Anda di halaman 1dari 5

Pengertian Teori Tujuan

Kominusi, Operasi Pengecilan


Ukuran
Pemahaman Operasi Kominusi,
Comminution
Kominusi merupakan salah satu tahapan pada pengolahan bijih, mineral atau bahan
galian. Pada kominusi, bijih atau mineral dari tambang yang berukuran besar lebih
daripada 1 meter dapat dikecilkan menjadi bijih berukuran kurang daripada 100
mikron. Pada umumnya bijih, mineral atau bahan galian dari tambang masih
berukuran cukup besar. Sehingga sangat tidak mungkin dapat secara langsung
digunakan atau diolah lebih lanjut. Bijih atau mineral dalam ukuran besar biasanya
berkadar sangat rendah dan terikat dengan mineral pengotornya. Liberasi mineral
berharga masih rendah pada ukuran bijih yang besar. Sehingga untuk dapat diolah dan
untuk dapat meningkatkan kadar mineral tertentu harus melalui operasi pengecilan
ukuran terlebih dahulu. Operasi pengecilan ukuran bijih umumnya dibagi dalam dua
tahapan yaitu: operasai peremukan atau crushing dan operasi penggerusan atau
grinding.

Tujuan Operasi Pengecilan


Ukuran Pada Kominusi
Pada prinsipnya tujuan operasi pengecilan ukuran bijih, mineral atau bahan galian
adalah:
1. Membebaskan ikatan mineral berharga dari gangue-nya.
2. Menyiapkan ukuran umpan sesuai dengan ukuran operasi konsentrasi atau ukuran pemisahan.
3. Mengekspos permukaan mineral berharga, Untuk proses hyrometalurgi tidak perlu benar-benar
bebas dari gangue.
4. Memenuhi keinginan konsumen atau tahapan berikutnya.

Salah satu besaran yang penting dalam operasi kominusi adalah rasio ukuran bijih
awal terhadap ukuran bijih hasil atau produk, atau biasa disebut dengan reduction
ratio atau rasio reduksi. Nilai Reduction ratio akan berpengaruh terhadap kapasitas
produksi dan juga berpengaruh terhadap energi produksi. Pada operasi crushing,
rediction ratio biasanya berkisar antara dua sampai dengan sembilan. Untuk

pengecilan ukuran yang menggunakan Jaw crusher atau cone crusher akan lebih
efisien jika menerapkan reduction ratio sekitar tujuh. Pada operasi grinding atau
penggerusan reduction rasio bisa mencapai lebih daripada 200. Artinya ukuran umpan
200 kali lebih besar daripada ukuran produk.
Gambar 1. menunjukkan contoh diagram alir operasi pengecilan ukuran bijih, mineral
atau bahan galian. Secara umum operasi pengecilan ukuran bijih melibatkan operasi
crushing, grinding dan sizing. Pabrik pengolahan bijih biasanya dimulai dengan
operasi sizing, yaitu pemisahan berdasarkan besar ukuran dengan menggunakan
Grizzly Feeder. Alat ini akan mengeluarkan bijih yang memiliki ukuran yang lebih
kecil daripada ukuran setting Jaw Crusher. Grizzly Feeder juga berfungsi sebagai
pengatur laju penumpanan. Umpan yang masuk diatur sesuai dengan kapasitas Jaw
Crusher. Underflow yang merupakan Under size dari Grizzly Feeder langsung masuk
ke Cone Crusher. Sedangkan overflow yang merupakan oversize dari Grizlly Feeder
masuk ke Jaw Crusher.

Gambar
1.
Diagram
Operasi

Kominusi Untuk Pengecilan Ukuran Bijih


Jaw Crusher menerima umpan dari overflow-nya Grizzly Feeder dan oversize dari
Screen 1. Operasi Screen 1 akan memisah ukuran bijih berdasarkan besar ukuran
umpan yang dapat diterima oleh Cone Crusher. Jadi fungsi Screen 1 adalah untuk
memastikan bahwa ukuran produk Jaw Crusher dapat diterima dan yang masuk ke
cone crusher.
Cone Crusher menerima umpan yang merupakan underflow-nya grizzly feeder,
under flow-nya screen 1, dan overflow-nya screen 2. Fungsi sreen 2 adalah untuk
mengeluarkan ukuran bijih yang lebih besar dari kemampuan Ball Mill. Sehingga

yang masuk ke Ball Mill hanya bijih berukuran yang sesuai dengan kemampuan Ball
Mill.
Ball Mill menerima umpan yang merupakan underflow-nya screen 2 dan undersize
yang merupakan underflow-nya classifier. Produk operasi Ball Mill masuk dalam
classifier untuk dipisah berdasarkan ukuran. Classifier membagi produk ball mill
menjadi dua bagian yaitu underflow dan overflow. Overflow classifier merupakan
bijih dengan ukuran yang sudah sesuai dengan target operasi kominisi dan siap untuk
dipasah bedasarkan sifat-sifat fisiknya. Sedangkan underflow merupakan produk ball
mill yang terdiri dari bijih berukuran kasar yang belum siap untuk dipisiah. Bijih dari
Underflow langsung masuk lagi ke dalam ball mill.

Tahapan Kominusi:
Peremukan, crushing biasanya digunakan untuk pengecilan ukuran sampai ukuran
bijih kurang lebih 20 mm, sedangkan penggerusan, grinding digunakan untuk
pengecilan ukuran mulai dari 20 mm sampai halus. Umumnya pengecilan ukuran
bijih dilakukan secara bertahap yaitu:
1. Peremukan tahap pertama, primary crushing, mengecilkan ukuran bijih sampai ukuran 20
2.
3.
4.
5.

cm.
Peremukan tahap kedua, secondary crushing, mengecilkan ukuran bijih dari sekitar 20 cm
sampai 5 cm.
Peremukan tahap ketiga, tertiary crushing, mengecilkan ukuran bijih dari 5 cm menjadi
sekitar 1 cm
Penggerusan kasar, grinding, mengecilkan ukuran bijih mulai dari sekitar 1 cm menjadi
selkitar 1 mm.
Penggerusan halus,fine grinding, mengecilkan ukuran bijih mulai dari 1 mm menjadi
halus, biasanya ukuran bijih menjadi kurang dari 0,075 mm.

Kemampuan alat dalam mengecilkan ukuran sangat terbatas, sehingga pengecilan


selalu dilakukan bertahap. Tahap peremukan biasanya dilakukan dengan reduksi rasio
antara 4 sampai 7, sedangkan penggerusan pengecilan dilakukan dengan reduksi rasio
15 sampai 60. Reduksi rasio ukuran merupakan perbandingan ukuran umpan terhadap
ukuran produk.

Mekanisme Peremukan, Aksi


kominusi
Prinsip peremukan adalah adanya gaya luar yang bekerja atau diterapkan pada bijih
dan gaya tersebut harus lebih besar dari kekuatan bijih yang akan diremuk.

Mekanisme peremukannya tergantung pada sifat bijihnya dan bagaimana gaya


diterapkan pada bijih tersebut. Setidaknya ada empat gaya yang dapat digunakan
untuk meremuk atau mengecilkan ukuran bijih.
1. Compression, gaya tekan. Peremukan dilakukan dengan memberi gaya tekan pada bijih.
Peremukannya dilakukan diantara dua permukaan plat. Gaya diberikan oleh satu atau
kedua permukaan plat. Pada Kompresi, energi yang digunakan hanya pada sebagian
lokasi, bekerja pada sebagian tempat. Terjadi ketika Energi yang digunakan hanya cukup
untuk membebani daerah yang kecil dan menimbulkan titik awal peremukan. Alat yang
dapat menerapkan gaya compression ini adalah: Jaw crusher, gyratory crusher dan roll
crusher.
2. Impact, gaya banting. Peremukan terjadi akibat adany gaya impak yang bekerja pada
bijih. Bijih yang dibanting pada benda keras atau benda keras yang memukul bijih. Gaya
impak adalah gaya compression yang bekerja dengan kecepatan sangat tinggi. Dengan
gaya Impact, energi yang digunakan berlebihan, berkerja pada seluruh bagian. Terjadi
ketika energi yang digunakan berlebih dari yang dibutuhkan untuk peremukan. Banyak
daerah yang menerima beban berlebih. Alat yang mampu memberikan gaya impak pada
bijih adalah impactor, hummer mill.
3. Attrition atau abrasion. Peremukan atau pengecilan ukuran akibat adanya gaya abrasi atau
kikisan. Peremukan dengan Abrasi , Gaya hanya bekerja pada daerah yang sempit
(dipermukaan) atau terlokalisasi. Terjadi ketika energi yang digunakan cukup kecil, tidak
cukup untuk memecah/meremuk bijih. Alat yang dapat memberikan gaya abrasi terhadap
bijih adalah ballmill, rod mill.
4. Shear, potong. Pengecilan ukuran dengan cara pemotongan, seperti dengan gergaji. Cara
ini jarang dilakukan untuk bijih.

Distribusi ukuran bijih hasil operasi pengecilan, kominusi ditentukan oleh jenis gaya
dan metoda yang digunakan. Pengecilan ukuran bijih yang memanfaatkan gaya
impak, akan menghasilkan ukuran dengan rentang atau distribusi yang lebar.
Sedangkan kominusi yang memanfaatkan gaya abrasi akan menghasilkan dua
kelompok distribusi ukuran yang sempit. Gambar 2. menunjukkan ilustrasi distribusi
ukuran bijih hasil kominusi dengan berbagai gaya yang berbeda.

Gambar 2. Gaya Dan Distribusi Ukuran


Ketika operasi kominusi menggunakan gaya kompresi seperti pada Jaw crusher, bijih
akan memiliki ukuran antara x2 sampa x4. Namun, ketika operasi pengecilan ukuran
menggunakan gaya impak, seperti pada impactor atau hammer mill, maka bijih akan
berukuran antara x0 dan x4. Gaya yang akan diterapkan atau dikenakan atau yang
digunakan untuk pengecilan ukuran akan menentukan jenis atau model alat yang
digunakan. Tabel 1. di bawah memperlihatkan jenis alat yang biasa digunakan untuk
pengecilan dan jenis gaya yang dapat diberikan beserta rentang atau ditribuasi ukuran
yang dihasilkannya.

Tabel 1.
Mesin
Kominusi Dan Gaya Serta Distribusi Ukuran Yang Dihasilkannya

Anda mungkin juga menyukai