Anda di halaman 1dari 3

Teknologi Pakan Ruminansia Rendah Emisi Metana

Selasa, 18 Juni 2013 14:23

Beberapa teknologi pakan aditif yang dikembangkan mampu memperbaiki efisiensi


penggunaan pakan berkualiats rendah dalam upaya meningkatkan produktivitas yang rendah
emisi metana.
1. Teknologi Mitigasi Metana Enterik
Mitigasi emisi metana sebagai salah satu bentuk kepedulian terhadap isu pemanasan global,
dapat diupayakan mulai dari aspek penyiapan pakan melalui manajemen pemberian pakan,
perlakuan pakan, formulasi ransum, dan pakan aditif.
1.1. Simulasi pakan/ransum
Musim merupakan salah satu faktor yang menentukan produksi gas metana. Pada musim semi,
kualitas rumput cukup baik, kehilangan energi yang dikonsumsi sapi perah rata-rata 4,9%, dan
meningkat menjadi 6,5% akibat kualitas rumput menurun di musim kemarau. sementara
kehilangan energi yang dikonsumsi dari pakan berbasis konsentrat rata-rata 2,5%.
Hijauan pakan berkualitas rendah yang disuplementasi dengan energi dan protein dapat
meningkatkan efisiensi pertumbuhan mikroba dan kecernaan, yang berdampak terhadap
penurunan produksi gas metana per satuan produk.
Peningkatan porsi legum dalam pakan rumput menurunkan produksi gas metana secara nyata.
Pemberian ransum campuran rumput dan legum clover dengan proporsi 70:30% pada sapi
menurunkan produksi gas metana hingga 24%.
Legum memberikan pola kinetika degradasi mikrobial yang berbeda dengan rumput.
Fermentasi mikrobial substrat Leucaena dengan waktu inkubasi 12 jam menghasilkan gas
metana 52% lebih rendah dibandingkan substrat rumput.
Glirisidia memproduksi gas metana lebih rendah dibandingkan Leucaena dan Calliandra.
Ransum campuran rumput gajah dan kaliandra (2:1) dapat menurunkan produksi gas metana
sebesar 41%.
1.2. Teknologi menekan metanogenesis
Metanogenesis dapat dihambat dengan menekan populasi bakteri metanogenik, menangkap
hidrogen dan oksidasi metana. Teknologi defaunasi dan penangkapan hidrogen merupakan
pendekatan yang layak karena efektivitas serta nilai praktisnya lebih baik dalam menurunkan
produksi gas metana.
1.2.1. Defaunasi di lingkungan rumen
Keberadaan populasi bakteri metanogen yang hidup menempel pada dinding eksternal sel
protozoa dan terbentuknya hidrogen oleh aktivitas protozoa diperkirakan terkait dengan
kontribusi protozoa dalam metanogenesis dalam rumen 25-37%.
Oleh sebab itu, penghilangan protozoa dari rumen (defaunasi) dapat menurunkan produksi gas
metana.
Sebagai defaunator untuk menekan populasi protozoa dalam rumen dapat menggunakan

1/3

Teknologi Pakan Ruminansia Rendah Emisi Metana


Selasa, 18 Juni 2013 14:23

saponin murni atau tanaman yang mengandung saponin.


Defaunator bahan aktif saponin dari buah lerak dengan dan tanpa ekstraksi menurunkan
produksi gas metana masing-masing sebesar 31% dan 21%.
Ekstrak kasar saponin buah lerak, mampu menurunkan populasi protozoa secara in vitro
maupun in vivo, juga meningkatkan populasi bakteri dan menurunkan rasio asetat/propionat.
Domba yang diberi pakan aditif ekstrak saponin buah lerak menunjukkan nilai kenaikan bobot
badan harian hingga 44% dengan peningkatan efisiensi penggunaan pakan 20%, dan
menurunkan rasio asetat/propionat 13% (2,67 vs 3,07).

1.2.2. Introduksi pengguna H2


Semua spesies yang memiliki afinitas terhadap hidrogen di dalam pencernaan rumen, baik
senyawa kimia maupun mikro-organisme, dapat menurunkan produksi gas metana enterik.
Ion ferri (Fe3+), ion sulfat (SO42) dan asam lemak tidak jenuh, masing-masing mampu
menurunkan produksi gas metana sebesar 22, 10 dan 11%.
Suatu alternatif untuk mengurangi metanogenesis rumen disimulasi oleh bakteri asetogenik.
Telah ditemukan dua spesies bakteri asetogenik yang diisolasi dari sumber rumen rusa, yaitu
Acetoanaerobium noterae dan Acetobacterium woodii.
Penggunaan bakteri asetogen perlu disertai dengan perlakuan defaunasi untuk meningkatkan
efektivitasnya dalam menekan metanogenesis.
Secara in vitro, inokulum sediaan woodii yang efektivitasnya menekan produksi gas metana
9,4%, meningkat menjadi 12,4% bila dikombinasikan dengan defaunasi.
Begitu juga dengan sediaan noterae, efektivitasnya meningkat dari 11,6% menjadi 19,1% bila
dikombinasikan dengan defaunasi.
Domba yang diberi kombinasi aditif sediaan noterae dan defaunator menunjukan peningkatan
bobot badan harian 32% dengan perbaikan efisiensi 26%, dan penurunan produksi gas metana
sebesar 15%.
2. Inhibitor Metanogenesis sebagai Pakan Imbuhan
Telah dikemukakan bahwa komponen-komponen defaunator dan pengguna hidrogen dapat
berperan sebagai inhibitor metanogenesis.
Untuk itu telah dikembangkan sistem campuran pakan aditif yang komponen utamanya terdiri
atas defaunator dan pengguna hidrogen.
Komponen lain yang dicampurkan adalah pemicu pertumbuhan bakteri dan degradasi substrat
serat kasar (yaitu Cu, Zn, dan molases).
Campuran ini disiapkan menjadi sediaan pakan aditif multi-fungsi dengan nama complete
rumen modifier (atau CRM).
Secara in vitro, penggabungan Cu, Zn, dan molases dengan ekstrak kasar saponin buah lerak
memberikan efek sinergis positif dalam menekan populasi protozoa dan meningkatkan populasi
bakteri.
Cu dan Zn secara masing-masing (in vitro) meningkatkan pertumbuhan bakteri fibrolitik cocci
dan batang dan juga meningkatkan aktivitas bakteri fibrolitik cocci dan batang dalam
mendegradasi substrat selulosa.
3. CRM untuk Sistem Produksi Rendah Emisi Metana

2/3

Teknologi Pakan Ruminansia Rendah Emisi Metana


Selasa, 18 Juni 2013 14:23

CRM sebagai inhibitor metanogenesis berfungsi untuk meningkatkan kinerja sistem pencernaan
rumen sehingga dapat memperbaiki produktivitas ternak ruminansia.
CRM mampu meningkatkan pertambahan bobot badan harian domba sebesar 30-47% dengan
perbaikan efisiensi penggunaan pakan 18% dan menurunkan produksi gas metana 21-40%.
CRM menurunkan populasi protozoa sebesar 56-59%, meningkatkan populasi bakteri 33-50%,
meningkatkan nilai kecernaan substrat pakan 4,5-10%, meningkatkan kandungan VFA rumen
15-17%, dan meningkatkan efisiensi konversi protein yang terserap menjadi protein jaringan
tubuh sebesar 37,5%.
Pada sapi perah, CRM meningkatkan kandungan lemak susu 12% dan pada kambing perah,
CRM meningkatkan produksi susu 67% dan kandungan lemak susu 25%.
Pengukuran emisi gas metana secara langsung (in vivo) dengan menggunakan alat respiration
chamber pada domba, menunjukkan bahwa CRM dapat menurunkan produksi metana sebesar
22% dalam satuan gram metana per ekor per hari (14,6 vs 18,7) atau sebesar 40% dalam
satuan gram metana per gram kenaikan bobot badan (0,18 vs 0,30).

Pengukuran langsung dengan alat masker juga menunjukkan bahwa pemberian CRM pada
ransum domba menyebabkan terjadinya penurunan gas metana sebesar 21% atau sebesar
23% bila dihitung dalam satuan liter metana per kg BK ransum yang dikonsumsi.
Peningkatan kinerja sistem pencernaan rumen dengan penambahan CRM telah menunjukkan
manfaatnya dalam meningkatkan produktivitas ternak ruminansia dengan emisi gas metana
enterik yang lebih rendah.

3/3

Anda mungkin juga menyukai