Anda di halaman 1dari 4

Karbohidrat mempunyai jalur atau

lintasan metabolisme tersendiri.


Lintasan tersebut digolongkan
menjadi 3 (tiga) kategori, yaitu:
1.

Lintasan Anabolik

Sintesis enzimatik senyawa molekul


besar dari senyawa yang lebih
sederhana, pada umumnya
diperlukan energi.
2.

Lintasan Katabolik

Lintasan ini meliputi berbagai proses


oksidasi yang melepaskan energi
bebas. Pemecahan enzimatik dari
bahan-bahan yang bermolekul besar,
sehingga terbebaskan energi.
3.

Lintasan Amfibolik

Berfungsi sebagai penghubung


antara lintasan anabolik dengan
lintasan katabolik.
Terdapat beberapa jalur metabolisme
karbohidrat, baik yang tergolong
anabolisme maupun katabolisme.
Antara lain:

1.

Glikolisis

2.

Oksidasi piruvat

3.

Siklus asam sitrat

4.

Glikogenesis

5.

Glikogenolisis

6.

Glukoneogenesis

Dari keenam jalur metabolism diatas,


makalah ini hanya akan membahas
tiga diantaranya, yaitu Glikogenesis,
Glikogenolisis dan Glukoneogenesis.

GLIKOGENESIS
Glikogenesis adalah lintasan
metabolisme yang mengkonversi
glukosa menjadi glikogen untuk
disimpan di dalam hati.
Lintasan diaktivasi di dalam hati,
oleh hormon insulin sebagai respon
terhadap rasio gula darah yang
meningkat, misalnya karena
kandungan karbohidrat setelah
makan; atau teraktivasi pada akhir
siklus Cori.
Penyimpangan atau kelainan
metabolisme pada lintasan ini
disebut glikogenosis.
Proses glikogenesis adalah sebagai
berikut :
Glukosa mengalami fosforilasi
menjadi glukosa 6-fosfat (reaksi yang
lazim terjadi juga pada lintasan
glikolisis). Di otot reaksi ini dikatalisir
oleh heksokinase sedangkan di hati
oleh glukokinase.
Glukosa 6-fosfat diubah menjadi
glukosa 1-fosfat dalam reaksi dengan
bantuan katalisator enzim
fosfoglukomutase. Enzim itu sendiri
akan mengalami fosforilasi dan
gugus fosfo akan mengambil bagian
di dalam reaksi reversible yang
intermediatnya adalah glukosa 1,6bifosfat.
Enz-P + Glukosa 1-fosfatEnz +
Glukosa 1,6-bifosfatEnz-P +
Glukosa 6-fosfat
Selanjutnya glukosa 1-fosfat bereaksi
dengan uridin trifosfat (UTP) untuk
membentuk uridin difosfat glukosa
(UDPGlc). Reaksi ini dikatalisir oleh
enzim UDPGlc pirofosforilase.

UDPGlc + PPiUTP + Glukosa 1fosfat


Hidrolisis pirofosfat inorganic
berikutnya oleh enzim pirofosfatase
inorganik akan menarik reaksi
kearah kanan persamaan reaksi.
Atom C1 pada glukosa yang
diaktifkan oleh UDPGlc membentuk
ikatan glikosidik dengan atom C4
pada residu glukosa terminal
glikogen, sehingga membebaskan
uridin difosfat. Reaksi ini dikatalisir
oleh enzim glikogen sintase. Molekul
glikogen yang sudah ada
sebelumnya (disebut glikogen
primer) harus ada untuk memulai
reaksi ini. Glikogen primer
selanjutnya dapat terbentuk pada
primer protein yang dikenal sebagai
glikogenin.
UDP + (C6)n+1 UDPGlc + (C6)n

GLIKOGENOLISIS
Glikogenolisis adalah lintasan
metabolisme yang digunakan oleh

tubuh, selain glukoneogenosis, untuk


menjaga keseimbangan kadar
glukosa di dalam plasma darah untuk
menghindari simtoma hipoglisemia.
Pada glikogenolisis, glikogen
digradasi berturut-turut dengan 3
enzim, glikogen fosforilase,
glukosidase, fosfoglukomutase,
menjadi glukosa. Hormon yang
berperan pada lintasan ini adalah
glukagon dan adrenalin.
Tahap pertama penguraian glikogen
adalah pembentukan glukosa 1fosfat. Berbeda dengan reaksi
pembentukan glikogen, reaksi ini
tidak melibatkan UDP-glukosa, dan
enzimnya adalah glikogen
fosforilase. Selanjutnya glukosa 1fosfat diubah menjadi glukosa 6fosfat oleh enzim yang sama seperti
pada reaksi kebalikannya
(glikogenesis) yaitu
fosfoglukomutase.

Tahap reaksi berikutnya adalah


pembentukan glukosa dari glukosa 6fosfat. Berbeda dengan reaksi
kebalikannya dengan glukokinase,
dalam reaksi ini enzim lain, glukosa
6-fosfatase, melepaskan gugus fosfat
sehigga terbentuk glukosa. Reaksi ini
tidak menghasilkan ATP dari ADP dan
fosfat.

Glukosa yang terbentuk inilah


nantinya akan digunakan oleh sel
untuk respirasi sehingga
menghasilkan energi, yang energi itu
terekam / tersimpan dalam bentuk
ATP

GLUKONEOGENESIS
Glukoneogenesis adalah lintasan
metabolisme yang digunakan oleh
tubuh, selain glikogenolisis, untuk
menjaga keseimbangan kadar
glukosa di dalam plasma darah untuk
menghindari simtoma hipoglisemia.
Pada lintasan glukoneogenesis,
sintesis glukosa terjadi dengan
substrat yang merupakan produk
dari lintasan glikolisis, seperti asam
piruvat, asam suksinat, asam laktat,
asam oksaloasetat, terkecuali:
Fosfopiruvat + Piruvat kinase + ADP
Piruvat + ATP
Fruktosa-6P + Fosfofrukto kinase +
ATP Fruktosa-1,6-BPt + ADP
Glukosa + Heksokinase + ATP
Glukosa-6P + ADP
Enzim glikolitik yang terdiri dari
glukokinase, fosfofruktokinase, dan
piruvat kinase mengkatalisis reaksi
yang ireversibel sehingga tidak
dapat digunakan untuk sintesis
glukosa. Dengan adanya tiga tahap
reaksi yang tidak reversibel tersebut,
maka proses glukoneogenesis
berlangsung melalui tahap reaksi
lain. Reaksi tahap pertama
glukoneogenesis merupakan suatu
reaksi kompleks yang melibatkan
beberapa enzim dan organel sel

(mitokondrion), yang diperlukan


untuk mengubah piruvat menjadi
malat sebelum terbentuk
fosfoenolpiruvat.
Proses Glukoneogenesis
Asam laktat yang terjadi pada proses
glikolisis dapat dibawa oleh darah ke
hati. Disini asam laktat diubah
menjadi glukosa kembali melalui
serangkaian reaksi dalam suatu
proses yang disebut glukoneogenesis
(pembentukan gula baru).
Pada dasarnya glukoneogenesis ini
adalah sintesis glukosa dari
senyawa-senyawa bukan
karbohidrat, misalnya asam laktat
danbeberapa asam amino. Proses
glukoneogenesis berlangsung
terutama dalam hati.
Walaupun proses glukoneogenesis ini
adalah sintesis glukosa, namun
bukan kebalikandari proses glikolisis
karena ada tiga tahap reaksi dalam
glikolisis yang tidak reversible,
artinya diperlukan enzim lain untuk
kebalikannya.

Glukosa + ATP heksokinase


Glukosa-6-Posfat + ADP

Fruktosa-6-posfat + ATP
fosforuktokinase fruktosa 1,6
diposfat + ADP

Fosfoenol piruvat + ADP


piruvatkinase asam piruvat + ATP
Dengan adanya tiga tahap reaksi
yang tidak reversible tersebut, maka
proses glukoneogenesis berlangsung
melalui tahap reaksi lain, yaitu :
Fosfoenolpiruvat dibentuk dari asam
piruvat melalui pembentukan asam
oksaloasetat.(a)

asam piruvat + CO2+ ATP + H2O


asam oksalo asetat +ADP + Fosfat +
2H+
oksalo asetat + guanosin trifosfat
fosfoenol piruvat +guanosin difosfat
+ CO2
Reaksi (a) menggunakan katalis
piruvatkarboksilase dan reaksi
(b)menggunakan fosfoenolpiruvat
karboksilase.
Jumlah reaksi (a) dan (b) ialah : asam
piruvat + ATP + GTP +
H2O
fosfoenol
piruvat + ADP +GDP + fosfat+ 2H+
Fruktosa-6-fosfat dibentuk dari
fruktosa-1,6-difosfat dengan cara
hidrolisisoleh enzim fruktosa-1,6difosfatase.
fruktosa-1,6-difosfat + H2O
fruktosa-6-fosfat + fosfat.
Glukosa dibentuk dengan cara
hidrolisis glikosa-6-fosfat dengan
katalisglukosa-6-fosfatase.glukosa-6fosfat + H2O glukosa + fosfat

PENUTUP
Karbohidrat atau sakarida adalah
segolongan besar senyawa organik
yang tersusun dari atom karbon,
hidrogen dan oksigen. Karbohidrat
adalah senyawa polihidroksi aldehid
atau polihidroksiketon.
Karbohidrat mempunyai 3 lintasan
metabolisme, yaitu: lintasan

anabolisme, lintasan katabolisme,


dan lintasan amfibolik.
Jalur metabolisme karbohidrat
antara lain: glikolisis, oksidasi
piruvat, siklus asam sitrat,
glikogenesis, glikogenolisis, dan
glukoneogenesis.
Glikogenesis adalah lintasan
metabolisme yang mengkonversi
glukosa menjadi glikogen untuk
disimpan di dalam hati. Lintasan
diaktivasi di dalam hati, oleh hormon
insulin sebagai respon terhadap rasio
gula darah yang meningkat.
Glikogenolisis adalah lintasan
metabolisme yang digunakan oleh
tubuh, selain glukoneogenosis, untuk
menjaga keseimbangan kadar
glukosa di dalam plasma darah untuk
menghindari simtoma hipoglisemia.
Glukosa yang terbentuk dari
glikogenolisis nantinya akan
digunakan oleh sel untuk respirasi
sehingga menghasilkan energi, yang
energi itu terekam / tersimpan dalam
bentuk ATP
Glikoneogenesis adalah
biosintesis glukosa atau glikogen dari
senyawa-senyawa nonkarbohidrat.
Glukoneogenesis terjadi jika sumber
energi dari karbohidrat tidak tersedia
lagi.
Asam laktat yang terjadi pada
proses glikolisis dapat dibawa oleh
darah ke hati. Disini asam laktat
diubah menjadi glukosa kembali
melalui serangkaian reaksi dalam
suatu proses yang disebut
glukoneogenesis (pembentukan gula
baru).

Anda mungkin juga menyukai