Oleh :
Kelompok 6
Widdy Fitriani
31112054
PRODI S1 FARMASI
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
BAKTI TUNAS HUSADA
TASIKMALAYA
2015
Infus adalah larutan dalam jumlah besar terhitung mulai dari 10 ml yang
diberikan melalui intravena tetes demi tetes dengan bantuan peralatan yang cocok.
Asupan air dan elektrolit dapat terjadi melalui makanan dan minuman dan
dikeluarkan dalam jumlah yang relatif sama, rasionya dalam tubuh adalah air
57%; lemak 20,8%; protein 17,0%; serta mineral dan glikogen 6%. Ketika terjadi
gangguan hemostatif, maka tubuh harus segera mendapatkan terapi untuk
mengembalikan keseimbangan air dan elektrolit larutan untuk infus intravenous
harus jernih dan praktis bebas partikel. (Lukas 2006)
IV. Pra-Formulasi
1.
Formula
Glucosum 5%
Infus intravena 100mL
2. Spesifikasi
a. Bahan berkhasiat
: Glukosa
b. Pemerian : serbuk putih atau tidak berwarna atau butiran putih, tidak berbau,
rasa manis (FI III, 268)
c. Kelarutan : larut dalam 1:1 bagian air (FI III, 268)
d. Titik leleh/lebur : e. Dosis
Dosis lazim : Dosis maks : Perhitungan dosis : f. Daftar Obat
obat keras: sediaan injeksi (semua obat suntik termasuk obat keras)
g. Sediaan Obat
Pemerian : larutan infus
Stabilitas :
OTT : Dengan agen pengoksidasi kuat.
pH : 3,5-6,5 (FI III, 268)
Pengawet : Antioksidan : Sterilitas : Menghilangkan pirogen
Destruksi : pemanasan suhu 1800-2500C (selama 20)
Oksidasi : Penambahan larutan alkali pekat
h. Tonisitas
Kelengkapan :
Zat
Glukosa
tb
0,1
C
5
Perhitungan tonisitas
W=
W=
W= 0,035 % (hipotonis)
jika positif artinya hipotonis
Untuk membuat supaya larutan tersebut isotonis, maka ditambahkan
NaCl sebanyak 0,035 % (
V. Sterilisasi
a. Alat dan Bahan
Alat
sterilitas
waktu
Beaker glas
Oven 170 0C
30
30
Botol infus
Oven 170 0C
30
Kaca arloji
Api langsung
20
Spatel logam
Api langsung
20
Batang pengaduk
Api langsung
20
Otoklaf 1210C
15
b. Formulasi Lengkap
Glukosa
Natrii chloridum
Aqua proinjectionum
5g
0,035 mg
ad 350 ml
c. Penimbangan
Bahan
Satuan Dasar
100 ml
Volume Produksi
Glukosa
5g
NaCl
0,035 g/35 mg
Karbon
100 mg
d. Proses Pengolahan
Larutkan
glukosa dalam
a.p.i
Larutan disaring
panas-panas dan
filtrat
pertamanya
dibuang
Larutkan NaCl
dalam a.p.i
Kedua campuran
tersebut
dicampurkan
Tambahkan
karbon,
dipanaskan dan
diaduk (60-700C
selama 15 menit
Larutan kemudian
diisikan kedalam
botol infus
VI. Evaluasi
sebanyak 105ml
No. Jenis evaluasi
1
Penampilan fisik wadah
2
Jumlah sediaan
3
Kejernihan sediaan
4
Keseragaman volume
5
Brosur
6
Kemasan
7
Etiket
Larutan
ditambahkan
a.p.i ad 350ml,
cek Ph 6
Sterilisasi dalam
autoklaf dengan
suhu 115-1160C
selama 30 menit
Penilaian
Baik
2 Sediaan
Jernih
Sama (105mL)
VII. Pembahasan
Pada praktikum formulasi sediaan steril kali ini dibuat sediaan infus
dengan bahan aktif glukosa. Glukosa merupakan suatu monosakarida yang dapat
diberikan secara peroral maupun intravena (sediaan infus) sebagai treatment
dalam deplesi cairan dan karbohidrat. Di samping itu glukosa juga dapat
menurunkan metabolisme lemak, mencegah ketonimia, mengatasi hipoglikemia,
dan diberikan secara oral dalam tes toleransi glukosa sebagai diagnosa diabetes
mellitus.
Glukosa
(C6H12O6)
suatu
gula
monosakarida
adalah
salah
satu karbohidrat terpenting yang digunakan sebagai sumber tenaga bagi hewan dan
tumbuhan (kalorigenikum), mudah larut dalam air, sangat mudah larut dalam air
mendidih, agak sukar larut dalam etanol (95%) P mendidih, sukar larut dalam etanol
(95%) P. glukosa terutama digunakan sebagai infus untuk menurunkan tekanan
intraokuler pada glaucoma dan selama bedah mata, juga untuk meringankan tekanan
intracranial pada bedah otak. Dosis infus dalam 500 ml terdapat 25 gram glukosa.
VIII. Kesimpulan
Berdasarkan praktikum yang kami lakukan ini dapat disimpulkan bahwa :
Penambahan NaCl dalam pembuatan sediaan ini untuk mencapai
kadar isotonis.
Larutan memiliki pH 6 dan memasuki rentang pH stabilitas dari
glukosa.
Salah satu cara yang digunakan untuk menghilangkan pirogen dari
larutan sediaan yaitu dengan menggunakan karbon aktif (karbo
adsorbens) 0,1%.
DAFTAR PUSTAKA