KELOMPOK 4
SKENARIO II : waduh,bibirku
mencong
PENDEKATAN DIAGNOSIS
Wajah asimetris+saat meringis sudut
bibir kanan tertinggal
paralisis/kelumpuhan wajah sebelah
kanan, dapat disebabkan gangguan:
Saraf perifer CN VII (Bells Palsy)
Saraf pusat lesi brodman 4 (stroke, TIA)
PENEGAKAN DIAGNOSIS
Anamnesis onset, gejala prodomal, adakah
kelumpuhan dibagian tubuh lain, gangguan
visual dan verbal, riwayat sebelumnya (pernah
mengalami hal serupa/tidak), riwayat keluarga
(penyakit kelumpuhan), riwayat trauma, FR
penunjang
Pemeriksaan Fisik FAST dan/atau ROSIER scor
(memastikan stroke/tidak)
Pemeriksaan penunjang EMG (menentukan lesi
akibat gangguan neurogenik/muskuloskeletal),
brain imaging (jika curiga stroke/TIA)
UMN
Tr. Piramidalis
Tr.
Ekstrapiramid
alis
LMN
Klasifikasi
Alfamotoneuron
N
M
L
Gammamotoneuron
Alfa
Ukuran besar
Tebal
Aksonnya 12-20 mikro
Menuju otot ekstrafusal
Gamma
-Ukuran kecil
- Tipis
- Aksonnya 2-8 mikro
- Menuju otot intrafusal
Pusat
Eksitasi/inhibisi
Interneuron
Motoneuron
NMJ
Otot
LESI UMN
Dibagi dalam
1. Hemiplegia akibat hemilesi di korteks
motorik primer
2. Hemiplegia akibat hemilesi di kapsula
interna
3. Hemiplegia alternasn akibat hemilesi
dibatang otak :
a. Sindrom hemiplegia alternans di mesensefalon
b. Sindrom hemiplegia alternans di pons
c. Sindrom hemiplegia alternans di medula
spinalis
Lesi UMN
Tanda-tanda kelumpuhan UMN :
Tonus otot meninggi/hipertonia
Hiperefleksia
Klonus
Refleks Patologik
Tidak ada atrofi pada otot yang
lumpuh
Refleks automatisme spinal
LESI LMN
karakteristiknya
Wasting
Fasciculation
Penurunan tonus
Kelemahan
Penurunan atau tidak adanya
refleks
KEMUNGKINAN
DIAGNOSIS
TIA
DEFINISI
A brief episode of neurologic
dysfunction cause by focal brain or
retinal ischemia, with clinical
symptoms typically lasting less
than 1 hour and without evidence
of acute infarction -- NEJM 2002
Management TIA
STROKE
DEFINISI
Rapidly developed clinical sign of
focal disturbance of cerebral
function of presumed vascular origin
and of more than 24 hours WHO
Stroke merupakan penyebab
kematian nomor tiga dan penyebab
kelumpuhan nomor satu di negaranegara maju
KLASIFIKASI
Ischemic Stroke (75% Brain Infarct)
Occlusive:
Thrombosis
Embolism
Anterior Circulation
Occlusion of carotid artery involve cerebral
hemispheres
Posterior Circulation
Vertebro-basilar artery distribution involve
brainstem or cerebellum
Hemorrhagic Stroke
Subarachnoid
Aneurysm (most common)
Arteriovenous malformation
Intracerebral
Hypertension (most common)
Amyloid angiopathy in elderly
KLASIFIKASI BERDASARKAN
GAMBARAN KLINIS
Infark
TIA
Stroke in evolution
Complete stroke
Lacular infark
Hemoragik
Perdarahan intraserebral
Perdarahan subaraknoid
FAKTOR RESIKO
Yg dapat diubah
Hipertensi
merokok
Riwayat TIA
Penyakit jantung
Diabetes Mellitus
Hypercoagulopath
y
Stress
Dislipidemia
obesitas
Yg tidak dpt
diubah
Usia
Gender
Ras
Herediter
PATOFISIOLOGI
Pada stroke
iskemik, aliran
darah ke otak
terhenti karena
aterosklerosis
atau bekuan
darah yang telah
menyumbat
suatu pembuluh
darah
Pada stroke
hemorragik,
pembuluh darah
pecah sehingga
menghambat
aliran darah yang
normal dan darah
merembes ke
dalam suatu
daerah di otak
dan merusaknya
Ischemic
Vertebrobasilar Circulation
Vertigo
Visual disturbance
Both eyes simultaneously
Diplopia
Ocular palsy inability to move to one side
Dysconjugate gaze asynchronous movement
Paralysis
Numbness
Dysarthria
Ataxia
Hemorrhagic
Subarachnoid hemorrhage
Gejala prodromal yang tidak jelas, kecuali nyeri kepala
karena hipertensi. Serangan seringkali siang hari, saat
aktivitas, atau emosi/marah.Sifat nyeri kepala hebat
sekali.Mual dan muntah sering terdapat pada permulaan
serangan. Hemiparesis/hemiplegi biasa terjadi sejak
permulaan serangan.Kesadaran biasanya menurun dan
cepat masuk koma
Intracerebral hemorrhagi
Gejala prodromal berupa nyeri kepala hebat dan
akut.Kesadaran sering terganggu dan sangat
bervariasi.Ada gejala/tanda rangsang meningeal.Edema
papil dapat terjadi bila ada perdarahan subhialoid karena
pecahnya aneurisma pada a.komunikans anterior atau
a.karotis interna
TATALAKSANA
Umum
Stabilisasi ABC
Medikal
Tekanan darah diturunkan bila tekanan sistolik>
200 mm/ Hg, penurunan tekanan darah tak boleh
melebihi 40 persen, dg ACE inhibitor atau
penghambat reseptor alfa.
Obat-obat antifibrinolisis .
Hiperventilasi dan obat-obat hiperosmolar seperti
mannitol dianjurkan untuk mengobati edema otak.
Obat antikonvulsan
BELLS
DEFINISI
Merupakan suatu disfungsi nervus fasialis
idiopatik yang mengakibatkan kelemahan otot
wajah. Dinamakan setelah tuan charles Bell.
FAKTOR RESIKO
Meningkat pada wanita hamil trimester ketiga
dan 2 minggu pertama postpartum, tapi masih
menjadi perdebatan
Diabetes melitus
Hipertensi
PATOFISIOLOGI
Keterlibatan DNA virus herpes
simpleks tipe I
Memang patofisiologinya belum
jelas, oleh karena itu disinonimkan
juga dengan paralisis fasial
idiopatik.
MANIFESTASI KLINIS
Kelemahan mencapai 48 jam
Nyeri disamping telinga mungkin
mendahului paralisis untuk satu
sampai 2 hari
Sensasi mengecap hilang secara
unilateral
Hiperacusis
DIAGNOSIS
Diagnosis pada pasien Bells Palsy
dapat dibuat secara klinis pada
Tipe presentasi
Tidak ada factor resiko atau gejala yang
ada sebelumnya untuk penyebab lain
paralisis fasial
Tidak adanya lesi kutaneus dari herpes
zoster pada kanal eksternal telinga
Pemeriksaan neurologi normal kecuali
pada nervus fasialis
PEM. PENUNJANG
Akan ditemukannya limfositosis
cairan cerebrospinal ringan
MRI adanya pembengkakan dan
peninggian yang sama dari
ganglion geniculata dan nervus
fasialis. Pada beberapa kasus
terlihat nervus yang membengkak
terjebak pada tulang temporal.
TATALAKSANA
Untuk mengukur gejala dilakukan
Menggunakan plester kertas untuk menekan
kelopak mata atas saat tidur dan mencegah
mengeringnya kornea
Pemijatan pada otot yang melemah
Dapat diberikan glukokortikoid (prednisone) 6080mg setiap hari selama 5 hari dan kemudian
dan ditapis pada 5 hari selanjutnya. Pada
beberapa penelitian diberikan acyclovir
400mg lima kali sehari untuk 10 hari. Tedapat
juga penelitian dengan valaclovir 1000mg per
hari selama 5-7 hari
TERIMA KASIH