(292979320) Makalah
(292979320) Makalah
Makalah
MUHAMMAD NUR
8215119068
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II LANDASAN
TEORI
Merger Horizontal
Adalah merger yang dilakukan oleh usaha sejenis (usahanya sama),
misalnya merger antara dua perusahaan roti, merger perusahaan
sepatu, merger perusahaan kapas. Contoh PT A yang mengusahakan
kapas, bergabung dengan PT B yang mengusahakan pemintalan,
bergabung dengan PT C yang mengusahakan kain dan seterusnya.
Dengan
demikian,
tujuan
kerjasama
disini
adalah
menjamin
Merger Vertikal
Adalah merger yang terjadi antara perusahaan-perusahaan yang saling
berhubungan,
misalnya
dalam alur
produksi
yang
berurutan.
BAB III
PEMBAHASAN
Bank Niaga
Bank Niaga didirikan pada 26 September 1955, dan saat ini
merupakan bank ke-7 terbesar di Indonesia berdasarkan aset serta ke-2
terbesar di segmen Kredit Kepemilikan Rumah dengan pangsa pasar
sekitar 9-10%. Bumiputra-Commerce Holdings Berhad (BCHB)
memegang kepemilikan mayoritas sejak 25 November 2002,
kemudian dialihkan kepada CIMB Group, anak perusahaan yang
dimiliki sepenuhnya oleh BCHB, pada 16 Agustus 2007. Sebagai
salah
Diantara
berbagai
penghargaan
pernah
diterima
Bank Lippo
Bank Lippo didirikan pada bulan Maret 1948. Menyusul merger
dengan PT Bank Umum Asia, Bank Lippo mencatatkan sahamnya di
Bursa Efek pada November 1989. Pemerintah RI menjadi pemegang
saham mayoritas di Bank Lippo melalui program rekapitalisasi yang
dilaksanakan pada 28 Mei 1999. Pada tanggal 30 September 2005,
setelah memperoleh persetujuan Bank Indonesia, Khazanah Nasional
Berhad mengakuisisi kepemilikan mayoritas di Bank Lippo. Sejak saat
itu, Bank Lippo bergerak cepat menerapkan strategi pertumbuhan yang
baru, yang dirancang untuk membawa Bank Lippo setara dengan bank
kelas dunia. Bank Lippo mempelopori layanan E-Banking di
Indonesia. Saat ini, Bank Lippo merupakan salah satu bank terkemuka
di Indonesia dengan hampir 5.000 karyawan, yang menghadirkan
produk dan layanan perbankan berkualitas melalui 401 kantor cabang
dan 722 ATM untuk melayani nasabah di lebih dari 120 kota di
seluruh Indonesia. Dengan 126 bank di sektor perbankan di Indonesia,
maka dipandang perlu untuk melakukan langkah konsolidasi untuk
mewujudkan struktur industry perbankan yang lebih kokoh dan sehat.
Untuk memfasilitasi konsolidasi tersebut, Bank Indonesia (BI)
melakukan restrukturisasi kepemilikan bank melalui apa yang disebut
Kebijakan Kepemilikan Tunggal bagi Bank. Sesuai dengan kebijakan
ini, sebuah entitas hanya diperbolehkan menjadi pemegang saham
pengendali di satu bank saja.
persaingan sektor perbankan Indonesia. Bagi CIMB Group, merger ini akan
memperkokoh posisi dan meningkatkan prospek pertumbuhannya sebagai
kelompok bisnis terkemuka di Asia Tenggara. Selama tahap perencanaan merger,
terjadi beberapa peristiwa penting di sektor industri keuangan di Indonesia.
Sekalipun demikian, Bank CIMB Niaga tetap memiliki pijakan kokoh untuk
menjadi sebuah bank terpercaya yang diperhitungkan di sektor perbankan
Indonesia yang sangat kompetitif. Tantangan saat ini adalah bagaimana kami
dapat melakukan integrasi operasional kedua bank untuk menggalang potensi
sinergi di antara Bank Niaga, Bank Lippo dan CIMB Group. Kami telah bertekad
untuk mewujudkan Bank CIMB Niaga sebagai bank universal di Indonesia.
Dimana jenis penggabungan yang dilakukan CIMB Niaga dengan Lippo
adalah Merger Statutori, dimana entitas Bank CIMB Niaga dipertahankan karena
memiliki asset lebih besar, sedangkan nama Lippo Bank masuk kotak sejarah
penggabungan itu akan menguatkan posisi CIMB Niaga dalam persaingan
industry keuangan di Indonesia, ujar Group chief executive CIMB Group , Dato
Nazir Razak.
Merger Bank Lippo dan Bank Niaga, dilaksanakan pada tanggal 3 Juni 2008
dengan nama baru PT CIMB Niaga Tbk dan selanjutnya seluruh aset dan
kewajiban Bank Lippo di alihkan ke CIMB Niaga. Berdasarkan data BI triwulan
1-2008, nilai aset CIMB Niaga sebesar Rp 54,82 triliun, sedangkan nilai aset
Lippo sebesar Rp 39,73 triliun. Merujuk pada data BI tersebut, total aset kedua
bank setelah merger diperkirakan menjadi RP 94,55 triliun. Merger Niaga dan
Lippo merupakan dampak dari diterapkannya aturan kepemilikan tunggal (single
presence policy/spp) yang ditetapkan Bank Indonesia. Sebelum merger, Khazanah
memiliki 93% saham bank Lippo melalui Santubong Investment BV dan
Greatville Pte Ltd. Sedangkan di Bank Niaga sebesar 62,41% melalui CIMB
Group penyedia jasa keuangan terbesar kedua di Malaysia milik BumiputeraCommerce Holding Berhad (BCHB). Setelah merger, CIMB dan Khazanah
masing-masing menguasai saham sebesar 58,7% dan 18,7%.
bergabung
BAB IV
PENUTUP
4.1 KESIMPULAN
a. Merger hanya akan dilakukan jika nilai dari perusahaan hasil merger lebih
besar dibanding dengan jumlah nilai masing-masing perusahaan.
V merger > V a + V b
Keterangan
9 V merger = nilai (value) perusahaan hasil merger
9 V a = nilai perusahaan a sebelum merger
9 V b = nilai perusahaan b sebelum merger
b. Walaupun hasil analisis menunjukkan bahwa hasil merger akan lebih baik,
namun tetap memerlukan waktu penyesuaian, terutama untuk menyatukan
budaya kerja dari kedua perusahaan.