LAPORAN PRAKTIKUM
PEMBUKTIAN DALIL-DALIL ALJABAR BOOLEAN
I.
Tujuan Percobaan
Adapun tujuan percobaan
Landasan Teori
Aljabar Boole merupakan suatu sarana yang berguna untuk menyederhanakan
suatu pernyataan logika, tetapi belum dapat dipastikan bahwa pernyataan yang
disederhanakan oleh aljabar Boole itu merupakan pernyataan yang paling sederhana.
Aljabar Boole menggunakan suatu bentuk variabel, yaitu variabel biner yang bernilai 0
atau1. Pada aljabar Boole terdapat suatu fungsi bolean yang menyatakan suatu
pernyataan yang dibentuk dengan variabel-variabel biner, operator AND, OR, NOT,
tanda kurung, dan sama dengan. Untuk nilai-nilai variabel yang diketahui, fungsi itu
dapat bernilai 0 atau 1. Dalam aljabar boolen digunakan dua konstanta yaitu logika 1
dan logika 0. Kedua konstanta tersebut bila diterapkan dalam rangkaian logika akan
berupa taraf tegangan. Yakni taraf tegangan rendah dan taraf tegangan tinggi.
Jika taraf tegangan tinggi dinyatakan dengan logika 1 dan taraf tegangan rendah
dinyatakan dengan 0, maka disebut dengan penerapan logika positif. Jika taraf tegangan
tinggi dinyatakan dengan logika 0 dan taraf tegangan rendah dinyatakan dengan 1,
maka disebut dengan penerapan logika negatif. Teori-teori aljabar boolean ini
merupakan aturan-aturan dasar hubungan antara variabelvariabel boolean. Aturan ini
digunakan untuk memanipulasi dan menyederhanakan suatu rangkaian logika ke dalam
bentuk yang bervariasi. Adapun teori-teori aljabar boolean ini dapat kita rangkum
menjadi bentuk-bentuk seperti berikut ini:
Dalil-dalil Boolean (Boolean postulates)
X= 0 atau X=1
:0.0=0
1+1=1
0+0=0
1.1=1
1.0=0.1=0
1+0=0+1=1
Theorema Aljabar Boolean
Commutative Law
Associative Law
: A+ B = B + A
A.B =B.A
: ( A+ B ) + C = A+ ( B + C )
( A. B ) . C =A. ( B . C )
1
PRAKTIKUM ELEKTRONIKA II
Distributive Law
: A. ( B + C ) =A. B +A. C
A+ ( B . C ) = ( A+ B ) . ( A+ C )
Pada rangkaian pembuktian dalil-dalil aljabar Boolean menggunakan IC 7400,
diamana IC ini dikombinasikan sehingga terbentuk rangkaian AND dan OR yang
nantinya dipadukan dan menghasilkan suatu rangkaian yang memenuhi persamaan
teorema aljabar Boolean.
III. Alat dan Bahan
Alat dan bahan yang dipergunakan dalam percobaan ini adalah sebagai berikut:
1. IC SN 7400 (NAND)
3 buah
2. Catu daya 5V
1 buah
3. Papan rangkaian
2 buah
4. LED
3 buah
5. Kabel
secukupnya
IV.
Langkah-Langkah Percobaan
Membuktikan Dalil Asosiatif
1. Menyediakan alat dan bahan yang diperlukan, yang dilanjutkan dengan
mengecek semua piranti yang digunakan untuk memastikan piranti tersebut
masih berfungsi dengan baik ataukah tidak.
2. Merangkai alat dan bahan seperti gambar berikut ((A+B)+C):
Input A
Catu
day
a
LED 2
LED 1
Input B
Input C
Input B
LED 1
Cat
u
day
LED 2
Input C
PRAKTIKUM ELEKTRONIKA II
Input A
Input C
LED 1
LED 2
Catu
daya
Input B
Input C
LED 1
LED 2
Catu
daya
Catu
day
a
LED 1
Input B
LED 2
Input C
PRAKTIKUM ELEKTRONIKA II
4. Pada rangkaian di atas terdapat dua buah LED, yang menjadi indikator hasil
akhirnya adalah LED 2, sehingga output yang merupakan hasil dari kombinasi
rangkaian di atas terlihat pada LED 2, apabila LED 2 hidup maka output bernilai
1, sedangkan apabila LED 2 padam maka output bernilai 0.
5. Mencatat hasil yang diperoleh ke dalam tabel hasil pengamatan.
6. Merangkai alat dan bahan seperti gambar berikut (A+(B.C)):
Input C
Input B
LED 1
LED 2
Catu
daya
Input A
LED
Input A
Input C
Catu
Gambar 7. Set Up Percobaan (A.B)+(A.C)
daya
9. Mengulangi langkah 3 sampai dengan 5 untuk membuktikan tabel kebenaran
LED 1
Catu
daya
Input A
LED 3
LED 2
Input C
B
0
0
C
0
1
(A+B)+C
0
1
4
PRAKTIKUM ELEKTRONIKA II
3
4
5
6
7
8
0
0
1
1
1
1
1
1
0
0
1
1
0
1
0
1
0
1
1
1
1
1
1
1
No
1
2
3
4
5
6
7
8
A
0
0
0
0
1
1
1
1
B
0
0
1
1
0
0
1
1
C
0
1
0
1
0
1
0
1
A+(B+C)
0
1
1
1
1
1
1
1
No
1
2
3
4
5
6
7
8
A
0
0
0
0
1
1
1
1
B
0
0
1
1
0
0
1
1
C
0
1
0
1
0
1
0
1
(A.B).C
0
0
0
0
0
0
0
1
No
1
2
3
4
5
6
7
8
A
0
0
0
0
1
1
1
1
B
0
0
1
1
0
0
1
1
C
0
1
0
1
0
1
0
1
A.(B.C)
0
0
0
0
0
0
0
1
C
0
1
0
1
0
1
0
A.(B+C)
0
0
0
0
0
1
1
A
0
0
0
0
1
1
1
B
0
0
1
1
0
0
1
PRAKTIKUM ELEKTRONIKA II
VI.
No
1
2
3
4
5
6
7
8
A
0
0
0
0
1
1
1
1
B
0
0
1
1
0
0
1
1
C
0
1
0
1
0
1
0
1
A+(B.C)
0
0
0
1
1
1
1
1
No
1
2
3
4
5
6
7
8
A
0
0
0
0
1
1
1
1
B
0
0
1
1
0
0
1
1
C
0
1
0
1
0
1
0
1
(A.B)+(A.C)
0
0
0
0
0
1
1
1
No
1
2
3
4
5
6
7
8
A
0
0
0
0
1
1
1
1
B
0
0
1
1
0
0
1
1
C
0
1
0
1
0
1
0
1
(A+B).(A+C)
0
0
0
1
1
1
1
1
PRAKTIKUM ELEKTRONIKA II
Dari percobaan yang telah dilakukan, dapat dianalisis bahwa output yang dihasilkan
oleh persamaan (A+B)+C sama dengan A+(B+C) seperti tabel berikut:
No
1
2
3
4
5
6
7
8
A
0
0
0
0
1
1
1
1
B
0
0
1
1
0
0
1
1
C (A+B)+C
0
0
1
1
0
1
1
1
0
1
1
1
0
1
1
1
No
1
2
3
4
5
6
7
8
A
0
0
0
0
1
1
1
1
B
0
0
1
1
0
0
1
1
C A+(B+C)
0
0
1
1
0
1
1
1
0
1
1
1
0
1
1
1
(A+B)+C diperoleh dari kombinasi dua buah OR (dari NAND) seperti gambar
berikut:
A
A.B
A.B Y.C
Y A .B C
Y A.B .C
A.B
Y A B C
Y A B C
A
B.C
Y A. B..C
Y A B..C
Y A BC
A . .B.Y
C
B.C
Y A B C
Dari rangkaian di atas, terlihat antara rangkaian (A+B)+C mirip dengan A+(B+C).
Output yang diperoleh antara (A+B)+C dengan A+(B+C) hasilnya sama, karena
kedua jenis rangkaian ini menggunakan konbinasi dua OR. Namun yang
membedakan adalah untuk (A+B)+C, nilai A dan B yang terlebih dahulu diproses,
7
PRAKTIKUM ELEKTRONIKA II
sedangkan untuk A+(B+C), nilai B dan C yang diproses terlebih dahulu. Dari hasil
pengamatan, apabila salah satu dari nilai A,B dan C bernilai 1 maka output Y akan
selalu diperoleh 1 sedangkan apabila ketiga inputnya bernilai nol maka outputnya
akan 0.
Selain itu, dalil asosiatif yang lainnya ditunjukkan dengan hasil percobaan antara
persamaan (A.B).C sama dengan A.(B.C) seperti tabel berikut:
No
1
2
3
4
5
6
7
8
A
0
0
0
0
1
1
1
1
B
0
0
1
1
0
0
1
1
C (A.B).C
0
0
1
0
0
0
1
0
0
0
1
0
0
0
1
1
No A B C
1 0 0 0
2 0 0 1
3 0 1 0
4 0 1 1
5 1 0 0
6 1 0 1
7 1 1 0
8 1 1 1
A.(B.C)
0
0
0
0
0
0
0
1
(A.B).C diperoleh dari kombinasi dua buah AND (dari NAND) seperti gambar
berikut:
A
B
A B
B
C
B C
A B
BC
( A B) C
A (B C)
Dari rangkaian di atas, terlihat antara rangkaian (A.B).C mirip dengan A.(B.C).
Output yang dihasilkan oleh kedua rangkaian ini adalah sama. Hal ini dikarenakan
(A.B).C dan A.(B.C) terbentuk dari kombinasi dua buah AND. Akan tetapi terdapat
perbedaan, yaitu untuk (A.B).C data yang lebih dahulu diproses adalah A dan B,
sedangkan untuk A.(B.C) data yang lebih dahulu diproses adalah B dan C. Dari
hasil pengamatan, diperoleh, apabila salah satu inputnya bernilai 0, maka outputnya
akan bernilai 0 juga, sedangkan apabila semua inputnya 1 maka outputnya juga
akan bernilai 1.
2. Dalil Distributif
8
PRAKTIKUM ELEKTRONIKA II
Dari percobaan yang telah dilakukan, dapat dianalisis bahwa output yang dihasilkan
oleh persamaan A.(B+C) sama dengan (A.B)+(A.C) seperti tabel berikut:
No
1
2
3
4
5
6
7
8
A
0
0
0
0
1
1
1
1
B
0
0
1
1
0
0
1
1
CB
A.(B+C) B
0
0
B.C
1
0
C
C
0
0
1
0
0
0
1
1
0
1
1
1
No
1
2
3
4
5
6
7
8
A
0
0
0
0
1
1
1
1
B
0
0
1
1
0
0
1
1
C (A.B)+(A.C)
0
0
1
0
0
0
1
0
0
0
1
1
0
1
1
1
A B
AC
A ( B.C )
A ( B.C )
A B
A B
AC
( A B) ( A C )
AC
Berdasarkan hasil pengamatan yang diperoleh pada rangkaian A.(B+C) dan (A.B)+
(A.C), apabila apabila input A bernilai 1 dan salah satu atau kedua input yang lain
(B atau C atau keduanya) bernilai 1, maka outputnya akan bernilai 1 juga,
sedangkan yang lain outputnya akan bernilai 0. Jadi dapat dikatakan bahwa A.
(B+C) = (A.B)+(A.C) sehingga persamaan ini memenuhi hukum distributif dari
Boole.
Selain itu, persamaan A+(B.C) juga sama dengan (A+B).(A+C) seperti tabel
berikut:
No
1
2
3
4
5
6
7
A
0
0
0
0
1
1
1
B
0
0
1
1
0
0
1
C A+(B.C)
0B C 0
B B.C
1
0
C
0
0
1
1
0
1
1
1
0
1
B C
A.B C
PRAKTIKUM ELEKTRONIKA II
No A B C
1 0 0 0
2 0 0 1
3 0 1 0
4 0 1 1
5 1 0 0
6 1 0 1
7 1 1 0
8 1 1 1
1
(A+B).(A+C)
0
0
0
1
1
1
1
1
A.B
A.B. A.C
A.B. A.C
A.C
Dari hasil pengamatan yang diperoleh untuk rangkaian A+(B.C) dan (A+B).(A+C),
yaitu outputnya akan bernilai 1 apabila input A selalu bernilai 1 dan/atau jika 2
input lainnya (B dan C) bernilai 1 sedangkan selain itu outputnya akan bernilai 0.
Berdasarkan hasil pengamatan ini, dapat dikatakan bahwa A+(B.C) = (A+B).(A+C),
sehingga persamaan ini memenuhi hukum distributif dari Boole.
VIII. Hasil dan Pembahasan
Berdasarkan data yang diperoleh dan analisis yang dilakukan praktikan, secara
umum percobaan yang dilakukan sudah sesuai dengan teori yang ada. Dalam
percobaan ini dilakukan analisis antara dalil asosiatif dan dalil distributif yang secara
teori menunjukkan hasil sebagai berikut:
Associative Law
: ( A+ B ) + C = A+ ( B + C )
( A. B ) . C =A. ( B . C )
Distributive Law
: A. ( B + C ) =A. B +A. C
A+ ( B . C ) = ( A+ B ) . ( A+ C )
A
0
0
0
B
0
0
1
C (A+B)+C A+(B+C)
0
0
0
1
1
1
0
1
1
(A.B).C
0
0
0
A.(B.C)
0
0
0
10
PRAKTIKUM ELEKTRONIKA II
4
0 1 1
1
1
0
0
5
1 0 0
1
1
0
0
6
1 0 1
1
1
0
0
7
1 1 0
1
1
0
0
8
1 1 1
1
1
1
1
Pada hasil pengamatan, dapat dilihat bahwa terdapat kesamaan output antara (A+B)+C
dengan A+(B+C) dan (A.B).C dengan A.(B.C) sehingga memenuhi dalil asosiatif yang
ada pada teori.
Dalil Distributif
No A B C A.(B+C) A+(B.C) (A.B)+(A.C) (A+B).(A+C)
1 0 0 0
0
0
0
0
2 0 0 1
0
0
0
0
3 0 1 0
0
0
0
0
4 0 1 1
0
1
0
1
5 1 0 0
0
1
0
1
6 1 0 1
1
1
1
1
7 1 1 0
1
1
1
1
8 1 1 1
1
1
1
1
Pada hasil pengamatan, dapat dilihat bahwa terdapat kesamaan output antara A.(B+C)
dengan (A.B)+(A.C) dan A+(B.C) dengan (A+B).(A+C) sehingga memenuhi dalil
distributif yang ada pada teori.
8.1 Kendala-Kendala yang Dialami Saat Praktikum
Dalam melaksanakan praktikum, praktikan mengalami beberapa kendala yang
sangat berpengaruh terhadap data hasil percobaan. Adapun kendala-kendala
tersebut, yaitu:
1. Keterbatasan alat dan bahan yang ada di laboratorium sehingga sebelum
melakukan praktikum, pengujikaji berebutan dengan kelompok lain untuk
mencari alat dan bahan yang diperlukan.
2. Mengalami kesulitan dalam mendesain rangkaian dalil-dalil aljabar boolean,
karena menggunakan kombinasi NAND sehingga terbentuk beberapa rangkaian
OR dan AND. Hal ini dapat diantisipasi dengan berdiskusi dengan anggota
kelompok sehingga dapat memunculkan persepsi sama mengenai rangkaian
yang dibuat.
3. Mengalami kesulitan dalam mengecek semua piranti yang digunakan dalam
percobaan terutama pada IC yang digunakan, sebab dari empat gerbang yang
ada dalam IC terdapat beberapa gerbang yang masih diragukan apakah masih
berfungsi baik atau tidak.
11
PRAKTIKUM ELEKTRONIKA II
4. Adanya beberapa lubang pada papan rangkaian yang agak longgar sehingga
kabel yang telah dimasukkan beberapa kali lepas saat melakukan percobaan.
IX.
Kesimpulan
Kesimpulan yang diperoleh dari hasil percobaan yang dilakukan adalah praktikan
telah mampu membuat rangkaian digital berdasarkan aljabar boole. Dimana dalam
percobaan ini telah terbukti Hukum Aljabar Boole tentang asosiatif dan distributif, yaitu
memenuhi persamaan sebagai berikut:
: (A+B)+C = A+(B+C)
(A.B).C = A.(B.C)
2. Distributif
: A.(B+C) = (A.B)+(A.C)
A+(B.C) = (A+B).(A+C)
1. Asosiatif
12
PRAKTIKUM ELEKTRONIKA II
DAFTAR PUSTAKA
Anonim.
2012.
Aljabar
Boolean.
Tersedia
pada
13
PRAKTIKUM ELEKTRONIKA II
DOKUMENTASI
Catu Daya
Rangkaian (A.B).C
Rangkaian (A+B).(A+C)
14