Anda di halaman 1dari 2

Tetap teguh keyakinan anda. Salut atas keteguhan anda.

Beri alasan yg logika tp ttp jaga ksh syg, jgn


takut pts. Yakinkan.. Cinta ta' hrus bgitu. Bl smpe bgitu it bkn cinta tulus, tp cnta krna hw nafsu yg
diutamakan. Bukti org cnta bukanx ML, justru cinta slg brusaha jaga khormatan yg dicintainya. Bl smpe
tjadi lalu tnyata dy bkn jodoh anda. Bgmana dngn suami yg btl2 jodh anda. Ingat kita msh punya iman jgn
kalah sm hawa nafsu. Moga brhasil.
Bagi seorang pria, ereksi adalah suatu proses alamiah yang menandakan bahwa sebagian besar fungsi
kesehatannya terutama seksual- masih sehat atau normal. Sebagian besar orang, mekanisme
menegangnya penis dapat dijelaskan sederhana yakni, adanya aliran darah ke daerah organ vital pria
tersebut.
Namun bila diurai secara medis, mungkin belum banyak tahu bahwa terjadinya
melibatkan sejumlah organ dan unsur penting dalam tubuh. Seperti diungkapkan
Nugroho Setiawan, MS, Sp.And, dalam dialog yang diprakarsai Bayer
bertema Restore The Man with Testosterone di Jakarta, mekanisme terjadinya

ereksi sebenarnya
pakar andrologi Dr
Schering Pharma
ereksi merupakan

rangkaian fisiologis dan biokimiawi yang sangat kompleks melibatkan saraf dan hormon.
Nugroho menjelaskan, ereksi biasanya diawali oleh adanya rangsangan atau stimulasi seksual yang
berhubungan dengan gairah atau libido. Selanjutnya, rangsangan ini menyebabkan inisiasi syaraf atau
pengiriman sinyal ke penis.
Sinyal dari otak tersebut menimbulkan pelepasan zat kimia yang disebut nitrogen oksida di daerah
dinding pembuluh darah penis. Zat ini akan mengaktifkan enzim guanilat siklase yang kemudian akan
menghidrolisis guanisin trifosfat (GTP) menjadi siklik guanisin monofosfat (cGMP).
Dengan suatu rangkaian fisiologis tertentu, senyawa ini menyebabkan otot polos dalam pembuluh
darah penis menjadi rileks, sehingga menyebabkan terjadinya ereksi. Jadi saat proses ereksi, aliran
darah mulai mengisi rongga-rongga bagian penis yang disebut korpora kavernosa. Ereksi puncak
terjadi ketika rongga-rongga ini sudah terisi penuh dengan darah, ungkapnya.
Mekanisme ereksi terdiri dari beberapa fase. Tahapan ini dimulai dari fase permulaan dalam keadaan
masih lemas (flasid), fase pengisian darah, fase tumesensi (pembesaran), fase ereksi (tegak), hingga
fase rigid (tegak dan keras).
Setelah itu penis kemudian sampai pada fase detumensensi (pelemasan kembali). Untuk fase
pelemasan penis ini, kata Nugroho, tubuh juga menghasilkan senyawa penghantar lain yang disebut
PDE5. Enzim inilah yang menyebabkan cGMP pecah sehingga mengurangi aliran darah ke daerah
penis. ungkap dokter yang juga berpraktik di Rumah Sakit Internasional Bintaro ini.
Begitu rumitnya mekanisme yang menyebabkan proses ereksi ini, kelebihan atau kekurangan suatu
zat ataupun fungsi suatu organ dapat menyebabkan seorang pria mengalami disfungsi ereksi atau
impotensi.
Para ahli telah menciptakan PDE5-inhibitor yang menghalangi pemecahan cGMP oleh enzim PDE5.
PDE5-inhibitor seperti sildenafil atau Viagra adalah jenis obat yang diklaim dapat mempertahankan
ereksi yang terjadi. Sildenafil akan menghambat atau menghancurkan enzim PDE5 yang merusak
cGMP. sehingga memungkinkan pria penderita DE untuk mencapai dan mempertahankan ereksi.

Anda mungkin juga menyukai