehan
+ 2e selX2yang
(X=sederhana
F, Cl, Br
danberlangsung
I)
Jenis sel 2X
ini merupakan
karena
tanpa air.
2)
Jika
anoda
aktif
(tidak
inert),
maka
logam
darielektrolisis
anoda yang
Reaksi elektrolisis lelehan garam LxMy. Di dalam sel
ion akan
Ly+
teroksidasi.reduksi dan ion Mx- akan mengalami oksidasi.
akan mengalami

Melaksanakan Proses Elektrolisis


halaman 2

Perhatikan penentuan jenis reaksi reduksi dan oksidasi pada elektrolisis larutan
berikut berikut:
(i)
Larutan NaCl dengan elektroda inert

(ii)

Larutan K2SO4 dengan elektroda inert

Melaksanakan Proses Elektrolisis


halaman 3

(i) Larutan CuSO4 dengan elektroda inert

(ii)

Larutan CuSO4 dengan elektroda Cu

Melaksanakan Proses Elektrolisis


halaman 4

Latihan Soal :

Melaksanakan Proses Elektrolisis


halaman 5

Michael Faraday adalah orang Inggris pertama yang menerangkan


hubungan kuantitatif antara banyaknya arus listrik yang digunakan pada elektrolisis
dengan hasil elektrolisisnya. Hubungan kuantitatif itu disimpulkannya dalam
hukum Faraday sebagai berikut: Massa zat yang terjadi akibat reaksi kimia pada
elektroda berbanding lurus dengan jumlah muatan listrik yang mengalir pada
larutan elektrolit selama elektrolisis.
Arus listrik (Amper) yang mengalir dalam sel elektrolisis dalam waktu
tertentu dinyatakan dalam Coulumb.
(Sumber: Chang, 2010)
Hukum Faraday tersebut dapat dituliskan dengan rumus:

Hukum
Faraday
(Sumber Suparni, 2010)

Keterangan:
G = Berat yang diendapkan
i = kuat arus listrik yang mengalir (Ampere)
t = waktu yang diperlukan (detik)
e = Ar/elektron
F = konstanta Faraday (96500 Coulomb)
halaman 6

Melaksanakan
Proses Elektrolisis
Dari rumus tersebut,
Volume endapan
diperoleh

dengan perhitungan:

Gambar 2.1 Perhitungan Kuantitatif Zat dalam Sel Elektrolisis


(Sumber: Chang, 2010)
Contoh:
1. Pada elektrolisis larutan AgNO3 di katode akan terjadi reaksi berikut:

AgNO3(aq) Ag+(aq) + NO3-(aq)


Katode : Ag+(aq) + e Ag(s)
Berdasarkan reaksi tersebut untuk mengendapkan 1 mol Ag diperlukan 1 mol
elektron.
Setiap 1 Faraday listrik diendapkan 1 mol Ag atau sebanyak 108 gram logam Ag
(Ar Ag = 108)
2. Reaksi elektrolisis larutan CuSO4 dan FeCl3 pada setiap katode terjadi reaksi,

yaitu:
Katode: Cu2+(aq) + 2e Cu(s)
Berdasarkan persamaan reaksi :
2 mol e ~ 1 mol Cu
1 mol e = mol Cu = x Ar Cu (gram)
Melaksanakan Proses Elektrolisis
halaman 7

Melaksanakan Proses Elektrolisis


halaman 8

B. Aspek Kuantitatif Elektrolisis


Dari beberapa contoh reaksi elektrolisis di atas, pada setiap elektrode dapat
menghasilkan zat padat maupun gas. Perhitungan kimia pada sel elektrolisis dapat
dilakukan berdasarkan reaksi yang terjadi pada setiap elektrode dengan
menganggap bahwa jumlah aliran listrik yang dialirkan pada sel elektrolisis
merupakan aliran elektron. Muatan listrik dari 1 mol elektron adalah 96500
coulomb atau 1 Faraday yang diterapkan dalam persamaan reaksi kimia.
Pada prakteknya, jumlah listrik yang diberikan pada sel elektrolisis hanya
dapat diketahui dengan alat instrumen yang berhubungan dengan kuat arus dan
waktu. Telah diketahui bahwa arus sebesar i ampere yang dialirkan selama t detik
membawa muatan sebesar (i x t) coulomb sehingga jumlah mol elektron dalam
elektrolisis dapat ditentukan dengan rumus berikut.

Contoh:
1. Pada elektrolisis larutan CuSO4 dengan menggunakan elektrode grafit selama 30
menit dan arus sebesar 10 ampere, hitunglah :
a. massa tembaga yang terjadi di katode jika Ar Cu = 63,5
b. volume gas yang terjadi pada anode jika diukur pada keadaan standar
(Ar O = 16; H = 1).
Penyelesaian
Reaksi elektrolisis yang terjadi sel adalah:
Katode : Cu2+(aq) + 2e Cu(s) (x 2)
Anode : 2H2O(l) 4H+(aq) + O2(g) + 4e
Reaksi keseluruhan : 2Cu2+(aq) + 2H2O(l) Cu(s) + 4H+(aq) + O2(g)
G Cu =

G oksigen =

halaman 9

Mol oksigen =

mol

= 5,92 gram

=Melaksanakan
1,49 gram
Proses Elektrolisis

2. Pada elektrolisis larutan NiSO4 selama 45 menit menghasilkan endapan Ni


sebanyak 9,75 gram. Berapa gram Ag yang dihasilkan jik aarus dalam waktu
yang sama dialirkan pada elektrolisis larutan AgNO3? (Ar Ni = 58,5; Ag = 108)
Penyelesaian
Cara I menggambarkan hukum Faraday II
Massa Ni : Massa Ag = ME Ni : ME Ag
9,75 g : Massa Ag =

: 108

Massa Ag =

gram = 36 gram

Cara II menggunakan stoikiometri


Reaksi katode: Ni2+(aq) + 2e Ni(s)
2 mol e ~ 1 mol e
9,75 gram Ni =

mol Ni = 2 x

mol

mol e

Reaksi katode: Ag+(aq) + e Ag(s)


1 mol e ~ 1 mol Ag
Jumlah mol e = 2 x

Mol Ag =

mol

mol

Massa Ag = 2 x

x 108 gram = 36 gram

3. Berapa jumlah listrik dalam coulomb yang diperlukan untuk mengendapkan

Melaksanakan Proses Elektrolisis


15,87510
gram tembaga (Ar Cu = 63,5) pada elektrolisis larutan CuSO4?
halaman

Penyelesaian
Reaksi di katode: Cu2+(aq) + 2e Cu(s)

Untuk menentukan tebal pelapisan pada proses elektrolisis perlu diketahui berat
jenis dari logam yang terlapis pada katoda. Hubungan berat jenis dengan hargaharga yang lainnya adalah sebagai berikut :

sumber : suparni, 2010

Hukum Faraday sangat erat kaitannya dengan efisiensi arus yang terjadi pada
proses pelapisan secara listrik. Effisiensi arus adalah perbandingan berat endapan
yang terjadi dengan berat endapan secara teoritis dan dinyatakan dalam persen (%).

x 100%

Keterangan:
= effisiensi arus pada katoda (%)
= berat endapan yang diperoleh pada katoda
berat teoritis pada katoda yang diperoleh dari hukum Faraday
contoh:
1. Ketika arus 3A mengalir selama 8 menit melalui sel terdiri dari dua elektroda Pt
dalam larutan Cu (NO3)2 dalam HNO3 encer asam, 0,36 g Cu diendapkan pada
katoda. Hitung efisiensi plating tembaga yang terendapkan!
Jawab:
m Cu = 0,36 gram
m = e . i . t / 96.500 =

gram

ditanya : ..............?

x 100% =
Melaksanakan Proses Elektrolisis

halaman 11

Soal Latihan:
1. Berapa gram perak (Ar Ag = 108) yang terbentuk di katoda, jika arus
listrik sebesar 10 Ampere dialirkan melalui AgNO3 selama 2 jam?
2. Ke dalam lelehan CuCl2 dialirkan arus listrik sebesar 0,5 A selama 1 jam.
Berapa massa Cu yang akan mengendap di katoda?
3. Jika larutan CuSO4 dielektrolisis dengan arus listrik 1930 Coulomb,
hitunglah berat endapan tembaga (Ar Cu = 63,5) yang terbentuk di katoda!
4. Hitunglah massa perak yang mengendap di katoda, jika jumlah listrik yang
mengalir melalui larutan AgNO3 sebesar 0,25 faraday adalah...... (Ar Ag =
108)
5. Berapa waktu yang diperlukan untuk mengendapkan 5 gram Cu (Ar=64) di
katoda, bila ke dalam sel yang berisi larutan ion Cu dialirkan arus listrik 5
amper?
6. Pada suatu elektrolisis, sejumlah arus tertentu dalam waktu 2 jam
membebaskan gas hidrogen sebanyak 0,504 gram (Ar H = 1). Hitunglah
waktu yang diperlukan untuk membebaskan gas oksigen (Ar = 16) dengan
arus yang sama!
7. Arus listrik tertentu mengendapkan 0,54 gram perak (Ar Ag = 108) dari
larutan AgNO3. Jika arus tersebut dilewatkan melalui larutan XSO 4, maka
logam X (Ar X = 40) yang mengendap adalah ...
8. Arus listrik sebanyak 10 A dialirkan ke dalam larutan asam sulfat selama
1930 detik. Volume gas yang dihasilkan pada anoda jika diukur pada
keadaan standar adalah...
9. Satu liter larutan AgNO3 dielektrolisis menggunakan elektroda platina
dengan muatan listrik sebesar 965 C. Maka pH larutan yang terjadi
adalah...
10. Pada elektrolisis larutan PbSO4 dianoda dihasilkan gas oksigen sebanyak
1,12 liter (0oC, 1 atm). Maka banyaknya arus yang dialirkan adalah...
11. Arus listrik 5790 Coulomb dialirkan ke dalam larutan elektrolit garam
logam X dan mengendapkan 1,12 gram X. Diketahui 1 Faraday = 96500
C. Jika Ar X = 56 maka logam X dapat
dinyatakan sebagai...
Melaksanakan
Proses Elektrolisis
halaman 12

12. Berapa banyaknya muatan listrik yang diperlukan untuk menetralkan


larutan yang terbentuk di katoda pada elektrolisis larutan Na2SO4
diperlukan 50 ml larutan HCl 0,2 M?
13. Berapakah berat lapisan tembaga yang dihasilkan pada besi baja yang
dielektrolisis dengan menggunakan arus sebesar 4 Ampere selama 20
menit, dengan efisiensi arus sebesar 90%?
14. Pada elektrolisis larutan ZnSO4, diperoleh 26 gram endapan logam Zn (Ar
= 65) selama 2,5 jam. Jika 1 F = 96500 Coulomb, tentukan berapa ampere
arus yang dihasilkan?
15. Jika arus sebesar 3 Ampere mengalir selama 8 menit melewati sel
elektrolisis larutan Cu(NO3)2

dalam HNO3 dengan elektroda Pt. Jika

sebanyak 0,36 gram Cu terendapkan di katoda. Hitunglah effisiensi arus


yang terdapat dalam sel tersebut!

Melaksanakan Proses Elektrolisis


halaman 13

Sel elektrolisis banyak digunakan dalam industri dapat dibagi dalam tiga bidang,
yaitu produksi zat atau bahan, pemurnian logam, dan penyepuhan logam.
Elektroplating adalah proses pelapisan logam, dengan menggunakan bantuan arus
listrik dan senyawa kimia tertentu untuk memindahkan partikel logam pelapis ke
Elektroplating
(Penyepuhan)
bahan/benda yang hendak dilapis.
Pelapisan logam
dapat berupa lapis seng (zink),
galvanis, perak, emas, brass, tembaga, nikel dan krom.
A. Prinsip Dasar elektroplating
siswa dapat menyiapkan alat dan bahan elektroplating dengan benar.
Prinsip dasar elektroplating adalah melapisi
siswa dapat melakukan pengolahan awal elektroplating dengan
permukaan benda kerja dengan logam lain
benar.
untuk memperbaiki kualitas permukaan
siswa melaksanakan pelapisan logam dengan tembaga.
benda tersebut. Proses pelapisan benda
siswa melakukan pengolahan akhir dengan benar.
bisa berlangsung dengan bantuan arus listrik DC dengan media larutan elektrolit.
sumber: SAMFA Handbook

Gambar 2.2 Rangkaian proses elektroplating

B. Faktor-Faktor Yang Berpengaruh pada Elektroplating


Kualitas hasil elektroplating maupun efisiensi arus sangat dipengaruhi oleh
variabel-variabel:
1. Konsentrasi larutan
Larutan elektrolit terdiri dari senyawa logam yang berupa asam, basa atau
garam. Konsentrasi elektrolit selama
plating akan mengalami perubahan
Melaksanakan Proses Elektrolisis
halaman
14 adanya penguapan dan perpindahan ion logam dari larutan ke benda
karena

kerja.

1. Sirkulasi elektrolit
Distribusi ion-ion di dalam elektrolit seringkali tidak merata yang disebabkan
adanya
ionkonsentrasi
negatif yang
berlebihberlebih
di sekitar
katoda
dan ion positif
yang berlebih
di
Jika
elektrolit
akan
menyebabkan
menurunnya
kekilapan
sekitardan
katoda.
Agarlapisan
distribusi
positif
dan negatif
di dalam
merata
kerataan
danion
juga
pemborosan
bahan.
Dan elektrolit
jika konsentrasi
maka elektrolit
harus ada sirkulasi
dalamterjadi
elektrolit.
Sirkulasi konduktivitas,
dalam elektrolitsehingga
dapat dilakukan
rendah akan
penurunan
proses
dengan
bantuan pompa
atau
hembusan udara dari blower melalui pipa yang
elektroplating
menjadi
lama.
2. Sirkulasi
elektrolit
dipasang
di dasar
dan tepi tangki.
Distribusi
ion-ion di dalam elektrolit seringkali tidak merata yang disebabkan
2. Rapat arus
Berdasarkan
faraday,
banyaknya
yang mengendap
adanya hukum
ion negatif
yang
berlebih arus
di sekitar
katoda dansebanding
ion positifdengan
yang
kuat arus.
Akanditetapi
dalam
praktek,
yangion
diperlukan
untuk
plating
berlebih
sekitar
katoda.
Agarbesaran
distribusi
positif dan
negatif
di adalah
dalam
rapat elektrolit
arus (arusmerata
listrikmaka
per harus
satuanada
luas).
Satuan
rapatelektrolit.
arus dinyatakan
sirkulasi
dalam
Sirkulasi dalam
dalam
2
2
Ampere/dm
atau
Amper/ft
. Semakin
rapat
arus atau
makahembusan
laju plating
makin
elektrolit
dapat
dilakukan
denganbesar
bantuan
pompa
udara
dari
cepat blower
dan waktu
yang
diperlukan
untukdimemperoleh
endapan
melalui
pipa
yang dipasang
dasar dan tepi
tangki. dengan ketebalan
3. Rapat
tertentu
akanarus
makin pendek. Dalam praktek, jika benda yang akan di plating
Berdasarkan hukum faraday, banyaknya arus yang mengendap sebanding
banyak, diperlukan rapat arus yang besar dan kemudian diturunkan jika benda yang
dengan kuat arus. Akan tetapi dalam praktek, besaran yang diperlukan untuk
akan di plating sedikit. Rapat arus yang terlalu tinggi, menyebabkan terjadinya
plating adalah rapat arus (arus listrik per satuan luas). Satuan rapat arus
panas, sehingga benda yang akan2 diplating dapat
terbakar (warna benda
dinyatakan dalam Ampere/dm atau Amper/ft2. Semakin besar rapat arus
menghitam).
maka laju plating makin cepat dan waktu yang diperlukan untuk memperoleh
3. Tegangan
Tegangan
yangdengan
diperlukan
padatertentu
prosesakan
elektroplating
tergantung
pada jenis,
endapan
ketebalan
makin pendek.
Dalam praktek,
jika
komposisi
danyang
kondisi
Tegangan
dinaikkan
dengan
benda
akanelektrolit.
di plating
banyak,dapat
diperlukan
rapat
arus menaikkan
yang besarrapat
dan
arus listrik,
akanditurunkan
tetapi dapat
terjadinya
polarisasi
kemudian
jikamenyebabkan
benda yang akan
di plating
sedikit. dan
Rapattercapainya
arus yang
tegangan
batas.
Padamenyebabkan
tegangan batas
tidak terjadi
aliran arus
listrik
melalui
terlalu
tinggi,
terjadinya
panas, sehingga
benda
yang
akan
elektrolit,
dan dapat
bila terbakar
tegangan
dinaikkan
akan terjadi elektrolisis air yang
diplating
(warna
benda menghitam).
4. Tegangan
menghasilkan
gas hidrogen dan oksigen.
Tegangan
diperlukan pada proses elektroplating tergantung pada jenis,
4. Jarak Anoda
dan yang
Katoda
Jarak anoda
dan katoda
menentukan
daya hantar
arus listrik.
dayadengan
hantar
komposisi
dan kondisi
elektrolit.
Tegangan
dapatBesarnya
dinaikkan
arus listrik
berbanding
katoda.
Apabila jarak
anoda
menaikkan
rapat lurus
arus dengan
listrik, jarak
akan anoda
tetapi dan
dapat
menyebabkan
terjadinya
dan katoda
kecil,dan
maka
hambatantegangan
menjadi batas.
kecil dan
besar
sehingga
polarisasi
tercapainya
Padakonduktivitas
tegangan batas
tidak
terjadi
untuk mendapatkan
arus melalui
yang besar
diperlukaan
tegangan
yang
rendah. akan terjadi
aliran arus listrik
elektrolit,
dan bila
tegangan
dinaikkan
5. Rasio anoda-katoda
elektrolisis
air yang anoda-katoda
menghasilkan sangat
gas hidrogen
oksigen.
Perbandingan
permukaan
pentingdan
untuk
menjaga agar ion-ion
yang akan di plating sedikit. Rapat arus yang terlalu tinggi, menyebabkan
di dalam elektroplating selalu seimbang.
terjadinya panas, sehingga benda yang akan diplating dapat terbakar (warna
benda menghitam).

halaman 15

Melaksanakan Proses Elektrolisis

5. Jarak Anoda dan Katoda


Jarak anoda dan katoda menentukan daya hantar arus listrik. Besarnya daya
hantar arus listrik berbanding lurus dengan jarak anoda dan katoda. Apabila
jarak anoda dan katoda kecil, maka hambatan menjadi kecil dan konduktivitas
besar sehingga untuk mendapatkan arus yang besar diperlukaan tegangan yang
rendah.
6. Rasio anoda-katoda
Perbandingan permukaan anoda-katoda sangat penting untuk menjaga agar ionion di dalam elektroplating selalu seimbang.
7. Temperatur
Temperatur berpengaruh terhadap konduktivitas. Temperature yang tinggi
menyebabkan konduktivitas meningkat. Temperature yang terlalu tinggi
menyebabkan endapan terbakar dan kerusakan terhadap adaitif.
8. Daya tembus (throwing power)
Daya tembus adalah kemampuan proses elektrolitik untuk menutup katoda
dengan lapisan seseragam mungkin. Daya tembus ini perlu diperhatikan untuk
memplating benda-benda yang rumit.
9. Epitaxy dan leveling
Epitaxy adalah lapisan yang terbentuk mengikuti bentuk dan struktur dari
benda kerja. leveling adalah lapisan yang terbentuk mempunyai kecenderungan
meratakan bagian-bagian benda yang cekung. Expitaxy dapat dicegah dengan
memperhalus permukaan benda kerja dan leveling dapat ditingkatkan dengan
penambahan aditif.
10. Aditif
Aditif merupakan zat yang ditambahkan dalam jumlah yang sedikit dalam
elektrolit untuk mengatur pertumbuhan kristal sehingga diperoleh hasil plating
dengan kualitas yang bagus. Pemberian aditif dapat pula memperbaiki leveling.
Aditif dapat berupa senyawa organik, yang bekerja pada rentang temperatur
tertentu dan dapat rusak selama proses elektroplating.
11. Kontaminasi
Kontaminan dapat berupa partikel-partikel yang melayang-layang atau

Melaksanakan Proses Elektrolisis


halaman
16
tersuspensi
dalam larutan. Kontaminan ini dapat berasal dari debu, alat-alat

kerja dan benda kerja. Kontaminan dapat dihilangkan dengan filtrasi pada
aliran sirkulasi cairan.

12. pH Larutan
pH dipakai untuk menentukan derajat keasaman suatu larutan elektrolit dan
dalam proses elektroplating. pH larutan dapat diatur dan diukur dengan alat
ukur pH meter atau colorimeter.Tujuan menentukan derajat keasaman ini
adalah untuk melihat atau mengecek kemampuan dari larutan dalam
menghasilkan lapisan yang lebih baik.
C. Peralatan dan Bahan
Elektroplating dapat dilakukan dengan peralatan sederhana yang berskala
laboratorium sampai peralatan dengan skala industri.
Berikut ini adalah peralatan dan bahan yang harus ada pada proses elekroplating :
1) Sumber arus listrik searah dapat digunakan adaptor, accumulator atau
rectifier kecil yang dapat mengubah arus listrik bolak balik menjadi DC dan
dapat diubah-ubah voltasenya.

sumber : wordblog

sumber : laporan TA unnes, 2010

gambar 2.3 rectifier dan accumulator untuk proses elektroplating

Melaksanakan Proses Elektrolisis


halaman 17

2) Bak plating
Bak plating, merupakan peralatan utama
yang berfungsi untuk menampung larutan
elektrolit, larutan pencuci dan air pembilas.
Syarat bak terbuat dari bahan yang tahan
terhadap korosi, suhu dan tahan terhadap sifat larutan elektrolit yang ditampungnya.
Bak dapat berbentuk segiempat atau silinder.
Bahan dari bak dapat terbuat dari plastik jenis
polipropilen, polietilen, poli vinil clorida dll.
3) Anoda

sumber : wordblog
Gambar 2.4 bak arutan

Anoda adalah kutub positif biasanya terbuat dari logam yang akan
dilapiskan.

Besar

atau

luas

anoda

disesuaikan dengan benda yang akan


dilapiskan, namun pada prakteknya cukup
disesuaikan dengan ukuran bak plating.
(Purwanto, 2005)
sumber: wordspress
Gambar 2.5 elektroda tembaga

4) Katoda
Melaksanakan Proses Elektrolisis
halaman 18

Katoda merupakan benda kerja yang akan dilapisi. Jika benda yang akan
dilapis berbentuk tidak teratur perlu ditambahkan anoda tambahan untuk
meningkatkan daya tembusnya. Benda kerja dapat berupa logam,
campuran logam dan plastik. (Purwanto, 2005)
5) Elektrolit
Elektrolit
adalahyang
medium
penghantar
yang elektroplating,
digunakan dalam
proses
Peralatan
tambahan
diperlukan
dalam proses
diantaranya:
Umumnya
elektrolit
dengan
melarutkan
kimia
1)elektroplating.
Rak benda kerja,
merupakan
salah diperoleh
satu peralatan
tambahan
yangzat
berfungsi
yang
dilarutkan
air yang akan terionisasi
ion positif
dan
sebagai
tempat dalam
untuk mengantungkan
benda kerjamenjadi
dan sebagai
penghantar
negatif.
Elektrolit
bisa harus
berupakuat
larutan
yang
arus listrik.
Rak benda
untuk garam,
menahanbasa
berat atau
bendaasam
kerja serta
mengandung
logam panas
yang yang
akanberlebihan
diendapkan.
tidak menimbulkan
baik. Contoh pada pelapisan
tembaga elektrolit yang digunakan adalah CuSO4. (Poyner, 1991)

Gambar 2.6 beberapa jenis rak benda kerja


(Sumber: Samfa Handbook)

2. Pemanas listrik
Pemanas ini, diperlukan bila temperatu suhu larutan elektrolit lebih dari
suhu kamar. Sistem pemanasan dan pendinginan dapat

dilakukan

dengan dua cara yaitu dari dalam dan dari luar bak.

sumber : wordblog
Gambar 2.6 pemanas listrik

Melaksanakan Proses Elektrolisis


halaman 19

3) Agitator
Selama proses pelapisan berlangsung, larutan sekitar katoda menjadi
kurang pekat (encer), karena sebagian ion logam mengendap pada benda
kerja sehingga arus listrik akan bergerak ke bagian atas larutan. Kejadian
ini akan menyebabkan ketebalan lapisan menjadi berkurang dan rapat
arus menjadi bertambah. Oleh karena itu untuk mendapatkan hasil
lapisan yang tebal dan merata,perlu dilakukan sistim agitasi dengan
tujuan sebagai berikut:
a) Pengisian kembali ion-ion logam yang berkurang didekat katoda atau
benda kerja.
b) Mencegah terjadinya gelembung udara pada permukaan benda kerja.
c) Menghindari penumpukkan ion-ion logam dalam larutan.
Agitasi dapat dilakukan dengan menggunakan pompa resirkulasi, atau
udara dari blower dan kompresor.
4) Saringan atau filter
Saringan atau filter ini digunakan untuk
memisahkan partikel-partikel atau kotoran
yang melayang-layang dalam larutan elektrolit. Teknik penyaringan ini dapat dilakukan
dengan cara langsung, menggunakan alat
penyaring atau menggunakan bak penyaring.
Gambar 2.7 saringan (filter)
(Sumber: Samfa Handbook)

5) Barrel sebagai tempat untuk menampung benda kerja yang akan dilapis
dan sebagai agitasi larutan. Umumnya barrel digunakan untuk proses
pelapisan produk-produk yang berukuran kecil. Misalnya: Baut, mur dan
lain-lain.

sumber : wordpress

Gambar 2. 8 Barrel
Melaksanakan Proses Elektrolisis
halaman 20

c. Proses elektroplating
Proses elektroplating meliputi:
1) Pengolahan awal bertujuan untuk menyiapkan benda kerja yang akan dilapisi
dari kotoran-kotoran yang melekat dan sekaligus menyiapkan kondisi fisik
permukaan, sehingga lebih baik dan lebih aktif. Pengolahan awal ini dapat
dilakukan secara mekanik dan menggunakan bahan kimia tergantung pada
jenis pengotornya.
a) Pembersihan secara mekanik, pekerjaan ini betujuan untuk menghaluskan
permukaan dengan menggunakan mesin gerinda dan menghilangkan
goresan-goresan serta garam-garam yang masih melekat pada benda kerja
dengan menggunakan mesin gerinda yang rodanya terbuat dari bahan
katun, linen dan lain-lain.
b) Pembersihan dengan alkali, proses

ini bertujuan untuk membersihkan

benda kerja dari lemak atau minyak-minyak yang menempel. Pembersihan


ini perlu sekali, karena lemak maupun minyak tersebut akan mengganggu
pada proses pelapisan. Jika permukaan benda kerja terdapat minyak maka
akan mengurangi kontak antara lapisan dengan logam dasar/benda kerja.
c) Pembersihan dengan asam, pencucian dengan asam bertujuan untuk
membersihkan permukaan benda kerja dari oksida atau karat dan
sejenisnya secara kimia melalui perendaman. Larutan asam ini terbuat dari
pencampuran air bersih dengan asam antara lain: HCl, H2SO4, dan HF.
Berikut ini adalah urutan langkah penyiapan benda kerja:

Melaksanakan Proses Elektrolisis


halaman 21

sumber : wordblog

Gambar 2.9 Urutan pengerjaan benda kerja pada pengolahan awal

2. Mengoperasikan peralatan plating


Setelah benda kerja telah bersih dari semua pengotor, maka benda kerja tersebut
siap untuk dilakukan penyepuhan.

sumber :Kanani
Gambar 2.10 rangkaian proses elektrolisis
Dalam proses pelapisan ada beberapa variable yang perlu dikontrol, yaitu :
a) Rapat arus (current density)
b) Tegangan arus (voltage)
c) pH larutan
d) Temperature
3. Pengerjaan akhir
Benda kerja yang telah dielektroplating dibilas dan dikeringkan,tetapi
kadang-kadang perlu juga dilakukan pengerjaan lanjut seperti dipasipkan atau
diberi pelapis pelindung.

Melaksanakan Proses Elektrolisis


halaman 22

Soal :
1. Apa yang akan terjadi jika kita mengubah arah arus DC setelah terjadi pelapisan?
2. Sarankan percobaan untuk mengukur berat molekul Cu dan logam lainnya!
3. Apa keuntungan dan kelemahan dari elektroplating? Apakah Anda pikir itu dapat
digunakan dalam nanoteknologi? Sarankan kemungkinan realisasi.
4. Apakah dengan mengurangi atau menambah lebih banyak garam (CuSO 4) dalam
air akan diperoleh hasil yang lebih baik?
5. Apa yang akan terjadi jika kita meninggalkan saat diaktifkan untuk jangka waktu
yang jauh lebih lama (jam dan hari)?
6. Logam apa yang kamu ketahui yang dapat dilapisi dalam skala besar?

Melaksanakan Proses Elektrolisis


halaman 23

PENYEPUHAN TEMBAGA
Tembaga atau cuprum merupakan logam yang banyak digunakan, karena
mempunyai sifat yang dapat menghantarkan listrik dan panas dengan baik. Tembaga
juga digunakan sebagai pelapis dasar karena dapat menutup permukaan benda yang
dilapisi dengan baik.

gambar 2.1 Body kamera yang dilapisi tembaga


\

Sifat-sifat fisika tembaga;


a.

Logam yang berwarna kemerah-merahan dan berkilauan

b.

Dapat ditempa, dibengkokkan dan merupakan penghantar panas dan listrik.

c.

Titik leleh : 1.083C, titik didih : 2.301C

d.

Berat jenis tembaga sekitar 8,92 gr/cm3

Sifat-sifat kimia tembaga


a. Dalam udara kering sukar teroksidasi, akan tetapi jika dipanaskan akan membentuk
oksida tembaga (CuO)
b. Dalam udara lembab akan diubah menjadi senyawa karbonat atau karat basa,
menurut reaksi :

2Cu + O2 + CO2 + H2O (CuOH)2CO3

c. Tidak dapat bereaksi dengan larutan HCl encer maupun H2SO4 encer.
d.

Dapat bereaksi dengan H2SO4 pekat maupun HNO3 encer dan pekat.
Cu + H2SO4 CuSO4 + 2H2O + SO2
Cu + 4HNO3 pekat Cu(NO3)2 + 2 H2O + 2 NO2
3 Cu + 8HNO3 encer 3 Cu(NO3)2 + 4H2O + 2NO
Dalam pelapisan tembaga digunakan bermacam-macam
larutan Elektrolisis
yaitu: larutan
Melaksanakan Proses

halaman
24 asam, larutan fluoborat dan larutan pirosulfat. Diantara keempat
sianida,
larutan

larutan yang paling banyak digunakan adalah larutan asam dan sianida.

A. Plating Tembaga Sianida


Pelapisan tembaga sianida digunakan sebagai lapisan dasar (Undercoat) pada
pelapisan baja, karena penutupan lapisan bagus, daya tembus yang tinggi dan
kemudahan dilakukan buffing pada hasil lapisan.
1. Komposisi Operasi dan Kondisi Larutan
Tabel 1. Komposisi dan Kondisi Operasi Plating Tembaga Sianida
Tipe : Strike
Komponen dan Kondisi Operasi
Tembaga Sianida
15 gr/Lt
Potasium Karbonat
23 gr/Lt
pH
12 12,6
Temperature
30 40oC
Rapat Arus
1 2 A/dm2
Efisiensi Arus
30%
Tipe : Rochelle
Komponen dan Kondisi Operasi
Tembaga Sianida
40 gr/Lt
Potasium Karbonat
50 gr/Lt
Sodium Karbonat
30 gr/Lt
pH
12 12,6
Temperature
40 60oC
Rapat Arus
2 4 A/dm2
Efisiensi Arus
50%
Tipe : Efisiensi Tinggi
Komponen dan Kondisi Operasi
Tembaga Sianida
75 gr/Lt
Potasium Karbonat
100 gr/Lt
Sodium Karbonat
30 gr/Lt
pH
> 13
Temperature
70 80oC
Rapat Arus
3 6 A/dm2
Efisiensi Arus
100%
sumber: Suparmi, 2010

Melaksanakan Proses Elektrolisis


halaman 25

B. Plating Tembaga Asam


1. Kompsisi Operasi dan Kondisi larutan
Tabel 2. Komposisi larutan dan kondisi operasi plating dengan
larutan asam
Formula 1
Komponen dan Kondisi Operasi
Tembaga Sulfat
200 gr/Lt
Asam Sulfat
50 gr/Lt
Specify gravity
190Be pada suhu 27oC
Temperature
30 50oC
Rapat Arus
2 5 A/dm2
Efisiensi Arus
95 100%
Formula 2
Komponen dan Kondisi Operasi
Tembaga Sulfat
200 240 gr/Lt
Asam Sulfat
55 65 gr/Lt
Klorida
sedikit
Aditif/organik
sedikit
Specify gravity
190Be pada suhu 27oC
Temperature
28 35oC
Rapat Arus
2 5 A/dm2
Efisiensi Arus
100%
sumber : Purwanto, 2005
2. Fungsi Komponen Larutan
a. Tembaga Sulfat
Tembaga Sulfat pada konsentrasi rendah di bawah kondisi operasi, proses
pelapisan akan kehilangan leveling dan terjadi penurunan konduktivitas
larutan, sehingga laju plating menjadi lambat. Pada konsentrasi tinggi akan
menyebabkan lapisan kurang mengkilap dan leveling pelapisan.
b. Asam Sulfat
Pada konsentrasi asam sulfat yang rendah akan menyebabkan polarisasi
anoda sehingga konduktivitas larutan menjadi rendah di sekitar katoda.
Akibatnya laju pelapisan menjadi rendah dan waktu pelapisan menjadi lama
serta tidak merata. Pada konsentrasi yang tinggi akan meningkatkan
pelarutan anoda tembaga sehingga konsentrasi tembaga pada larutan tidak
seimbang.

halaman 26

Melaksanakan Proses Elektrolisis

3. Permasalahan dan Pemecahan


Permasalahan
Lapisan kasar

Anoda terlapisi
warna
hitam/coklat
Daya tembus
rendah

Lapisan
engan bercoreng dan
tampak gelap
Garam-garam
mengendap dan
menempel pada
dinding tangki
Anoda mengkilap
dan berkristal
Ujung benda kerja
terbakar dan
terjadi
penumpukan

Penyebab

Solusi

adanya bahan-bahan
atau partikel yang
melayang layang di
dalam larutan
elektrolit
Kandungan asam
rendah

lakukan penyaringan larutan


anoda dibungkus dengan
kain tahan asam agar
kotoran tertahan dan tidak
masuk ke dalam larutan
Analisis konsentrasi asam
secara teratur
tambahkan kekurangannya

kadar asam rendah


sehingga tempattempat yang rumit
tidak dapat terlapisi
dengan baik.
Adanya pengotorpengotor organik
menyebabkan lapisan
tampak berwarna
gelap.
Konsentrasi asam dan
atau tembaga sulfat

Analisis konsentrasi asam


secara teratur
tambahkan kekurangannya

saring larutan dengan karbon


aktif

Analisis larutan
encerkan dengan air suling
sesuai komposisi.

Suhu yang rendah

Kerapatan arus dan


tegangan terlalu
tinggi

Naikkan suhu larutan


dengan memanaskannya
Kurangi arus
Perlebar jarak anoda dan
katoda

Melaksanakan Proses Elektrolisis


halaman 27

PELAPISAN NIKEL
Nikel merupakan logam pelapis yang digunakan secara luas dalam industri
plating. P elapisan nikel ini bertujuan:
lanjutan tabel 4. 1 Komposisi dan Kondisi Operasi plating Nikel
1. lapis dekoratif seperti lapisan nikel mengkilap, lapisan nikel suram dan
Formula 2
lapisan nikel hitam
Komponen dan Kondisi Operasi
Nikel
Sulfat,
NiSO4.teknik
6H2Oyaitu
240untuk
gr/Ltmeningkatkan kekerasan permukaan
2. lapisan
yang
bertujuan
Nikel Klorida, NiCl2. 6H2O 45 gr/Lt
komponen misalnya lapis nikel keras (hard nickel).
Asam Borat, H3BO3
30 gr/lt
Sifat-sifat
fisika nikel
Suhu
25 65oC
pH murni berwarna putih cemerlang
4 - 5 dan sedikit keabu-abuan
1. Nikel
Kerapatan arus
1 6 A/dm2
3
o
2. Nikel
mempunyai
Efisiensi
Katoda berat jenis 8,9
95 gr/cm
100%, titik leleh 1.455 C dan titik didih
Formula 3
2.900 oC
Komponen dan Kondisi Operasi
3. Nikel bersifat keras, dapat ditempa dan dibengkokkan
Nikel Sulfat, NiSO4. 6H2O 150 250 gr/Lt
Sifat-sifatNikel
kimiaKlorida,
nikel: NiCl2. 6H2O 80 110 gr/Lt
Asam Borat,
H3BO
40 50 gr/lt
3
1. Dengan
HCl dan
H2SO
4 encer bereaksi sangat lambat dan memnghasilkan gas
Suhu
50 70 oC
HpH
2 menurut persamaan reaksi:
4 5 (opt 5)
2
Kerapatan
arus NiCL2 (aq)2 + 5 H
A/dm
Ni(s)
+ 2 HCl(l)
2(g)
Efisiensi Katoda
100%
Ni(s) + 2H2SO4(l) NiSO4 (aq) + H2(g)
2. Dengan
HNO3Utama
bereaksi
lebih cepat dengan
B. Fungsi
Komponen
Elektrolit

menghasilkan gas NO yang

bersifat
racun : Ni(s) + 2HNO3(l) 3 NiNO3(aq) + 4H2O(g) + 2NO(g)
1. Nikel
Sulfat
Nikel sulfat
berfungsiOperasi
sebagaiplating
sumber
utama ion Ni 2+. Nikel sulfat memiliki harga
A. Komposisi
dan Kondisi
Nikel
yang
mahal dan
sulfatOperasi
yang relatif stabil. Nikel sulfat mudah larut dan
Tabel tidak
1. Komposisi
dan ion
Kondisi
kurang berpengaruh terhadap
konduktivitas
elektrolit bila dibandingkan dengan ion
Formula
1
Komponen
Kondisi
Operasi
Cl-. Ion nikel akan
tereduksi dan
menjadi
logam
nikel dan mengendap di benda kerja.
Nikel Sulfat, NiSO4. 6H2O 240 300 gr/lt
2. Nikel Klorida
Nikel Klorida, NiCl2. 6H2O 40 60 gr/lt
Seperti
dengan
Asamhalnya
Borat, H
25 senyawa
40 gr/lt nikel klorida juga berfungsi sebagai
3BO3 nikel sufat,
Suhu ion Ni2+ dan meningkatkan
21 konduktivitas
65 o (opt 55oC)
penyedia
larutan. Konduktivitas yang tinggi
pH
1,4 4,5 9opt 3,5)
dapat
menyebabkan peningkatan Udara/mekanis
daya tembus dan rapat arus.
Agitasi
Kerapatan
3 7 A/dm23. Asam
borat Arus
Peran asam borat untuk menjaga pH dari larutan, tetapi tidak terlalu penting dan
relatif tidak diperlukan.

Melaksanakan Proses Elektrolisis


halaman 28

C. Permasalahan dan Pemecahannya

Permasalahan

Penyebab

Solusi

Pelepuhan dan
pengelupasan
larutan

Pembersihan benda
kerja kurang
sempurna

Bersihkan dengan sempurna

Lapisan Kasar

Kotoran yang
melayang-layang di
larutan
Konsentrasi nikel
rendah
kontaminasi logam
lain
Arus terlalu tinggi
suhu terlalu rendah

Saring larutan atau gunakan


filter pada peralatan
Tambahkan nikel sulfat
tambahkan purifer untuk
mengikat logam

Lapisan terbakar
Lapisan gelap
Daya tembus
rendah

Konsentrasi nikel
rendah
Rapat arus rendah
Aditif kurang

turunkan arus listrik


tambahkan suhu larutan
Adsorpsi dengan karbon aktif
koreksi kadar konsentrasi
tambahkan arus listrik

Melaksanakan Proses Elektrolisis


halaman 29

PELAPISAN KROM
Selain nikel maka pelapisan khrom banyak dilaksanakan untuk mendapatkan permukaan
yang menarik . Kromium merupakan logam yang digunakan untuk berbagai keperluan y ang
sangat luas, seperti perabot rumah tangga, kendaraan bermotor atau rol industri. Karena sifat
khas krom yang sangat tahan karat maka pelapisan khrom mempunyai kelebihaan tersendiri
bila dibandingkan dengan pelapisan lainnya. Pelapisan krom bisa bersifat dekoratif dan
atraktif. Keuntungan lainnya adalah dapat dicapainya hasil pelapisan yang keras.
Sifat-sifat fisika krom:
1.

Logam berwarna putih, mengkilap dan kebiru-biruan

2.

dapat ditempa dan tahan korosi

3.

mempunyai titik leleh 2.130oC, titik didih 2.945oC, dan berat jenis 7,19 gram/cm3

Sifat-sifat kimia krom:


1. Ion krom mempunyai billangan oksidasi lebih dari satu: +2, +3 dan +6
2. Larut dalam HCl menurut persamaan : Cr(s) + HCl (l) CrCl2(aq) + H2(g)
A. Komposisi dan Kondisi Operasi
Tabel 1. Komposisi dan Kondisi Operasi plating Krom
Larutan Plating Krom Standar
Komponen dan Kondisi Operasi
Asam Kromat
250 280 gr/Lt
Asam Sulfat
2,5 2,8 gr/Lt
Krom/sulfat
100 ml/lt
Krom valensi +3
1 gr/lt
Suhu
43 55oC
Kerapatan arus
14,3 43,0 A/dm2
Efisiensi Katoda
23 %
Larutan Albright and Wilson
Komponen dan Kondisi Operasi
Asam Kromat
150 gr/Lt
Asam Sulfat
p O,87 gr/Lt
Katalis
15 ml//lt
Suhu
50 70 oC
Kerapatan arus
11 - 17 A/dm2
Efisiensi Katoda
100%
Melaksanakan Proses Elektrolisis
halaman 30

lanjutan tabel Komposisi dan Kondisi Operasi plating Krom


Hard Krom
Komponen dan Kondisi Operasi
Asam Kromat
150 gr/Lt
Asam Sulfat
O,87 gr/Lt
Katalis
15 ml//lt
Suhu
46 57 oC
Kerapatan arus
33A/dm2
B. Fungsi Larutan Utama
1. Asam kromat
Asam kromat merupakan satu-satunya sumber ion krom, karena anodanya adalah
inert.
2. Asam Sulfat
Asam Sulfat merupakan katalis yang mempercepat reaksi.
C. Permasalahan dan Pemecahannya

Permasalahan
Noda coklat pada
benda
Pelekatan lapisan
yang kurang baik
Lapisan hangus
terbakar
Lapisan kasar

Tidak terjadi
pelapisan, timbul
gas
Tidak terjadi
pelapisan, timbul
gas, benda kerja
larut
halaman 31

Penyebab
Asam sulfat terlalu
rendah
kontaminasi minyak
Arus terputus-putus
Arus terlalu tinggi
jarak katoda dan
anoda terlalu dekat
Asam sulfat terlalu
rendah

Asam sulfat
berlebihan
kontaminasi klorida
Salah meletakkan
katoda dan anoda

Solusi

Naikkan kadar asam sulfat

Pastikan kebersihan benda kerja


cek sambungan listrik
turunkan arus listrik
perlebar jarak katoda dan anoda

Analisis larutan, koreksi kadar


konsentrasi
Adsorpsi dengan karbon aktif
Analisis larutan, koreksi kadar
konsentrasi dengan
menambahkan perak oksida
sesuai keperluan
Cek sambungan listrik

Melaksanakan Proses Elektrolisis

Melaksanakan Proses Elektrolisis


halaman 32

Anda mungkin juga menyukai