Anda di halaman 1dari 6

TUGAS TERSTRUKTUR

ETIKA PROFESI

Oleh :
Nama

: Ibnu Alfian

Nim

: 125040201111148

Kelas

:O

Dosen Pengampu

: Prof. Dr. Ir. Syekhfani, Ms

PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI


MINAT MANAJEMEN SUMBERDAYA LAHAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2015

1. Dominasi etika yang ada dalam ekosistem hutan hujan tropis.


Hutan dianggap sebagai persekutuan antara tumbuhan dan binatang dalam suatu
asosiasi biotis. Asosiasi ini bersama-sama dengan lingkungannya membentuk suatu
sistem ekologis dimana organisme dan lingkungan saling berpengaruh di dalam suatu
siklus energi yang kompleks.
Hutan hujan tropis merupakan salah satu jenis hutan yang ada di dunia, hutan
hujan tropis sering disebut sebagai hutan tropis basah. Atas dasar pembagian daerah
secara iklim, zona hutan hujan tropis ini termasuk yang memiliki iklim Af, yang
memiliki ciri-ciri utama antara lain: memiliki banyak curah hujan antara 2.000 sampai
5.000 mm/th, dengan curah hujan tersebut dapat dipastikan Indonesia khususnya Pulau
Kalimantan merupakan daerah yang memiliki hutan hujan tropis ini.
Hutan hujan tropis memiliki fungsi yang vital bagi keberlangsungan hidup semua
makhluk yang ada di bumi, dalam hal iklim dunia. Hutan hujan tropis sangat membantu
sekali dalam hal menstabilkan iklim dunia dengan cara menyerap karbon dioksida yang
ada di atmosfor, sehingga mengurangi pula dalam efek rumah kaca. Hutan hujan tropis
juga merupakan rumah atau habitat bagi keberlangsungan hidupnya. Pada saat banyak
pihak yang tidak bertanggung jawab melakukan penebangan hutan secara liar, hal ini
dapat mengakibatkan kepunahan berbagai spesies yang hidup.
Peranan hutan sebagai penyerap karbon mulai menjadi sorotan pada saat bumi
dihadapkan pada persoalan efek rumah kaca, berupa kecenderungan peningkatan suhu
udara atau biasa disebut sebagai pemanasan global. Penyebab terjadinya pemanasan
global ini adalah adanya peningkatan konsentrasi Gas Rumah Kaca di atmosfer dimana
peningkatan ini menyebabkan kesetimbangan radiasi berubah dan suhu bumi menjadi
lebih panas.
Perlindungan hutan adalah sebagai upaya perlindungan dirinya. Bumi merupakan
satu complex adapted system yang mampu menyesuaikan dirinya dalam menghadapi
perubahan, terutama perubahan yang diakibatkan manusia. Pemanasan global adalah
salah satu bentuk adaptasi bumi dalam menghadapi tindakan manusia yang semakin
eksesif dalam skala yang sangat luas. Pemanasan globalmerupakan upaya mencapai
keseimbangan baru bagi alam tanpa memperhitungngkan akaibatnya bagi manusia.
Perubahan keseimbangan adalah mekanisme umpan balik dan fenomena umpan balik
adalah sangat alamiah. Bahwa manusia terkena dampak secara hukum sebab akibat
adalah satu kewajaran, karena manusia adalah bagian dari evolusi alam senesta dan

puncak evolusi di bumi. Penjagaan dan perlindungan kawasan hutan bermakna menjaga
eksistensi kemanusiaan karena manusia merupakan salah satu tangga nada dalam
kehidupan semesta. Kehilangan hutan dan fenomenanya menimbulkan kegamangan dan
nada sumbang dalam matriks kehidupan.
Contoh nyata etika masyarakat dalam ekosistem hutan adalah pada masyarakat
bali yang sangat menghargai fungsi hutan. Keunikan pengetahuan dan perilaku
masyarakat adat di berbagai belahan bumi telah mewariskan hutan dalam sejarah
kebudayaannya. Masyarakat Desa Adat Tenganan Bali merupakan salah satu masyarakat
dimana sebagian besar wilayahnya berupa hutan. Masyarakatnya bersifat endogenous
yaitu masyarakat yang telah terbukti mampu merancang dan menyediakan sumber
kehidupan dengan menjaga kualitas lingkungannya. Masyarakat memiliki komitmen
memelihara dan menjaga lingkungan sebagai sistem penyangga kehidupannya. Kajian ini
bertujuan untuk memberikan tinjauan analitik peran masyarakat adat Desa Tenganan
dalam menjaga stabilitas iklim dalam menjalani kehidupannya. Kajian analitik eksistensi
dan peran masyarakat dapat menjadi alternatif pilihan basi para pihak dalam memberikan
hak masyarakat adat dalam memperoleh konpensasi nilai tukar karbon. Analisis kajian
menggunakan pendekatan analitik teoritik dan bukti autentik pola hidup dan luasan lahan
hutan masyarakat berdasarkan hasil wawancara dan penggunaan data sekunder.
Masyarakat Adat Tenganan turun temurun melalui mekanisme kelembagaannya telah
mampu menjaga hutan dan stabilitas ekosistemnya. Dalam perspektif deep ecology
masyarakat tersebut memandang keberlangsungan kehidupan dan eksistensi alamnya
merupakan kombinasi faktor yang tampak dan tidak tampak. Konsepsi yang sesuai
dengan peta aksi deep ecology yaitu pandangan ekologi yang lebih mendalam.
Pandangan dan aksi ekologis bertumpu tidak hanya pada gejala biofisik, tetapi
mengutamakan etika- moral. Pemanasan global adalah satu gejala biofisik alam sebagai
dampak perilaku manusia. Masyarakat adat memiliki keseimbangan tapak ekologis
sehingga tidak memiliki sumbangan terhadap pemanasan global. Realitas kehidupan dan
perilaku masyarakat tersebut semestinya menjadi inspirasi dan mendapat kompensasi
nilai tukar karbon. Mereka telah menyediakan kelestarian hutan bagi kehidupan terutama
masyarakat perkotaan. Konpensasinya antara lain dapat diwujudkan dalam bentuk
subsidi silang dalam upaya pemantapan kehidupan masyarakat yang menganut pola
memetik buah tergantung rendah. Subsidi silang benrtumpu pada aspek pemantapan
eksistensi dan pemeliharaan hutan melalui penggunaan energi terbarukan dalam bentuk
pelatihan dan ketrampilan.

2. Peradaban manusia yang telah hilang karena tidak memegang etika yang benar.
Peradaban adalah memiliki berbagai arti dalam kaitannya dengan masyarakat
manusia. Seringkali istilah ini digunakan untuk merujuk pada suatu masyarakat yang
"kompleks": dicirikan oleh praktik dalam pertanian, hasil karya dan pemukiman,
berbanding dengan budaya lain, anggota-anggota sebuah peradaban akan disusun dalam
beragam pembagian kerja yang rumit dalam struktur hirarki sosial.
Dari segala dampak terburuk dari perkembangan iptek adalah dampak terhadap
perilaku dari manusia penciptanya. Iptek telah membuat sang penciptanya dihinggapi
sikap over confidence dan superioritas tidak saja terhadap alam lingkungan melainkan
pula terhadap sesamanya. Eksploitasi terhadap alam dan dominasi pihak yang kuat
(negara Barat) terhadap pihak yang lemah (negara dunia ketiga) merupakan ciri yang
melekat sejak lahirnya revolusi industri. Kemajuan IPTEK dengan diiringi etika yang
benar akan membuat suatu negara tersebut menjadi berkembang dan maju. Bukan hanya
pengetahuan saja yang diperlukan untuk mengembangkan suatu negara tetapi juga suatu
etika yang baik yang dapat membangun negara tersebut menjadi lebih berkembang dan
dihormati negara lain.
Negara yang hilang atau terpuruk adalah negara yang tidak mempunyai IPTEK
dan suatu etika yang benar dalam pelaksanaannya. Tanpa adanya IPTEK peradaban
manusia pada suatu negara tersebut akan hilang dan tidak ada harganya di mata negara
lain. Adapun contoh dari peradaban yang dipengaruhi oleh IPTEK yaitu semakin
berkembangnya IPTEK peradaban semakin maju contohnya pada zaman dahulu manusia
purba peradabannya sangat sederhana semua menggunakan batu yang bertempat tinggal
di goa dan hidupnya pun selalu berpindah-pindah.Setelah adanya perubahan dari zaman
ke zaman yang IPTEK nya semakin berkembang yaitu pada zaman perunggu namun
manusia itu masih hidup di goa.contoh lain yang IPTEK nya lebih maju yaitu di negara
mesir yang terkenal dengan piramida yang bangunannya sangat kokoh, patung Sphink di
Mesir, menara Eifiell di Prancis, dan masih banyak contoh-contoh lainnya. Jadi, dengan
adanya perkembangan IPTEK yang sangat pesat menyebabkan peradaban nya pun
semakin maju.
Contoh lain adalah etika dalam berbisnis, dengan memegang prinsip etika yang
benar dalam suatu bisnis maka bisnis tersebut bisa menjadi lebih maju dan berkembang,
begitu juga sebaliknya jika suatu bisnis dilakukan dengan mengandalkan ambisius tanpa
melihat dan melakukan etika yang benar maka bisnis tersebut akan hancur dan hilang

dari peradaban. Sebagai contoh dari sudut pandang dunia bisnis kasus Jepang setidaknya
telah membuktikan keyakinan ini, bahwa motivasi prilaku ekonomi yang memiliki tujuan
lebih besar dan tinggi (kesetiaan pada norma dan nilai etika yang baik) ketimbang bisnis
semata, ternyata telah mampu mengungguli pencapaian ekonomi Barat (seperti Amerika)
yang hampir semata-mata didasarkan pada kepentingan diri dan materialisme serta
menafikan aspek spiritulualisme. Jika fakta empiris ini masih bisa diperdebatkan dalam
penafsirannya, kita bisa mendapatkan bukti lain dari logika ekonomi lain di negara
China, dalam sebuah penelitian yang dilakukan, bahwa tidak semua pengusaha China
perantauan mempunyai hubungan pribadi dengan pejabat pemerintah yang berpeluang
KKN, pada kenyataannya ini malah mendorong mereka untuk bekerja lebih keras lagi
untuk menjalankan bisnisnya secara professional dan etis, sebab tak ada yang bisa
diharapkan kecuali dengan itu, itulah sebabnya barangkali kenapa perusahaanperusahaan besar yang dahulunya tidak punya skil khusus, kini memiliki kekuatan
manajemen dan prospek yang lebih tangguh dengan dasar komitmen pada akar etika
yang dibangunnya.

DAFTAR PUSTAKA
Anonymous. 2011. http://aprillins.com/category/filsafat/etika-lingkungan/
Anonymous. 2011. http://www.scribd.com/doc/44321729/etika-profesi
Anonymous. 2011. http://permadi-duta.blogspot.com/2009/11/tugas-etika-bisnis-2-contohkasus.html

Anda mungkin juga menyukai