Anda di halaman 1dari 2

Pemindahan tanah mekanis (PTM) merupakan salah satu aspek

yang sangat penting dalam dunia pertambangan karena berkaitan


langsung terhadap proses produksi. Pemindahan tanah mekanis ini
meliputi semua pekerjaan yang berhubungan dengan kegiatan penggalian
(digging,

breaking,

loosening),

(hauling,

transporting),

pemuatan

penimbunan

(loading),

(dumping,

peng-angkutan

filling),

perataan

(spreading, leveling) dan pemadatan (compacting) tanah atau batuan


dengan menggunakan alat-alat mekanis.
Semua

perusahaan

tambang

melakukan

pemindahan

tanah

mekanis untuk tujuan produksi, termasuk PT. Indominco Mandiri. PT.


Indominco Mandiri Group merupakan salah satu perusahaan pengelola
tambang batubara di Bontang, Kalimantan Timur. Produksi batubara PT.
Indominco Mandiri terus meningkat dari tahun ke tahun. Kini Indominco
mampu memproduksi batu bara kurang lebih 13 juta ton per tahun.
Jumlah tersebut tentulah tidak sedikit dan membutuhkan peralatan
mekanis yang memadai untuk mengimbangi target produksi.
Setiap kali menggunakan alat-alat mekanis untuk keperluan PTM,
perusahaan akan mengeluarkan sejumlah dana sebagai biaya produksi.
Jumlah produksi tersebut tidak tetap dan bergantung pada banyak faktor,
salah satunya adalah faktor pemilihan alat dan prosedur pemindahan
tanah mekanis. Biaya produksi pada sektor pertambangan sangat tinggi
sehingga memerlukan pengelolaan yang baik untuk memperoleh hasil
yang optimal.
Keuntungan yang optimal diperoleh ketika hasil produksi berada
pada level yang maksimal, sementara biaya yang dikeluarkan untuk
produksi berada pada level yang minimal. Untuk memperolehnya,
diperlukan proses optimasi pada berbagai aspek, salah satunya yaitu
optimasi biaya penggunaan alat berat pada produksi penambangan. Ada
banyak pilihan metode untuk melakukan optimasi, namun pada penelitian
kali ini metode yang digunakan adalah simplex method dan CPM (Critical
Path Method).

Anda mungkin juga menyukai