Anda di halaman 1dari 13

PERENCANAAN

PROSES
Oleh : Prof. Dr. Ir. Erliza Noor

Pemilihan Pendahuluan suatu alur proses

Apabila tujuan menghasilkan suatu bahan, pilihan alur sintesa


reaksi, data dasar untuk tiap alur telah diketahui maka kita
dihadapkan pada masalah pemilihan.

Persoalan : alur sintesa reaksi mana yang akan membawa kepada


terbentuknya sistim produksi yang efisien dan ekonomis.

Diperlukan pengembangan proses yang dilandasi oleh masingmasing alur sintesa reaksi, dibuat bentuk rancangan kemudian
dilakukan simulasi untuk mendapatkan informasi efisiensi dan
ekonomis.

Perlu seleksi pada alur sintesa untuk evaluasi detail pada tahap
pemilihan berikutnya.

Cara praktis dan pendek untuk pemilihan :


Melihat keekonomisan proses pada tingkat yang paling dasar.
Yaitu melihat nilai ekonomis antara produk dan bahan.
2.
Melihat derajat konversi menyeluruh oleh tiap alur sintesa. Berapa
ton produk dapat diperoleh setiap ton bahan baku yang
digunakan.
Alur sintesa yang panjang pada umumnya memberikan derajat
konversi menyeluruh (overall yield) yang rendah.
Contoh :
1.
A +B
C
% konversi 60
C
Z
% konversi 90
1.

Maka overall yield = (0,6) x (0,9) x 100 = 54 %

2. A + F
D
% konversi 80
D +G
C
% konversi 70
C
Z
% konversi 90
Overall yield = (0,8) x (0,7) x (0,9) X 100% = 50 %
Pada reaksi dua, tahap-tahap reaksi memiliki konversi yang lebih tinggi
dari reaksi 1. namun karena tahap yang lebih panjang, maka overall
yield menjadi lebih kecil.
Untuk itu langkah awal pada pemilihan adalah melakukan analisa
produksi konsumsi atau Production-Consumption Analysis

Struktur Pembiayaan Sistim Produksi


(Laju Pendapatan keuntungan per tahun ) = (Nilai penjualan produk
per tahun) (Biaya pengeluaran untuk bahan baku per tahun)
(Biaya pengeluaran untuk pengoperasian sistim produksi,
depresiasi modal, pajak, asuransi dsb)
Biaya pengeluaran untuk pengoperasian sistim produksi dapat
diklasifikasikan atas :
1.
Biaya Pengoperasian Pabrik : Biaya produksi, biaya tetap dan
overhead pabrik
2.
Belanja pengeluaran umum yang meliputi biaya administrasi
perusahaan dan biaya untuk distribusi dan penjualan

1.

Biaya Produksi Langsung (Directly attributable


production cost)

2.

Buruh operasi
Pengawas operasi
Pemeliharaan dan perbaikan
Bahan-bahan habis pendukung operasi (operating
supplies) : steam, listrik, bahan bakar, refrigerasi, air
Royalties (Bila pembayarannya dilakukan tahunan, bukan
sekaligus)

Biaya Pengeluaran Tetap (Fix Chages)

Biaya sewa (tanah atau lainnya)


Asuransi
Pajak atas kekayaan
Depresiasi

Biaya Overhead Pabrik (Plant Overhead Cost)

3.

Keselamatan dan perlindungan kerja


Overhead umum pabrik (General plant overhead)
Overhead dalam penggajian (Payroll overhead)
Pengkemasan (Packaging)
Canteen dan restaurant
Rekreasi
Penyelamatan atas barang-barang pabrik
Laboratorium pengawasan
Pengelolaan operasi pabrik (Plant superintendance)
Fasilitas penyimpanan

Biaya Pengeluaran administratif

4.

5.

Gaji pimpinan perusahaan (Executive salary)


Upah karyawan
Bahan dan barang habis untuk penyediaan kantor
Komunikasi

Biaya Pengeluaran Untuk Distribusi dan Penjualan


Kantor Penjualan
Pengeluaran untuk salesman pengoperasian
Pengiriman
Promosi (Advertensi)

1,2,3 : tergolong biaya pengopersian pabrik


4 dan 5 :tergolong pengeluaran umum

Analisa Produksi Konsumsi

Dilakukan sebagai bagian penilaian pendahuluan


terhadap keekonomisan proses yang dilandasi oleh
alur sintesa reaksi. Disini dinilai margin antara nilai
produk dan bahan baku per satuan berat produk.

Contoh : Sintesa vinyl chlorida dari chlorinasi ethylene


yang diikuti proses untuk memperoleh kembali Cl 2
dari HCl sebagai produk samping
(1) C2H4 + Cl2
C2H4Cl2
ethylene chlorine
dicholoro ethane
(2) C2H4Cl2
C2H3Cl + HCl
vinyl chloride
(3) 2 HCl + O2
Cl2 + H2O
hidrogen choride
chlorine

Pada Skema 1.
Untuk menghasilkan 1 mol vinyl chloride diperlukan 1 mol
ethylene, 1 mol HCl dan mol O2 sebagai hasil samping
didapat 1 mol H2O
Pola ini tidak sesuai dengan yang diinginkan untuk
menghasilkan HCL sebagai produk samping. Disini malah
diperlukan HCl tambahan dari luar.
Skema 2 :
Untuk memproduksi 2 mol vynil chlorida diperlukan 2 mol
C2H4, 1 mol Cl2 dan mol O2 , sedangkan produk samping
adalah H2O, HCl dan dichloroethane
Selanjutnya dihitung margin antara harga produk dan bahan baku.

Proses Solvay
Soda abu dihasilkan dari 6 reaksi yang secara keseluruhan dapat
dijumlahkan menjadi :
CaCO3 + 2 NaCl

Na2CO3 + CaCl2

Penggunaan 6 reaksi dalam alur sintesa ditempuh karena reaksi


yang menjadi hasil akhir diatas tak dapat direalisasikan secara
langsung.

Skema 1. Reaksi Solvay


1. CaCO3

CaO + CO2

2. CaO + H2O

Ca(OH)2

3. Ca(OH)2 + 2 NH4Cl

2 NH3 + CaCl2 + 2 H2O

4. NH3 + H2O

NH4Cl + aHCO3

5. NH4OH + CO2 + NaCl

NH4Cl + NaHCO3

6. 2 NaHCO3

Na2CO3 + CO2 + H2O

Skema 1 :
Banyak dihasilkan produk samping. Produk antara seperti CO2,
NH4Cl, NH3 dan NaHCO3

Produk antara dapat dihindarkan untuk muncul pada produk


akhir bila koefisien -koefisien reaksi 4 dan 5 masing-masing
dikalikan dua.

Skema 2 :
Reaksi netto yang terjadi
CaCO3 + 2 NaCl

Na2CO3 + CaCl2

Produk antara semua terkonsumsi.

Anda mungkin juga menyukai