1. Tanah tegalan
Pengolahan tanah pada tegalan dilakukan dengan cara dibajak, digaru dan
diratakan. Sisa-sisa gulma dibuang, dan pelaksanaannya dilakukan pada akhir
musim kemarau karena pada awal musim hujan benih ahrus segera ditanam.
Untuk penanaman kedua tanah tidak usah diolah lagi. Dan jangan lupa membuat
bedengan atau kalenan-kalenan seperlunya.
2.
Permukaan lereng
Pengolahan dilakukan dengan cara terasering agar erosi pada permukaan tanah
dapat diperkecil.
3.
Lahan sawah
Tanah diolah dengan cukup untuk membuat jerami padi sampai kepermukaan
tanah, kemudian jerami disingkirkan. Buat lubang dengan tugal pada petakan
dengan lebar 3 m 10 m, panjang disesuaikan dengan kondisi lahan.
Diantara petakan dibuat saluran drainase selebar 25-30 cm, dengan kedalaman 30
cm, diamkan selama 7-10 hari untuk menutupi bibit yang telah ditebar atau
dimasukan ke dalam tanah yang ditugal.
Pemilihan Bibit
Benih yang baik untuk budidaya kedelai ialah benih yang sudah cukup tua, utuh,
dan warnanya mengkilat. Bibit dibutuhkan sebanyak 50-75 kg untuk 1 ha, bibit
bisa didapat dari took-toko yang menyediakan bibit ataupun denga bibit hasil
pertanian sendiri.
Untuk mendapatkan hasil budidaya yang maksimal maka pemilihan bibit pun
harus yang berkualitas. Syarat-syarat bibit unggul:
1.
2.
3.
Produksi tinggi
4.
5.
8.
9.
Ada dua cara untuk mengadakan pembibitan yaitu, bibit disimpan dalam bentuk
biji dan bibit disimpan dalam bentuk buah.
Bibit yang disimppan dalam bentuk biji, caranya tanaman yang sudah kelihatan
tua yang buahnya banyak, batangnya besar, buahnya tidak mudah pecah dan bebas
penyakit lalu kita petik.
Kemudian ditampi. Pilih biji yang besar, mulus dan tidak keriput, kemudian
dijemur lagi hingga kering. Campurkan debu sedikit minyak tanah. Masukan ke
dalam kaleng dan tutup rapt-rapat.
Bibit yang disimpan dalam bentuk buah caranya, tanaman di cabut dan dijemur
sampai benar-benar kering. Ikat dan gantungkan di atas tungku api. Menjelang
tanam, yaitu 3-4 hari sebelum tanam ikatan dipukul-pukul agar biji lepas
kemudian dipilih biji yang baik dan dijemur.
Pembuatan Lubang Tanam
Pembuatan lubang tanam dilakukan dengan alat tugal, lubang dibuat sedalam 3-4
cm. jarak tanam tergantung dari kesuburan tanah, dan ketersedian air maupun
varietas yang ditanam. Dapat menggunakan ukuran 20 x 40 cm, 25 x25 cm, 30 x
15 cm atau 30 x 30 cm (tergantung tanaman yang ditanam).
Cara Penanaman
Cara penanaman kedelai ada dua cara, dengan cara ditebar dan dengan cara
ditugalkan. Penanaman dengan cara ditebarkan akan memperoleh tumbuhan yang
tumbuh tidak merata, bibit yang dibutuhkan lebih banyak, namun waktu dan
tenaga yang digunakan lebih singkat.
Penanaman dengan cara ditugal memerlukan 3 orang, 1 oorang untuk membuat
lubang, 1 orang memasukan benih, dan 1 orang lagi memasukan pupuk dasar dan
menutup lubang.
Apabila penanaman dilakukan pada lahan yang tidak pernah ditanami kedelai,
maka benih dicampur dengan bakteri rhizobium. Caranya sama seperti yang
dijelaskan pada pembahasan budidaya kacang hijau, yaitu dicampur dengan legin.
Setiap 5-10 gram dibatasi sedikit air, kemudian dicampur dengan benih 1 kg. jika
legin tidak ada, benih bisa diberi tanah yang sudah sering ditanami kedelai
(kacang-kacangan). Setiap 1 kg benih dicampur dengan 100-250 gram tanah.
Kemudian diangin-anginkan, lalu ditanam tiap lubang 2-3 butir benih.
Tahap Pemeliharaan Tanaman
Pengairan
Urea (kg)
SP-36 (kg)
KCl (kg)
50
75
25
50
25
75
100
100
100
POC NASA diberikan 1-2 minggu sekali semenjak tanaman berumur 2 minggu,
dengan cara disemprotkan (4-8 tutup POC NASA/tangki). Kebutuhan total POC
NASA untuk pemeliharaan 1-2 botol per 1000 M2 (10-20 botol/ha). Akan lebih
bagus jika penggunaan POC NASA ditambahkan HORMONIK (3-4 tutup POC
NASA + 1 tutup Hormonik/tangki). Pada saat tanaman berbunga tidak dilakukan
penyemprotan, karena dapat mengganggu penyerbukan (dapat disiramkan dengan
dosis + 2 tutup/10 liter air ).
Jagung
Dosis pemupukan untuk budidaya tanaman jagung yang umumnya dianjurkan
yaitu pupuk Urea 450 kg/ha; pupuk SP-36 100 kg/ha; dan KCl 100 kg/ha. Pupuk
Urea diaplikasikan sebanyak 3 kali masing-masing 150 kg/ha yaitu pada saat
tanam, 3 Minggu Setelah Tanam (MST) dan 6 MST. Sementara itu, pupuk SP-36
dan KCl diberikan ke dalam tanah saat tanam. Alternatif lain dosis pemupukan
untuk jagung, apabila menggunakan pupuk majemuk yaitu pemberian pupuk NPK
Phonska (15-15-15) 400 kg/ha dan Urea 200 kg/ha. Pupuk NPK Phonska
diaplikasikan 2 kali yaitu saat tanam (250 kg) dan saat 3 MST (150 kg). Sama
halnya dengan NPK Phonska, pupuk Urea juga diaplikasikan 2X yaitu 100 kg saat
tanaman berumur 3 MST dan 100 kg saat 6 MST. Pemberian pupuk ke dalam
tanah dilakukan dengan cara ditugal dengan jarak 7-10 cm di samping lubang
tanaman dan ditutup dengan tanah. Selain pupuk anorganik, pupuk organik (pupuk
kandang/kompos) perlu diberikan ke dalam tanah untuk memperbaiki sifat fisik
tanah. Dosis yang diperlukan yaitu sekitar 5 ton/ha dan diberikan saat tanam
sebagai penutup lubang tanam.