PKN
PKN
FaktorPenyebabDisintegrasiBangsa
a.Geografi.Indonesiayangterletakpadaposisisilangduniamerupakanletakyang
sangatstrategis untukkepentinganlalulintasperekonomianduniaselainitujuga
memilikiberbagaipermasalahanyangsangatrawanterhadaptimbulnyadisintegrasi
bangsa.Dariribuanpulauyangdihubungkanolehlautmemilikikarakteristikyang
berbedabeda dengan kondisi alamnya yang juga sangat berbedabeda pula
menyebabkanmunculnyakerawanansosialyangdisebabkanolehperbedaandaerah
misalnya daerah yang kaya akan sumber kekayaan alamnya dengan daerah yang
keringtidakmemilikikekayaanalamdimanasumberkehidupansehariharihanya
disubsididaripemerintahdandaerahlainatautergantungdaridaerahlain.
dari negara tetangga atau daerah perbatasan, daerah yang mempunyai pengaruh
globalyangbesar,sepertidaerahwisata,ataudaerahyangmemilikikakayaanalam
yangberlimpah.
b. Demografi. Pengaruh (perlakuan) pemerintah pusat dan pemerataan atau
penyebaran penduduk yang tidak merata merupakan faktor dari terjadinya
disintegrasi bangsa, selain masih rendahnya tingkat pendidikan dan kemampuan
SDM.
c. KekayaanAlam.KekayaanalamIndonesiayangsangatberagamdanberlimpah
danpenyebarannyayangtidakmeratadapatmenyebabkankemungkinanterjadinya
disintegrasibangsa,karenahalinimeliputihalhalsepertipengelolaan,pembagian
hasil,pembinaanapabilaterjadikerusakanakibatdaripengelolaan.
d.Ideologi.Akhirakhiriniagamaseringdijadikanpokokmasalahdidalamterjadinya
konflik di negara ini, hal ini disebabkan karena kurangnya pemahaman terhadap
agama yang dianut dan agama lain. Apabila kondisi ini tidak ditangani dengan
bijaksana pada akhirnya dapat menimbulkan terjadinya kemungkinan disintegrasi
bangsa, oleh sebab itu perlu adanya penanganan khusus dari para tokoh agama
mengenai pendalaman masalah agama dan komunikasi antar pimpinan umat
beragamasecaraberkesinambungan.
e. Politik. Masalah politik merupakan aspek yang paling mudah untuk menyulut
berbagaiketidaknyamananatauketidaktenangandalambermasyarakatdansering
mengakibatkan konflik antar masyarakat yang berbeda faham apabila tidak
ditanganidenganbijaksanaakanmenyebabkankonfliksosialdidalammasyarakat.
Selainituketidaksesuaiankebijakankebijakanpemerintahpusatyangdiberlakukan
pada pemerintah daerah juga sering menimbulkan perbedaan kepentingan yang
akhirnyatimbulkonfliksosialkarenadirasaadaketidakadilandidalampengelolaan
danpembagianhasilatauhalhallainsepertiperasaanpemerintahdaerahyangsudah
mampumandiridantidaklagimembutuhkanbantuandaripemerintahpusat,konflik
antarpartai,kabinetkoalisiyangmelemahkanketahanannasionaldankondisiyang
tidakpastidantidakadilakibatketidakpastianhukum.
f. Ekonomi.Krisisekonomiyangberkepanjangansemakinmenyebabkansebagian
besar penduduk hidup dalam taraf kemiskinan. Kesenjangan sosial masyarakat
Indonesiayangsemakinlebarantaramasyarakatkayadenganmasyarakatmiskindan
adanyaindikasiuntukmendapatkankekayaandengantidakwajaryaitumelaluiKKN.
g. Sosial Budaya. Pluralitas kondisi sosial budaya bangsa Indonesia merupakan
sumberkonflikapabilatidakditanganidenganbijaksana.Tatanilaiyangberlakudi
daerahyangsatutidakselalusamadengandaerahyanglain.Konfliktatanilaiyang
seringterjadisaatiniyaknikonflikantarakelompokyangkerasdanlebihmodern
dengankelompokyangrelatifterbelakang.
2.1.2.3.StrategiPenanggulanggan
Strategiyangperludigunakandalampenanggulangandisintegrasibangsaantaralain:
a. Menanamkan nilainilai Pancasila, jiwa sebangsa dan setanah air dan rasa
persaudaraan,agarterciptakekuatandankebersamaandikalanganrakyatIndonesia.
b. Menghilangkan kesempatan untuk berkembangnya primodialisme sempit pada
setiapkebijaksanaandankegiatan,agartidakterjadiKKN.
c.Menumpassetiapgerakanseparatissecarategasdantidakkenalkompromi.
d. Membentuk satuan sukarela yang terdiri dari unsur masyarakat, TNI dan Polri
dalammemerangiseparatis.
2.1.2.4.Ancamandisintegrasi
Paham pelimpahan wewenang yang luas kepada daerah merupakan politik belah
bambu yang telah lama dipupuk sejak zaman penjajahan. Otonomi daerah telah
mengkotakkotakanwilayahmenjadidaerahbasahdandaerahkering.Pengkavlingan
inisemakinmencuatkanketimpanganpembangunanantaradaerahkayadandaerah
miskin. Adanya potensi sumber daya alam di suatu wilayah, juga rawan
menimbulkanperebutandalammenentukanbataswilayahmasingmasing.Konflik
horizontalsangatmudahtersulut.
DieraOtonomidaerahtuntutanpemekaranwilayahjugasemakinkencangdimana
mana.PemekaraninitelahmenjadikanNKRIterkeratkeratmenjadiwilayahyang
berkepingkeping. Satu provinsi pecah menjadi duatiga provinsi, satu kabupaten
pecahmenjadiduatigakabupaten,danseterusnya.SemakinberkepingkepingNKRI
semakinmudahseparatismedanperpecahanterjadi.Darisinilahbahayadisintegrasi
bangsa sangat mungkin terjadi, bahkan peluangnya semakin besar karena melalui
otonomidaerahcampurtangan asingsemakinmudahmenelusuphinggakedesa
desa.MelaluiOtonomidaerah,bantuanbantuankeuanganbisalangsungmenerobos
kekampungkampung.
Disintegrasi dalam masyarakat Indonesia ditandai oleh beberapa gejala, yang antara
lain:[2]
1. Tidak adanya persamaan pandangan (persepsi) antara anggota masyarakat
mengenai tujuan yang semula dijadikan patokan oleh masing-masing anggota
masyarakat.[2]
2. Perilaku para warga masyarakat cenderung melawan/melanggar nilai-nilai dan
norma-norma yang telah disepakati bersama.[2]
3. Kerap kali terjadi pertentangan antara norma-norma yang ada di dalam
masyarakat.[2]
4. Nilai-nilai dan norma-norma yang ada di masyarakat tidak lagi difungsikan
dengan baik dan maksimal sebagaimana mestinya.[2]
5. Tidak adanya konsistensi dan komitmen bersama terhadap pelaksanaan sanksi
bagi mereka yang melanggar norma-norma yang ada di masyarakat.[2]
- Perampasan
- Pengusiran
- Perbudakan
Instrumen HAM
Eksternal :
1.masih belum adanya kesepahaman pada tataran konsep hak asasi manusia antara
paham yang memandang HAM bersifat universal (universalisme) dan paham yang
memandang setiap bangsa memiliki paham HAM tersendiri berbeda dengan bangsa
yang lain terutama dalam pelaksanaannya (partikularisme); 2.adanya pandangan
HAM bersifat individulistik yang akan mengancam kepentingan umum (dikhotomi
antara individualisme dan kolektivisme); 3.kurang berfungsinya lembaga
lembaga penegak hukum (polisi, jaksa dan pengadilan); dan 4.pemahaman belum
merata tentang HAM baik dikalangan sipil maupun militer.
CONTOH KASUS
PELANGGARAN HAK ASASI MANUSIA :
Kasus Bom Bali
Kasus Bom Bali juga menjadi salah satu kasus pelanggaran HAM terbesar di Indonesia. Peristiwa
ini terjadi pada 12 November 2002, di mana terjadi peledakan bom oleh kelompok teroris di daerah
Legian Kuta, Bali. Total ada 202 orang yang meninggal dunia, baik dari warga lokal maupun turis
asing mancanegara yang sedang berlibur. Akibat peristiwa ini, terjadi kepanikan di seluruh Indonesia
akan bahaya teroris yang terus berlangsung hingga tahun-tahun berikutnya.
D. UPAYAPEMERINTAHAN DALAM PENEGAKAN HAM :
1. Indonesia menyambut baik kerja sama internasional dalam upaya menegakkan
HAM di seluruh dunia atau di setiap negara dan Indonesia sangat merespons terhadap
pelanggaran HAM internasional hal ini dapat dibuktikan dengan kecaman Presiden
atas beberapa agresi militer di beberapa daerah akhir-akhir ini contoh; Irak,
Afghanistan, dan baru-baru ini Indonesia juga memaksa PBB untuk bertindak tegas
kepada Israel yang telah menginvasi Palestina dan menimbulkan banyak korban sipil,
wanita dan anak-anak.
2. Komitmen Pemerintah Indonesia dalam mewujudkan penegakan HAM, antara lain
telah ditunjukkan dalam prioritas pembangunan Nasional tahun 2000-2004
(Propenas) dengan pembentukan kelembagaan yang berkaitan dengan HAM. Dalam
hal kelembagaan telah dibentuk Komisi Nasional Hak Asasi Manusia dengan kepres
nomor 50 tahun 1993, serta pembentukan Komisi Anti Kekerasan terhadap
perempuan
3. Pengeluaran Undang-undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang hak asasi manusia ,
Undang-undang nomor 26 tahun 2000 tentang pengadilan HAM, serta masih banyak
UU yang lain yang belum tersebutkan menyangkut penegakan hak asasi manusia.
Menjadi titik berat adalah hal-hal yang tercantum dalam UU nomor 39 tahun 1999
tentang hak asasi manusia adalah sebagai berikut; 1. Hak untuk hidup. 2. Hak
berkeluarga.